Anda di halaman 1dari 12

Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

BAB I
RANGKAIAN ARUS SEARAH

Kompetensi Dasar:

3.1. Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-
hari
4.1. Mempresentasikan hasil percobaan tentang prinsip kerja rangkaian listrik searah
(DC

Sub Bab 1

Uraian Materi

A. Pengukuran Besaran-Besaran Listrik

1. Arus Listrik

Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik pada suatu rangkaian tertutup.
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub
tersebut dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan
elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif
ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.

a. Saklar terbuka Lampu tidak menyala, b. Saklar tertutup lampu menyala

Arah arus listrik adalah kebalikan dari arah aliran elektron. Arus listrik dapat
timbul karena ada beda potensial pada dua titik atau penghantar (penghantar
tersebut dapat diganti dengan resistor atau lampu) dan arahnya dari potensial tinggi
ke potensial yang lebih rendah.

Besarnya arus listrik dinamakan kuat arus listrik (I) dan didefinisikan sebagai
banyaknya muatan listrik (Q) yang melalui suatu titik atau penampang tiap satu
satuan waktu (t). Secara matematis, kuat arus listrik diformulasikan sbb:

I = Kuat arus listrik (Ampere (Coulomb/sekon =


I= ampere(A) )
Q = Muatan listrik ( Coulomb (C) )
t = Waktu (detik)
Sedangkan rapat arus (J) didefinisikan sebagai kuat arus persatuan luas.
I
J Ampere/m2
A

Contoh:
1. Diketahui dalam waktu 1 menit, pada suatu penghantar mengalir muatan sebesar
150 coulomb. Berapa kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut?

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 1


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Penyelesaian:
Diketahui : t = 1 menit = 60 s, Ditanyakan: I = ... ?
q = 150 C

Jawaban: I = = = 2,5 A. Jadi, kuat arus yang mengalir pada penghantar adalah.… A.

2. Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus yang melewati sebuah


resistor ternyata menunjukan nilai 1,5 A. Berapakah muatan yang mengalir melalui
resistor tersebut dalam waktu setengah menit?
Penyelesaian:
Dketahui: I = 1,5 A, t = 0,5 menit = 30 s Banyaknya muatan listrik memenuhi:
Ditanya: Q ...? Q = I . t = 1,5 . 30 = 45 C

2. Mengukur Arus Listrik


Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter
(ammeter)/galvanometer. Selain itu, arus listrik juga dapat diukur menggunakan
multimeter/multitester, yaitu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus, beda
potensial, dan hambatan. Nama lainnya adalah AVOmeter yaitu Ampere, Volt dan Ohm
meter.
Pada pengukuran kuat arus listrik,
amperemeter disusun seri pada
rangkaian listrik, sehingga kuat
arus yang mengalir melalui
amperemeter sama dengan kuat
arus yang mengalir pada
penghantar, seperti tampak pada
gambar di samping
Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah sebagai berikut.
a.Terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan
(baterai).
b.Terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif sumber tegangan
(baterai).

Jika sakelar pada rangkaian dihubungkan, maka lampu pijar menyala dan jarum pada
amperemeter menyimpang dari angka nol. Besar simpangan jarum penunjuk pada
amperemeter tersebut menunjukkan besar kuat arus yang mengalir.
Jika sakelar dibuka, maka lampu pijar padam dan jarum penunjuk pada amperemeter
kembali menunjuk angka nol. Artinya tidak ada aliran listrik pada rangkaian tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa arus listrik hanya mengalir pada rangkaian
tertutup.

Amperemeter/Galvanometer mempunyai hambatan yang sangat kecil. Untuk


mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT
paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut
AMMETER)

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 2


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Sebuah Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere dan tahanan
dalam Rd Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x I = I’
Ampere harus dipasang Shunt sebesar :

1
RS  Rd
n 1

Contoh

Ampermeter memiliki batas ukur 10 mA dan memiliki hambatan dalam 2,7 kΩ. Jika batas
ukur ingin dinaikkan menjadi 100 mA, berapa resistansi/hambatan shunt yang harus
dipasang?

Penyelesaian

Diketahui: I = 10 mA Ditanya: Rs = ...?


I’ = 100 mA
Rd = 2,7 kΩ
Dijawab: n = I’/I = 100/10 =10
,
Rs= = = 0,3 Ω

Jadi, resistansi shunt yang harus dipasang adalah 0,3 kΩ.

3. Mengukur Tegangan Listrik

Tegangan listrik maupun kuat arus listrik dapat diukur dengan alat yang dinamakan
Multitester seperti pada gambar
Saat mengukur beda potensial listrik, voltmeter harus
dipasang secara paralel dengan benda yang diukur
beda potensialnya.

Untuk memasang voltmeter, kita tidak perlu memotong


rangkaian, namun cukup menghubungkan ujung yang
potensialnya lebih tinggi ke kutub positif dan ujung
yang memiliki potensial lebih rendah ke kutub negatif.

Voltmeter mempunyai tahanan dalam yang sangat besar (Rd). Untuk mengukur beda
potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan / hambatan muka uang
dipasang seri dengan Voltmeter.

Untuk mengukur beda potensial V’ = n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang


tahanan depan (RV) sebesar:

Rv = ( n - 1 ) Rd Ohm

Contoh:

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 3


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Sebuah volmeter memiliki hambatan dalam 3 kΩ dan batas ukurnya 50V. Volmeter hendak
dinaikkan batas ukurnya menjadi 1,8 kV. Berapakah nilai hambatan muka yang harus
dipasang pada volmeter?

Penyelesaian:

Diketahui: Rd = 3 kΩ Ditanya: Rv= ...?


V = 50 V
V’ = 1,8 kV = 1800 V
Dijawab: n = V/V’ = 1800 V/50 V = 36
Rv = ( n - 1 ) Rd
Rv = (36 -1) 3kΩ = 105 kΩ

4. Membaca Skala Pada Ampermeter, Voltmeter dan Multimeter Analog

Pembacaan hasil pengukuran ampermeter, voltmeter dan multimeter memiliki cara


yang sama, yakni:

Contoh

1. Anib dan Ibnu sedang mengukur kuat arus listrik


yang melewati sebuah hambatan dengan batas
ukur 3 A. Penunjukan jarumnya terlihat seperti
pada Gambar disamping Berapakah kuat arus
listrik yang terukur itu?

Penyelesaian

Diketahui: batas ukur = 3A


Skala yang ditunjuk: 2,5
Skala maksimum: 3
Ditanya: I = ...?

,
Jawab: I= = 3 = 2,5
2. Ihsan mengukur beda potensial ujung - ujung hambatan menggunakan voltmeter.
Batas ukur yang digunakan 10 volt DC. Sedangkan posisi penunjuk jarumnya terlihat
pada Gambar. Berapakah beda potensial yang diukur tersebut?

Dari Gambar terlihat: penunjukan jarum: a = 16


skala maksimum: b = 50 batas ukur: c = 10
Beda potensial yang terukur memenuhi:

V=

V= 10 = 3,2

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 4


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

B. Hukum Ohm

Dalam eksperimennya, George Simon Ohm memperoleh kesimpulan bahwa,


“Kuat arus (I) yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial (V)
antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat suhunya (hambatanya) konstan/tetap.”

Pernyataan di atas dikenal dengan hukum Ohm, secara matematis dituliskan sbb:

V~I atau =

Konstanta yang menyatakan perbandingan antara tegangan dan kuat arus listrik, oleh Ohm
dinyatakan sebagai hambatan yang dimiliki penghantar (R), sehingga

V = Beda potensial/tegangan ujung-ujung penghantar (Volt(V) )


=
R = Hambatan listrik / hambatan penghantar ( ohm (Ω) )

Hubungan antara tegangan (V) dan kuat arus (I) dapat dinyatakan dengan diagram V – I.
V

Contoh
1. Pada ujung-ujung sebuah resistor diberi beda potensial 1,5 volt. Saat diukur kuat
arusnya ternyata sebesar 0,2 A. Jika beda potensial ujung-ujung resistor diubah menjadi
4,5 volt maka berapakah kuat arus yang terukur?

Penyelesaian
Diketahui: V1 = 1,5 V
Keadaan 1
I1 = 0,2 A =
V2 = 4,5 V Keadaan 2
Ditanya: I2 ….?
Jawab: Dari keadaan 1 diperoleh nilai
, , ,
hambatan resistor adalah: R = = = =
, ,
7,5Ω
, , . ,
Maka, I2 = = ,
= 0,6 A atau dengan I2 = ,
= 0,6 A
menggunakan persamaan:
2. Sebuah resistor dialiri arus sebesar 300 mA, kemudian ujung-ujung resistor diukur beda
potensialnya dengan voltmeter dan hasilnya 2 volt. Berapakah beda potensial ujung-
ujung resistor itu jika kuat arus yang mengalir diperkecil menjadi 100 mA?

Penyelesaian
Diketahui: I1 = 300 mA Jawab:
V1 = 2 V =
I2 = 100 mA
Ditanya:V2 ? . .
V2 = = = = 0,67 V

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 5


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Tugas 1

Jawabah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar dengan membuat langkah-
langkah penyelesaiannya !

1. Sebuah lampu dilalui arus sebesar 0,8 ampere. Berapakah jumlah elektron (muatan listrik
satu elektron – 1,6x10-19 C) yang mengalir melalui lampu dalam satu jam?

2. Kuat arus 2 ampere mengalir melalui penghantar yang ujung-ujungnya berbeda potensial
240 volt, maka berapakah besar muatan tiap menit yang mengalir melalui penghantar?

3. Hubungan antara kuat arus (I) dan tegangan (V) pada ujung – ujung resistor diperlihatkan
pada gambar di bawah.

Tentukan:
a. besar hambatan resistor yang digunakan,
b. beda potensial ujung – ujung resistor jika dilalui arus 48 A!

4. Sebuah resistor dialiri arus sebesar 300 mA, kemudian ujung-ujung resistor diukur beda
potensialnya dengan voltmeter dan hasilnya 2 volt. Berapakah beda potensial ujung-ujung
resistor itu jika kuat arus yang mengalir menjadi 100 mA?

5. Sebuah resistor dihubungkan sumber tegangan yang berbeda potensial 9 volt. Kemudian
diukur kuat arus listrik yang mengalir ternyata sebesar 200 mA. Berapakah kuat arus yang
akan mengalir pada resistor jika sumber tegangannya diubah menjadi 27 volt?

6. Perhatikan rangkaian di bawah. Berapakah kuat arus yang mengalir pada hambatan R =
100Ω ?
R

Baterai 12,5 Volt


7. jarum voltmeter DC menunjukan angka 80. Apabila batas ukur 300 volt, berapa tegangan
pada saat pengukuran ?

8.Jelaskan cara mengukur kuat arus listrik, tegangan listrik serta hambatan listrik!

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 6


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Sub Bab 2

Uraian Materi

Hambatan Penghantar

A. Besar hambatan penghantar


Hambatan listrik berfungsi membatasi besar arus listrik yang mengalir. Hambatan listrik dapat
berupa kawat penghantar, bola lampu, peralatan listrik dan juga ada di sumber tegangan sendiri
seperti baterai. Seperti halnya pada pengukuran tegangan baterai ketika arus mengalir ternyata
nilai tegangan terukur lebih kecil dari pada tegangan yang tertera pada baterai. Hal ini
disebabkan baterai juga memiliki hambatan dalam sehingga terjadi penurunan tegangan.

Melalui eksperimen, hambatan suatu kawat penghantar (R) dipengaruhi oleh tiga besaran yaitu
- sebanding dengan panjangnya (l) : R ~ l
- berbanding terbalik dengan luas penampangnya (A) : R ~
- bergantung pada hambatan jenisnya (ρ) : R ~ ρ

Dari besaran-besaran ini dapat dituliskan,


R = Hambatan penghantar ( )
R= ρ = Hambatan jenis penghantar ( m)
l = Panjang penghantar (m)
A = Luas penampang penghantar (m2)

Harga dari hambat jenis/resistivitas anatara nol sampai tak terhingga.


 = 0 disebut sebagai penghantar sempurna (konduktor ideal).
 = ~ disebut penghantar jelek (isolator ideal)

Tabel nilai hambatan jenis Berbagai bahan

Hambatan suatu konduktor selain tergantung pada karakteristik dan geometrik benda juga
tergantung pada temperatur. Sebenarnya lebih tepat dikatakan harga resistivitas suatu
konduktor adalah tergantung pada temperatur.

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 7


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Grafik hubungan hambat jenis dengan temperatur untuk suatu konduktor

Hubungan hambatan jenis dengan temperatur memenuhi hubungan :


(t) = 0 + at + bt 2 + ... (t) = hambat jenis pada suhu t 0 C
0 = hambat jenis pada suhu 0 0 C
a, b = konstanta.

Untuk suhu yang tidak terlampau tinggi, maka suhu t 2 dan pangkat yang lebih tinggi dapat
diabaikan sehingga diperoleh :
a. t . 
    a. t .    0
(t ) 0 0
 0

 (t )
  (1   . t )
0
 = koef suhu hambat jenis

Karena hambatan berbanding lurus dengan hambat jenis, maka diperoleh :

R(t) = R0 ( 1 + .t )

Contoh
1. Sebuah penghantar, memiliki panjang 2m dan luas penampang 1,5mm2. Hambatan
penghantar itu sebesar 200 ohm. a) Berapakah hambatan jenis penghantar tsb? b) Jika ada
penghantar lain yang sejenis dan panjangnya 6 m dan luas penampang 3 mm2, maka
berapakah hambatannya?

Penyelesaian
l1 = 2 m, b) Penghantar kedua sejenis dengan
A1= 1,5 . 10-6 m2, Penghantar pertama penghantar pertama, sehingga ρ2 = ρ1
R1= 200 Ω . ( , . ).
l2= 6 m, R2 = = .
= 3 . 102 = 300 Ω
A2= 3.10-6m2, Penghantar kedua
ρ1 = ρ2

Ditanya: a) ρ ? , b) R2 ?
Jawab: a)
hambatan jenis penghantar pertama :
Dari kawat pertama dapat dihitung hambat
jenis penghantar sebagai berikut.
R = , maka
. .( , . )
ρ2 = = = 1,5 . 10-4 Ωm

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 8


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

B. Jenis-Jenis Hambatan (Resistor)

Alat elektronik yang berfungsi khusus sebagai hambatan disebut dengan resistor.
Terdapat beberapa jenis resistor seperti resistor tetap, resistor variabel.
1) Resistor Tetap
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat nikrom tipis, nilai
hambatannya disimbolkan dengan warna-warna yang melingkar pada kulit luarnya.
Simbol warna-warna tersebut mempunyai arti sesuai dengan letaknya. Arti warna-
warna resistor dapat dilihat pada tabel di bawah (Tabel Warna Resistor)
Tabel Warna Resistor

Warna pada pita ke-1 menunjukkan angka pertama, pita ke-2 menunjukkan angka ke-2,
pita ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol, dan pita ke-4 menunjukkan tingkat akurasi.

Resistor tetap yang dipasang pada rangkaian listrik seperti radio,


televisi, dan komputer berfungsi untuk mengatur kuat arus
listrik dan beda potensial pada nilai-nilai tertentu sehingga
Gambar Resisitor tetap komponen-komponen listrik pada rangkaian tersebut dapat
berfungsi dengan baik.
Contoh
1. Resistor pada gambar di samping memiliki warna merah, hijau, kuning, dan emas.
Tentukan nilai hambatan resistor tersebut!

