Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS KUALITATIF ANION

Karbonat s/d Perklorat


Kelompok 3
Arum Maharsi Fadilah (1810303009)
Nurul Ulfah Dwi Jayanti (1810303063)
Istiya Warningsih (1810303090)
APA YANG AKAN DIBAHAS PADA MATERI KALI INI?
● Pengertian anion
● Skema klasifikasi anion
● Cara menganalisis anion
● Reaksi yang terjadi pada anion

Anion yang dibahas kali ini adalah:


Karbonat, hidrogen karbonat, sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, sianida, sianat, tiosianat, ion
heksasianoferat, heksanianoferat, hipoklorit, klorida, bromida, iodida, fluorida, nitrat,
klorat, bromat, iodat, dan perklorat.
Apa itu Anion?
Analisis Kualitatif Anion
Analisis senyawa anion bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel
percobaan/penelitian. Dalam menganalisa menggunakan analisis kualitatif untuk
mengetahui jenis ion maupun unsur yang terdapat pada sampel.
Dalam menganalisis kualitatif dikenal dengan analisa pendahuluan yang dibagi menjadi
dua yaitu :
1. Analisa Kering : Meliputi pemeriksaan organoleptis : ( warna, bau, rasa ) dan
pemanasan
2. Analisa Basah : Analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan.meliputi
pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan filtrasi atau penyaringan dan
pencucian endapan
Skema Klasifikasi Anion
Skema Klasifikasi Anion
Skema Klasifikasi Anion
Uji Kualitatif Anion

Illiterate youth in the world

44,000,000
Illiterate young men

56,000,000
Illiterate young women
Skema Pengujian
Illiterate youth in the world

44,000,000
Illiterate young men

56,000,000
Illiterate young women
1. Analisis Karbonat
2. Analisis Hidrogen Karbonat (Bikarbonat)
Perlakuan / Larutan Reaksi Hasil
Pendidihan 2HCO-3 → CO2-3 + H2O + Karbon dioksida yang terbentuk dengan cara ini dapat diidentifikasi
CO2↑ dengan air kapur atau air barit.

Magnesium Sulfat Mg2+ + 2HCO3- → MgCO3 + Dengan memanaskan campuran, terbentuk endapan putih magnesium
H2O + CO2↑ karbonat.
Gas CO2 yang terbentuk pada reaksi ini dapat diidentifikasi dengan air
kapur atau air barit.
Merkurium(II) Klorida CO2-3 +4Hg2+ + 2H2O → Tak terbentuk endapan dengan ion hidrogen karbonat, sedangkan
Hg4O3CO3 ↓ + 6H+ dalam larutan karbonat terbentuk endapan merkurium(II) karbonat
karbonat yang berlebihan basa yang coklat kemerahan.
bertindak sebagai buffer,
CO2-3 + 2 H+→ CO2 ↑ + H2O

Uji Padat 2NaHCO3 → Na2CO3 + H2O + Gas ini diidentifikasi dengan air kapur atau air barit. Residu akan
CO2↑ melepaskan karbon dioksida jika setelah didinginkan dituangkan asam
klorida encer:

Uji Terhadap Hidrogen CO32- + 2Ca2+ → CaCO3 ↓ Dengan menyaring larutannya dengan cepat, ion-ion hidrogen
Karbonat dengan adanya karbonat lolos ke dalam filtrat. Setelah menambahkan amonia ke filtrat
Karbonat Normal memperoleh endapan atau keruhan yang putih jika hidrogen karbonat
ada:
2HCO3- + 2Ca2+ + 2NH3 → 2CaCO3 ↓ + 2NH+4
3. Analisis Sulfit

Selain itu....
Bisa dengan melakukan uji dengan larutan perak
nitrat, larutan timbel asetat atau timbel nitrat, zink
dan asam sulfat, air kapur uji, dan uji fuksin
4. Analisis Tiosulfat

Tiosulfat larut dalam air. Tiosulfat dari timbel, perak, dan barium larut sedikit sekali. Banyak dari tiosulfat larut
dalam larutan natrium tiosulfat yang berlebihan dan membentuk garam kompleks.
• Asam Klorida Encer → hasil reaksi berupa asam-asam tionat
• Larutan Iod → terbentuk larutan ion tetraionat yang tak berwarna.
• Larutan Barium Klorida → menghasilkan endapan putih barium tiosulfat.
• Larutan Perak Nitrat → menghasilkan endapan putih perak tiosulfat, jika didiamkan menjadi gelap (terbentuk perak sulfida)
• Larutan Timbel Asetat Atau Timbel Nitrat → endapan putih timbel tiosulfat, jika endapan dididihkan akan membentuk
endapan hitam timbel sulfida.
• Larutan Kalium Sianida → bersifat racun, menghasilkan endapan merah dari besi (III) tiosianat.
• Uji Cincin Biru → tiosulfat dicampur larutan amonium molibdat, membentuk cincin biru dalam tabung reaksi.
• Larutan Besi(III) Klorida → muncul warna embayung tua, tapi ketika didiamkan lama kelamaan warnanya hilang.
• Reagensia Nikel Etilenadiamina Nitrat → membentuk endapan ungu berbentuk kristal.
• Uji Katalitik → menghasilkan pelepasan unsur nitrogen yang gencar.
5. Analisis Sulfida
6. Analisis Nitrit

Selain itu, jika direaksikan dengan asam klorida encer akan


membentuk cairan biru pucat (dalam kondisi dingin).
Dan masih banyak lagi beberapa larutan yang bisa digunakan
untuk identifikasinya.
7. Analisis Sianida
(yang umum digunakan)
8. Analisis Sianat
• Asam Sulfat Encer

Terjadi pembuihan yang keras, terutama


disebabkan oleh pelepasan karbon dioksida.
Asam bebas, HOCN yang mula-mula
Kelarutan: sianat dari alkali dan alkali tanah larut dibebaskan terurai menjadi karbon dioksida
dalam air. Sianat dari perak, merkurium(II), timbel dan amonia. Amonia ini bergabung dengan
dan tembaga, tidak larut. Asam bebasnya adalah asam sulfat yang ada membentuk amonium
cairan tak berwarna yang berbau tak sedap, ion ini sulfat. Namun sedikit asam sianida luput dari
penguraian dan dapat dikendalikan dalam gas
sangat tidak stabil. Untuk mempelajari reaksi-reaksi yang keluar, dari bau yang menusuk. Jika
ini, dengan menggunakan larutan kalium sianat, larutan yang dihasilkan dipanaskan dengan
KOCN, 0,2M. natrium hidroksida, amonia akan dilepaskan.

• Larutan Perak Nitrat

Endapan yang putih seperti dadih, yaitu perak


sianat, AgOCN, yang larut dalam amonia dan
dalam asam nitrat encer. Endapan muncul
dengan seketika, tanpa pembentukan
kompleks.
9. Analisis Tiosianat

Kelarutan perak dan tembaga(I) tiosianat praktis tak larut dalam air,
merkurium(II) timbal tiosianat sangat sedikit larut. Untuk mempelajari
reaksi ini. Menggunakan larutan kalium tiosianat KSCN 0,1M.
10. Analisis Ion Heksanianoferat
• Asam Sulfat Pekat Terjadi penguraian yang sempurna,
dengan pendidihan yang lama disertai pelepasan karbon
monoksida, yang terbakar dengan nyala biru:
Kelarutan heksanianoferat(II) dari
logam alkali dan alkali tanah, larut [Fe(CN)6]4- + 6H2SO4+ 6H2O → Fe2+ _ 6NH4+ + 6CO↑+ 6SO2-4
dalam air. Heksasianoferat(II) dari
Sedikit belerang dioksida mungkin juga terjadi, yang
logam lainnya tidak larut dalam air ditimbulkan oleh oksidasi besi(II) dengan asam sulfat:
dan dalam asam encer dingin, tetapi
2Fe2++ 2H2SO4→ 2Fe3+ + SO2↑ + SO42-+ 2H2O
terurai oleh alkali. Memakai
0,0025M kalium heksasianoferat(II), Dengan asam sulfat encer, terjadi hanya sedikit reaksi dalam
keadaan dingin, tetapi dengan mendidihkan, terjadi
K4[Fe(CN)6]. 3H2O, untuk penguraian sebagian dari heksasianoferat yang tak terurai,
mempelajari reaksi-reaksi ini. menghasilkan mula-mula suatu endapan putih kalium besi(II)
heksasianoferat(II):

