Anda di halaman 1dari 3

Nama : David Ignatius Despan Telaumbanua

NIM : 4183111110
Kelas : PSPM D 2020
Mata Kuliah : Praktikum Fisika Umum
RESUME HUKUM OHM
Hukum ohm digunakan untuk menghitung nilai resistor yang diperlukan dalam
rangkaian dan untuk menetukan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik .
Bunyi hukum ohm “besar arus listrik yang mengalir pada sebuah penghantar
(kawat konduktor) sebanding dengan beda potensial yang diberikan pada ujung-
ujungnya dan berbanding terbalik dengan hambatannya”. Semakin besar beda
potensial maka semakin besar arus yang mengalir dan sebaliknya. Hukum ohm
yang menyatakan hubungan arus, tegangan, hambatan dapat dirumuskan dalam :
V =I . R
Keterangan :
V = Tegangan
I = Kuat Arus
R = Hambatan
Dengan ketentuan hukum ohm adalah :
 arus merupakan banyaknya elektron yang melalui sebuah konduktor tiap satuan
waktu.
 Tegangan listrik adalah peerbedaan potensi listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik .
 Hambatan listrik adalah gesekan atau rintangan yang diberikan suatu bahan
terhadap suatu aliran arus. Dengan adanya gesekan menyebabkan gerak electron
berkurang, hambatan ini disebut resistansi.
Tepatnya berapa besar aliran arus pada kawat tidak hanva bergantung pada
tegangan, tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran
elektron. Dinding-dinding pipa, atau tepian sungai dan batu-batu ditengahnya,
memberikan hambatan terhadap aliran arus. Dengan cara yang sama, elektron-
elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat makin
tinggi hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V. Kita kemudian
mendefinisikan hambatan sehingga arus berbanding terbalik dengan hambatan.
Ketika kita gabungkan hal ini dakesbandingan di atas, kita dapatkan I = dimana
R adalah hambatan kawat atau suatu alat lainnva, V adalah beda potensial yang
melintasi alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir padanya. Hubungan ini
(Persamaan 18-2) sering dituliskan V = I.R, dan dikenal sebagai hukum Ohm.
Banyak fisikawan yang akan mengatakan bahwa ini bukan merupakan hukum,
tetapi lebih berupa definisi hambatan. Jika kita ingin menyebut sesuatu sebagai
hukum Ohm hal tersebut akan berupa pernyataan bahwa arus vang melalui
konduktor logam, sebanding dengan tegangan yang diberikan, I V. Sehingga, R
konstan, tidak bergantung pada V, untuk konduktor logam. Tetap hubungan ini
tidak berlaku umum untuk bahan dan alat lain seperti dioda, tabung hampa
udara, transistor, dan sebagainya. Dengan demikian “hukum Ohm” bukan
merupakan hukum dasar, tetapi lebih berupa deskripsi mengenai kelas bahan
(konduktor logam) tertentu .
Rangkaian Hambatan Listrik Seri
Rangkaian hambatan seri adalah rangkaian yang disusun secara berurutan
(segaris). Pada rangkaian seri yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan,
besar kuat arus disetiap titik dalam rangkaian tersebut adalah sama. Jadi, semua
hambatan yang terpasang pada rangkaian tersebut dialiri arus listrik yang
besarnya sama. Bila salah satu hambatan ada yang putus. Maka arus listrik pada
rangkaian tersebut juga putus/tidak mengalir.
Rangkaian Hambatan Listrik Paralel
Hambatan parallel adalah rangkaian yang disusun secara berdampingan/berjajar.
Jika hambatan yang dirangkai parallel dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan, maka tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan adalah sama.
Kebiasaan menyebut hukum Ohm demikian melekat sehingga kita tidak akan
mempermasalahkan penggunaannya, selama kita tetap ingat batasannya Bahan
atau alat yang tidak mengikuti hukum Ohm dikatakan nonohmik.. Definisi
hambatan R = V/I uga dapat dalam hal ini, R tidak akan yang diberikan. Satuan
untuk hambatan disebut ohm dan disingkat Q (huruf besar Yunani untuk
omega). Karena R = V/I, kita lihat bahwa 1,0 Ω ekivaler. Dengan 1,0 V / A.

Anda mungkin juga menyukai