DENGAN
ZAT WARNA ASAM
Disusun oleh :
CH2-CH2-CH2-CH2-CH2
OC NH
Pembuatan Nilon 66
*Garam Nilon :
Cara yang pertama-tama dipergunakan ialah mulai dari fenol. Fenol dibuat
dengan sulfonasi benzena yang dibuat dari destilasi batu bara atau minyak
tanah.Uap fenol bersama-sama hydrogen dilewatkan melalui katalisator
hingga terbentuk sikloheksanol dioksidasi menjadi asam adipat
OH OH
fenol sikloheksanol
OH
+ 2 O2 HOOC(CH2)4COOH + H2O
asam adipat
*Polimerisasi
Garam nilon dilelehkan dalam atmosfir nitrogen dengan penambahan
asam asetat sedikit untuk mengatur berat molekul polimer. Dalam
pemanasan ini tidak boleh menggunakan udara, untuk itu dipakai
atmosfir nitrogen, hydrogen dalam keadaan hampa.
Sifat Nilon 66
• Kekuatan dan Mulur
Bergantung pada jenisnya nilon mempunyai kekutan dan mulur berkisar
dari 8,8 gram per denier dan 18 % sampai 4,3 gram per denier dan 45 %.
Kekutan besahnya 80-90 % kekutan kering.
• Tahan gosokan dan tekukan
Nilon mempunyai tahan tekukan dan gosokan yang tinggi. Tahan gosokan
nilon ± 4 – 5 kali tahan gosokan wol.
• Elastisitas
Nilon selain mempunyai mulur tinggi (22 %), juga mempunyai elastisitas
yang tinggi.. pada penarikan 8 % nilon elastisitas 100 %, dan pada
penarikan sampai 16 %, nilon masih mempunyai elastisitas 91 %.
• Berat jenis
Berat jenis nilon 1,14.
• Titik leleh
Nilon meleleh pada suhu 263 0C dalam atmosfir nitrogen, dan
diudara meleleh pada suhu 250 0C.
Sifat Kimia
Nilon tahan tehadap pelarut-pelarut dalam pencucian kering.
Nilon tahan terhadap asam-asam encer, tapi dengan asam
klorida peat mendidih selama bebarapa jam, aka terurai
menjadi asam adipat dan heksametilena diamonium hidroksida.
Nilon sangat tahan tehadap basa. Pengerjaan dengan laritan
NaOH 10 % pada suhu 85 0C selama 10 jam hanya mengurangi
kekuatan nilon sebanyak 5 %. Pelarut-pelarut yang biasa untuk
melarutkan nilon adalah asam formiat,kresol dan fenol.
• Sifat biologi
Nilon tahan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga.
• Moisture Regain
pada kondisi standard (HH 65 % dan suhu 21 0C) moisture regain nilon
4,2 %.
• Morfologi
Bentuk memanjangnya seperti silinder yang rata dan penampang
lintangnya hamper bulat seperti terlihat dalam gambar dibawah.
membujur melintang
• Kilau
Sebelum penarikan nilon suram, tapi setelah penarikan seratnya berkilau
dan cerah. Apabila diinginkan serat yuang agak suram kedalam
campuran polimerisasinya ditambahkan titanium dioksida.
• Pengaruh sinar
Nilon seperti serat tekstil lainnya akan terdegradai oleh pengaruh sianr
tapi ketahanannya masih jauh baik disbanding sutera. Dalam penyinaran
selama lebih dari 16 minggu, suteraberkurang kekuatannya 85 %, nion
biasa 23 %, nilon agak suram 50 % dan kapas hanya 18 %.
• Sifat listrik
nilon merupakan isolator yang baik, sehingga dapat menimbulkan listrik
static.
Pencelupan
• Nilon dapat dicelup dengan zat warna yang dapat mencelup wol dan
sutera seperti :
zat warna asam dan kompleks logam.
• Selain itu nilon dapat dicelup dengan baik mempergunakan zat warna
disperse maupun disperse reaktif.
Zat Warna Asam
• Zat warna asam adalah zat warna yang pada proses pencelupannya
mempergunakan asam untuk membantu penyerapan zat warna,
• Zat warna asam mempunyai afinitas terhadap serat protein dan
poliamida misalnya :
wol dan nylon.
• Beberapa zat warna asam akan mencelup juga serat-serat selulosa
karena bentuk dan dasar molekulnya hampir serupa.
Struktur kimia zat warna asam
Golongan 1
Contoh:
N(C zat warna C.I Acid Blue
2H5)2
NaO3S C +
+N (C2H5)2
(C2H5)2 O
N
SO3Na
SO3Na
Golongan 3
ONa
NO2
Golongan 4
Contoh : Zat Azo-Garanine 2G ( C.I. Acid Red 1 )
CH NH.CO.CH3
N=N
SO3Na SO3Na
Golongan 5
NaO3S N=N C N
C
COOH
Golongan 6
O NH2
Contoh : Zat Solvay Blue B ( C.I. Acid Blue 45 )
NaO3S
SO3Na
NH2 O OH
Penggolongan dan Sifat Zat Warna Asam Berdasarkan Pemakaiannya
• Nylon dapat dicelup dengan zat warna asam karena adanya gugus amina dan
amida. Gugus amina akan menyerap ion-ion hydrogen dari larutan celup
asamnya sehingga akan bersifat positif yang selanjutnya berikatan dengan ion-
ion zat warna.
• Serat nylon akan menyerap ion-ion hydrogen dari larutan asam, dimana ion-ion
hydrogen tersebut diikat oleh gugus amida, amina atau gugus karboksil dengan
membentuk ikatan garam yang dapat mengikat anion dari zat warna asam
dengan ikatan elektrovalen. Reaksinya sebagai berikut :
• HOOC – NH – NH3 + ZW- HOOC – NH – NH3 - ZW-
• Pada kondisi asam
• HOOC – Ny – NH2 + H+ HOOC – Ny – NH3+
• D – SO3Na D – SO3- + Na+
• D – SO3- + HOOC – Ny – NH3+ D – SO3 - H3N – Ny – COOH
• Pada kondisi alkali
• HOOC – Ny – NH2 + OH- NH3 – Ny – COO- + H2O
• HOOC – Ny – NH2 + OH- NH2 – Ny – COO- + H2O
•
•
•
Skema proses dan diagram alir
Cuci sabun :
Bahan Teepol
H2SO4 Na2 Co3
Na2SO4 70 o C
ZW
Air
100 oC
60 0C
10 ‘ 30 ‘ 30 ‘ 10 ‘
10 ‘
KESIMPULAN