PERSIAPAN PENYEMPURNAAN
PROSES DEGUMMING PADA BAHAN SUTERA
DENGAN METODA EXHAUST
Disusun Oleh :
Kelompok : 1 ( satu )
Nama : Aldiaz Rifki R (07.K40002)
Agus (07.T40004)
Anisa Tiara (07.K40009)
Digit Hardjo (07.K40018)
Group :K-1
Dosen :
Wulan
Ecep S.
IV. PERCOBAAN
1. Diagram Alir Proses
Persiapan bahan
Degumming
Cuci Panas
Cuci Dingin
Penetralan
Drying
Evaluasi :
1) % pengurangan berat
2) Daya serap bahan
Fungsi Zat
1. Zat Pembasah
Untuk menurunkan tegangan permukaan sehingga zat-zat yang terdapat dalam
larutan dapat terserap oleh bahan.
2. Air
Sebagai penghidrolisa dan pelarut
3. Detergent/sabun
Untuk menghilangkan sisa-sisa larutan desizing dan kanji yang menempel pada
bahan dan meyabunkan serisin sehingga dapat larut.
3. Skema Proses
Suhu (0C)
- bahan 70/1000C
- zat-zat
70/600C
300C
Resep 1 Resep 2
Berat Bahan ( gram ) 1,9 1,9
Vlot 1 : 50 1 : 50
50 x 1,9 = 95 50 x 1,9 = 9,5
Detergen ( g/ml ) 15 20
15 20
x 95 = 1,4 x 95 = 1,9
1000 1000
Suhu 1000 C 1000 C
Waktu 1 jam 1 jam
GRAFIK
40
% pengurangan
30
berat
20
10
0
Resep 1 Resep 2 Resep 3 Resep 4
variasi resep
150
daya serap (detik)
100
50
0
Blangko Resep 1 Resep 2 Resep 3 Resep 4
variasi resep
VI. DISKUSI
Berdasarkan hasil percobaan secara kualitatif dengan perbandingan
sabun/deterjen netral yang dilakukan pada bahan sutera ternyata :
~ dengan perbandingan yang berbeda pada berat sabun netral yang digunakan
resep 1 dibandingkan yang menggunakan resep 2 ternyata yang menggunakan
resep 1 pengurangan beratnya lebih besar dibanding menggunakan resep 2, hal ini
disebabkan karena percobaan yang menggunakan resep 1 memang prosesnya
sudah sempurna sehingga ketika konsentrasi sabun ditambahkan seperti pada resep
2 maka penghilangan serisin dan kotoran – kotoran lain tidak bekerja secara
maksimal dikarenakan kelebihan konsentrasi akibatnya pengurangan berat resep 1
lebih besar.
~ sedangkan antara resep 3 dan resep 4 yang membandingkan konsentrasi
detergen ternyata pengurangan berat yang memakai resep 4 lebih besar daripada
yang menggunakan resep 3 seiring dengan penambahan konsentrasi deterjen yang
digunakan.
~ perbandingan sabun netral dengan deterjen : sifat bahan yang menggunakan
sabun netral menghasilkan bahan yang lebih halus dibandingkan yang memakai
deterjen pada proses pemasakannya. Hal ini disebabkan karena dengan
menggunakan sabun, serisin dan kotoran – kotoran lainnya yang hilang lebih besar
dibandingkan dengan menggunakan deterjen. Sedangkan apabila dibandingkan
dengan bahan aslinya/kain awal, kain awal masih sangat kasar dibandingkan dengan
yang sudah mengalami pemasakan menggunakan deterjen, apalagi dibandingkan
dengan yang menggunakan sabun, hasilnya sangat jauh sekali. Hal ini berakibat
pada daya serapnya, pada bahan yang lebih halus yaitu yang menggunakan sabun
daya serapnya lebih baik dibandingkan pada bahan yang kasar dengan deterjen.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, untuk mengetahui mana pengaruh perbedaan konsentrasi
terhadap hasil proses degumming dan pengaruhnya terhadap kain yang diproses,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kelebihan konsentrasi pada deterjen atau sabun netral berpengaruh terhadap
besar kecilnya penghilangan serisin dan kotoran lainnya yang terkandung dalam
kain.
2. Dengan penambahan konsentrasi deterjen yang digunakan, pengurangan berat
akan semakin besar. Semakin besar penambahan maka pengurangan berat
akan semakin besar pula, dengan kata lain penghilangan serisin semakin besar,
dan sebaliknya semakin kecil konsentrasi deterjen yang digunakan penghilangan
serisin semakin kecil.
3. Pada proses degumming penggunaan sabun lebih baik dibanding dengan
deterjen. Proses degumming yang menggunakan sabun lebih banyak
menghilangkan serisin dibandingkan dengan menggunakan deterjen sehingga
bahan tampak lebih halus.
4. Yang menggunakan sabun, daya serapnya lebih tinggi dari pada yang
menggunakan deterjen.
2
3