KELOMPOK 5
TOPIK PEMBAHASAN
03 04
ZAHRATUL JANNAH IRSYAD ZUHRI ELVI WAHYUNI
2110413025 2110411017
01.PENGERTIAN
ANALISIS
KATION
Analisis kualitatif kation
Kation golongan 2
● tidak bereaksi dengan HCl
● membentuk endapan dengan H2S pada kondisi asam.
● Kation ~ raksa(II), tembaga(II), bismuth(III), cadmium(II), timah(II), timah(IV), arsen(III),
arsen(V), antimoni(III), dan antimoni(V).
sub-golongan 2a, membentuk endapan garam sulfida yang tidak larut dalam
ammonium polisulfida.
● Enam kation sisa sub-golongan 2b, larut dalam ammonium polisulfida.
Kation golongan 3
● tidak bereaksi dengan HCl maupun H2S pada kondisi asam
● Membentuk endapan dengan ammonium sulfida pada kondisi netral atau basa.
● Kelarutan garam sulfida golongan ini relatif lebih besar dibandingkan kelarutan sulfida
golongan 2, sehingga dibutuhkan konsentrasi ion sulfida yang lebih besar untuk
pengendapannya dapat dipenuhi apabila kondisinya basa (pH ~9).
● Kation ~ besi(II), besi(III), kobalt(II), nikel(II), mangan(II), krom(III), aluminium(III), dan
seng(II).
Aluminium hidroksida dan krom hidroksida memiliki kelarutan yang relatif kecil, sehingga
adanya ion OH- yang dibebaskan oleh amonia sudah cukup untuk mengendapkan secara
sempurna kedua hidroksida tersebut. Kation golongan 2 dan 3 diendapkan sebagai garam
sulfidanya, namun keduanya dipisahkan dalam golongan yang berbeda. Kation golongan 2
diendapkan pada kondisi asam (H2S) sedangkan kation golongan 3 diendapkan pada kondisi
basa ((NH4)2S).
Kation golongan 4
● tidak membentuk endapan dengan reagen golongan 1, 2, dan 3
● membentuk endapan dengan reagen ammonium karbonat dengan keberadaan
ammonium klorida pada kondisi netral.
● Kation ~ kalsium(II), stronsium(II), dan barium(II).
Kation golongan 5
● tidak membentuk endapan dengan reagen golongan 1, 2, 3, dan 4
● Kation ~ magnesium(II), litium(I), natrium(I), kalium(I), dan ion ammonium.
03
PEMISAHAN KATION KE
DALAM GOLONGANNYA
Analisis kualitatif terhadap suatu
sampel yang mengandung berbagai
macam kation dapat dilakukan
dengan mengacu sistematika Dilakukan untuk sampel
penggolongan kation. dalam bentuk larutannya
Endapan gol.1 (Pb2+, Ag+, & Hg22+) Endapan gol.2 (SN2+,Pb2+, Bi3+) Endapan Gol3A ( Fe(OH)3
4 5 6
● Filtrat didihkan, ditambah
● Filtrat ditambahkan 2-3mL NH4OH dan (NH4)2CO3 hinga
larutan NH3 ph~9,5
● Dialirkan H2S ● Dipertahankan beberapa
● Endapan disaring & dicuci ssat pada 60C, didihkan lagi ● Filtrat uji sebelumnya
dengan NH4Cl + (NH4)2S ● Endapan disarig & dicuci dilakukan uji penegasan
● Dilakukan uji penegasan ● Dilakukan uji penegasan
Filtrat penyaringan untuk uji Filtrat penyaringan untuk uji
selanjutnya selanjutnya
Endapan gol.3B (Co2+, Zn2+, Mn2+) Endapan gol.4 (Ba2+,Ca2+, Sr2+ ) Endapan Gol.5 (Mg2+, K+, Na+ )3
4.Identifikasi Kation dalam
Masing-Masing Golongan
Kation
Identifikasi Golongan I
Kation golongan I membentuk klorida-klorida yang tak larut, namun timbal klorida sedikit larut
dalam air, dan karena itu timbal tak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam
klorida encer kepada suatu cuplikan ion timbal yang tersisa itu diendapkan secara kuantitatif dengan
H2S dalam suasana asam bersama-sama kation golongan II Nitrat dari kation-kation golongan I
sangat mudah larut diantara sulfat-sulfat, timbal praktis tidak larut, sedang perak sulfat jauh lebih
banyak. Kelarutan merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat di atas.
Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida atau hidroksida. Barium melebur pada 710oC.
Logam ini bereaksi dengan air pada suhu ruang, membentuk barium hidroksida dan hydrogen.
Strontium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa dan liat. Strontium melebur pada 771oC. Sifat-sifatnya serupa
dengan sifat-sifat barium.
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Ia melebur pada 845oC. Ia terserang oleh oksigen atmosfer dan
udara lembab; pada reaksi ini terbentuk kalsium oksida dan/atau kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan
membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen.
Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan-larutan air. Garam-garamnya biasanya berupa bubuk putih
dan membentuk larutan yang tidak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Kalsium klorida dan kalsium nitrat larut
dengan mudah dalam etanol atau dalam campuran 1:1 dari etanol bebas air dan dietil eter.
Identifikasi Golongan V
A. Magnesium, Mg ( Ar : 24,305).
Magnesium adalah logam putih, dapat ditempa dan diliat. Ia melebur pada 650 o C. logam ini mudah terbakar dalam udara atau
oksigen dengan mengeluarkan cahaya putih yang cemerlang, membentuk oksida MgO dan beberapa nitride Mg3N2. Logam ini
perlahan-lahanterurai oleh air pada suhu biasa, tetapi pada titik didih air reaksi berlangsung secara cepat .Magnesium hidroksida,
jika tak ada garam ammonium, praktis tak larut. Magnesium larut dengan mudah dalam asam. Magnesium membentuk kation
bivalen Mg2+. oksida, hidroksida, karbonat, dan fosfatnya tak larut : garam-garam lainnya larut. Rasanya pahit, beberapa dari
garam-garam ini adalah higroskopis
B. Natrium, Na (Ar: 22,99)
Natrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab,
maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk
natrium hidroksida dan hydrogen. Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ii
membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna; hampir semua garam natrium larut dalam air.
C. Kalium, K (Ar=39,098)
Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5o C. Ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat
teroksidasi dalam udara lembab, menjaditertutup dengan suatu lapisan biru. Logan itu menguraikan air dengan dahsyat, sambil
melepaskan hydrogen dan terbakar dengan nyala lembayung. Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium
mengandung kation monovalen K+, garam-garam ini biasanya larutdan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya
berwarna.
D. Ion Amonium, NH4+ (Mr: 18,038).
Ion-ion ammonium diturunkan dari ammonia, NH3, dan hydrogen H+. Ciri-ciri khas ion ini adalah serupa dengan cirri-ciri khas ion logam-
logam alkali. Dengan elektrolisis memakai katode dari merkurium dapat dibuat ammonium amalgam, yang mempunyai sifat-sifat serupa
dengan amalgam dari natrium atau kalium.Garam-garam ammonium umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut dalamair, dengan
membentuk larutan yang tak berwarna (kecuali bila anionnya berwarna). Dengan pemanasan, semua garam ammonium terurai menjadi
ammonia dan asam yang sesuai. Kecuali jika asamnya tak mudah menguap, garam ammonium dapat dihilangkan secara kuantitatif dari
campuran kering dengan memanaskan. Reaksi-reaksi ion ammonium umumnya serupa dengan reaksi-reaksi kalium,karena ukuran kedua
ion itu hamper identik.
DAFTAR PUSTAKA