Anda di halaman 1dari 3

LISTRIK DINAMIS

A. Pengertian
Listrik dinamis adalah ilmu yang mempelajari fenomena dan faktor penyebab muatan listrik
bergerak dalam rangkaian listrik. Listrik dinamis disebut juga elektrodinamis. Untuk memahami
materi listrik dinamis beberapa bahasan yang perlu kamu pahami adalah besaran arus listrik,
potensial listrik, dan hambatan rangkaian.

B. Arus Listrik
Muatan yang bergerak dalam selang waktu tertentu disebut arus listrik. Muatan yang dapat
bergerak adalah jenis muatan negatif atau yang disebut elektron. Muatan dapat berpindah
akibat adanya beda potensial yang dihubungkan. Elektron bergerak dari beda potensial negatif
ke arah positif sedangkan arus listrik disepakati bergerak di arah sebaliknya yakni dari potensial
tinggi ke rendah. Arus listrik merupakan salah satu dari 7 besaran pokok dengan satuan
ampere (A), dan dapat diukur menggunakan alat ukur amperemeter.

I = kuat arus listrik (A)


Q = muatan listrik ( c )
t = waktu (s)

C. Hukum Ohm
George Simon Ohm adalah ilmuwan yang mengungkapkan Hukum ohm pertama kali. Ia
menemukan hubungan antara kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V) pada ujung-ujung
hambatan. Ohm menyatakan bahwa arus listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik, dan
berbanding terbalik dengan hambatan listrik. Nama Ohm kemudian dijadikan satuan dari
hambatan listrik.
Secara matematis dapat ditulis :

I = kuat arus listrik (A)


V = tegangan listrik atau beda potensial sumber listrik (v)
R = hambatan listrik (Ω)

D. Hambatan Listrik
Hambatan listrik atau resistor (R) adalah suatu komponen listrik yang merupakan nilai
perbandingan tegangan listrik (V) pada sebuah rangakaian listrik terhadap arus listrik (I) yang
melintas melaluinya.
Sesuai dengan namanya yakni hambatan, komponen resistor ini menghambat laju muatan yang
mengalir sehingga mempengaruhi nilai arus listrik suatu rangkaian. Akibatnya, Semakin besar
nilai hambatannya maka semakin kecil arus listrik yang melaluinya.
Nilai hambatan suatu komponen dipengaruhi beberapa faktor yaitu, jenis bahan resistor atau
hambat jenis, panjang hambatan, luas penampang, serta suhu pada beberapa hambatan.
Berdasarkan pengaruh suhu pada nilai hambatan :
1. Hambatan Ohmik
hambatan ohmik adalah sebutan untuk jenis hambatan yang tidak dipengaruhi suhu.
sehingga akibatnya perbandingan antara tegangan dan arus selalu sama. Dapat dituliskan
dalam persamaan matematis sebagai berikut :

R = hambatan listrik (Ω )
ρ = hambat jenis penghantar atau resisvitas (Ωm)
L = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m²)

2. Hambatan Nonohmik
Hambatan nonohmik adalah jenis hambatan yang nilainya dapat berubah bergantung suhu
hambatan tersebut. Suhu mempengaruhi kelajuan getaran elektron yang mengalir dalam
rangkaian. Semakin besar / panas suhunya semakin besar juga nilai hambatan.

R = hambatan listrik (Ω)


Ro = hambatan listrik pada suhu T o (Ω)
α = koefisien suhu hambat jenis
ΔT = perubahan suhu = T – To (°C atau K)

Berdasarkan jenis bahan penyusun hambatan, hambatan dapat dibagi menjadi 2 jenis besar,
yakni konduktor dan isolator :

1. Isolator
Bahan isolator adalah bahan yang sangat sulit bahkan tidak bisa mengalirkan arus listrik. Hal
ini disebabkan elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya. Seperti kayu, kaca, dan udara.
Meski begitu, pada kondisi tertentu bahan isolator dapat berubah menjadi konduktor
contohnya ketika dihubungkan dengan tegangan yang sangat tinggi. Sehingga dapat
dikatakan sebenarnya bahan isolator memiliki hambatan yang sangat besar membuat arus
sangat kesulitan untuk melaluinya.
2. Konduktor
Bahan yang mudah mengalirkan arus listrik karena memiliki banyak elektron bebas sehingga
elektronnya dapat dengan mudah menghantar arus listrik. Seperti besi, baja, dan tembaga.
Beberapa ahli bahkan membagi bahan jenis konduktor menjadi konduktor biasa, Semi
konduktor, dan super konduktor.
Bahan semi konduktor adalah bahan yang kadang bersifat sebagai isolator dan kadang
sebagai konduktor, seperti silikon dan germanium. Sedangkan super konduktor adalah bahan
yang mampu mengalirkan arus listrik dengan sangat cepat, contohnya timah dan merkuri
atau raksa.

E. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah rangakaian tertutup yang dapat mengalirkan arus listrik dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Komponen rangkaian listrik terdiri dari, sumber tegangan dan
hambatan listrik. Rangkaian komponen listrik dapat disusun menjadi rangkaian seri dan paralel.

1. Rangkaian Seri
Disebut rangkaian listrik seri, jika komponen listriknya disusun sejajar. Pada rangkaian seri
berlaku :
1) Tegangan rangkaian total adalah total penjumlahan seluruh tegangan yang melalui
hambatan.
2) Kuat arus listrik rangkaian di seluruh bagian sama besar.
3) Jumlah hambatan atau nilai hambatan pengganti dari resistor yang disusun seri adalah
penjumlahan seluruh nilai hambatan.
4) Jika salah satu komponen rangkaian listrik seri diputus maka arus listrik akan terhenti.

2. Rangkaian Paralel
Rangkaian listrik disebut rangkaian paralel jika komponennya disusun bertingkat. Pada
rangkaian paralel berlaku :
1) Tegangan di seluruh resistor dan tegangan total sama besar.
2) Kuat arus total rangkaian adalah penjumlahan dari seluruh arus listrik yang mengalir ke
setiap hambatan.
3) Nilai hambatan pengganti atau hambatan total rangkaian paralel dapat ditentukan dengan
4) Jika salah satu komponen listrik pada rangkaian paralel diputus maka arus listrik masih
dapat mengalir melalui cabang rangkaian listrik yang lain.

Anda mungkin juga menyukai