Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM 2

KIMIA ANALISA

PEMISAHAN GOLONGAN

NAMA : ALFINA PUTRI PERTIWI

NPM : 18020012

GROUP : 1K1

DOSEN : OCTIANNE D., M.T

ASISTEN DOSEN : - ANDRI S., Amd.

- LESTARI W., S.Pd

POLITEKNIK STTT BANDUNG

KIMIA TEKSTIL

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul

1.1.1 Pemisahan Golongan I


1.1.2 Pemisahan Golongan III
1.1.3 Pemisahan Golongan V

1.2 Tujuan
1.2.1 Agar praktikan dapat mengidentifikasi dan memisahkan kation-kation golongan I.
1.2.2 Agar praktikan dapat mengidentifikasi dan memisahkan kation-kation golongan III.
1.2.3 Agar praktikan dapat mengidentifikasi dan memisahkan kation-kation golongan V.
BAB II

DASAR TEORI

Untuk tinjauan analisis kualitatif sistematik, kation-kation diklasifikasikan


dalam ilmu golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu tehadap beberapa reagensia.
Reagen golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah
Asam klorida, Hidrogen sulfida, Amonium sulfida, dan Amonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen ini
dengan membentuk endapan atau tidak.
Secara prinsip, zat yang akan diidentifikasi dilarutkan kemudian
ditambahkan pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan segolongan
kation sebagai garam yang sukar larut atau hidroksidanya. Pereaksi haruslah
sedemikian rupa sehingga pengendapan kation golongan kation selanjutnya tidak
terganggu atau sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan yang
hendak dianalisis.

2.1 GOLONGAN I

Golongan I kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida


encer.Ion-ion golongan ini adalah timbel(II), merkurium(I), raksa dan perak(I).
Pereaksi golongan : asam klorida encer (2M). Reaksi golongan : endapan putih timbel
klorida, PbCl2, merkurium (I) klorida Hg2Cl2, dan perak klorida AgCl.

Kation-kation golongan pertama, membentuk klorida-klorida yang tak larut.


Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbel tak pernah
mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer kepada suatu
cuplikan: ion timbel yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam bersama-sama kation golongan II.
Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut.Di antara sulfat-sulfat, timbel
sulfat praktis tidak larut, sedang perak sulfat larut jauh lebih banyak. Kelarutan
merkurium(I) sulfat terletak di antara kedua zat tersebut.

Bromida dan iodida juga tidak larut, sedangkan pengendapan timbel halida
tidak sempurna, dan endapan itu mudah sekali larut dalam air panas.Sulfida tidak
larut.Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap dari
larutan yang agak pekat.Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia
yang jumlahnya ekuivalen, tetapi kalau reagensia berlebihan, ia dapat bertindak
dengan bermacam-macam cara. Juga ada perbedaan dalam sifat zat-zat ini terhadap
ammonia.

2.2 GOLONGAN III

Golongan III kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.Namun, kation
ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II), besi
(III), kromium (III), aluminium, zink dan mangan (II).

Reagensia golongan :hydrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh) dengan adanya
ammonia dan ammonium klorida, atau larutan ammonium sulfida.

Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna besi sulfida (hitam),


ammonium hidroksida (putih), kromium hidroksida (hijau).

Logam-logam golongan ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan untuk


golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan, dengan adanya ammonium klorida,
oleh hidrogen sulfida dari larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan
ammonia.Logam-logam ini diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium dan
kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari
sulfida dalam larutan air.Besi, aluminium dan kromium (sering disertai sedikit
mangan) juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan ammonia dengan adanya
ammonium klorida, sedang logam-logam lain dari golongan ini tetap berada dalam
larutan dan dapat diendapkan sebagai sulfida oleh hydrogen sulfida.Maka golongan
ini biasa dibagi menjadi golongan besi (besi, aluminium, dan kromium) atau
golongan IIIA, dan golongan zink (nikel, kobalt, mangan dan zink) atau golongan
IIIB.

2.3 GOLONGAN V

Kationgolongan ini tak bereaksi dngan reagensia golongan I, II dan III.Kation-


kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan
ini adalah :kalsium, strontium, dan barium.
Reagensia golongan : larutan ammonium karbonat 1M. Reagensia tak
berwarna, dan memperlihatkan reaksi basa karena hidrolisis:
CO32- + H2O ⇄ HCO3- + OH-
Reagensia terurai oleh asam-asam (bahkan oleh asam asetat), pada masa
terbentuk gas karbon dioksida :
CO32- + 2CH3COOH CO2 + H2O + 2CH3COO-
Reagensia harus dipakai dalam suasana netral atau sedikit basa.
Amonium karbonat komersial selalu mengandung amonium hidrogen
karbonat (NH4HCO3) dan amonium karbamat NH4O(NH2)CO. Senyawa-senyawa ini
harus dihilangkan sebelum memulai dengan reaksi golongan, karena garam-garam
alkali tanah dari keduanya larut dalam air.
Reaksi golongan : kation-kation golongan ini, tidak bereaksi dengan asam
klorida, hydrogen sulfida ataupun ammonium sulfida; tetapi ammonium karbonat
(jika ada ammonia atau ion ammonium dalam jumlah yang sedang) membentuk
endapan-endapan putih.uji ini harus dijalankan dalam larutan netral atau basa. Jika
tak ada ammonia atau ion ammonium, magnesium juga akan mengendap. Endapan-
endapan putih yang terbentuk dengan reagensia golongan adalah : barium karbonat
BaCO3, strontium karbonat SrCO3, dan kalsium karbonat CaCO3.
Ketiga golongan alkali tanah ini menguraikan air dengan laju yang berbeda-
beda, dengan membentuk hidroksida dan gas hidrogen. Hidroksidanya merupakan
basa kuat, meskipun dengan kelarutan yang berbeda-beda: barium hidroksida adalah
yang paling mudah larut, sedangkan kalsium hidroksida yang paling sedikit larut
diantara ketiga ini. Klorida dan nitrat dari alkali tanah sangat mudah larut;karbonat,
sulfat, fosfat, dan oksalatnya tidak larut. Sulfidanya dapat dibuat hanya dalam
keadaan kering; semua sulfida terhidrolisis dalam air, membentuk hidrogen sulfida
dan hidroksida, misalnya :

2BaS + 2 H2O  2 Ba2+ + 2SH- + 2OH-

Garam-garamnya membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali kalau


anionnya berwarna.Karena alkali tanah bersifat hampir serupa satu sama lain dalam
bentuk larutan, sukarlah bagi kita untuk membedakannya dan terutama untuk
memisahkannya. Namun ada perbedaan-perbedaan dalam kelarutan beberapa garam
mereka dalam medium bukan air. Begitulah, 100 g etanol yang bebas-air, melarutkan
12,5 g kalium klorida, 0,91 g strontium klorida, dan hanya 0,012 g barium klorida
(semuanya merupakan garam tak berhidrat). Seratus gram campuran 1 : 1 dietileter
dan etanol bebas-air, melarutkan lebih 40 g kalsium nitrat anhidrat, sedang kelarutan
strontium dan barium nitrat anhidrat dalam larutan ini boleh diabaikan. Perbedaan-
perbedaan ini dipakai untuk pemisahan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah:
- Tabung reaksi - Pemanas
- Tabung sentrifuge - Gelas Kimia
- Pengaduk
- Sentrifuge
- Pipet Tetes
- Pipet Volum

Bahan yang digunakan adalah:


 Golongan I
- HCl 6N - NH4OH 2N
- K2CrO4 - HNO3 2N
- Alkohol 96% - SnCl2
- H2SO4 - KI
- KBr

 Golongan III
- NH4NO3 4N - KIO4
- NaOH 6N - CH3COOH 5%
- NaOH 4N - AgNO3
- H2O2 - BaCl2
- HCl pekat - Pb asetat 5%
- KCNS 5% - NH4OH
- K4Fe3(CN)6 - CH3COONH4 5%
- H2SO4
 Golongan V
- NH4OH 6N - K2CrO4 5%
- (NH4)2CO3 10% - HCl panas
- NH4Cl 5% - H2SO4
- CH3COOH 5% - Alkohol 96%
- CH3COONH4 5% - (NH4)2C2O4
3.2 Bagan dan Cara Kerja
AgCl, PbCl2, Hg2Cl2 Putih, test endapan
 Golongan I (Ag+, Pb2+,Hg2+) dengan HCl endapan sempurna.
- Cuci endapan 2x dengan 1 mL
Larutan contoh + HCL 6N H2O + 2 tetes HCl 2N.
- Endapan + 1-2 mL air panas (Pb
larut).
- Sentrifuge.

Saringan (PbCl2) Endapan + 1 mL NH4OH 2N


Test Pb - Aduk
1. + K2CrO4  PbCrO4  - Sentrifuge
Kuning
2. + alkohol 96% + H2SO4 
Putih

Endapan Hg22+
Test Hg
+1 mL aquaregia→ tetes H2O +
HNO32N sentrifuge
Larutan jernih test Hg
1. Teteskan pada logam Cu 
Noda abu-abu.
2. + 2-3 tetes SnCl2 5% Putih

Saringan Ag (NH4)2 Cl
Test Ag
1. + HNO3Putih
2. + KI Putih kuning
Golongan III (Fe3+, Mn2+, Al3+, Cr3+)

Larutan dengan NH4NO3 4N + NaOH Endapan sempurna (test)


6N
- Cuci 3x dengan air + 2 tetes
NH4NO3 4N
- + 1 mL NaOH 4N + 1 mL
H2O2 H2O2 sampai habis
- Sentrifuge

Endapan Fe(OH)3, Mn(OH)2 Saringan filtrate Na2AIO3 dan


Na2CrO4
- Cuci dengan air + 3 tetes NH4NO3 4N
- CH3COOH 5% sampai
- Larutkan dengan HCl pekat netral (terjadi endapan selai)
- Uji terhadap Fe dan Mn - Lalu uji lakmus
- Sentrifuge
Test Fe
1. + KCNS 5% (5 tetes)  merah darah
2. + K4Fe3(CN)6 5% (5 tetes)  Biru
terumbul
Saringan/ filtrate Na2CrO4
Test Cr

1. + AgNO3  Merah
2. + BaCl2 0,5 N atau Pb asetat 5%
 Kuning

Endapan dicuci dengan air


- Larutkan dengan HCl 4N
- Uji terhadap Al

Test Al

1. + NH4OH  Putih
2. + CH3COOH 5% + Aluminon  Merah
terang
 Golongan V (Ba2+, Ca2+, Sr2+)

Larutan contoh + NH4OH 6 N + NH4Cl 5% + (NH4)2 CO3 10%

- Sentrifuge, test endapan sempurna (putih)


- Endapan dicuci 3x dengan H2O
- Larutkan dengan CH3COOH 5% panas
- + CH3COONH4 5% + K2CrO4 Kuning sindur
- Sentrifuge

Endapan Ba2CrO4 Saringan/ filtrate CaCrO4 dan SrCrO4


- Larutkan dalam HCl panas  larut (sindur)
- + NH4OH 6 N sampai warna kuning (a)
Test Ba - + Alkohol 96% dengan volume yang
sama dengan volume (a)
 + 5 tetes H2SO4 Putih
- Biarkan 20’ kemudiaan sentrifuge
 + 3 tetes CH3COOH 5% + 6 tetes CH3COONH4 5%
+ 6 tetes K2CrO4 5%  Kuning

Endapan SrCrO4 Saringan/ filtarat Ca(CH3COO)2

- + CH3COOH 5% (Panas) Test Ca

Test Sr Saringan/ filtrate dididihkan :

1. + 5 tetes (NH4)2 CO3 5% + K2CrO4 5%  1. + (NH4)2 CO3 5%  Putih


Kuning sindur 2. + (NH4)2C2O4 Putih
2. + Narodizonat  Merah coklat
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Golongan I
Test Pb
Sampel + K2CrO4→↓ Kuning +
Sampel + alkohol 96% + H2SO4→ ↓ Putih +

Test Hg22+
Sampel diteteskan pada logam Cu → noda abu-abu
+

Sampel + SnCl 5% → ↓ Putih +

Test Ag
Sampel + HNO3→ ↓ Putih -
Sampel + KI → ↓ Putih kuning -

4.2 Golongan III


Test Fe
Sampel + KCNS 5% → Merah +
Sampel + K4Fe3(CN)6 5% → ↓ Biru terumbul +

Test Mn
Sampel + H2SO4 4N + KIO4→ ↑ Violet -

Test Cr
Sampel + AgNO3→ ↓ Merah -
Sampel + BaCl2 0,5 N → ↓ Kuning -
Test Al
Sampel + NH4OH → ↓ Putih +
Sampel + CH3COONH4 5% + Aluminon → ↓ Merah
+
terang

Test Anion

Larutan contoh+KNO2CO3 serbuk → Sentrifuge

1. Uji SO42-
Filtrat + HCl 4N + BaCL2 → ↓Putih +HCL 6N (+)
2. Uji Cl-
Filtrat+ HNO3 + AgNO3 → ↓Putih + NH4OH 6N (+)
3. Uji NO3-
Filtrat+ H2SO4 6N + FeSO4 padat + H2SO4 pekat → Cincin coklat (+)
4. Uji CH3COOH
Filtrat + alkohol → Bau ester pisang (+)

4.3 Golongan V
Test Ba
Sampel + H2SO4→ ↓ Putih -
Sampel + CH3COOH 5% + CH3COONH4 5% + K2CrO4 5%
-
→ ↓Kuning

Test Sr
Sampel + (NH4)2CO3 5% + K2CrO4 5% → ↑Kuning sindur +
Sampel + NaRodizonat → ↓ Merah coklat +

Test Ca
Sampel + (NH4)2CO3 5% → ↓ Putih +
Sampel + (NH4)2C2O4 5% → ↓ Putih +
Test Anion

Larutan contoh+KNO2CO3 serbuk → Sentrifuge

1. Uji SO42-
Filtrat + HCl 4N + BaCL2 → ↓Putih +HCL 6N (+)
2. Uji Cl-
Filtrat+ HNO3 + AgNO3 → ↓Putih + NH4OH 6N (+)
3. Uji NO3-
Filtrat+ H2SO4 6N + FeSO4 padat + H2SO4 pekat → Cincin coklat (+)
4. Uji CH3COOH
Filtrat + alkohol → Bau ester pisang (+)
BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum pemisahan Golongan I, larutan yang belum diketahui kation apa
yang terkandung didalamnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Setelah itu beberapa tetes
larutan contoh dipipet ke tabung sentrifuge dan ditambah HCl 6N sehingga terbentuk
endapan putih yang merupakan AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Sentrifuge agar endapan dapat terpisah
dengan filtratnya. Setelah endapan sempurna, cuci endapan dengan H2O dan 2 tetes HCl 2N,
setelah dibersihkan buang filtratnya lalu endapan yang tersisa ditambah dengan 1-2 ml air
panas kemudian di sentrifuge. Filtrat dan endapan yang terbentuk setelah disentrifuge
dipisahkan kedalam tabung yang berbeda.

Untuk filtrat dibagi ke dalam 2 tabung untuk dilakukan test Pb dengan cara
ditambahkan K2CrO4 hingga terbentuk endapan kuning, dan pada tabung kedua ditambah
alkohol 96% dan H2SO4 menghasilkan endapan putih. Dalam praktikum test Pb hasil yang
diperoleh terbukti (+) sama dengan literatur.

