Anda di halaman 1dari 37

Pharmasight Batch 2

ANALISIS FARMASI

IDENTIFIKASI KATION,
ANION DAN GARAM
Pertemuan Ke-1 (2 September 2023)
POKOK
BAHASAN
01 Analisis Kualitatif
02 Identifikasi Kation
03 Identifikasi Anion
04 Identifikasi Garam
KIMIA
ANALISIS?
KIMIA Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif bertujuan untuk
ANALISIS menemukan dan mengidentifikasi
unsur/senyawa dalam sebuah sampel
Kimia Analitik merupakan cabang dari Analisis Kuantitatif
ilmu kimia yang mempelajari teori dan Analisis kuantitatif bertujuan untuk
cara-cara melakukan analisis kimia menentukan banyaknya unsur/senyawa
terhadap suatu bahan atau zat kimia dalam sebuah sampel
termasuk di dalamnya pemisahan,
identifikasi dan penentuan komponen
dalam sampel.
ANALISIS KERING

Sampel yang akan diuji dilakukan


JENIS pengujian dalam kondisi kering
tanpa adanya proses pelarutan.
ANALISIS
KUALITATIF ANALISIS BASAH
Sampel yang akan diuji dilarutkan
terlebih dahulu kemudian
dilakukan penambahan reagen.
Terjadi pembentukan endapan

ANALISIS BASAH

Umumnya, analisis kualitatif


menggunakan analisis basah Terjadi pembentukan gas
dengan melihat reaksi yang
terjadi. Suatu reaksi berjalan
apabila terjadi:

Terjadi perubahan warna


IDENTIFIKASI
KATION
IDENTIFIKASI
KATION
Untuk tujuan analisis kualitatif kation
digolongkan menjadi lima golongan
berdasarkan perbedaan kelarutan garamnya
yaitu garam klorida, sulfida dan karbonat.
GOLONGAN 1:
KLORIDA
Golongan ini disebut juga dengan
golongan klorida. Dimana kation-kation
yang terdapat pada golongan ini dapat
bereaksi dengan penambahan asam
klorida (HCl) encer (2M). Yang termasuk ke
dalam golongan ini adalah timbal (Pb),
perak (Ag) dan merkuri (Hg).
IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN I
GOLONGAN 2:
SULFIDA
Dimana golongan ini akan mengendap
bila ditambahkan dengan pereaksi
Hidrogen Sulfida (H2S) dalam suasana
asam. Yang termasuk ke dalam kation
golongan ini adalah Hg2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+,
Cd2+, As3+, Sb3+, Sn2+ dan Sn4+
IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN II
IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN II
GOLONGAN 3:
AMONIUM SULFIDA
Dimana golongan ini akan mengendap
ketika dilakukan penambahan
ammonium sulfida dalam suasana netral.
Yang termasuk ke dalam kation golongan
ini adalah Fe2+, Al3+, Cr3+, Zn2+, Co2+,
Mn2+dan Ni2
IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN III
IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN III
GOLONGAN 4:
KARBONAT
Dimana golongan ini akan mengendap
ketika penambahan ammonium karbonat.
Yang termasuk ke dalam kation golongan
ini adalah Ba2+, Sr2+ dan Ca2+.
IDENTIFIKASI
KATION GOLONGAN IV
GOLONGAN 5 Identifikasi Mg
Kation golongan V adalah kation yang Dapat dilakukan dengan
tidak mengendap bila ditambahkan penambahan larutan dinatrium
reagen reagen yang telah disebutkan hidrogen fosfat
di atas. Yang termasuk golongan ini
adalah Mg2+, Na+, K+ dan NH4+
Identifikasi Na
·Penambahan pereaksi uranil
Flame Test
magnesium asetat akan membentuk
endapan berwarna kuning Serbuk sampel dipanaskan
diatas api menggunakan ose
menghasilkan warna api yang
khas
Identifikasi K
·Penambahan pereaksi natrium
heksanitritokobaltat (III) membentuk
endapan berwarna kuning
IDENTIFIKASI
ANION
IDENTIFIKASI
ANION
Identifikasi anion tidak berurutan seperti yang
dilakukan pada analisis kation. Analisis anion
digolongkan menjadi 4 golongan.
GOLONGAN 1:
Anion golongan ini adalah turunan dari
asam lemah. Golongan ini disebut dengan
golongan asam volatil. Yang termasuk ke
dalam golongan ini adalah CO32-, SO32-,
S2-, dan NO2‑. Identifikasi golongan ini
dilakukan dengan penambahan H2SO4.
Pada suasana asam, H2CO3, H2SO3, dan
HNO2­ tidak stabil sehingga akan
terdekomposisi menjadi gas. Sedangkan
H2S tidak terdekomposisi namun
memiliki kelarutan yang rendah dalam air.
GOLONGAN 2:
Golongan ini disebut juga dengan
golongan barium. Anion pada golongan
ini akan mengendap bila dilakukan
penambahan Ba(NO3)2 dan Ca(NO3)2
pada suasana basa. Yang termasuk ke
dalam golongan ini adalah SO42-, CrO42-,
PO43-, C2O42-, dan BO2-.
IDENTIFIKASI
ANION GOLONGAN II

IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
FOSFAT OKSALAT

IDENTIFIKASI
BORAT
GOLONGAN 3:
Golongan ini biasa dikenal juga dengan
golongan perak. Dimana pada golongan
ini apabila ditambahkan dengan larutan
AgNO3 pada suasana asam akan
membentuk endapan. Yang termasuk ke
dalam golongan ini adalah Cl-, Br-, I- dan
SCN—
IDENTIFIKASI
ANION GOLONGAN III

REAKSI 1 REAKSI 2 REAKSI 4


GOLONGAN 4:
Anion golongan ini tidak bereaksi dengan
penambahan H2SO4, Ba(NO3)2 dan Identifikasi asetat
AgNO3. Golongan ini disebut dengan
Menggunakan padatan KHSO4
soluble group , dimana semua garam yang kemudian digerus hingga
terbentuk dari anion ini larut dalam air. timbul bau cuka
Yang termasuk ke dalam golongan ini
adalah NO3- dan CH3COO-
Identifikasi nitrat
Menggunakan pereaksi besi (II) sulfat
dalam suasana asam akan
membentuk cincin berwarna cokelat
IDENTIFIKASI
GARAM
UJI
ORGANOLEPTIS
Uji organoleptis adalah pengamatan
berdasarkan panca indera. Biasanya yang
diamati adalah warna dan bentuk
kristalnya. Garam garam anorganik
biasanya dalam bentuk padatan.

HABLUR KRISTAL
2. UJI
KLASIFIKASI ANION DAN KATION
Penggolongan anion dan kation dilakukan
berdasarkan identifikasi anion dan kation
yang telah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya
3. UJI
PEMANASAN
Uji pemanasan dilakukan dengan cara
memasukan sejumlah cuplikan garam ke
dalam tabung reaksi kemudian
dipanaskan. Perhatikan perubahan yang
terjadi. Perubahan yang mungkin terjadi
adalah sublimasi, pelelehan, pembebasan
gas atau perubahan warna
3. UJI
PEMANASAN
Contoh perubahan karena sublimasi:
- Sublimat dari senyawaan arsen:
As2O3 (putih) ; AsCl3 (putih jernih),
Contoh pembebasan gas:
As2S3 (kuning)
keluar air bersifat basa : garam
- Sublimat dari iodida: I2 (hitam
amonium
keunguan)
keluar air bersifat asam : garam dr
- Sublimat dari senyawaan Pb: PbCl2
asam kuat yang mudah terurai
(putih) ; PbI2 (Kuning) ; PbBr2 (putih)
tercium bau amonia : garam
- Sublimat dari senyawaan Hg: HgCl2
amonium dan kompleks amina
(putih) ; HgI2 (Kuning) ; Hg2I2
tertentu
(kuning)
tercium hidrogen sulfida : Sulfida asam
Ketentuan Umum Kelarutan :

3. UJI 1. Semua garam-garam nitrat akan larut.


2. Praktis semua garam-garam natrium, kalium dan
ammonium akan larut.

KELARUTAN 3. Semua klorida, bromide dan iodide akan larut kecuali


perak (Ag), merkuri I (Hg22+) dan Pb2+ tidak larut, yaitu
AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2 tidak larut.
Ambil sejumlah cuplikan senyawa
4. Semua garam-garam sulfat larut kecuali stronsium,
kemudian larutkan dalam 1 mL air. barium, and timbal(II), tidak larut (SrSO4, BaSO4, PbSO4
Amati perubahannya dan tidak larut) dan untuk kalsium dan perak sedikit larut
bandingkan terhadap aturan umum (CaSO4 dan AgSO4 sedikit larut).
5. Semua garam-garam karbonat, sulfite dan fosfat tidak
kelarutan
larut, kecuali natrium, kalium dan ammonium (misalnya :
Na2CO3, Na2SO3, Na2PO4, K2SO4 dan sebagainya).
6. Semua sulfide tidak larut kecuali garam-garam sulfide
dari logam-logam alkali, alkali tanah, dan ammonium.
7. Semua hidroksida tidak larut kecuali senyawa
hidroksida dari logam alkali. Semua senyawa hidroksida
dari kalsium, stronsium dan barium sedikit larut.
Ammonium hidroksida, ammonium hidroksida tidak ada;
ammonium hidroksida adalah nama yang cocok untuk
larutan air amonia, NH3(aq).
3. UJI
NYALA API
Uji warna nyala dilakukan dengan cara
menggunakan kawat yang sudah dicuci
dengan asam klorida kemudian
tempelkan pada sampel kemudian bakar
secara langsung pada bagian api yang
berwarna biru. Amati warna nyala yang
timbul.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai