Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN DAN ALAT K3

Oleh :

YAHYA

L13120194

JURUSAN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................i

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang................................................................................1

I.2. Tujuan Praktikum...........................................................................2

I.3. Manfaat Praktikum.........................................................................2

II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3

III. METODE PRAKTIKUM

III.1.......................................................................................................Tempat

dan Waktu.......................................................................................6

III.2.......................................................................................................Alat 6

III.3.......................................................................................................Bahan

........................................................................................................6

III.4.......................................................................................................Prosedur

Kerja Praktikum..............................................................................7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1.......................................................................................................Hasil 8

IV.2.......................................................................................................Pembaha

san...................................................................................................9

V. PENUTUP

ii
V.1........................................................................................................Kesimpu

lan ..................................................................................................10

V.2........................................................................................................Rekome

ndasi ...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
4

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya dunia industri di dunia, telah mendorong para pekerja

untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal itu tidak jarang

menyebabkan pekerja menjadi cidera. Dari cidera otot sampai yang menghasilkan

korban jiwa. Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai salah satu modal

utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu mulai peduli

tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya tersebut (Ginting,

2014).

Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH

( Occupational Safety and Health ) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan

melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di tempat

kerja. (Ginting, 2014).

Sejak tahun 1950 ILO ( International Labour Organization ) dan WHO ( World

Health Organization ) telah menetapkan definisi umum dari kesehatan kerja, yaitu:

Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan dan perawatan paling tinggi di bidang

fisik, sosial sebagai seorang pekerja di bidang pekerjaan apapun; pencegahan bagi

setiap pekerja atas pengurangan kesehatan karena kondisi kerja mereka, perlindungan

bagi pekerja untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat merugikan kesehatan

mereka; penempatan dan perawatan bagi pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan

kemapuan fisik dan psikologi dari pekerja dan meringkas adaptasi dari setiap pekerja
5

ke pekerjaannya masing-masing. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit

akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan

kecenderungan peningkatan prevalensi .Sebagai faktor penyebab, sering terjadi

karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang

kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak

menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan

undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara

lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi

gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat (Ginting, 2014).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari pengenalan alat di laboratorium adalah untuk mengetahui dan

menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, dan fungsi

alat yang baik dan benar.Selain itu ada pula peralatan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja yang harus diketahui fungsi dan cara pemakaiannya oleh setiap praktikan, agar

terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan serta agar dapat menunjang setiap

kegiatan praktikum.Mampu mengidentifikasi beberapa macam alat dan

menggunakannya dengan benar, Mengenalkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja (K3) di laboratorium, Mampu menggunakan peralatan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium dengan benar.


6

1.3 Manfaat Praktikum

Berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, serta untuk

menghindari resiko kecelakaan yang cukup besar di laboratorium. Kebersihan dan

kesempurnaan alat juga sangat penting untuk pekerjaan di laboratorium. Alat

yangkelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman

seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca yang bisa dimasuki sikat

seperti bekker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen

sintetik. Pipet, buret, atau labu volumetri mungkin memerlukan larutan detergen

panas untuk bisa benar-benar bersih.

.
7

I. TINJAUAN PUSTAKA

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat

laboratorium bertujuanuntuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau

kegunaan alat-alat laboratorium, olehkarena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat

akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapatmemahami secara jelas

kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnyasetiap alat

memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau

prosesyang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat

dikenali berdasarkannamanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur

biasanya diakhiri dengan kata meterseperti thermometer, hygrometer,

spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi

tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph

(Moningka, 2013).

Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui

agar pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam

penggunaan alat-alat ini dapatmempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh

karena itu harus diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat

tersebut.Penggunaan alat-alat gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya

agar pekerjaantersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi

suatu kesalahan atau kekeliruandalam penggunaannya akan mempengaruhi

hasil yang diperoleh. Ada beberapa macam alatgelas yang dipakai di


8

laboratorium, antara lain: gelas piala (beker gelas), erlenmeyer, gelasukur,

botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan gelas penutup, cawan petri

dankamar hitung.Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada

analisa kuantitatif, yaitu:Alat-alat yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang

tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alatyang teliti (kuantitatif) terdiri dari :

buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yangtidak teliti (kualitatif)

terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam prakteknya baikanalisa

maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau menekuni bidang kimia pasti

akanselalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan alat-alat dan

bahan kimia ( Riadi 2013 ).

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam

pelaksanaannya diharapkan kitadapat melakukan percobaan dengan baik,

dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinyakita juga harus mengetahui

cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut secaratepat dan

akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah

penggunaanalat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi

kesalahan-kesalahan yang dapatterjadi pada alat saat kita melakukan

percobaan dilaboratorium (Mardani, 2013).

Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para

pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan

kecelakaan fatal maupun sakitatau gangguan kesehatan lainnya. Hanya

didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasakhawatir akan kecelakaan,


9

dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif,dan efesien

(Khasani, 2014).

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa

alat gelas.Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar

pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam

suatu laboratorium dapat kita ciptakanapabila ada kemauan dari para pekerja,

pengguna, maupun kelompok pekerja laboratoriumuntuk menjaga dan

melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadidapat

berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari

praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat

gelas yang sering digunakandalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting,

2014).
II. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum kimia percobaan penentuan berat jenis air di laksanakan pada

hari Rabu, 25 November 2020 mulai pukul 16.00 WITA sampai dengan

selesai. Praktikum ini dilakukan secara Daring dengan menggunakan aplikasi

Zoom Meeting.

3.2 Alat

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

1. Tabung reaksi

2. Gelas ukur

3. Leger gelas

4. Pipet tetes

5. Labu semprot

6. Pinset

7. Sendok

8. Labu Elenmeyer

9. Sikat

10. Timbangan analitk

11. Hotplate

12. Kertas lakmus

10
13. Rak tabung reaksi

14. Batang pengaduk

15. Penjepit tabung reaksi

16. Gelas arloji

17. Busen

18. Desikator

19. Corong gelas

3.3 Bahan

Adapun bahan/sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

1. NaCl

2. NaOH

3. Glukosa

4. Serbuk kayu

5. Aquades

6. Garam

7. Gula

11
12

3.4 Prosedur Kerja Praktikum

Pengenalan alat-alat laboratorium

1. Pengenalan alat penjelasan penggunaan alat-alat laboratorium oleh asisten

2. Menggambar alat-alat yang ditunjukkan oleh asisten

3. Mencatat dan mengamati fungsi alat-alat laboratorium

Pengenalan alat K3

1. Mencatat hal-hal yang dikatakan oleh asisten yang mendukung keselamatan kerja

di laboratorium

2. Menggambarkan lambang dan spesifikasi bahan kimia yang ada di laboratorium


III.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun hasil dari pengamatan yang dilakukan yaitu :

4.1.1 Pengenalan Alat-alat Laboratorium

 Alat

No Gambar Keterangan
1

13
5

14
10

11

12

13

15
14

15

16

17

18

16
19

 Bahan

No Gambar Keterangan
1

17
4

4.1.2 Pengenalan Alat K3

18
No Gambar Keterangan
1

19
6

10

20
11

12

13

14

15

21
4.2 Pembahasan

Adapun pembahasan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat Dan K3” ini membahas mengenai

alat-alat yang akan di pergunakan pada praktikum kimia. Pada praktikum pertama

ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di

praktikum kimia, diantaranya yaitu :

2. Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan

terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri

selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih

besar merupakan tutupnya

3. Gelas kultur adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk,

mencampur, dan memanaskan cairan. Bentuk Gelas Beaker adalah silinder dan

tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Biasanya

beaker lebih sering digunakan dalam percobaan kimia dasar.

4. Pinset adalah sebuah alat yang digunakan untuk menjepit sesuatu yang ukuranya

kecil dan juga untuk mengambil atau memegang sesuatu yang mungkin

berbahaya atau mungkn menimbulkan irtasi jika disentuh oleh tangan manusa

22
secara langsung. berdasarkan bahan pembuatannya, pinset (twizzer) terdiri dari

bahan stanles steel twizzer (pinset besi/stainles steel), bamboo twizer (pinset

berbahan bambu) dan ceramic twizzer (pinset berbahan Keramik).

5. Tabung raeksi berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca

borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia

dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu

dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap

dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan

ke dalam tabung reaksi.

6. Rak tabung reaksi merupakan salah satu dari instrumen peralatan laboratorium

non-gelas yang digunakan untuk menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi.

Alat ini berbentuk seperti rak kecil dan terbuat dari kayu, di bagian atasnya

terdapat beberapa lubang sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi agar

tabung dapat berdiri.

7. Kertas yang mengandung campuran tersebut (disebut sebagai kertas lakmus)

adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan

kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh

kadar pH dalam larutan yang ada.

8. Sikat tabung, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan tabung reaksi

yang dimana bulu sikatnya terbuat dari kawat halus. Sentrifuse, adalah alat yang

berfungsi untuk memisahkan partikel padat pada cairan yang digerakan oleh

motor listrik. Sentrifuse digunakan untuk menghomogenkan partikel-partikel

23
yang ukurannya lebih ringan dari partikel-partikel yang ukuirannya lebih besar.

Loupe digunakan untuk membesarkan objek serta untuk melihat sel yang

berukuran

9. Pipet tetes merupakan jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari kaca atau

plastik dan ujung bawahnya meruncing, sedangkan pada ujung atasnya ditutupi

oleh karet. Bermanfaat untuk mengambil cairan dengan skala tetesan kecil.

10. Pengaduk larutan adalah alat untuk mengambil objek. Spatula yang sering

digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan

bertangkai. Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk

mengambil bahan kimia padat.

11. Corong larutan adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi

cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara

dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur. Umumnya salah satu

fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik lipofilik seperti

eter, MTBE, diklorometana, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut

organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur

halogen. Corong pemisah berbentuk kerucut yang ditutupi setengah bola. Ia

mempunyai penyumbat di atasnya dan keran di bawahnya. Corong pemisah yang

digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat

dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai

3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan

dipasang sentrifuge.

24
12. Timbangan analitik, sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur massa suatu

benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram dan mempunyai penutup yang terbuat

dari kaca. Autoclave, adalah pemanasan tertutup yang digunakan untuk

mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertegangan tinggi.

13. Hot plate, alat ini berfungsi untuk menghomogenisasikan suatu larutan yaitu

dengan pengadukan. Dengan alat ini proses pengadukan akan lebih cepat, alat ini

juga bisa digunakan untuk pembuatan media bakteri. Pipet berupa tabung kaca

bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan

dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara menggunakannya

yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang

ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah

bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam

buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk

mengeluarkan larutannya.

14. Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari

kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume

larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume larutan.

15. Alkohol adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki

gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon,[1] yang ia sendiri terikat

pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Alkohol sering dipakai untuk

menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan kadang untuk minuman

25
yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang

digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup

alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia

farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam

ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Kelas alkohol yang penting,

dimana metanol dan etanol adalah bagian yang paling sederhana, mencakup

semua senyawa yang memiliki rumus umum CnH2n+1OH.

16. Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif

(anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk

dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa

senyawa anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik

seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion

poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam

dapur adalah suatu garam.

