KIMIA ANALISA
PEMISAHAN GOLONGAN
NPM : 18020012
GROUP : 1K1
KIMIA TEKSTIL
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
1.2 Tujuan
1.2.1 Agar praktikan dapat mengidentifikasi dan memisahkan kation-kation golongan I.
1.2.2 Agar praktikan dapat mengidentifikasi dan memisahkan kation-kation golongan III.
1.2.3 Agar praktikan dapat mengidentifikasi dan memisahkan kation-kation golongan V.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 GOLONGAN I
Bromida dan iodida juga tidak larut, sedangkan pengendapan timbel halida
tidak sempurna, dan endapan itu mudah sekali larut dalam air panas.Sulfida tidak
larut.Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap dari
larutan yang agak pekat.Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia
yang jumlahnya ekuivalen, tetapi kalau reagensia berlebihan, ia dapat bertindak
dengan bermacam-macam cara. Juga ada perbedaan dalam sifat zat-zat ini terhadap
ammonia.
Golongan III kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.Namun, kation
ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi
(III), kromium (III), aluminium, zink dan mangan (II).
Reagensia golongan :hydrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh) dengan adanya
ammonia dan ammonium klorida, atau larutan ammonium sulfida.
2.3 GOLONGAN V
Golongan III
- NH4NO3 4N - KIO4
- NaOH 6N - CH3COOH 5%
- NaOH 4N - AgNO3
- H2O2 - BaCl2
- HCl pekat - Pb asetat 5%
- KCNS 5% - NH4OH
- K4Fe3(CN)6 - CH3COONH4 5%
- H2SO4
Golongan V
- NH4OH 6N - K2CrO4 5%
- (NH4)2CO3 10% - HCl panas
- NH4Cl 5% - H2SO4
- CH3COOH 5% - Alkohol 96%
- CH3COONH4 5% - (NH4)2C2O4
3.2 Bagan dan Cara Kerja
AgCl, PbCl2, Hg2Cl2 Putih, test endapan
Golongan I (Ag+, Pb2+,Hg2+) dengan HCl endapan sempurna.
- Cuci endapan 2x dengan 1 mL
Larutan contoh + HCL 6N H2O + 2 tetes HCl 2N.
- Endapan + 1-2 mL air panas (Pb
larut).
- Sentrifuge.
Endapan Hg22+
Test Hg
+1 mL aquaregia→ tetes H2O +
HNO32N sentrifuge
Larutan jernih test Hg
1. Teteskan pada logam Cu
Noda abu-abu.
2. + 2-3 tetes SnCl2 5% Putih
Saringan Ag (NH4)2 Cl
Test Ag
1. + HNO3Putih
2. + KI Putih kuning
Golongan III (Fe3+, Mn2+, Al3+, Cr3+)
1. + AgNO3 Merah
2. + BaCl2 0,5 N atau Pb asetat 5%
Kuning
Test Al
1. + NH4OH Putih
2. + CH3COOH 5% + Aluminon Merah
terang
Golongan V (Ba2+, Ca2+, Sr2+)
Test Hg22+
Sampel diteteskan pada logam Cu → noda abu-abu
+
Test Ag
Sampel + HNO3→ ↓ Putih -
Sampel + KI → ↓ Putih kuning -
Test Mn
Sampel + H2SO4 4N + KIO4→ ↑ Violet -
Test Cr
Sampel + AgNO3→ ↓ Merah -
Sampel + BaCl2 0,5 N → ↓ Kuning -
Test Al
Sampel + NH4OH → ↓ Putih +
Sampel + CH3COONH4 5% + Aluminon → ↓ Merah
+
terang
Test Anion
1. Uji SO42-
Filtrat + HCl 4N + BaCL2 → ↓Putih +HCL 6N (+)
2. Uji Cl-
Filtrat+ HNO3 + AgNO3 → ↓Putih + NH4OH 6N (+)
3. Uji NO3-
Filtrat+ H2SO4 6N + FeSO4 padat + H2SO4 pekat → Cincin coklat (+)
4. Uji CH3COOH
Filtrat + alkohol → Bau ester pisang (+)
4.3 Golongan V
Test Ba
Sampel + H2SO4→ ↓ Putih -
Sampel + CH3COOH 5% + CH3COONH4 5% + K2CrO4 5%
-
→ ↓Kuning
Test Sr
Sampel + (NH4)2CO3 5% + K2CrO4 5% → ↑Kuning sindur +
Sampel + NaRodizonat → ↓ Merah coklat +
Test Ca
Sampel + (NH4)2CO3 5% → ↓ Putih +
Sampel + (NH4)2C2O4 5% → ↓ Putih +
Test Anion
1. Uji SO42-
Filtrat + HCl 4N + BaCL2 → ↓Putih +HCL 6N (+)
2. Uji Cl-
Filtrat+ HNO3 + AgNO3 → ↓Putih + NH4OH 6N (+)
3. Uji NO3-
Filtrat+ H2SO4 6N + FeSO4 padat + H2SO4 pekat → Cincin coklat (+)
4. Uji CH3COOH
Filtrat + alkohol → Bau ester pisang (+)
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum pemisahan Golongan I, larutan yang belum diketahui kation apa
yang terkandung didalamnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu beberapa tetes
larutan contoh dipipet ke tabung sentrifuge dan ditambah HCl 6N sehingga terbentuk
endapan putih yang merupakan AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Sentrifuge agar endapan dapat terpisah
dengan filtratnya. Setelah endapan sempurna, cuci endapan dengan H2O dan 2 tetes HCl 2N,
setelah dibersihkan buang filtratnya lalu endapan yang tersisa ditambah dengan 1-2 ml air
panas kemudian di sentrifuge. Filtrat dan endapan yang terbentuk setelah disentrifuge
dipisahkan kedalam tabung yang berbeda.
Untuk filtrat dibagi ke dalam 2 tabung untuk dilakukan test Pb dengan cara
ditambahkan K2CrO4 hingga terbentuk endapan kuning, dan pada tabung kedua ditambah
alkohol 96% dan H2SO4 menghasilkan endapan putih. Dalam praktikum test Pb hasil yang
diperoleh terbukti (+) sama dengan literatur.
Untuk endapan langkah selanjutnya adalah cuci dengan air dan 3 tetes NH4NO3 4N,
larutkan dengan HCl pekat sampai lautan jernih kemudian dibagi menjadi 2 untuk di test Fe
dan Mn. Untuk test Fe dibagi ke dalam 2 tabung cara ditambahkan KCNS 5% sebanyak 5
tetes hingga terbentuk larutan berwarna merah, dan pada tabung kedua ditambah K4Fe(CN)6
5 % sebanyak 5 tetes lalu dipanaskan sehingga menghasilkan warna violet. Dalam praktikum
test Fe hasil yang diperoleh terbukti (+) sama dengan literatur, sedangkan test Mn tidak.
Pada filtrat tadi ditambah dengan CH3COOH 5% sampai terjadi endapan selai. Uji
dengan lakmus lalu sentrifuge. Kemudan filtrat dan endapan yang terbentuk dipisahkan
dalam tabung berbeda. Untuk endapan langsung dicuci dengan air lalu larutkan dengan HCl
4N hingga terbentuk larutan jernih. Larutan tersebut kemudian dibagi menjadi 2 untuk test
Al, dalam test pertama larutan tersebut ditambah dengan NH4OH hingga terbentuk endapan
putih, pada tabung lainnya ditambah dengan CH3COONH4 5% alumunium sehingga
terbentuk endapan merah terang. Hasil praktikum menunjukan larutan tersebut positif Al.
Dan filtrat tadi yang terbentuk dibagi menjadi 2 untuk test Cr. Tabung pertama ditambah
AgNO3 terbentuk endapan merah dan tabung yang lain ditambah BaCl2 0,5 N atau Pb asetat
5% hingga terbentuk endapan kuning. Test Cr tersebut terbukti + sama dengan literatur.
Pada uji anion terhadap golongan III didapat bahwa larutan contoh yang telah
ditambah KNO2CO3 sebuk kemudian dipanaskan sehingga terbentuk filtrat. Filtrat tersebut
dibagi menjadi 4 untuk diuji. Pada uji SO42- dengan cara filtat ditambah dengan HCl 4N dan
BaCl2 mengasilkan endapan putih dan ditambah dengan HCl 6N maka endapan tidak larut.
Pada uji Cl- dengan cara filtrat ditambah dengan HNO3 dan AgNO3 menghasilkan endapan
putih dan apabila ditambah dengan NH4OH 6N endapan tidak larut. Selanjutnya pada uji
NO3- dengan cara filtrat ditambah dengan H2SO4 6N dan FeSO4 padat dan H2SO4 pekat tidak
terjadi endapan cincin coklat. Sedangkan pada Uji CH3COOH dengan cara filtrat ditambah
dengan alkohol lalu dipanaskan tidak tercium aroma ester pisang.
Kemudian saringan/ filtrat dari Ca(CH3COO)2 digunakan untuk test Ca, sebelumnya
filtrat ini dididihkan terlebih dahulu, filtrat ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, filtrat
ditambahkan dengan (NH4)2CO3 5% yang akan menghasilkan endapan putih. Kedua, filtrat
tersebut ditambahkan dengan (NH4)2C2O4 5% yang akan menghasilkan endapan putih. Pada
praktikum tersebut hasil yang diperoleh pada test Ca positif.
Pada uji anion terhadap golongan III didapat bahwa larutan contoh yang telah
ditambah KNO2CO3 sebuk kemudian dipanaskan sehingga terbentuk filtrat. Filtrat tersebut
dibagi menjadi 4 untuk diuji. Pada uji SO42- dengan cara filtat ditambah dengan HCl 4N dan
BaCl2 mengasilkan endapan putih dan ditambah dengan HCl 6N maka endapan larut. Pada
uji Cl- dengan cara filtrat ditambah dengan HNO3 dan AgNO3 menghasilkan endapan putih
dan apabila ditambah dengan NH4OH 6N endapan larut. Selanjutnya pada uji NO3- dengan
cara filtrat ditambah dengan H2SO4 6N dan FeSO4 padat dan H2SO4 pekat terjadi endapan
cincin coklat. Sedangkan pada Uji CH3COOH dengan cara filtrat ditambah dengan alkohol
lalu dipanaskan tidak tercium aroma ester pisang.
BAB VI
KESIMPULAN