• Secara garis Besar, Kimia analisis dibagi menjadi Analisis Kualitatif dan
Analisis Kuantitatif
• Hanya Saja, Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat mengidentifikasi
berbagai konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion, biasanya dilakukan
pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya
dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut
GOLONGAN KATION
• Di dalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu yang
terbagi sebagai berikut:
KATION GOLONGAN I
• Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan yang terjadi pada pemisahannya
dengan Ag+, adanya Hg2+ ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam.
Hg2Cl2 + 2 NH3 [Hg(NH2)Cl + Hg] (endapan hitam) + NH4+ + Cl-
KATION
GOLONGAN I
KATION GOLONGAN II
• Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn
• Kation golongan II : Merkuri (II), timbal (II), bismuth (III), tembaga (II),
kadmium (II), arsen (III) dan (V), stibium (III), dan timah (II)
A. Larutan amonia, menghasilkan endapan putih yang berupa merkurium(II) oksida dan
merkurium(II) nitrat. 2Hg2+ + NO3- + 4NH3 + H2O HgO.Hg(NH2)NO3 + NH3
A. Larutan amonia, menghasilkan endapan berwarna putih berupa garam basa. Bi3+ + NO3-
+ 2NH3 + 2H2O Bi(OH)2NO3 + 2NH4+. Endapan larut dalam reagensia berlebih.
C. Kalium iodida, bila ditambahkan setetes demi tetes menghasilkan endapan berwarna
hitam berupa bismuth(II) iodide Bi3+ + 3I- BiI3. Endapan mudah larut dalam reagensia
berlebihan yang akan membentuk ion tetraiodobismutat yang berwarna jingga. BiI3 + I-
[BiI4]-
Identifikasi (As2+)
B. Larutan kalium iodida, jika ada asam klorida pekat, iod akan diendapkan,
dengan mengocok campuran dengan 1-2 ml kloroform atau karbon
tetraklorida. Zat yang terakhir ini akan diwarnai ungu oleh iod.
A. Larutan amonia, bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit menghasilkan
endapan berwarna biru berupa tembaga sulfat basa. 2Cu2+ + SO42- + 2NH3 + 2H2O
Cu(OH)2.CuSO4 + 2NH4+ . Endapan larut dalam reagensia berlebihan dimana
terbentuknya ion kompleks tetraaminokuprat(II) yang berwarna biru tua. Cu(OH)2.CuSO4
+ 8NH3 2[Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2OH-
B. Natrium hidroksida dalam larutan dingin menghasilkan endapan berwarna biru berupa
tembaga(II) hidroksida. Cu2+ + 2OH- Cu(OH)2. Endapan tak larut dalam reagensia
berlebihan. Bila dipanaskan, endapan berubah menjadi tembaga(II) oksida berwarna
hitam. Cu(OH)2 CuO + H2O
• Tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida
dalam suasana asam mineral encer (buffer ammonium-amonium klorida)
• Kation golongan III (Al3+, Cr3+, Fe2+, Mn2+) membentuk sulfida yang lebih
larut dibandingkan kation golongan 2
Pemisahan Sub golongan Aluminium dan Nikel
• Hidroksida besi cepat larut dalam asam sulfat menjadi Fe2+, tetapi MnO2
lambat larut. Hidrogen peroksida ditambahkan untuk mempercepat kelarutan
endapan ini dengan caramereduksinya menjadi MnO
Identifikasi besi (Fe)
Pada filtrat hasil pemisahan dengan sub golongan besi, penambahan asam
nitrat akan memberikan reaksi berikut:
• Bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk endapan dengan
ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana
netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr
• Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam
udara kering. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab,
membentuk oksida atau hidroksida. Barium melebur pada 710⁰C
• Logam ini bereaksi dengan air pada suhu ruang, membentuk barium
hidroksida dan hydrogen.
• Strontium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa dan liat. Strontium
melebur pada 771oC. Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat Barium
KATION GOLONGAN IV (Kalsium)
• Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Ia melebur pada 845oC.
Ia terserang oleh oksigen atmosfer dan udara lembab; pada reaksi ini
terbentuk kalsium oksida dan/atau kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan
air dengan membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen.
• Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+, Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na+, dan K+.
• Salah satu identifikasi sederhana dari kation adalah dengan melakukan uji nyala
(dibakar)
• Uji Nyala disini bisa dilakukan untuk beberapa sampel contohnya Kalium (K), Natrium
(Na), dan Kalsium (Ca)
1.K+
Sampel dipanaskan sampai kering + alcohol +dibakar => nyala warna ungu
2.Na+
• Ba2+
sampel + H2SO4 => endapan putih +aquaregia (HCl (3) : HNO3 (1)) => tidak larut (tetap)
• Ca2+
sampel + K2CrO4 => TAP + etanol /alkohol => endapan kuning diatas permukaan
• Mg2+
sampel + NaOH => endapan putih +titan yellow => endapan merah
• NH4+
sampel + NaOH pekat dipanaskan => bau amoniak, batang diaduk +HCL pekat => terjadi
kabut putih di atas tabung reaksi