17. Glukosa suatu gulamonosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang

digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan

salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-

glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa

(C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang

mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung

gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut

"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin

26
ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom

kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk

suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan

bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

18. Natrium Hidroksida (NaOH) yang juga disebut dengan Alkali atau Soda Kaustik.

Nama soda kaustik diambil dari Natrium Hidrat yang kaustik karena sifatnya

sangat korosif yang artinya dapat membuat benda lain hancur. Karena sifatnya

yang korosif, soda api dapat membantu dalam melancarkansaluran air yang

tersumbat.Soda api menyebabkan reaksi kimia ketika menyentuh bahan organik

seperti kotoran, makanan, rambut yang biasanya menjadi sumber penyumbatan

saluran pembuangan.Soda api juga mudah dilarutkan dalam air. Pembersih

saluran air yang biasanya kamu temukan di toko-toko memiliki konsentrasi yang

lebih tinggi dari soda api.

19. Gelas piala adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk,

mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam

laboratorium. Gelas piala secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang

rata[1] dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter.

Sebagian besar juga memiliki corot kecil (atau "paruh") untuk membantu

menuangkan seperti yang ditunjukkan pada gambar.

20. Labu semprot adalah suatu bejana (wadah) yang termasuk dalam kategori

peralatan laboratorium yang dikenal sebagai peralatan gelas.[1] Di laboratorium

dan pada lokasi ilmiah lainnya, peralatan ini biasanya disebut hanya sebagai labu.

27
Labu laboratorium terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran, tetapi aspek pembeda

yang umum dalam bentuknya adalah "badan" bejana yang lebih lebar dan satu

(atau kadang lebih) bagian seperti tabung yang lebih sempit di bagian atas yang

disebut sebagai leher yang memiliki pembuka pada bagian atas. Ukuran labu ini

ditentukan oleh volume yang dapat dimasukkan, biasanya dalam satuan metrik

seperti mililiter (mL atau ml) atau liter (L atau l). Labu secara tradisional terbuat

dari kaca, tapi bisa juga terbuat dari plastik.

21. Aquades dalah air mineral yang telah diproses dengan cara destilasi (disuling)

sehingga diperoleh air murni (H2O) yang bebas mineral. Kalau ditinjau dari

namanya, aquades terdiri dari dua kata yaitu (aqua dan  destila). Aqua artinya air,

destila artinya penyulingan. Jadi aquades adalah air mineral hasil penyulingan.

Hasil dari penyulingan ini yang kita sebut aquades.

22. Metode yang digunakan untuk memperoleh aquades adalah destilasi

(penyulingan). Destilasi adalah proses pemisahan campuran kimia menjadi

komponen-komponennya dengan cara dipanaskan hingga mencapai titik didihnya,

kemudian uapnya didinginkan hingga menjadi cair kembali.

23. Serbuk kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu. Selama ini limbah

serbuk kayu banyak menimbulkan masalah dalam penanganannya yang selama ini

dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif

terhadap lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Salah satu

jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang

28
bernilai tambah dengan teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya

mudah disosialisasikan kepada masyarakat.

IV. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum ini adalah : tabung reaksi, gelas

ukur, beager glas, pipet tetes, labu semprot, spatula, pengset, gelas arloji, sikat,

timbangan analitik, hot plate, kertas lakmus.

2. Masing-masing alat prakrikum ini memiliki fungsi yang berbeda beda.

5.2 Rekomedasi

Adapun hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik rekomendasi

sebagai berikut :

1. Praktikum pengenalan alat merupakan praktikum yang sangat penting karena alat-

alat yang akan digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih

dahulu mengetahuinya.

29
2. Praktikan wajib memahami serta dapat menggunakan alat-alat yang ada di

laboratorium mikrobiologi agar tidak ada kesalahan-kesalahan pada saat

praktikum dan diharapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Ginting. 2010. Kimia Universitas Asas Dan Struktur. Jakarta.

Ginting. 2012. Inti Sari Kimia Farmasi Kedua.

Khasani. 2011. Pemilihan Uji Laboratorium Yang Efektif. Choosing Effective

Laboratory Tests.

Mardani. 2013. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Moningka. 2013. Buku Praktikum Kimia. Laboratorium Teknologi Pertani, Unit.

Rialdi. 2011. Analisis Kimia Kualitatif. Jakarta. Erlangga.

30
31

Anda mungkin juga menyukai