Anda di halaman 1dari 30

KATION


Ion bermuatan positif yang terbentuk ketika sebuah atom
kehilangan satu atau lebih elektron selama reaksi kimia. Ini
memiliki muatan listrik positif, karena memiliki lebih banyak
proton daripada elektron, dan akan tertarik kepada anion, yang
memiliki muatan negatif
 Ion bermuatan positif yang terbentuk ketika sebuah atom
kehilangan satu atau lebih elektron selama reaksi kimia.

Sumber :
http://hisham.id/2015/06/pengertian-kation.html
http://www.sridianti.com/pengertian-kation.html
ANION

 ion negatif yang terbentuk ketika atom nonlogam


memperoleh satu atau lebih elektron

 ion yang bermuatan negatif, dapat ditarik oleh elektrode


positif di dalam peristiwa elektrolisis, misalnya Cl

Sumber :
http://www.sridianti.com/pengertian-anion-dan-contohnya.html
ANALISIS
Analisis cara kering
1. Perubahan pada pemanasan

2. Pemeriksaan warna nyala logam


Analisis cara basah
Hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati adanya
perubahan yang terjadi, yang pada umumnya berupa
terbentuknya endapan, timbulnya gas, dan perubahan
warna.

Sumber :
https://hendriapt.files.wordpress.com/2010/03/analisis-kualitatif-anorganik.pptx
Perubahan pada pemanasan
sedikit zat dalam tabung uji dipanaskan perlahan-lahan
dan akan terjadi perubahan yang dapat diamati.
Pemeriksaan warna nyala logam
sedikit zat dalam gelas arloji dibasahi HCl pekat,
beberapa kristal dipijarkan menggunakan kawat platina
(Pt) di atas bunsen.
Analisis cara basah
Reaksi Pengendapan
Ksp adalah konstanta hasilkali kelarutan

• MgF2 (s) Mg2+ (aq) + 2F- (aq)


Ksp = [Mg2+][F-]2
Pelarutan suatu padatan ionik ke dalam larutan berair:
Q < Ksp Larutan tak jenuh Tidak ada endapan
Q = Ksp Larutan jenuh
Q > Ksp Larutan lewat jenuh Endapan akan terbentuk
• MgF2 (s) Mg2+ (aq) + 2F- (aq)
Ksp = [Mg2+][F-]2
Pelarutan suatu padatan ionik ke dalam larutan berair:
Q < Ksp Larutan tak jenuh Tidak ada endapan
Q = Ksp Larutan jenuh
Q > Ksp Larutan lewat jenuh Endapan akan terbentuk
Analisis kation
Menurut sistematika berikut, kation digolongkan berdasarkan atas perbedaan
kelarutan dari garam klorida, sulfida dan karbonat sebagai berikut :
I (Gol. Asam Klorida) IV (Gol. Amonium Karbonat)
II (Gol. Asam Sulfida)
III (Gol. Amonium Sulfida) V (Gol. Sisa)

Golongan 4 , dapat mengendap dengan larutan Amonium Karbonat


Analisis kation Golongan I

Garam klorida :

larut dalam suhu panas

Suatu sampel diketahui mengandung kation golongan I. Penambahan


K2CrO4 pada filtrat air panasnya membentuk endapan kuning. Endapan
sisa setelah penambahan air panas larut seluruhnya dengan penambahan
amoniak.! Copyright : hendri.apt@gmail.com 12
Analisis kation Golongan II
Kation Pemisahan Identifikasi Keterangan
+ asam nitrat  Endapan HgS (hitam)
Hg2+ merkuri tidak larut
Reduksi oleh Sn2+ 
yang lain larut
Hg2Cl2 (putih)
PbSO4 sangat tidak + amonium asetat 
Pb2+ larut dalam air Pb-asetet + K2CrO4
 PbCrO4 (kuning)

NH4OH berlebih  Reduksi Bi(OH)3 


Bi3+ Bi(OH)3 tidak larut logam Bi (hitam)

NH4OH berlebih  Larutan Cu (biru)


Cu2+ dan Cu(NH3)42+ , [Cu2Fe(CN)6]
Cd2+ Cd(OH)2 larut (merah)
CdS (kuning)
Copyright : hendri.apt@gmail.com 13
Analisis kation Golongan III
Kation Pemisahan Identifikasi Keterangan
H2SO4  hidoksida K4Fe(CN)6 (biru
Fe2+ besi larut prusian)
Fe(SCN)63- (merah)

H2SO4  hidoksida + KSCN dalam alkohol


Co2+ Co lambat larut  kompleks
2-
perlu ditambah NaF  FeF63-
Co(SCN) (biru),
(tidak berwarna)
H2SO4  hidoksida Oksidasi Mn2+ 
Mn2+ Mn lambat laru MnO4- (ungu dg
NaBiO3)

+ NaOH  + asam nitrat +


Al3+ larut cromat  Cr2O72-
dan Cr3+ (jingga) + NH4(OH)
 endapan Al (putih)
Copyright : hendri.apt@gmail.com 14
Analisis kation Golongan IV
Kation Pemisahan Identifikasi Keterangan

H2SO4  kalsium sulfat Larutan dibuat basa untuk


agak larut, + amonium Ca-oksalat (endapan mencegah kelarutan Ca-
Ca2+
oksalat  Ca-oksalat putih) oksalat
sangat tidak larut
+ Amonium sulfat 
H2SO4  barium sulfat endapan barium
Ba2+ sangat tidak larut dalam (putih)
air Uji nyala  nyala
hijau kekuningan

Copyright : hendri.apt@gmail.com 15
Analisis kation Golongan V
Kation Pemisahan Identifikasi Keterangan

+ Na2HPO4 keadaan + pereaksi magneson I / II


basa  MgNH4PO4 + NaOH  Mg(OH)2
Mg2+ (mengendap) (putih) mengadsorbsi
magneson (biru)

Tidak mengendap Uji nyala  nyala Na+


Na+
dengan pereaksi- (kuning), K+ (merah
,K+
pereaksi sebelumnya keunguan)
,NH4+
Gas NH4+ (bau amoniak)

Copyright : hendri.apt@gmail.com 16
Analisis Anion

Golongan sulfat + pereaksi BaCl2  garam barium tak larut air berwarna putih,
kecuali BaCr2O4 (kuning)
Golongan halida + asam nitrat + perak nitrat garam perak tak larut air
berwarna :

17
• Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion
sebagai dasar dalam melakukan analisa.
• Dalam hal ini pemeriksaan atau pemisahan
anion merupakan salah satu cara analisis
kualitatif. Dengan memakai reagensia golongan
secara sistematik, dapat ditetapkan
keberadaan suatu anion.

Sumber : http://uphypratiwi.blogspot.co.id/2015/05/analisis-anion.html
• Reaksi menghasilkan gas yang berasal dari hasil reaksi
dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: karbonat,
hidrogen karbonat(bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida,nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.

• Reaksi menghasilkan gas atau uap asam dari hasil reaksi


dengan asam sulfat pekat: (semua anion pada sub golongan 1),
fluorida, heksafluorosilikat, klorida, bromida,iodida, nitrat,
klorat,perklorat, permanganat, bromat,borat,
heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format,
asetat, oksalat,tartrat, dan sitrat.
Anion Golongan B

• Reaksi Pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit,


hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat,
heksafluorosilikat, salisilat, benzoat dan suksinat.

• Oksidasi dan reduksi larutan: manganat, permanganat, kromat dan


dikromat
Sumber:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318568/pendidikan/Analisis+Anion.pdf
• Kelarutan semua karbonat normal kecuali karbonat dari alkali
dan amonium tak larut dalam air.

• Karbonat alkali dapat larut di dalam air karena pendidihan.

• Jika ditambahkan asam klorida encer menghasilkan gas


karbondioksida yang dapat diidentifikasi dengan mengalirkan
pada air kapur atau perak nitrat
• Reaksi dengan larutan merkurium(II) dapat
digunakan untuk membedakan antara ion
karbonat dan bikarbonat.

• Ion bikarbonat jika direaksikan dengan


merkurium(II) tidak terbentuk endapan
sedangkan reaksi dengan ion karbonat dapat
membentuk endapan coklat.
• Kelarutan, hanya sulfit dari logam alkali dan
amonium larut dalam air, sulfit dari logam
lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut.

• Sulfit dengan HCl encer dapat memberikan


gas belerang dioksida yang dapat diidentifikasi
dengan mengalirkan gas tersebut pada larutan
dikromat atau barium klorida akan
menghasilkan bau yang menyengat.
Ion Sulfida (S2- )

• Sulfida normal dari kebanyakan logam lain tidak larut,


sulfida alkali tanah larut sangat sedikit, tetapi berangsur-
angsur berubah karena kontak dengan air menjadi
hidrogen sulfida yang larut.

• Sulfida jika ditambahkan Asam Klorida atau Asam sulfat


encer menghasilkan gas H2S
• Kelarutan perak nitrit larut sangat sedikit dalam air.

• Semua nitrit lainnya larut dalam air

• Perak nitrit hanya larut sebagian

• Hampir semua nitrat larut dalam air


• Hanya sedikit sianida dari logam-logam alkali dan alkali tanah
yang larut dalam air.

• Merkuri sianida larut dalam air tetapi merupakan elektrolit


lemah

• Sianida dengan as. Klorida encer dapat memberikan gas HCN


yang dapat dideteksi dengan feriklorida dan HCl membentuk
kompleks [Fe(CN) 6 ] 3-
Sulfat (SO4 2-) dan Peroksodisulfat (S2O8 2-)

• Garam sulfat pada umumnya larut dalam air kecuali barium


dan stronsium

• Kadmium dan merkuri(II) sulfat sedikit larut

• Peroksodisulfat yang larut dalam air adalah natrium, kalium,


amonium dan barium
ADA PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai