KLASIFIKASI ANION
DISUSUN OLEH
KELAS : FARMASI H
KELOMPOK :1
ALYA R.A GUNAWAN (224111252) MARIA I.I GORING (224111262)
AMINA TIUMLAFU (224111254) MARIA M.Y SUE (224111263)
ANJES EDOIN ALNABE(224111253) MARIA M.B SERAN (224111264)
ANTONIA TAMARA TUPEN ( 224111255) MARIA O.L SERAN (224111265)
BARBARA V.G.T BOUK ( 22411256) MARIA T.M MORI (224111267)
Gracia I.S.B. Chandra (224111258) MARIA V.E AKOIT (22411268)
GUINEA A. MUTI KIIK (224111259) NESHA S. DOPONG ( 224111269)
JANUARIUS E. KETTI (224111260) NOBERTHY E. HATUBARA (224111270)
KEANE A.C LATELAY (224111261) FALDY M.K. PELLOKILA (224112007)
SHAVIRA W. ROSNAH (224112011)
❖ Klasifikasi anion
a. Klasifikasi 1: contoh pengelompokan anion dibagi berdasarkan
reaksinya dengan HCl encer dan perbedaan kelarutannya
sebagai garam barium dan perak. Empat golongan anion dan
sifat-sifatnya adalah sebagai berikut:
- Anion 1: bereaksi dengan HCl(aq) menghasilkan gas atau
endapan.
1) Karbonat: CO32- + 2H+ → CO2(g) + H2O
2) Silikat: SiO32- + 2H+ → H2SiO3(s)
3) Sulfida: S2- + 2H+ → H2S(g)
4) Sulfit: SO32- + 2H+ → SO2(g) + H2O
5) Tiosulfat: S2O32- + 2H+ → S(s) + SO2(g) + H2O
- Anion 2: tidak bereaksi dengan HCl(aq), tetapi membentuk
endapan dengan ion barium dalam kondisi netral, yaitu
sulfat, fosfat, fluorida, dan borat.
SO42- + Ba2+ → BaSO4(s)
2F- + Ba2+ → BaF2(s)
B4O72- + 2Ba2+ + H2O → 2Ba(BO2)2(s) + 2H+
- Anion 3: tidak bereaksi dengan HCl(aq) atau ion barium,
namun membentuk endapan dengan ion perak dalam
media asam nitrat encer, yaitu klorida, bromida, iodida,
dan tiosianat.
1) Klorida: Cl- + Ag+ → AgCl(s)
2) Bromida: Br- + Ag+ → AgBr(s)
3) Iodida: I- + Ag+ → AgI(s)
4) Tiosianat: SCN- + Ag+ → AgSCN(s)
- Anion 4 : tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi di atas.
Golongan ini yaitu ion nitrit, nitrat, dan klorat.
b. Klasifikasi 2
- Anion-anion yang membentuk gas dengan bereaksi
dengan asam (HCl encer atau H2SO4 encer)
- Anion-anion yang membentuk endapan dengan pereaksi
seperti AgNO3, BaCl2, PbNO3 dan lain-lain
- Kelompok anion yang dapat diidentifikasi dari reaksi
redoks. Namun pengelompokan ini tidak mutlak karena
beberapa anion dapat membentuk gas dan asam sekaligus
endapan ketika bereaksi dengan pereaksi AgNO3, BaCl2,
atau PbNO3.
2. Sulfit (SO32-)
a. Bereaksi dengan HCl encer dan H2SO4 encer membentuk
gas SO2 yang dapat diidentifikasi dari bau khas sulfur
atau dengan kertas saring yang dibasahi dengan larutan
asam kalium dikromat. Gas SO2 bereaksi dengan dikromat
(Cr(VI)) membentuk Cr(III) berwarna hijau.
SO32- + 2H+ → SO2(g) + H2O
3SO2 + Cr2O72- + 2H+ → 2Cr3+ + 3SO42- + H2O
Pilihan lainnya adalah membasahi kertas saring dengan
larutan kalium iodat dan amilum. Adanya gas SO 2 dapat
dideteksi dengan munculnya warna biru pada kertas
saring akibat terbentuknya kompleks iodine-amilum.
5SO2 + 2IO3 - + 4H2O → I2 + 5SO42- + 8H+
b. Reaksi dengan barium klorida menghasilkan endapan
putih barium sulfat.
SO32- + Ba2+ → BaSO3(S)
c. Reaksi dengan AgNO3 membentuk endapan putih Ag2SO3
(secara bertahap melalui pembentukan ion
sulfitoargentat). Endapan larut jika terlalu banyak
pereaksi ditambahkan dan mengendap kembali sebagai
logam perak pada saat mendidih.
SO32- + Ag+ → [AgSO3]–
[AgSO3]– + Ag+ → Ag2SO3(s)
Ag2SO3(s) + SO32- → 2[AgSO3]–
2[AgSO3]– → 2Ag(s) + SO42- + SO2(g)
4. Nitrit (NO2–)
a. Reaksi dengan HCl encer : penambahan asam secara hati-
hati menghasilkan cairan berwarna biru pucat dengan
sifat temporer dan mengeluarkan asap nitrogen dioksida
(NO2) berwarna coklat. Cairan biru pucat menunjukkan
pembentukan asam nitrit bebas (HNO 2) atau anhidridanya
(N2O3), sedangkan NO2 terbentuk dari kombinasi NO dan
oksigen atmosfer.
NO2- + H+ → HNO2
2HNO2 → N2O3 + H2O
3HNO2 → HNO3 + 2NO(g) + H2O
2NO(g) + O2 (g) → 2NO2(g)
b. Reaksi dengan barium klorida (BaCl2) tidak menghasilkan
endapan.
c. Reaksi larutan pekat dengan AgNO3 menghasilkan
endapan putih perak nitrit.
NO2- + Ag+ → AgNO2(s)