Penyelesaian
Diketahui: Angka pita ke-1: 2
Angka pita ke-2: 5
Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 9
Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

Angka pita ke-3: 104


Angka pita ke-4: ± 5 %
Ditanya: R...?
Dijawab: R = 25. 104 Ω ± 5 %
Jadi nilai hambatan resistor dalam rentangan (25. 104 Ω - 5 %.25. 104 Ω) – ((25. 104 Ω
- 5 %25. 104 Ω)) = 23,75 Ω – 26,25 Ω
2.

2) Resistor Variabel
Di pasaran, resistor variabel yang kita kenal ada dua,
yaitu resistor variabel tipe berputar dan bergeser
(rheostat). Pada prinsipnya, cara kerja kedua resistor ini
adalah sama, yaitu memutar atau menggeser kontak
luncur untuk menambah atau mengurangi nilai
hambatan sesuai kebutuhan. Resistor variabel ini dapat
kita temui pada sistem volume di radio, tape recorder,
dan alat-alat elektronik lainnya.

C. Mengukur Hambatan

Mengukur hambatan listrik dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

1. Mengukur Hambatan Secara langsung

Untuk mengukur hambatan dapat digunakan ohmmeter atau


multimeter/multitester. Untuk mengukur hambatan dengan
menggunakan multimeter, terlebih dahulu kita putar sakelar pilih
pada multimeter ke arah yang bertanda R. Dengan demikian,
multimeter telah berfungsi sebagai ohmmeter (pengukur
Mengukur hambatan hambatan). Hubungkan ujung-ujung terminal multimeter dengan
dengan AVOmeter ujung-ujung benda yang akan diukur hambatannya, kemudian
perhatikan skala yang ditunjukkan pada multimeter
Kawat

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 10


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

2. Mengukur Hambatan Secara Tidak langsung


Selain menggunakan multimeter, kita juga dapat
menggabungkan voltmeter dan amperemeter secara
bersama-sama pada rangkaian listrik yang diukur
hambatannya. Voltmeter dipasang secara paralel,
sedangkan amperemeter dipasang seri dengan benda
yang akan diukur hambatannya.
Setelah rangkaian terpasang seperti terlihat pada
Gambar disamping, bacalah skala yang ditunjukkan
voltmeter maupun amperemeter, kemudian hitunglah
nilai hambatan R dengan persamaan hukum ohm

= = .
Tugas 2.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar dengan membuat
langkah-langkah penyelesaian!

1. Sebuah resistor memiliki warna biru, hijau, merah dan perak. Tentukan nilai
resistor tersebut!
2. Sebuah kawat panjangnya 4π meter, luas penampangnya 3,14 mm2 dan kawat
tersebut mempunyai hambatan jenis 2 x 10-6 ohm meter. Hitunglah besar hambatan
kawat!
3. Penghantar yang panjangnya 1,5 m dan diameternya 1,2 mm memiliki hambatan
150 Ω. Berapakah hambatan dari penghantar sejenis yang panjangnya 6 m dan
diameternya 0,6 mm?
4. Tabel di bawah ini merupakan hasil percobaan lima jenis kawat yang mempunyai
hambatan yang sama.

Berdasarkan tabel di atas, kawat mana yang mempunyai hambatan jenis terbesar ?

5. Kawat yang panjangnya 200 meter dan luas penampangnya 0,5 mm2, mempunyai
hambatan listrik 56 ohm, tentukan hambatan jenis kawat tsb!

6. Kawat pertama panjangnya 5 m dan diameternya 10 mm memiliki hambatan 3 ohm.


Jika kawat tersebut panjangnya dijadikan dua kali semula dan diameternya
dijadikan setengah dari semula, maka berapakah hambatan kawat sekarang?

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 11


Modul Fisika XII Semester Ganjil SMAN 1 Sawahlunto Rangkaian Arus Searah

7. Perhatikan gambar di samping! Voltmeter


menunjukkan 6 volt dan ampermeter menunjukkan
0,2A. Berapakah besar hambatan R ?

Guru Pembimbing: Rahimatul Utia, S.Pd Page 12

Anda mungkin juga menyukai