Anda di halaman 1dari 5

KOEFISIEN MUAI TERMAL

Taufik Fajar Akbar (17010085), Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung,


E-mail : opik.ajay04@gmail.com
Phone:089683375545

Abstrak

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Sebagian besar zat akan memuai bila
dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka
molekul-molekulnya akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan bertambah besar,
akibatnya jarak antara molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah
bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat,
cair, dan gas.

PENDAHULUAN menentukan konstanta muai termal


suatu bahan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat melihat banyak sekali hal-hal yang DASAR TEORI
terjadi berkaitan dengan pemuaian dan
pengerutan suatu benda. Misalnya pada suatu Pada umumya benda yang berwujud
(zat padat) akan bertambah panjangnya dengan
hari yang panas, kawat-kawat listrik atau
meningkatnya suhu seperti alumunium dan
kawat telepon yang bergantung pada tiangnya sebagainya. Apabila sebatang logam pada suhu
akan bergantung kendur. Tetapi sebaliknya 𝑇1 mempunyai panjang 𝐿0 akibat dipanaskan
pada hari yang dingin. Rel kereta api suhu menjadi 𝑇2 , panjangnya akan bertambah
dibangun dengan memberikan sedikit ruang menjadi 𝐿𝑡 .
pemisah diantara sambungan-sambungan antar Rumus umum untuk muai panjang di nyatakan
relnya sehingga rel tersebut tidak akan sbb:
𝐿𝑡 = 𝐿0 (1+α∆T) ... (1)
melengkung ketika musim panas. Pesawat
Keterangan :
supersonik Concorde akan bertambah panas 𝐿𝑡 = panjang setelah dipanaskan
selama melakukan penerbangan karena adanya 𝐿0 = panjang mula-mula
gesekan dengan udara, pesawat tersebut akan α = koefisian muai panjang
bertambah panjang 25 cm. Dan banyak hal ∆T = perbedaan suhu
lainnya yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari kita. Oleh karena itu, percobaan kali ini Koefisien muai panjang suatu benda adalah
perbandingan antara pertambahan panjang
mengenai “Muai Panjang Zat Padat”, untuk
terhadap panjang awal benda persatuan
dapat memberikan suatu pengetahuan lebih kenaikan suhu . Jika suatu benda padat
mengenai hal tersebut, dan dapat kita dipanaskan maka benda tersebut akan memuai
terapakan dalam kehidupan sehari-hari. kesegala arah, dengan kata lain ukuran panjang
bertambahnya ukuran panjang suatu benda
TUJUAN karena menerima kalor. Alat untuk
membandingkan muai panjang dari berbagai
1. Mampu menggunakan teori ralat logam adalah maschen brock. Ketika tiga
dalam melakukan eksperimen ini. batang logam yang berbeda jenis (tembaga,
2. Mampu memahami penulisan karya almunium, besi) dan sama panjang walaupun
ilmiah. panjang dari ketiga logam sama dengan
3. Dapat menggunakan percobaan mengalami kenaikan suhu yang sama. tetapi
pertambahan panjangnya berbeda.
koefisien muai termal untuk
Pemuaian volume adalah pertambahan 4. Dicatat pertambahan panjang ∆𝐿 dan
ukuran volume suatu benda karena menerima juga pertambahan suhu ∆𝑇 saat suhu
kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang makimum kemudian diamati
mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
penurunan suhu dan penyusutan
Contoh benda yang mempunyai pemuaian
volume adalah kubus, air dan udara. Volume kembali panjang
merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 5. Dapat digunakan persamaan (1) untuk
dimensi karena itu untuk menentukan menenetukan koefisien muai panjang
koefisien muai volume sama dengan 3 kali dengan cara membuat plot grafik
koefisien muai panjang.
V = 𝐿3 … (2) Dicobakan untuk jenis batang lain
𝐿3 = 𝐿0 3 (1 + α∆𝑇)3 … (3)
HASIL DAN PEMBAHASAN
𝐿3 =𝐿0 3 (1+3α∆𝑇+3(α∆𝑇)2+(α∆𝑇)3) … (4)
V = 𝑉0 (1 +3α∆𝑇+3(α∆𝑇)2+(α∆𝑇)3) … (5)
∆𝑉
Data Perhitungan Awal
= 3α∆𝑇 + 3(α∆𝑇)2 + (α∆𝑇)3 … (6) 1. Suhu Awal 𝑻𝟎 (˚C)
𝑉𝑜
∆𝑉
= 3α∆𝑇 … (7) Tabel-1 Data suhu awal benda
𝑉𝑜
∆𝑉
𝑉𝑜
= β∆𝑇 … (8) NO Jenis Logam 𝑻𝟎 ± ∆𝑻𝟎 (˚C)
Dengan menggunakan persamaan (1) dan 1 Alumunium 26,2 ± 0,05
persamaan (8) dapat ditentukan besar koefisien
termal panjang dan juga untuk volume. 2 Tembaga 25,7 ± 0,05

METODE EKSPERIMEN 2. Panjang Awal 𝑳𝟎 (cm)


Pada metode eksperimen akan dijabarkan Tabel-2 Data Panjang awal benda
bagaimana metode tang digunakan serta alat
NO Jenis Logam 𝑳𝟎 ± ∆𝑳𝟎 (cm)
dan bahan yang dipakai dalam eksperimen ini.
1 Alumunium 60,2 ± 0,05
ALAT DAN BAHAN
2 Tembaga 60,3 ± 0,05
1. Seperangkat alat koefisien muai
panjang
2. Batang uji 3. Data Silinder (r)
3. Penggaris 60cm
Tabel-3 Data silinder
4. Jangka Sorong
5. Thermometer dan pemanas NO Nama Alat L0 ± ∆ L0 (cm)
6. Alat tulis
1 Silinder (r) 0,956 ± 0,005
SKEMA PERCOBAAN Jarum Penunjuk
2 21,9 ± 0,05
(R)
1. Dihitung panjang logam awal 𝐿0 dan
suhu logam awal 𝑇0 DATA PERHITUNGAN
2. Dipanaskan logam hingga suhu 1. Alumunium
maksimum (dilihat suhu thermometer
1000c) dan logam mengalami Pada perhitungan tunggal didapatkan bahwa :
pertambahan panjang 𝑇0 ± ∆𝑇0 = (26,2 ± 0,05)0C
3. Diukur besar pertambahan panjang 𝐿0 ± ∆𝐿0 = (60,2 ± 0,05) cm
𝑟
∆𝐿 = 𝑅 ∆𝐿 r ± ∆r = (0,956±0,005) cm
R ± ∆R = (21,9 ±0,05) cm
Dapat diperlihatkan pada Tabel-4 Untuk menentukan nilai 𝑎 adalah besar
Tabel-4 Data Eksperimen Mgradien dapat dilakukan :
(∆𝓛 ± 𝟎, 𝟎𝟓)𝒄𝒎 To C
∆𝐿
0 26,2 = 𝑎∆𝑇
𝐿0
0,65 61,5 ∆𝐿
𝑎=
𝐿0 . ∆𝑇
𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 73,4 ℃ 0,028
𝑎=
∆𝑇 = 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑇0 60,2 . 35,3
𝑎 = 0,13 . 10−4 (0C)-1
= 61,5 − 26,2
𝛼 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 : 𝑎 = 0,13 . 10−4 (0C)-1
= 35,3 ℃

Ralat koefisien (∆α)


26,2 + 61,5 ∆𝐿
𝑋= 𝛼=
2 𝐿0 . ∆𝑇
= 43,85 ℃ 1 ∆𝐿 ∆𝐿
|∆𝛼| = |𝐿 ∆𝑇
∆∆𝐿| + |𝐿 2 ∆𝑇 ∆𝐿0 |+ |𝐿 2 ∆∆𝑇|
0 0 0 ∆𝑇

1 0,028
(∑𝑛 (𝑋1 − 𝑋)2 + (𝑋2 − 𝑋)2 = |60,2 . 0,0024| + |60,22 . 0,05|+
∆∆𝑇 = √ 𝑖=1 35,3 35,3
𝑁(𝑁 − 1) 0,028
|60,2 .35,32 17,65|
(26,2 − 43,85)2 + (61,5 − 43,85)2
=√ 0,0024
= |60,2 .
0,0014
| + |3624,04 . 35,3 |+
2(2 − 1) 35,3

= √311,52 ≅ 17,65 ℃ |60,2 .


0,035
|
1246,09

(∆𝑇 ± ∆∆𝑇)℃ = (35,30 ± 17,65)℃ = (0,11 + 0,11 +0,046) . 10−5


Perubahan Panjang Batang (∆𝐿) ≅ 0,26 . 10−5
𝑟 (𝛼 ± ∆𝛼)(℃)−1 = (0,13 ± 0,026). 10−4 (℃)−1
∆𝐿 = ∆ℒ
𝑅 Dapat diperlihatkan pada Tabel-5
0,956
= × 0,65 ∆𝐿
21,9 𝑁𝑜 𝑇 ∆𝑇 ∆𝐿
. 10−4
= 0,028 cm 𝐿0
𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 (∆∆𝐿) 1 26,2 0 0 0
2 61,2 35,3 0,028 𝑐𝑚 4,6
∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟
∆∆𝐿 = | ∆𝑟| + | 2 ∆𝑅| + | ∆∆ℒ|
𝑅 𝑅 𝑅
0,65 0,956 . 0,65 Untuk menentukan nilai 𝑎 adalah besar
=| 0,005| + | 0,05|
21,9 21,92
0,956 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 dapat dilakukan :
+| 0,05|
21,9 4,6
𝑎 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 =
= |0,00015| + |0,000065| + |0,0021| 35,3
𝑎 = 0,13 × 10−4 (℃)−1
= 0,0024 cm (4,6+0,5)
𝑀1 = 35,3 = 0,14 × 10−4 (℃)−𝟏
(∆𝐿 ± ∆∆𝐿)𝑐𝑚 = (0,028 ± 0,0024)𝑐𝑚 (4,6−0,5)
𝑀2 = = 0,12 × 10−4 (℃)−𝟏
35,3
|𝑀1 −𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 |+ |𝑀2 −𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 |
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 =
2
(∑𝑛 (𝑋1 − 𝑋)2 + (𝑋2 − 𝑋)2
|0,14−0,13|+|0,12−0,13| ∆∆𝑇 = √ 𝑖=1
= 𝑁(𝑁 − 1)
2
(25,7 − 32,23)2 + (34,2 − 32,23)2
= 0,01 . 10−4
√ +(36,8 − 32,23)2
=
Dengan menggunakan persamaan (1), 3(3 − 1)
∆𝐿
yaitu: = 𝛼∆𝑇 , maka dapat ditentukan 42,64 + 3,88 + 20,88
𝐿𝑜 =√
6
bahwa 𝛼 dari Alumunium adalah besar
= √11,23 ≅ 3,35 ℃
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 = 0,13 × 10−4 (°𝐶)−1 ≈ 1,3 ×
10−5.Hasil dari literature (Halliday,1997) (∆𝑇 ± ∆∆𝑇)℃ = (11,1 ± 3,35)℃

adalah 𝛼 aluminium= 2,4. 10−5 (℃)−1 . Perubahan Panjang Batang (∆𝐿)


Hasil eksperimen dan literature
𝑟
memperlihat kan hasil yang tidak jauh ∆𝐿 = ∆ℒ
𝑅
berbeda. 0,956
2. Tembaga
= × 1,05
21,9
Pada perhitungan tunggal didapatkan bahwa : = 0,046 cm
𝑇0 ± ∆𝑇0 = (25,7 ± 0,05)0C
𝐿0 ± ∆𝐿0 = (60,3 ± 0,05) cm Ralat Panjang Batang (∆∆𝐿)
r ± ∆r = (0,956±0,005) cm ∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟
R ± ∆R = (21,9 ±0,05) cm ∆∆𝐿 = | ∆𝑟| + | 2 ∆𝑅| + | ∆∆ℒ|
𝑅 𝑅 𝑅
1,05 0,956 . 1,05
Dapat diperlihatkan pada Tabel-4 =| 0,005| + | 0,05|
21,9 21,92
0,956
Tabel-4 Data Eksperimen +| 0,05|
21,9
(∆𝓛 ± 𝟎, 𝟎𝟓)𝒄𝒎 To C = |0,00024| + |0,0001| + |0,0022|
0 25,7
= 0,00254 cm
0,25 34,2
1,05 36,8 (∆𝐿 ± ∆∆𝐿)𝑐𝑚 = (0,046 ± 0,00254)𝑐𝑚

𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 36,8 ℃ Untuk menentukan nilai 𝑎 adalah besar


Mgradien dapat dilakukan :
∆𝑇 = 𝑇𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑇0
∆𝐿
= 36,8 − 25,7 = 𝑎∆𝑇
𝐿0
= 11,1 ℃ ∆𝐿
𝑎=
𝐿0 . ∆𝑇
25,7 + 34,2 + 36,8 0,046
𝑋= 𝑎=
3 60,3 . 32,23
= 32,23 ℃ 𝑎 = 0,24𝑥10−4 (0C)-1
𝛼 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 : 𝑎 = 0,24 . 10−4 (0C)-1
Ralat koefisien (∆α) bahwa 𝛼 dari Alumunium adalah besar
∆𝐿 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 = 0,24 × 10−4 (°𝐶)−1 ≈ 2,4 ×
𝛼=
𝐿0 . ∆𝑇
10−5.Hasil dari literature (Halliday,1997)
1 ∆𝐿 ∆𝐿
|∆𝛼| = |𝐿 ∆𝑇 ∆∆𝐿| + |𝐿 2 ∆𝑇 ∆𝐿0 |+ |𝐿 ∆𝑇2 ∆∆𝑇|
0 0 0 adalah 𝛼 tembaga= 1,7. 10−5 (℃)−1 .
1
=| 0,00254| + Hasil eksperimen dan literature
60,3 . 32,23
0,046 0,046 memperlihat kan hasil yang tidak jauh
|60,32 . 32,23
0,05|+ |60,3 .32,232 3,35|
berbeda.
0,00254 0,0023
= |60,3 . 32,23| + |3636,09 . 32,23 |+
0,15
|60,3 . 1038,77
|

= (0,0004 + 0,00011 +0,00024) . 10−4


≅ 0,00075. 10−4
(𝛼 ± ∆𝛼)(℃)−1 = (0,24 ± 0,00075). 10−5 (℃)−1

Dapat diperlihatkan pada Tabel-5


𝑁𝑜 𝑇 ∆𝑇 ∆𝐿 ∆𝐿
. 10−4
𝐿0
1 25,7 0 0 0
2 34,2 8,5 0,011 𝑐𝑚 1,8

3 36,8 11,1 0,046 𝑐𝑚 2,7

Untuk menentukan nilai 𝑎 adalah besar


𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 dapat dilakukan :
2,7
𝑎 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 =
11,1
𝑎 = 0,24 . 10−4 (℃)−1
(2,7+0,5)
𝑀1 = 11,1 = 0,30 × 10−4 (℃)−𝟏
(2,7−0,5)
𝑀2 = = 0,20 × 10−4 (℃)−𝟏
11,1

|𝑀1 −𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 |+ |𝑀2 −𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 |


∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑 =
2
|0,30−0,24|+|0,20−0,24|
=
2
−4
= 0,05 . 10

Dengan menggunakan persamaan (1),


∆𝐿
yaitu: = 𝛼∆𝑇 , maka dapat ditentukan
𝐿𝑜

Anda mungkin juga menyukai