Anda di halaman 1dari 6

HANDOUT

Listrik Dinamis

Sekolah : SMK
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI Keperawatan/Analis/Gigi / 1
Alokasi Waktu : 2 JP

A. Standar kompetensi

Menerapkan konsep listrik arus searah

B. Kompetensi Dasar

Menguasai hukum kelistrikan arus searah

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan mengamati, diskuusi kelompok dalam pembelajaran
diharapkan siswa dapat :

 Memahami konsep arus listrik dalam rangkaian dan beda potensial listrik
 Menjelaskan sifat resistif pada bahan dan pengaruhnya terhadap arus dalam rangkaian
 Mengaplikasikan komponen resistor rangkaian sederhana
D. Materi : Listrik Dinamis

E. PAPARAN ISI MATERI


1. Arus listrik
 Arus listrik mengalir dari potensial tinggi menuju potensial rendah.
 Kuat arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu,
dirumuskan:
Q
I=
t
dengan:

I = kuat arus listrik (coulomb/sekon = ampere)


Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)

 Kuat arus listrik dapat mengalir bila antara kedua ujung penghantar ada beda
potensial.
 Alat ukur kuat arus listrik adalah amperemeter.
2. Beda potensial listrik
 Beda potensial listrik antara dua titik adalah selisih potensial titik yang satu
dengan titik lainnya.
 Arah arus listrik mengalir dari potensial tinggi (+) menuju ke potensial rendah
(–). Arah arus elektron dari potensial rendah menuju ke potensial tinggi.
 Besar kuat arus di dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial.
Hal ini dikenal sebagai hukum ohm.

V
I=
R
dengan:
I = kuat arus listrik (ampere)
V = beda potensial listrik (volt)
R = hambatan listrik
 Alat ukur beda potensial listrik adalah voltmeter.
3. Amperemeter
Untuk mengukur kuat arus listrik pada suatu rangkaian atau komponen listrik,
amperemeter harus dipasang secara seri dengan bagian rangkaian atau komponen
listrik yang akan diukur kuat arusnya.

Amperemeter yang dipasang secara seri pada sebuah rangkaian sederhana


Untuk memperbesar batas ukurnya, pada amperemeter harus ditambahkan suatu
hambatan yang dipasang paralel dengan amperemeter. Hambatan tersebut
dinamakan hambatan shunt (Rsh).

Pemasangan hambatan shunt secara paralel dengan amperemeter


Hambatan shunt (Rsh) dipasang paralel dengan hambatan dalam amperemeter (RA),
maka berlaku:
𝑅𝐴
𝑅𝑠ℎ =
𝑛−1
dengan:
Rsh = hambatan shunt (Ω)
RA = hambatan dalam amperemeter (Ω)
n = kelipatan batas ukur amperemeter yang dikehendaki
4. Voltmeter
Untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian atau komponen listrik,
voltmeter harus dipasang paralel dengan bagian rangkaian atau kompoenen listrik
yang akan diukur tegangannya.

Voltmeter yang dipasang secara paralel pada sebuah rangkaian


Agar batas ukur voltmeter dapat diperbesar, maka pada voltmeter harus dipasang
hambatan muka yang disusun seri dengan voltmeter.

Pemasangan hambatan muka secara seri dengan voltmeter

𝑅𝑚 = (𝑛 − 1)𝑅𝑣
dengan:
Rm = hambatan depan (Ω)
Rv = hambatan dalam voltmeter (Ω)
n = kelipatan batas ukur voltmeter yang dikehendaki
Memasang amperemeter dan voltmeter sekaligus di dalam sebuah rangkaian, harus
tetap diingat bahwa amperemeter harus terpasang seri dan voltmeter harus
terpasang paralel. Perhatikan gambar berikut:

Pemasangan amperemeter dan voltmeter dalam sebuah rangkaian secara bersamaan

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar


 Hambatan suatu penghantar pada suhu tertentu ditentukan oleh panjang kawat
(L), hambatan jenis penghantar (ρ) dan luas penampang kawat penghantar (A),
dirumuskan:

𝐿
𝑅=𝜌
𝐴
dengan:
R = hambatan penghantar (Ω)
ρ = hambatan jenis penghantar (Ωm)
L = panjang kawat penghantar (m)
A = luas penampang kawat (m2)

 Hambatan listrik suatu kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat dan
berbanding terbalik dengan luas penampang kawat penghantar.
F. lAtihan
- Pilihan ganda

1. Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah….


A. Amperemeter
B. Voltmeter
C. Ohmmeter
D. Speedometer
E. Interferometer
2. Alat untuk mengukur beda potensial listrik adalah….
A. Amperemeter
B. Voltmeter
C. Ohmmeter
D. Speedometer
E. Interferometer
3. Dalam waktu 20 s terjadi aliran muatan dari baterai sebesar 0.1 C. Kuat arus listrik
yang dihasilkan baterai adalah….
A. 20 A
B. 2 A
C. 50 mA
D. 5 mA
E. 0,5 mA
4. Sebuah hambatan listrik ketika diberi tegangan sebesar 40 V akan mengalir kuat arus
sebesar 120 mA. Bila dialiri kuat arus sebesar 600 mA akan dihasilkan tegangan
sebesar…
A. 100 V
B. 200 V
C. 300 V
D. 400 V
E. 500 V
5. Jika sebuah hambatan tegangannya diperbesar maka...
A. Arus membesar
B. Arus mengecil
C. Hambatan membesar
D. Hambatan mengecil
E. Hambatan jenisnya mengecil
6. Seutas kawat panjang 1 m membawa arus 0,5 A ketika diberi beda potensial 1 V pada
ujung-ujungnya. Hitung hambatan jenis bahan kawat jika luas penampangnya adalah
2,0 x 10-7 m2!
A. 2,5 x 10-7 m
B. 1 x 10-6 m
C. 1 x 10-7 m
D. 4 x 10-6 m
E. 4 x 10-7 m

- Essay

1. Jika sebuah kawat penghantar listrik dialiri muatan listrik sebesar 360 coulomb dalam
waktu 1 menit, tentukan kuat arus listrik yang melintasi kawat penghantar tersebut!
2. Seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan luas penampangnya 1 mm2, mempunyai
hambatan jenis 10-7 ohmmeter. Jika antara ujung-ujung kawat dipasang beda potensial
60 volt, tentukan kuat arus yang mengalir dalam kawat!

G. DAFTAR PUSTAKA
Djoko Nugroho. 2009. Mandiri Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga (hal 135-
148)
Marthen Kanginan. 2002. Fisika untuk SMA Kelas XI. Cimahi: Erlangga ( hal 227-278 )

Mikrajuddin Abdullah. 2006. Fisika 2B SMA dan MA Untuk Kelas XI Semester II.
Bandung: Esis (hal 60 – 71)

Anda mungkin juga menyukai