[Fe(CN)6]4-+ Fe2+ + 2K+ → K2Fe[Fe(CN)6] ↓

Endapan ini berangsur-angsur dioksidasikan menjadi biru


prusia oleh oksigen dari atmosfer
11. Analisis Heksasianoferat (III)

• Larutan Perak Nitrat Endapan perak heksasianoferat(III)


yang merah jingga: [Fe(CN)6]3-+ 3Ag+ → Ag3[Fe(CN)6] ↓

Kelarutan heksasianoferat(III) dari alkali tanah Endapan larut dalam amonia, tetapi tak larut dalam asam nitrat.
larut dalam air, begitu pula besi(III)
• Larutan Besi(II) Sulfat Endapan biru prusia yang
heksasianoferat(III). Heksasianoferat(III) dari berwarna biru tua, dalam larutan netral atau asam.

kebanyakan logam lain tidak larut atau sangat • Larutan Besi(III) Klorida Pewarnaan coklat, yang
sedikit larut. Heksasianoferat(III) dari logam- disebabkan oleh pembentukan besi(III) heksasianoferat(III) yang
tak berdisosiasi: [Fe(CN)6]3-+ Fe3+→ Fe[Fe(CN)6]
logam umumnya lebih larut dari
• Larutan Tembaga Sulfat Endapan tembaga(II)
heksasianoferat(II) nya. heksasianoferat(III) yang hijau: 2[Fe(CN)6]3-+ 3Cu2+ →
Cu3[Fe(CN)6]2 ↓
12. Analisis Hipoklorit
Kelarutan: semua hipoklorit larut dalam air. Zat-zat ini bereaksi dengan basa karena
hidrolisis
• Asam klorida encer → Larutan mula-mula berubah menjadi kuning, kemudian timbul
pembuihan dan klor dilepaskan;
Gas ini boleh diidentifikasi (a) dari warnanya yang hijau kekuningan dan baunya yang
merangsang, (b) dari sifatnya memutihkan kertas lakmus yang basah, dan (c) dari
kerjanya atas kertas kalium iodida-kanji yang diubahnya menjadi hitam kebiruan
• Kertas Kalium Iodida-Kanji ➔ terbentuk warna hitam kebiruan dalam larutan yang
netral atau sedikit basa, akibat pemisahan iod. jika larutan terlalu basa, warna akan hilang
karena terbentuk ion hipoiodit dan iodida.
• Larutan Timbel Asetat atau Timbel Nitrat
dihasilkan timbel dioksida yang coklat setelah mendidihkan.
13. Analisis Klorida
Kelarutan: kebanyakan klorida larut dalam air, merkurium(I) klorida, Hg2Cl2, perak klorida,
AgCL, timbel klorida, PbCl2, tembaga(IP klorida, CuCl, bismut oksiklorida, BiOCL, stibium
oksiklorida, SbOCl, dan merkurium (II) oksiklorida, Hg2OCl2, tak larut dalam air. Untuk
mempelajari reaksi ini, dapat menggunakan larutan natrium klorida, NaCl, 0,1M.
14. Analisis Bromida
Kelarutan: perak merkurium(I), dan tembaga(I) tak larut dalam air. Timbel bromida sangat
sedikit larut dengan air dingin, tetapi lebih larut dalam air mendidih. Semua bromida lainnya
larut. Untuk mempelajari reaksi ini maka dapat memakai kalium bromida, KBr, 0,1M.
15. Analisis Iodida
Kelarutan iodida serupa dengan klorida dan bromida. Perak, merkurium(I0, merkurium(II),
tembaga(I), dan timbal iodida adalah garam-garamnya yang paling sedikit larut. Reaksi-reaksi
ini dapat dipelajari dengan larutan kalium iodida, KI 0,1M.
16. Analisis Fluorida
Kelarutan: fluorida dari logam alkali yang umum dan dari perak, merkurium, aluminium, dan nikel,
mudah larut dalam air, sedang fluorida dari timbel, tembaga, besi(III), barium, dan litium larut sedikit,
dan fluorida dari logam alkali tanah yang lainnya tidak larut dalam air. Untuk mempelajari reaksi ini
menggunakan larutan natrium fluorida, NaF, 0,1M.

• Asam Sulfat Pekat


Dengan fluorida padat, gas hidrogen fluorida, H2F2, yang tak berwarna dan korosif
dilepaskan dengan memanaskan, gas ini berasap dalam udara yang lembab dan tabung-
uji jadi kelihatan seperti berlemak akibat korosi oleh uap itu terhadap silika dari kaca,
yang membebaskan gas silikon tetrafluorida, SiF4.
• Larutan Kalsium Klorida
Endapan kalsium fluorida, CaF2, yang putih dan seperti lendir yang sedikit larut dalam
asam asetat, tetapi sedikit larut dalam asam klorida encer.
• Uji Bubuk Pewarna Zirkonium-Alizarin
larutan garam zirkoium dalam asam klorida diwarnai lembayung-kemerahan oleh alizarin-
S atau oleh alizarin dengan menambahkan larutan suatu fluorida, warna dari larutan
demikian segera berubah menjadi kuning pucat (warna dari asam alizari sulfonat atau
alizarin yang dibebaskan) karena pembentukan ion heksafluorozirkonat (IV) yang tak
berwarna [ZrF6]2-. Uji ini bisa dikerjakan di atas lempeng bercak.
17. Analisis Nitrat
Kelarutan: semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan
garam esa setelah diolah dengan air, garam-garam ini larut dalam nitrat encer. Reaksi
ini dapat dipelajari dengan larutan kalium nitrat, KNO3, 0,1M.
18. Analisis Klorat
Klorat memiliki rumus kimia ClO3-. Ion Klorat memiliki struktur piramidal.
Semua klorat bersifat larut dalam air. Untuk mengidentifikasi ini menggunakan
larutan kalium klorat 0,1 M. Berikut ini beberapa cara untuk mengidentifikasinya:
19. Analisis Bromat
⚫ Larutan perak nitrat

Endapan kristalin putih, perak bromat, agbro3, dihasilkan dengan larutan suatu bromat
yang pekat. Endapan dapat larut dalam air panas, mudah larut dalam larutan amonia
encer membentuk suatu garam kompleks, dan sangat sedikit larut dalam asam nitrat
encer.

⚫ Uji mangan (ii) sulfat

Jika larutan suatu bromat diolah dengan sedikit campuran 1:1 dari larutan mangan(II)
sulfat jenuh dan larutan asam sulfat M, nampak pewarnaan merah yang tidak tetap
(transien). Dengan memekatkan larutan secara cepat, mangan dioksida yang berhidrat
dan coklat, memisah. Zat yang terakhir ini tak larut dalam asam sulfat encer, tetapi
melarut dalam iatu campuran dari asam sulfat encer dan asam oksalat (perbedaan dan
klorat dan iodat, yang tak memberi pewarnaan itu dan tak pula menghasilkan endapan
coklat).
20. IODAT 21. PERKLORAT
Kelarutan perklorat umumnya larut dalam air. kalium perklorat
Kelarutan iodat logam-logam alkali larut dalam air;
adalah salah satu dari yang paling sedikit larut, sedangkan natrium
iodat logam lainnya sangat sedikit larut, dan perklorat adalah salah satu dari yang paling banyak larut. untuk
umumnya kurang larut dari bromat dan klorat mempelajari reaksi dan identifikasi perklorat, maka pakailah
padanannya. Untuk mengidentifikasi iodat, bisa larutan asam perklorat 2 M atau natrium perklorat NaClO4 padat.
menggunakan larutan dan cara ini:

⚫ Uji kalium tiosianat


Iodat bereaksi dengan tiosianat dalam larutan yang
asam dengan membebaskan iod. olah sehelai kertas
kanji berturut-turut dengan setetes kalium tiosianat
0,1M dan setetes larutan uji yang asam. Maka kita
akan memperoleh suatu bercak yang berwarna biru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai