Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH WAKTU PADA PROSES DEGUMMING METODE

PERENDAMAN KAIN SUTERA


LAPORAN
(diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Teknologi
Persiapan Penyempurnaan)

Oleh :
Lina Melinda NPM 17020049
M. Rifaldy F NPM 17020054
Nanda Mutiara S NPM 17020062
Putra Nando S NPM 17020068

Dosen : Ikhwanul Muslim, S.ST., MT.


Asisten Dosen : - Eka O., S.ST.,MT.
- Yayu E. Y., S.S.T.

PRODI KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2018
1. Maksud dan Tujuan
1.1 Maksud
Melakukan proses degumming metode perendaman pada kain sutera.

1.2 Tujuan
Menentukan titik optimum waktu yang berpengaruh pada proses degumming
pada kain sutera.

2. Teori Dasar
2.1 Sutera
Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi
tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang
dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat
itu disebut serikultur). Sutra memiliki tekstur mulus, lembut, namun tidak licin.
Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma
segitiga dalam serat tersebut yang membuat kain sutra dapat membiaskan cahaya
dari berbagai sudut.

 Komposisi Serat Sutera


Serat sutera terdiri dari :
- Fibroin : 76%
Fibroin adalah protein yang tidak larut dalam alkali lemah.
- Serisin 22%
Serisin adalah pelapis serat sutera yang menyebabkan serat menjadi
kaku dan kasar. Supaya serat sutera lembut dan halus, serisin ini harus
dihilangkan dengan menggunakan sabun. Dalam proses penghilangan
serisin dilakukan juga penghilangan garam mineral dan lilin yang
dikandung serat sutera.
- Lilin : 1,5%
- -Garam mineral 0,5%
 Sifat Serat Sutera
- Kekuatan Serat
Serat sutera dalam keadaan kering lebih kuat dibandingkan serat
sutera dalam keadaan basah. Dalam keadaan kering sutera memiliki
kekuatan 4 – 4,5 gram per denier dan mulur 20 – 25% sedagkan dalam
keadaan basah serat sutera memiliki kekuatan 3,5 – 4% gram per denier
dan mulur 25 – 30%.
- Moisture Regain
Moisture regain serat sutera yang masih dilapisi serisin 11% namun
ketika serisinnya dihilangkan moisture regainnya turun menjadi 10%
- Bunyi gemerisik ketika bergesekan
Benang sutera diproses dengan menggunakan larutan asam encer
sehingga menyebabkan kain yang dihasilkanya akan berbunyi gemerisik.

Serisin menyebabkan sutera mentah kaku dan kasar pegangannya (handfel).


Agar menjadi lembut, berkilau dan dapat dicelup, serisin harus dihilangkan
dengan pemasakan dalam larutan sabun, proses ini disebut penghilangan serisin
atau Degumming.

2.2 Degumming
Proses pemasakan sutera atau degumming sutera bertujuan untuk
menghilangkan kandungan serisin dan sedikit lemakpada serat, dimana
kandungan serisin dapat mencapai 25% dari berat bahan. Proses degumming
biasanya dilakukan pada serat filamen atau kain sutera. Pada kain, serisin yang
adapada benang lusi dapat melindungi filamen sutera dari gesekan saat ditenun.
Berdasarkan hasil penghilangan serisin, maka filament sutera dibagi atas tiga
yaitu :

1. Ecru Silk, mengalami penghilangan serisin 2-5% karena akan dipakai sebagai
benang lusi.
2. Souple Silk, mengalami penghilangan serisin sebagian, kira-kira 8-15%
digunakan untuk benang pakan.
3. Boil Off Silk, mengalami penghilangan serisin sempurna beratnya berkurang
20-30%.

Pada proses degumming ini pH larutan merupakan faktor yang paling


penting, karena sutera akan rusak pada pH tinggi maka proses degumming
berlangsung pada pH 9-10.

Pada proses degumming ini kain sutera akan direndam dalam larutan sabun
dan Na2CO3 dengan reaksi :

Na2CO3 + NH2 – CH – R-COOH  NH2 – CH – R - COONa+ (larut) + H2CO3

Struktur sutera menjadi mudah mengion akibat reaksi dengan alkali. Ketika
serisin serat sutera terluar larut, maka kekuatan dan kekakuan bahan juga
menurun.

2.2.1 Metode Perendaman (Exhaust)


Pada metode ini kain hanya direndam dalam larutan degumming pada suhu
dan waktu tertentu, metode ini merupakan proses diskontinyu, cocok untuk
produksi dengan kapasitas kecil. mesin yang biasa digunakan adalah mesih jigger,
winch, jet dyeing, dll.

2.3 Waktu Perendaman


Waktu perendaman yaitu lamanya waktu yang digunakan untuk mencari titik
optimum suatu proses degumming dengan metode perendaman/exhaust. Dalam
resep waktu yang digunakan untuk proses degumming ini yaitu sekitar 15-60
menit pada suhu 100oC.
3. Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1) Beker gelas 3.1.2 Bahan
2) Kasa + kaki tiga + bunsen 1) Kain sutera
3) Batang Pengaduk 2) Na2CO3
4) Neraca 3) Pembasah
5) Jas lab dan masker

3.2 Diagram Alir

Evaluasi Awal

Timbang Bahan

Proses Degumming

Pencucian

Pengeringan

Evaluasi Akhir Pengurangan Berat

3.3 Resep Degumming


1) Sabun = 6 mL/L 3.4 Resep Penetralan
2) Na2CO3 = 2,5 g/L 1) (NH4)2SO4 = 1 g/L
3) Waktu = (15, 30, 45, 2) Suhu = 50oC
60) menit 3) Waktu = 15 menit
4) Vlot = 1 : 40
3.5 Skema Proses Cara Perendaman

Zat degumming

100oC

70oC

Menit
15 30 45 60

4. Perhitungan
4.1 Resep Degumming
Empat kain sutera direndam dalam satu erlenmeyer dengan masing-masing
berat :
- Kain1 = 2,91 gram - Kain 3 = 2,83 gram
- Kain 2 = 2,88 gram - Kain 4 = 2,90 gram
Sehingga berat total keempat kain sutera tersebut yaitu 11,52 gram, maka :
- Vlot = 1 : 40 ≈ 11,52 : (40 x 11,52)
= 11,52 : 460,8
- Larutan = 460,8 mL
6
- Sabun/Teepol = x 460,8
1000
= 2,76 mL
2,5
- Na2CO3 = x 460,8
1000
= 2,76 gram
- Air = 460,8 – 2,76
= 458,04 mL
4.2 Resep Penetralan
- Vlot = 1 : 40 ≈ 11,52 : (40 x 11,52)
= 11,52 : 460,8
- Larutan = 460,8 mL
1
- (NH4)2SO4 = x 460,8
1000
= 0,4608 g

5. Perhitungan Evaluasi Akhir (%Pengurangan Berat)

Rumus Umum :

berat awal−berat akhir


%Pengurangan Berat = x 100%
berat awal

- Kain 1
2,91−2,51
%Pengurangan Berat = x 100%
2,91
Kain 1
= 13,74%

- Kain 2
2,88−2,45
%Pengurangan Berat = x 100%
2,88
Kain 2
= 14,93%

- Kain 3
2,83−2,39
%Pengurangan Berat = x 100%
2,83
Kain 3
= 15,54%

- Kain 4
2,90−2,42
%Pengurangan Berat = x 100%
2,90
Kain 4
= 16,55%
6. Pembahasan
%Pengaruh Berat

Grafik Proses Degumming Sutera


18
16
Pengurangan Berat (%)

14
12
10
8
6
4
2
0
15 30 45 60
Waktu (Menit)

Grafik %pengurangan berat


Berdasarkan data grafik proses degumming diatas, dapat dilihat bahwa waktu
cukup berpengaruh dalam proses pengurangan berat sutera. Semakin lama waktu
proses degumming sutera, maka semakin banyak serisin yang terlarut atau terkikis
dari permukaan bahan, sehingga persen pengurangan berat dari sutera menjadi
lebih besar.

Hal ini terjadi karena pada reaksi proses degumming, yaitu Na2CO3 + NH2
– CH – R-COOH  NH2 – CH – R - COONa+ (larut) + H2CO3, struktur sutera
menjadi mudah mengion akibat reaksi dengan alkali. Ketika serisin serat sutera
terluar larut, maka kekuatan dan kekakuan bahan juga menurun. Dari data diatas
juga dapat terlihat bahwa pengikisan serisin yang terjadi pada sutera tersebut
terjadi apabila waktu proses/perendaman kain dilakukan lebih lama, maka hasil
pengikisan serisinnya juga semakin besar, sehingga pengurangan beratnya juga
semakin tinggi/baik.

7. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan data yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa
waktu optimum untuk proses degumming dengan cara exhaust pada suhu 100oC
yaitu dengan waktu perendaman selama 60 menit.
DAFTAR PUSTAKA

Raha, Septian. 2013. Proses Degumming Sutera. Tersedia : https://www.


slideshare.net/septianraha/deguming-sutera-zhie [Daring]. (11 November
2018).

Anda mungkin juga menyukai