BAB I
RANGKAIAN ARUS SEARAH
Kompetensi Dasar:
3.1. Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-
hari
4.1. Mempresentasikan hasil percobaan tentang prinsip kerja rangkaian listrik searah
(DC
Sub Bab 1
Uraian Materi
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik pada suatu rangkaian tertutup.
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub
tersebut dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan
elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif
ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.
Arah arus listrik adalah kebalikan dari arah aliran elektron. Arus listrik dapat
timbul karena ada beda potensial pada dua titik atau penghantar (penghantar
tersebut dapat diganti dengan resistor atau lampu) dan arahnya dari potensial tinggi
ke potensial yang lebih rendah.
Besarnya arus listrik dinamakan kuat arus listrik (I) dan didefinisikan sebagai
banyaknya muatan listrik (Q) yang melalui suatu titik atau penampang tiap satu
satuan waktu (t). Secara matematis, kuat arus listrik diformulasikan sbb:
Contoh:
1. Diketahui dalam waktu 1 menit, pada suatu penghantar mengalir muatan sebesar
150 coulomb. Berapa kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui : t = 1 menit = 60 s, Ditanyakan: I = ... ?
q = 150 C
Jawaban: I = = = 2,5 A. Jadi, kuat arus yang mengalir pada penghantar adalah.… A.
Jika sakelar pada rangkaian dihubungkan, maka lampu pijar menyala dan jarum pada
amperemeter menyimpang dari angka nol. Besar simpangan jarum penunjuk pada
amperemeter tersebut menunjukkan besar kuat arus yang mengalir.
Jika sakelar dibuka, maka lampu pijar padam dan jarum penunjuk pada amperemeter
kembali menunjuk angka nol. Artinya tidak ada aliran listrik pada rangkaian tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa arus listrik hanya mengalir pada rangkaian
tertutup.
Sebuah Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere dan tahanan
dalam Rd Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x I = I’
Ampere harus dipasang Shunt sebesar :
1
RS Rd
n 1
Contoh
Ampermeter memiliki batas ukur 10 mA dan memiliki hambatan dalam 2,7 kΩ. Jika batas
ukur ingin dinaikkan menjadi 100 mA, berapa resistansi/hambatan shunt yang harus
dipasang?
Penyelesaian
Tegangan listrik maupun kuat arus listrik dapat diukur dengan alat yang dinamakan
Multitester seperti pada gambar
Saat mengukur beda potensial listrik, voltmeter harus
dipasang secara paralel dengan benda yang diukur
beda potensialnya.
Voltmeter mempunyai tahanan dalam yang sangat besar (Rd). Untuk mengukur beda
potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan / hambatan muka uang
dipasang seri dengan Voltmeter.
Rv = ( n - 1 ) Rd Ohm
Contoh:
Sebuah volmeter memiliki hambatan dalam 3 kΩ dan batas ukurnya 50V. Volmeter hendak
dinaikkan batas ukurnya menjadi 1,8 kV. Berapakah nilai hambatan muka yang harus
dipasang pada volmeter?
Penyelesaian:
Contoh
Penyelesaian
,
Jawab: I= = 3 = 2,5
2. Ihsan mengukur beda potensial ujung - ujung hambatan menggunakan voltmeter.
Batas ukur yang digunakan 10 volt DC. Sedangkan posisi penunjuk jarumnya terlihat
pada Gambar. Berapakah beda potensial yang diukur tersebut?
V=
V= 10 = 3,2
B. Hukum Ohm
Pernyataan di atas dikenal dengan hukum Ohm, secara matematis dituliskan sbb:
V~I atau =
Konstanta yang menyatakan perbandingan antara tegangan dan kuat arus listrik, oleh Ohm
dinyatakan sebagai hambatan yang dimiliki penghantar (R), sehingga
Hubungan antara tegangan (V) dan kuat arus (I) dapat dinyatakan dengan diagram V – I.
V
Contoh
1. Pada ujung-ujung sebuah resistor diberi beda potensial 1,5 volt. Saat diukur kuat
arusnya ternyata sebesar 0,2 A. Jika beda potensial ujung-ujung resistor diubah menjadi
4,5 volt maka berapakah kuat arus yang terukur?
Penyelesaian
Diketahui: V1 = 1,5 V
Keadaan 1
I1 = 0,2 A =
V2 = 4,5 V Keadaan 2
Ditanya: I2 ….?
Jawab: Dari keadaan 1 diperoleh nilai
, , ,
hambatan resistor adalah: R = = = =
, ,
7,5Ω
, , . ,
Maka, I2 = = ,
= 0,6 A atau dengan I2 = ,
= 0,6 A
menggunakan persamaan:
2. Sebuah resistor dialiri arus sebesar 300 mA, kemudian ujung-ujung resistor diukur beda
potensialnya dengan voltmeter dan hasilnya 2 volt. Berapakah beda potensial ujung-
ujung resistor itu jika kuat arus yang mengalir diperkecil menjadi 100 mA?
Penyelesaian
Diketahui: I1 = 300 mA Jawab:
V1 = 2 V =
I2 = 100 mA
Ditanya:V2 ? . .
V2 = = = = 0,67 V
Tugas 1
Jawabah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar dengan membuat langkah-
langkah penyelesaiannya !
1. Sebuah lampu dilalui arus sebesar 0,8 ampere. Berapakah jumlah elektron (muatan listrik
satu elektron – 1,6x10-19 C) yang mengalir melalui lampu dalam satu jam?
2. Kuat arus 2 ampere mengalir melalui penghantar yang ujung-ujungnya berbeda potensial
240 volt, maka berapakah besar muatan tiap menit yang mengalir melalui penghantar?
3. Hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V) pada ujung – ujung resistor diperlihatkan
pada gambar di bawah.
Tentukan:
a. besar hambatan resistor yang digunakan,
b. beda potensial ujung – ujung resistor jika dilalui arus 48 A!
4. Sebuah resistor dialiri arus sebesar 300 mA, kemudian ujung-ujung resistor diukur beda
potensialnya dengan voltmeter dan hasilnya 2 volt. Berapakah beda potensial ujung-ujung
resistor itu jika kuat arus yang mengalir menjadi 100 mA?
5. Sebuah resistor dihubungkan sumber tegangan yang berbeda potensial 9 volt. Kemudian
diukur kuat arus listrik yang mengalir ternyata sebesar 200 mA. Berapakah kuat arus yang
akan mengalir pada resistor jika sumber tegangannya diubah menjadi 27 volt?
6. Perhatikan rangkaian di bawah. Berapakah kuat arus yang mengalir pada hambatan R =
100Ω ?
R
8.Jelaskan cara mengukur kuat arus listrik, tegangan listrik serta hambatan listrik!
Sub Bab 2
Uraian Materi
Hambatan Penghantar
Melalui eksperimen, hambatan suatu kawat penghantar (R) dipengaruhi oleh tiga besaran yaitu
- sebanding dengan panjangnya (l) : R ~ l
- berbanding terbalik dengan luas penampangnya (A) : R ~
- bergantung pada hambatan jenisnya (ρ) : R ~ ρ
Hambatan suatu konduktor selain tergantung pada karakteristik dan geometrik benda juga
tergantung pada temperatur. Sebenarnya lebih tepat dikatakan harga resistivitas suatu
konduktor adalah tergantung pada temperatur.
Untuk suhu yang tidak terlampau tinggi, maka suhu t 2 dan pangkat yang lebih tinggi dapat
diabaikan sehingga diperoleh :
a. t .
a. t . 0
(t ) 0 0
0
(t )
(1 . t )
0
= koef suhu hambat jenis
R(t) = R0 ( 1 + .t )
Contoh
1. Sebuah penghantar, memiliki panjang 2m dan luas penampang 1,5mm2. Hambatan
penghantar itu sebesar 200 ohm. a) Berapakah hambatan jenis penghantar tsb? b) Jika ada
penghantar lain yang sejenis dan panjangnya 6 m dan luas penampang 3 mm2, maka
berapakah hambatannya?
Penyelesaian
l1 = 2 m, b) Penghantar kedua sejenis dengan
A1= 1,5 . 10-6 m2, Penghantar pertama penghantar pertama, sehingga ρ2 = ρ1
R1= 200 Ω . ( , . ).
l2= 6 m, R2 = = .
= 3 . 102 = 300 Ω
A2= 3.10-6m2, Penghantar kedua
ρ1 = ρ2
Ditanya: a) ρ ? , b) R2 ?
Jawab: a)
hambatan jenis penghantar pertama :
Dari kawat pertama dapat dihitung hambat
jenis penghantar sebagai berikut.
R = , maka
. .( , . )
ρ2 = = = 1,5 . 10-4 Ωm
Alat elektronik yang berfungsi khusus sebagai hambatan disebut dengan resistor.
Terdapat beberapa jenis resistor seperti resistor tetap, resistor variabel.
1) Resistor Tetap
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat nikrom tipis, nilai
hambatannya disimbolkan dengan warna-warna yang melingkar pada kulit luarnya.
Simbol warna-warna tersebut mempunyai arti sesuai dengan letaknya. Arti warna-
warna resistor dapat dilihat pada tabel di bawah (Tabel Warna Resistor)
Tabel Warna Resistor
Warna pada pita ke-1 menunjukkan angka pertama, pita ke-2 menunjukkan angka ke-2,
pita ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol, dan pita ke-4 menunjukkan tingkat akurasi.
Penyelesaian
Diketahui: Angka pita ke-1: 2
Angka pita ke-2: 5
Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 9
Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah
2) Resistor Variabel
Di pasaran, resistor variabel yang kita kenal ada dua,
yaitu resistor variabel tipe berputar dan bergeser
(rheostat). Pada prinsipnya, cara kerja kedua resistor ini
adalah sama, yaitu memutar atau menggeser kontak
luncur untuk menambah atau mengurangi nilai
hambatan sesuai kebutuhan. Resistor variabel ini dapat
kita temui pada sistem volume di radio, tape recorder,
dan alat-alat elektronik lainnya.
C. Mengukur Hambatan
Mengukur hambatan listrik dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
= = .
Tugas 2.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar dengan membuat
langkah-langkah penyelesaian!
1. Sebuah resistor memiliki warna biru, hijau, merah dan perak. Tentukan nilai
resistor tersebut!
2. Sebuah kawat panjangnya 4π meter, luas penampangnya 3,14 mm2 dan kawat
tersebut mempunyai hambatan jenis 2 x 10-6 ohm meter. Hitunglah besar hambatan
kawat!
3. Penghantar yang panjangnya 1,5 m dan diameternya 1,2 mm memiliki hambatan
150 Ω. Berapakah hambatan dari penghantar sejenis yang panjangnya 6 m dan
diameternya 0,6 mm?
4. Tabel di bawah ini merupakan hasil percobaan lima jenis kawat yang mempunyai
hambatan yang sama.
Berdasarkan tabel di atas, kawat mana yang mempunyai hambatan jenis terbesar ?
5. Kawat yang panjangnya 200 meter dan luas penampangnya 0,5 mm2, mempunyai
hambatan listrik 56 ohm, tentukan hambatan jenis kawat tsb!