Anda di halaman 1dari 5

KOEFISIEN MUAI TERMAL

Lulu Fitri Aini (16030034), Produksi Garmen, Politeknik STT Tekstil Bandung
E-Mail: lufita07@gmail.com
Phone: 085220783922

Abstrak
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, zat cair, dan zat gas. Pemuaian
zat sebenarnya dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gelas tebal yang retak
ketika diisi dengan air mendidih, hal ini disebabkan karena sisi dalam gelas memuai lebih
dahulu dibandingkan dengan sisi luarnya. Beberapa contoh solusi dari berbagai masalah
karena pemuaian zat padat yaitu : ukuran bingkai kaca yang lebih besar daripada kacanya itu
sendiri, sambungan antara dua batang rel yang diberi celah, kawat telepon atau listrik yang
dibiarkan kendor saat siang hari (suhu panas) agar tidak memuai ketika malam hari (suhu
dingin).

PENDAHULUAN TUJUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita 1. Untuk memahami dan mengamati
dapat melihat banyak sekali hal-hal yang perubahan panjang dari suatu logam
berkaitan dengan pemuaian suatu benda. karena perubahan suhu.
Misalnya pada suatu hari yang panas, 2. Untuk menentukan koefisien muai
kawat-kawat listrik atau kawat telepon termal dari beberapa jenis logam
yang bergantung pada tiangnya akan
bergantung kendur, tetapi malah terjadi hal DASAR TEORI
yang sebaliknya pada hari yang dingin. Rel
kereta api dibangun dengan memberikan Peristiwa pemuaian menunjukkan
sedikit ruang pemisah diantara sambungan adanya pertambahan ukuran benda karena
- sambungan antar relnya sehingga rel perubahan suhu (temperatur). Setiap benda
tersebut tidak akan melengkung ketika mengalami sifat pemuaian yang berbeda.
musim panas. Sifat pemuaian ini, kita sebut dengan
koefisien muai termal. Jika suatu benda
Pesawat supersonik Concorde akan sulit untuk memuai, itu berarti koefisien
bertambah panas selama melakukan muainya kecil. Sedangkan jika suatu benda
penerbangan kerena adanya gesekan mudah untuk memuai, artinya koefisien
dengan udara, pesawat tersebut akan muainya besar. Dengan demikian,
bertambah panjang 25 cm. Dan banyak hal koefisien muai menunjukkan seberapa
lainnya yang terjadi dalam kehidupan besar pertambahan ukuran benda tersebut.
sehari-hari kita. Oleh karena itu, percobaan Perubahan ukuran benda bisa berupa
kali ini mengenai “Muai Panjang Zat pertambahan panjang, luas, atau volume.
Padat”, untuk dapat memberikan suatu
pengetahuan lebih mengenai hal tersebut, Pemuaian panjang
dan dapat kita terapakan dalam kehidupan
sehari-hari. Pemuaian panjang adalah
bertambahnya ukuran panjang suatu benda
karena menerima kalor. Pada pemuaian
panjang perubahan nilai lebar dan tebal Pemuaian Luas dan Pemuaian Volume
sangat kecil dibandingkan dengan
Pemuaian dalam zat padat
perubahan nilai panjang benda tersebut.
sebenarnya terjadi ke semua arah, yaitu
Sehingga perubahan nilai lebar dan tebal
memanjang, melebar, dan menebal.
dianggap tidak ada. Contoh benda yang
Namun, pengukuran pemuaian panjang
hanya mengalami pemuaian panjang saja
pada benda padat sudah dianggap cukup
adalah kawat kecil yang panjang.
memadai untuk mewakili pemuaian luas.
Pemuaian panjang suatu benda Misalnya, menghitung pemuaian
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas sebuah benda yang berupa lembaran
panjang awal benda, koefisien muai tipis berbentuk persegi panjang dengan
panjang dan besar perubahan suhu.
menghitung terlebih dahulu muai panjang
Koefisien muai panjang suatu benda dan muai lebarnya dengan persamaan yang
sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau berlaku pada pemuaian panjang.
jenis bahan.
Jika pada suhu t1 luas benda adalah
Secara matematis persamaan yang A1 dan pada suhu t2 luasnya A2 maka
digunakan untuk menentukan pertambahan berlaku persamaan muai luas dengan
panjang benda setelah dipanaskan pada pendekatan sebagai berikut.
suhu tertentu adalah :

Δl = l0.α.∆t

Keterangan:

Δl adalah pertambahan panjang (m)


l0 adalah panjang awal (m)
α adalah koefisien muai panjang
∆t adalah perubahan suhu
Persamaan di atas cukup memadai
Bila ingin menentukan panjang akhir untuk menghitung persoalan sederhana
setelah pemanasan maka digunakan sehubungan dengan pemuaian luas benda
persamaan sebagai berikut : padat (terutama untuk benda-benda padat
dengan koefisien muai panjang yang
l = Δl + l0 kecil).
Koefisien muai luas zat padat
l = l0 (1 + α.∆t) adalah bilangan yang menunjukkan
pertambahan luas suatu benda tiap satuan
Keterangan : luas jika suhunya naik 1oC.

