Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 4

Analisa kation
golongan iv
KIMIA TAMBANG (A)

RIDWAN ZAID KURNIAWAN (112210001)


FANY FIRMANSYAH (112210002)
FEBRIAN WINATA (112210010)
SOGA PRADIKA (112210011)
FADHILAH AFIFAH (112210028)
BIMA EKO S (112210029)
1.
aPA ITU UNSUR KATION
GOLONGAN iv?
Mengapa kita harus mengidentifikasi kation ?
Identifikasi kation banyak digunakan terhadap terutama sampel yang berupa
bahan garam yang mengandung banyak logam-logam, misalnya pasir besi dan
sebagainya. Dengan uji kation ini, bahan-bahan galian tersebut dapat segera ditentukan
tanpa memerlukan waktu yang lama.

Dengan adanya suatu unsur berguna untuk memisahkan bahan galian yang
tercampur. Selain itu, dapat juga digunakan untuk kasus-kasus keracunan logam berat,
seperti Hg dan Pb. Identifikasi kation banyak digunakan atau dilakukan, mengingat
karena bahan-bahan tersebut merupakan bagian bahan obat, bahan baku, dan sedian
obat. Namun, dapat juga sebagai pencemar yang perlu diketahui keberadaannya agar
dapat diantisipasi bila membahayakan.

3
Untuk tinjauan analisis kualitatif sistematik, kation-kation diklasifikasikan dalam
ilmu golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu tehadap beberapa reagensia.
Reagen golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah
Asam klorida, Hidrogen sulfida, Amonium sulfida, dan Amonium karbonat. Klasifikasi
ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen ini dengan
membentuk endapan atau tidak.

Secara prinsip, zat yang akan diidentifikasi dilarutkan kemudian ditambahkan


pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan segolongan kation
sebagai garam yang sukar larut atau hidroksidanya. Pereaksi haruslah sedemikian
rupa sehingga pengendapan kation golongan kation selanjutnya tidak terganggu
atau sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan yang hendak
dianalisis.

4
Jadi, apa sih golongan iv itu? Dan zat
pereaksi apakah yang sesuai dengannya
sehingga dapat mengendapkan
unsur-unsur kation golongan iv?
5
Identifikasi

Ca (Kalsium) Ba (Barium) Sr(Stronsium)


Uji kering dengan nyala Uji nyala api, Garam-garam Uji nyala api, memberi
Ni/Cr memberikan warna barium bila dipanaskan dalam warna merah-karmin.
merah bata, ditambahkan nyala bunsen memberi warna
larutan (NH4)2CO3 akan hijau-kekuningan.
menghasilkan endapan
putih amorf (CaCO3)

6
syarat-syarat
1. Larutan bebas H2S 2. Diberi buffer NH4Cl
Adanya H2S dengan pengaruh udara Fungsinya :
dapat membentuk ion sulfat. Hal ini akan a. untuk merendahkan kadar OHsupaya
mengakibatkan Ba, Sr dan Ca ion Mg2+ tidak ikut mengendap dalam
mengendap sebagai sulfat. Untuk golongan IV
menghindarkan hal ini tapisan golongan
sebagai Mg(OH)2.
IIIB mula-mula diasamkan dengan asam
cuka, baru H2S dihilangkan dengan b. menghindari terjadinya hidrolisa
pemanasan (lihat analisa gol III). amonium karbonat

7
Syarat - Syarat
Dipanaskan 60 derajat Celcius Menghilangkan H2S
Tujuan : A. Endapan Gol IV : BaCo3, SrCo3,
A. Agar endapan yang terbentuk CaCO3.
menjadi kristal kasar sehingga B. Dilarutkan dalam asam asetat panas
mudah di saring + K2CrO4 dididihkan BaCrO4,
B. Jika ada kandungan Bikarbonat bila sedangkan SrCO3 dan CaCO3 akan
ada kandungan bikarbonat, agar larut.
berubah menjadi karbonat.
C. Saring endapan, filtratnya +
Ca(HCO3)2 + H2O CaCO3 +
(NH4)2SO4 dan Na2S2O3 dipanaskan
H2O + CO2
maka terbentuk endapan SrSO4.
D. Saring endapan, filtratnya
mengandung Ca2+, identifikasi
dengan + (NH4)2C2O4 endapan
8
putih CaC2O4.
Diagram analisa kation golongan IV

9
Skema ANalisa kation golongan IV

10
IDENTIFIKASI BARIUM
1. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida atau hidroksida. Barium melebur pada
710°C. Logam ini bereaksi dengan air pada suhu ruang, membentuk Barium hidroksida dan hidrogen.

Ba + 2H2O Ba2+ + H2 + 2OH-


2. Larutan amonia : tak terjadi endapan barium hidroksida karena kelarutannya relatif tinggi.
3. Larutan amonium karbonat : endapan putih barium karbonat, yang larut dalam asam asetat dan dalam asam
mineral encer.
Ba2+ + CO32- BaCO3-

4. Larutan amonium oksalat : endapan putih barium oksalat Ba(COO)2, yang hanya sedikit larut dalam air (0,09
g/liter; Ks = 1,7 x 10-7), tapi dilarutkan dengan mudah oleh asam asetat encer (perbedaan dari kalsium) dan oleh
asam mineral.

11
IDENTIFIKASI BARIUM
5. Asam sulfat encer : endapan putih barium sulfat BaSO4 hampir tak larut dalam asam encer dan dalam larutan amonium sulfat, dan
larut cukup baik dalam asam sulfat pekat mendidih.