Sedangkan endapan tadi ditambah dengan 1 ml NH4OH 2N lalu sentrifuge. Kemudan


filtrat dan endapan yang terbentuk dipisahkan dalam tabung berbeda. Untuk endapan
ditambah dengan 1 ml aquaregia dan 10 tetes H2O dan beberapa tetes HNO3 2N hingga
terbentuk larutan jernih. Larutan tersebut kemudian dibagi menjadi 2 untuk test Hg, dalam
test pertama larutan tersebut diteteskan pada logam hingga terbentuk noda abu-abu, dan
ditambah 2-3 tetes SnCl 5% hingga terbentuk endapan putih. Hasil praktikum menunjukan
larutan tersebut positif Hg. Dan filtrat tadi yang terbentuk dibagi menjadi 2 untuk test Ag.
Tabung pertama ditambah HNO3 terbentuk endapan putih dan tabung yang lain ditambah KI
hingga terbentuk endapan putih kuning. Akan tetapi pada hasil praktikum tidak sama dengan
literatur sehingga larutan contoh tidak terdapat kation Ag.
Pada praktikum pemisahan Golongan III, beberapa tetes larutan contoh dipipet ke
tabung sentrifuge dan ditambah NH4NO3 4N dan NH4OH 6N sehingga terbentuk endapan
putih. Sentrifuge agar endapan dapat terpisah dengan filtratnya. Setelah endapan sempurna,
cuci endapan dengan H2O dan 2 tetes NH4NO3, setelah dibersihkan buang filtratnya lalu
endapan yang tersisa ditambah dengan 1-2 ml NaOH 4N dan ½ ml H2O2 lalu dipanaskan
sampai H2O2 habis, kemudian di sentrifuge. Filtrat dan endapan yang terbentuk setelah
disentrifuge dipisahkan kedalam tabung yang berbeda.

Untuk endapan langkah selanjutnya adalah cuci dengan air dan 3 tetes NH4NO3 4N,
larutkan dengan HCl pekat sampai lautan jernih kemudian dibagi menjadi 2 untuk di test Fe
dan Mn. Untuk test Fe dibagi ke dalam 2 tabung cara ditambahkan KCNS 5% sebanyak 5
tetes hingga terbentuk larutan berwarna merah, dan pada tabung kedua ditambah K4Fe(CN)6
5 % sebanyak 5 tetes lalu dipanaskan sehingga menghasilkan warna violet. Dalam praktikum
test Fe hasil yang diperoleh terbukti (+) sama dengan literatur, sedangkan test Mn tidak.

Pada filtrat tadi ditambah dengan CH3COOH 5% sampai terjadi endapan selai. Uji
dengan lakmus lalu sentrifuge. Kemudan filtrat dan endapan yang terbentuk dipisahkan
dalam tabung berbeda. Untuk endapan langsung dicuci dengan air lalu larutkan dengan HCl
4N hingga terbentuk larutan jernih. Larutan tersebut kemudian dibagi menjadi 2 untuk test
Al, dalam test pertama larutan tersebut ditambah dengan NH4OH hingga terbentuk endapan
putih, pada tabung lainnya ditambah dengan CH3COONH4 5% alumunium sehingga
terbentuk endapan merah terang. Hasil praktikum menunjukan larutan tersebut positif Al.
Dan filtrat tadi yang terbentuk dibagi menjadi 2 untuk test Cr. Tabung pertama ditambah
AgNO3 terbentuk endapan merah dan tabung yang lain ditambah BaCl2 0,5 N atau Pb asetat
5% hingga terbentuk endapan kuning. Test Cr tersebut terbukti + sama dengan literatur.

Pada uji anion terhadap golongan III didapat bahwa larutan contoh yang telah
ditambah KNO2CO3 sebuk kemudian dipanaskan sehingga terbentuk filtrat. Filtrat tersebut
dibagi menjadi 4 untuk diuji. Pada uji SO42- dengan cara filtat ditambah dengan HCl 4N dan
BaCl2 mengasilkan endapan putih dan ditambah dengan HCl 6N maka endapan tidak larut.
Pada uji Cl- dengan cara filtrat ditambah dengan HNO3 dan AgNO3 menghasilkan endapan
putih dan apabila ditambah dengan NH4OH 6N endapan tidak larut. Selanjutnya pada uji
NO3- dengan cara filtrat ditambah dengan H2SO4 6N dan FeSO4 padat dan H2SO4 pekat tidak
terjadi endapan cincin coklat. Sedangkan pada Uji CH3COOH dengan cara filtrat ditambah
dengan alkohol lalu dipanaskan tidak tercium aroma ester pisang.

