Anda di halaman 1dari 34

SERAT TEKSTIL

PENDAHULUAN

By: noerati STTT


Apa Serat itu ???

Bahan dasar tekstil


Bahan pembuat benang
Bagian terkecil dari kain

Noerati STTT 2/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Serat

Suatu material yang berbentuk halus dan memiliki


perbandingan panjang dan diameter yang besar

Tujuan :
mendapatkan sifat fleksibel saat pemintalan

Noerati STTT 3/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Penggolongan serat

Serat alam
Sumber :

Serat buatan

noerati 4/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Penggolongan serat

Serat Alam: berasal dari alam/ sudah


tersedia di alam dalam bentuk serat
Serat Buatan : Belum tersedia di alam
dalam bentuk serat, harus dibuat
menjadi bentuk serat

noerati 5/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Serat alam

Sudah tersedia di alam dalam bentuk


serat
Serat Selulosa : berasal dari bagian
tanaman misalnya batang, daun
maupun bji tanaman.
Serat Protein : Berasal dari bagian
hewan misal rambut bulu maupun
kelenjar ludah

Noerati STTT 6/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Macam – macam serat alam
Tabel 1.1. Serat alam berdasarkan susunan dan sumber

Jenis Serat Serat Sumber


Selulosa Kapas Biji buah kapas
Kapuk Biji kapuk
Serat nanas Daun tanaman nanas
Jute Batang tanaman jute
Flax/Linen Batang tanaman Flax
Rami Batang tanaman rami
Sisal Daun tanaman Agava
Sabut Sabut kelapa
Protein Silk Cocoon ulat sutera
Wool Bulu biri-biri
Mineral Serat asbes Magnesium, kalsium, silikat

Noerati STTT 7/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Serat Selulosa
Dari daun tanaman:

Serat Abaca (dari daun Musa)

noerati 8/42 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Serat Selulosa
Dari batang tanaman

Serat Jute (dari batang Corchorus)

noerati 9/42 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Serat Selulosa
Dari biji tanaman

Serat kapas (dari biji kapas)

noerati 10/42 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Serat Protein
Dari rambut binatang

Serat wol

Noerati STTT 11/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Serat Protein
Dari bulu binatang

Bulu Kelinci
Noerati STTT 12/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim
Serat Protein
Dari kelenjar ludah ulat

Serat sutera
Noerati STTT 13/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim
Serat buatan

Poliakrilat
Poliamida/nylon

Poliester

Noerati STTT 14/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Bentuk serat

Filamen : serat yang sangat panjang,


semua serat buatan dan sutera

Serat stapel : suatu serat pendek hanya


beberapa cm, semua serat
alam kecuali sutera

Noerati STTT 15/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Filamen

mono filamen : serat tunggal

Multifilamen : satu benang terdiri dari beberapa


filamen, umumnya serat tekstil
multi filamen

Noerati STTT 16/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Stapel

stapel : Serat pendek, dapat berasal dari alam atau buatan,


Serat stapel buatan: tow  crimp  cuttting

Tujuan dibuat stapel : Agar didapat kohesi antar serat yang besar 
saat dibuat benang pintal menjadi kuat
Memudahkan pencampuran dgn serat lain

Noerati STTT 17/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Dimensi serat

Perbandingan Panjang dan Diameter

Serat harus mempunyai perbandingan panjang dan diameter


yang besar agar dapat digunakan sebagai serat tekstil.

Untuk serat tekstil perbandingan panjang dan diameter


minimum 1:200

Noerati STTT 18/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Dimensi serat

Untuk tekstil pakaian, perbandingan panjang dan


diameter yang dimilikinya harus lebih besar dari
1:1000.

bertujuan untuk mendapatkan sifat fleksibel dari serat


sehingga memudahkan saat akan dipintal menjadi
benang.

Noerati STTT 19/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Perbandingan panjang dan
diameter serat
Tabel 1.3. Perbandingan panjang dan diameter
dari beberapa serat tekstil
Panjang Diameter Panjang :
Serat
(mm) (mikron) diameter
Kapas 25 17,5 1400

Wol 75 25 3000

Sutera 5.105 15 33.106

Rami 150 50 3000

Jute 25 20 1200

Flax 25 15 170

Sisal 3 24 125
Noerati STTT 20/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim
Kehalusan serat
Menyatakan besar kecilnya serat
Serat

Serat lebih halus


Benang Serat lebih kasar
Serat halus :

Luas permukaan lebih besar :


• Banyak menyimpan udara nyaman
• Gaya gesek/kohesi besar benang kuat,
•mudah timbul pilling
Noerati STTT 21/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim
Parameter Kehalusan

Besar kecilnya diameter serat dapat


dinyatakan dengan ukuran yang dikenal
dengan istilah

denier dan tex.

Kedua istilah ini menyatakan


perbandingan berat serat setiap panjang
tertentu.

Noerati STTT 22/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Parameter Kehalusan

Denier : menyatakan berat serat setiap 9000 meter


contoh :

serat A mempunyai panjang 27.000 meter, ketika ditimbang


beratnya sebesar 27 gram, maka serat tersebut memiliki
kehalusan sebesar 9 denier

Penjelasan:

panjang 27.000 meter serat A memiliki berat 27 gram, berarti


serat tersebut bila panjangnya 9000 meter maka beratnya
sebesar 9 gram,

Noerati STTT 23/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Parameter Kehalusan

Text : Menyatakan berat setiap 1000 meter

contoh :

serat A mempunyai panjang 27.000 meter, ketika ditimbang


beratnya sebesar 27 gram, maka serat tersebut memiliki
kehalusan sebesar 1 tex

Penjelasan:

panjang 27.000 meter serat A memiliki berat 27 gram, berarti


serat tersebut bila panjangnya 1000 meter maka beratnya
sebesar 1 gram,

Noerati STTT 24/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Parameter Kehalusan

Konversi :
9 denier sama dengan 1 tex.

Dalam dunia industri tekstil dikenal satuan kehalusan


lain yang disebut dtex. 1 tex setara dengan 10 dtex.

1 Tex = 10 d Tex

1 denier = 1,1 dTex

Noerati STTT 25/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Daya serap / kelembaban

Kemampuan serat untuk menyerap/menyimpan air dalam


kondisi standar

Faktor yang mempengaruhi:


Struktur dan susunan molekul serat
Kondisi ruang, RH, temperatur (ruang standar : T 21oC RH 65 %)

Parameter :
MR (Moisture Regain) dan MC (moisture Content)

Noerati STTT 26/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Daya serap / kelembaban

Contoh kandungan kelembaban beberapa serat

Serat MR(%)

Wol 15
Sutera 11
Kapas 6,5
Nylon 4
Poliester 0,4
Serat gelas 0

Noerati STTT 27/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Cara Menghitung Daya serap /
kelembaban Bahan tekstil

B−K
MR = x 100%
K

B−K
MC = x 100%
B

B= berat awal sebelum dikeringkan(berat basah),


K= berat setelah dikeringkan (berat kering)

Noerati STTT 28/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Kekuatan

Tenacity, menyatakan kemampuan serat untuk menahan


beban tarik.

Kekuatan dalam serat tekstil dinyatakan dalam satuan


gram/ denier.

Arti dari gram/ denier adalah beban tarik (gram)


yang mampu ditahan oleh serat yang mempunyai
kehalusan 1 denier.

Noerati STTT 29/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Kekuatan

Kekuatan minimum serat tekstil


Dalam keadaan kering : 1,2 g/denier
Dalam keadaan basah : 0,7 g/denier

Noerati STTT 30/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Kekuatan
contoh :
serat B mempunyai kekuatan/ tenacity
sebesar 2 gram/ denier, artinya:
serat B jika kehalusannya sebesar 1 denier
maka serat B tersebut mampu menahan
beban sebesar 2 gram.

Jika serat B tersebut dibuat dengan


kehalusan 10 denier, maka serat tersebut
mampu menahan beban sebesar 20 gram.

Noerati STTT 31/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Kekuatan
 Contoh lain :
Serat C memiliki kehalusan sebesar 25 denier,
ketika diberi beban, ternyata serat tersebut
putus saat beban tarik mencapai 75 gram.

Maka kekuatan tarik serat tersebut adalah


sebesar 75 gram/ 25 denier atau 3 gram/
denier

Noerati STTT 32/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


Mulur dan elastisitas
Mulur saat putus : Kemampuan serat bertambah
panjang sebelum putus

Elastisitas :
Kemampuan material/serat
untuk kembali ke bentuk
semula setelah beban
dihilangkan

Elastisitas baik  stabilitas dimensi


baik, mudah kembali kebentuk
semula, tidaj mudah kusut

Noerati STTT 33/38 Serat Tekstil, D-1 Jatim


TERIMA KASIH

By: noerati STTT

Anda mungkin juga menyukai