6. Larutan kalsium sulfat jenuh : dari ketiga alkali tanah sulfat, barium sulfatlah yang paling sedikit larut. Dalam larutan kalsium atau
strontium sulfat jenuh, konsentrasi ion sulfat cukup tinggi untuk menimbulkan pengendapan dengan barium yang berjumlah agak
banyak, karena hasil kali konsentrasi-konsentrasi ion melampaui nilai hasil kali kelarutannya:

SO42- + Ba2 BaSO4-

7. Larutan kalium kromat : endapan kuning barium kromat, yang praktis tak larut dalam air (3,2 mg/ liter, Ks = 1,6 x 10-10).

Ba2+ + CrO42- BaCrO4-

Endapan tak larut dalam asam asetat encer (perbedaan dari strontium dan kalsium) tetapi dapat larut dengan mudah dalam asam
mineral.

8. Etanol bebas air dan eter : campuran 1+1 dari pelarut-pelarut ini melarutkan barium nitrat anhidrat atau barium klorida (perbedaan
dari strontium dan kalsium). Garam-garam ini harus dipanaskan 180 sebelum pengujian, untuk menghilangkan semua air kristal. Uji
ini bisa dipakai untuk memisahkan barium dari strontium dan atau kalsium

12
Identifikasi strontium

Strontium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa dan liat. Strontium lebur pada 771 derajat
celcius. Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat barium.
1. Larutan amonia : tak ada endapan.
2. Larutan amonium karbonat: endapan putih strontium karbonat :

Sr2++CO32-->SrCO3-

Strontium karbonat agak kurang larut dibanding barium karbonat; lain daripada ini; ciri-ciri khasnya
(kelarutan yang sedikit dalam garam-garam amonium terurai oleh asam), adalah serupa dengan
ciri-ciri khas barium karbonat.

13
Identifikasi strontium
3. Asam sulfat encer : endapan putih strontium sulfat :

Sr2++SO42--> SrSO4-

Kelarutan endapan tak dapat diabaikan (0,097 gr/L, Ks = 2,8 x 10-7). Endapan tak larut dalam larutan
amonium sulfat bahkan dengan mendidihkan sekalipun (perbedaan dari kalsium), dan larut sedikit
dalam asam klorida mendididh. Ia hampir sempurna diubah menjadi karbonat yang bersangkutan,
dengan mendidihkan larutan karbonat pekat:

SrSO4+CO32-<->SrCO3-+SO42-

Strontium karbonat kurang larut dibanding strontium sulfat (kelarutan 5,9 mg SrCO3 L-1; Ks = 1,6 x 10-9
pada suhu ruang)
Setelah menyaring larutan, endapan dapat dilarutkan dalam asam klorida, jadi ion-ion strontium dapat
dipindahkan ke dalam larutan itu.
4. Larutan kalsium sulfat jenuh : endapan putih strontium sulfat, terbentuk dengan lambat-lambat
dalam keadaan dingin, tetapi lebih cepat dengan mendidihkan (perbedaan dengan barium)

14
Identifikasi strontium
5. Larutan amonium oksalat : endapan putih strontium oksalat

Sr2+ + (COOH)22- → Sr(COO)2¯

Endapan hanya sedikit sekali larut dalam air (0,039 gr/L, Ks = 5 x 10-8). Asam asetat tak
menyerangnya; namun asam-asam mineral melarutkan endapan.
6. Larutan kalium kromat: endapan kuning strontium kromat

Sr2+ + CrO42- → SrCrO4¯

Endapan larut agak banyak dalam air (1,2 gr/L, Ks = 3,5 x 10-5), maka tak terjadi endapan dalam
larutan strontium yang encer. Endapan larut dalam asam asetat (perbedaan dari barium) dan dalam
asam-asam mineral, oleh sebab-sebab yang sama, seperti yang diuraikan pada barium.
7. Reagensia natrium rhodizonat
8. Etanol bebas air dan ete : campuran 1+1 dari pelarut-pelarut ini, tidak melarutkan strontium nitrat
anhidrat, tetapi melarutkan strontium klorida anhidrat. Uji dapat dipakai untuk pemisahan kalsium,
strontium, dan barium.

15
IDENTIFIKASI KALSIUM
1. Larutan amonia: tak ada endapan, karena kalsium hidroksida larut cukup banyak. Dengan zat pengendap yang telah
lama dibuat, mungkin timbul kekeruhan karena terbentuknya kalsium karbonat.
2. Larutan amonium karbonat : endapan amorf putih kalsium karbonat :
Ca2+ + CO32- CaCO3-
Dengan mendidihkan, endapan menjadi berbentuk kristal. Endapan larut dalam air yang mengandung asam karbonat
berlebihan (misalnya, air soda yang baru dibuat), karena pembentukan kalsium hidrogen karbonat yang larut :
CaCO3- + H2O + CO2 ↔ Ca2+ + 2HCO-3
Dengan mendidihkan, endapan muncul lagi karena karbondioksida keluar selama proses itu sehingga reaksi
berlangsung kearah kiri. Ion-ion barium dan sromtium bereaksi serupa. Endapan larut dalam asam, bahkan dalam
asam asetat :
CaCO3-+ 2H+ → Ca2+ + H2O + CO2-
CaCO3- + 2CH3COOH Ca2+ + H2O + CO2-+ 2CH3COO-
Kalsium karbonat larut sedikit dalam larutan garam-gaaram amonium dari asam kuat.
3. Asam sulfat encer : endapan putih kalsium sulfat
Ca2+ + SO42- → CaSO4-

16
Daftar pustaka
https://ffar.usu.ac.id/images/Buku_Penuntun_Laborat
orium/TA_2019-2020/Penuntun-Kimia-Analitik-I.pdf

https://www.academia.edu/18478408/Identifikasi_Katio
n_Golongan_IV

http://pharmacist-bobone.blogspot.com/2012/10/identi
fikasi-kation-golongan-4-dan-5.html?m=1

17
THANKS!

18

Anda mungkin juga menyukai