Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi

Listrik)
Pengertian Hambatan Listrik (Resistansi Listrik) – Resistansi (Resistance) atau
lebih tepatnya disebut dengan Resistansi Listrik (Electrical Resistance) adalah
kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat atau mencegah aliran arus listrik.
Seperti yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam tiap satuan waktu yang dikarenakan oleh
adanya pergerakan elektron-elektron pada konduktor. Maka Resistansi Listrik yang
biasanya dalam bahasa Indonesia disebut dengan Hambatan Listrik ini juga diartikan
sebagai penghambat aliran elektron dalam konduktor tersebut.

Pada dasarnya, setiap bahan penghantar atau konduktor memiliki sifat yang
menghambat arus listrik, besaran hambatan listrik pada suatu penghantar atau
konduktor dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu  :

 Jenis bahan – contohnya Tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih rendah
dibandingkan dengan baja.
 Suhu – Nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pada
penghantar.
 Panjang penghantar  – Semakin panjang suatu penghantar, semakin tinggi pula
nilai resistansinya.
 Luas penampang  – Semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin tinggi
pula nilai resistansinya.

Komponen elektronik yang berfungsi sebagai penghambat arus listrik ini adalah
Resistor. Resistor dalam suatu rangkaian elektronika dapat berfungsi untuk
menghambat atau mengurangi aliran arus listrik dan sekaligus juga bertindak untuk
menurunkan level tegangan listrik di dalam rangkaian
Hubungan Hambatan LIstrik dengan Tegangan dan
Arus Listrik
Hubungan antara Resistansi (Resistance) atau Hambatan Listrik dengan Tegangan
(Voltage) dan Arus Listrik (Current) dapat dijelaskan dengan Hukum Ohm yang
dikemukan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-
1854) pada tahun 1825.

Berikut ini adalah persamaan Hukum Ohm :

V=IxR
atau
R=V/I
atau
I =  V / R
Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), diukur dalam satuan Volt
I = Arus Listrik (Current), diukur dalam satuan Ampere
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), diukur dalam satuan Ohm

Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik yang
mengalir melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau tegangan sebesar 1
Volt, maka resistansi atau hambatan listrik pada komponen tersebut adalah 1 Ohm.

Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan membutuhkan arus listrik
sebesar 0,5A maka hambatan yang diperlukan adalah 48 Ohm.

R = V/I = 24/0,5
R = 48 Ohm.

Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik ini juga dapat
dianalogikan dengan sebuah tangki air yang berada pada ketinggian tertentu di atas
tanah. Di dasar tangki tersebut terdapat sebuah pipa air yang digunakan untuk
mengaliri air. Jumlah air pada tangki air dapat diibaratkan sebagai muatan listrik
sedangkan tekanan di ujung selang mewakili tegangan listrik, aliran air mewakili aliran
arus listrik dan ukuran diameter pipa air dapat dianggap sebagai resistansi.

Anda mungkin juga menyukai