Dalam praktikum Pemisahan Golongan V, Larutan contoh yang diberi, ditambahkan


NH4OH 6N, NH4Cl 5% dan (NH4)2CO3 10%. Larutan contoh ini disentrifuge sampai
sempuna. Setelah itu, endapan dicuci 3x dengan H2O (sentrifuge), dilarutkan dengan
CH3COOH 5% panas dan ditambahkan dengan CH3COONH4 5% dan K2CrO4 yang
dipanaskan hingga menghasilkan endapan kuning sindur, lalu sentrifuge untuk mendapatkan
filtrat dan endapannya. Endapan Ba2CrO4 ini dilarutkan dalam HCl panas yang akan
menghasilkan larutan kuning sindur. Larutan tersebut dibagi menjadi dua untuk test Ba.
Pertama, saringan ditambahkan dengan 5 tetes H2SO4 yang menghasilkan endapan putih.
Kedua, larutan ditambahkan dengan 3 tetes CH3COOH 5%, 6 tetes CH3COONH4 5% dan 6
tetes K2CrO4 5% yang menghasilkan endapan kuning. Pada praktikum tersebut hasil negatif
dan tidak sama dengan literatur.

Selanjutnya, filtrat dari CaCrO4 dan SrCrO4 ditambahkan NH4OH 6N sampai


berwarna kuning, ditambahkan alkohol 96% dengan volume yang sama dengan volume
NH4OH dan dibiarkan 20 menit kemudian disentrifuge. Filtrat dan endapannya tersebut akan
terpisah. Endapan ynag terbentuk ditambahkan CH3COOH 5% panas, untuk test Sr larutan
dibagi menjadi 2, larutannya tersebut diteteskan pada NaRodizonat memakai kertas saring
yang akan menghasilkan endapan merah coklat. Dan sisanya ditambahkan dengan 5 tetes
(NH4)2CO3 5% dan K2CrO4 5% yang dipanaskan sehingga menghasilkan kuning, pada
praktikum tersebut hasil yang diperoleh positif dan sama dengan literature.

Kemudian saringan/ filtrat dari Ca(CH3COO)2 digunakan untuk test Ca, sebelumnya
filtrat ini dididihkan terlebih dahulu, filtrat ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, filtrat
ditambahkan dengan (NH4)2CO3 5% yang akan menghasilkan endapan putih. Kedua, filtrat
tersebut ditambahkan dengan (NH4)2C2O4 5% yang akan menghasilkan endapan putih. Pada
praktikum tersebut hasil yang diperoleh pada test Ca positif.
Pada uji anion terhadap golongan III didapat bahwa larutan contoh yang telah
ditambah KNO2CO3 sebuk kemudian dipanaskan sehingga terbentuk filtrat. Filtrat tersebut
dibagi menjadi 4 untuk diuji. Pada uji SO42- dengan cara filtat ditambah dengan HCl 4N dan
BaCl2 mengasilkan endapan putih dan ditambah dengan HCl 6N maka endapan larut. Pada
uji Cl- dengan cara filtrat ditambah dengan HNO3 dan AgNO3 menghasilkan endapan putih
dan apabila ditambah dengan NH4OH 6N endapan larut. Selanjutnya pada uji NO3- dengan
cara filtrat ditambah dengan H2SO4 6N dan FeSO4 padat dan H2SO4 pekat terjadi endapan
cincin coklat. Sedangkan pada Uji CH3COOH dengan cara filtrat ditambah dengan alkohol
lalu dipanaskan tidak tercium aroma ester pisang.
BAB VI
KESIMPULAN

 Berdasarkan praktikum pemisahan Golongan I didapat bahwa kation yang terdapat


pada larutan contoh adalah Pb2+ dan Hg2+.
 Berdasarkan praktikum pemisahan Golongan III didapat bahwa kation yang terdapat
pada larutan contoh adalah Al3+, Fe2+ dan Cr3+. Sedangkan anion yang terdapat pada
larutan contoh adalah SO42- dan Cl-.
 Berdasarkan praktikum pemisahan Golongan V didapat bahwa kation yang terdapat
pada larutan contoh adalah Ca2+ dan Sr2+. Sedangkan anion yang terdapat pada larutan
contoh adalah NO2- dan Cl-.
Daftar Pustaka

 Diktat Penuntun Praktek Kimia Analisa, SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI


TEKSTIL BANDUNG, 2003.
 https://www.academia.edu/19160843/Laporan_Praktikum_Kimia_Analisis_Pemisa
han_Golongan
 https://www.putriimpian/Golongan.I.II.III.html
 http://belajarkimia.blogspot.com/2017/01/laporan-kimia-
analitik_penggolonganlarutan.htm

Anda mungkin juga menyukai