l adalah panjang akhir (m)


Δl adalah pertambahan panjang (m)
l0 adalah panjang awal (m)
α adalah koefisien muai panjang
Pemuaian volume zat tergantung jenis
zat padatnya

Sebuah benda padat pada suhu 0oC


volumenya V0, pada suhu toC, volumenya METODE EKSPERIMEN
Vt. Pertambahan volume tiap satuan suhu
Alat dan Bahan
benda padat adalah sebesar
Alat dan bahan yang dipakai pada
percobaan kali ini adalah :

1. Seperangkat alat koefisien muai panjang


Bilangan yang menunjukkan
pertambahan volume suatu benda tiap
satuan volume jika suhunya naik 1oC
disebut koefisien muai ruang (g).
Jadi,

2. Batang uji : kuningan, aluminium, dan


tembaga

Persamaan di atas dapat diubah


menjadi persamaan berikut ini.

Jika volume zat padat pada t1


adalah V1 dan volume pada t2 adalah V2
maka berlaku

3. Alat ukur suhu bahan

Untuk zat padat yang angka


muainya sangat kecil, berlaku persamaan

4. Thermometer dan pemanas


5. Alat tulis

Hubungan antara koefisien muai


ruang (g) dengan koefisien muai panjang
(a) dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut.
Skema Percobaan HASIL DAN PEMBAHASAN

CARA KERJA

 Menyiapkan semua alat dan bahan


yang akan digunakan dalam praktikum
koefisien muai termal
 Mengukur jari-jari silinder dengan
mencari diameter terlebih dahulu
menggunakan alat ukur jangka sorong
 Mengukur panjang jarum penunjuk
skala (R) Bahan 1
 Menghitung panjang logam awal Lo Lo = 59,5 cm r = 1,2 cm d = 2,4 cm
dan suhu logam awal To To = 28,9 cm R = 21,2 cm
 Memastikan bahwa jarum penunjuk
skala tepat di angka nol no T (oC) ΔT (oC) ΔL
 Logam dipanaskan hingga suhu 1 40,7 11,8 0,6=0,3inch=0,762 cm
maksimum (dilihat suhu thermometer
100oC) dan logam mengalami 0,3 inch x 2,54
pertambahan panjang 𝑟
ΔL = 𝑅 x ΔL
 Mengukur besar pertambahan panjang
𝑟 1,2
ΔL = 𝑅 ΔL = 21,2 x 0,762
 Mencatat pertambahan panjang ΔL
dan juga pertambahan suhu ΔT saat = 0,0431 cm
suhu maksimum kemudian diamati
penurunan suhu dan penyusutan
kembali panjang. Bahan 2
 Dapat digunakan persamaa (1) untuk Lo = 57 cm r = 1,2 cm d = 2,4 cm
menentukan koefisien muai panjang To = 29,1 cm R = 21,2 cm
dengan cara membuat plot grafik
 Dicobakan untuk jenis batang lain no T (oC) ΔT (oC) ΔL

1 62 5 1=0,5inch=1,270 cm

0,5 inch x 2,54


𝑟
ΔL = 𝑅 x ΔL
1,2
= 21,2 x 1,270

= 0,0431 cm
Bahan 3 http://www.guruipa.com/2016/05/pengerti
an-dan-rumus-koefisien-muai-panjang-
Lo = 60 cm r = 1,2 cm d = 2,4 cm
To = 29,8 cm R = 21,2 cm luas-dan-volume-beserta-contoh-
soalnya.html (24 Oktober 2016)
no T (oC) ΔT (oC) ΔL

1 70 40,2 0,2=0,1inch=0,254 cm

2 77,4 7,4 0,3=0,15inch=0,381 cm

1. 0,1 inch x 2,54


2. 0,15 inch x 2,54
𝑟
ΔL1 = 𝑅 x ΔL
1,2
= 21,2 x 0,254

= 0,0143 cm
𝑟
ΔL2 = 𝑅 x ΔL
1,2
= 21,2 x 0,381

= 0,0216 cm

KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami
lakukan, dapat kami simpulkan bahwa :

 Bahan pertama muai termalnya


yaitu 0,0431 cm
 Bahan kedua muai termalnya yaitu
0,0431 cm
 Dan bahan ketiga muai termalnya
yaitu 0,0143 cm dan 0,0216 cm

DAFTAR PUSTAKA
Galih, Valentinus dan Endah Purnomosari.
(2015). Pengantar Eksperimen Fisika
(Untuk SMA/S1). Bandung : CV. Mulia
Jaya.
https://fisika79.wordpress.com/2011/03/17
/pemuaian/ (23 Oktober 2016)
https://alljabbar.wordpress.com/2008/03/3
0/pemuaian/ (23 Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai