Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA ANALISIS KUALITATIF DASAR

Co₃ 2-,HCO₃-,SO₃2-,S₂O₃2-
DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 1
1.ADE RAMA PASARIBU(2129051013)
2.AISYAH WIDYA ASTRID (2129051014)
3.AZKIA PUTRI RAMUD (21290510)

DOSEN PENGAMPUH :
SUPRAN HIDAYAT SIHOTANG, S.Si.,M.Si.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dengan semua rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah kelompok tentang larutan Co₃ 2-,HCO₃-,SO₃2-,S₂O₃2-
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Analisis Kualitatif
Dasar. Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Meskipun begitu, penulis berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat
untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat
terbuka dan dengan senang hati menerimanya.

Medan, 16 Juni 2022


Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.

Di dalam reaksi pengendapan banyak diterapkan analisis kuantitatif. Pada analisis


tersebut, kation mula-mula dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Kation
yang larut terbentuk endapan serupa dengan kelarutan yang cukup berlainan dapat
dipisahkan dengan pengendapan selektif yang dilakukan dengan pemilihan seksama
dari konsentrasi anion yang diperlukan
Analisis kuantitatif adalah suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya unusr
kation atau anion dalam suatu larutan. Contoh anion Co₃ 2-,HCO₃-,SO₃2-,S₂O₃2-
 
Identifikasi kation dan anion dilakukan agar kita dapat mengetahui jenis-jenis
kation dan anion yang menyusun suatu serta mengamati apakah terjadi endapan
atau tidak

1.2 tujuan
1. enentukasn sifat dan karakteristik dari satu sampel
2. Menentukan golongan dan spesifik kation dari sampel
3. Menentukan golongan dan spesifik anion dari sampel
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik.
Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis
kation/anion tertentu. Dengan menggunakan  pereaksi-pereaksi ini maka akan
terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk
endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas (G. Svehla : 1985).
Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat. Urusannya
adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan
analisis kuantitatif berurusan dengan  penetapan banyaknya satu zat tertentu
yang ada dalam sampel (A.L. Underwood 1993) Anion berinti banyak dijumpai
pada anion okso yang berinti 2, 3 atau 4 atom oksigen yang terikat pada atom inti
dan menghasilkan atom deskret. Namun demikian, mungkin hanya terdiri dari 2
atom oksigen dan menghasilkan ion dengan jembatan oksigen seperti ion
bikarbonat yang terbentuk dari CrOyang diasamkan
Sampai kini belum ada skema yang memuaskan, yang dapat digunakan
untukmemisahkan anion ke dalam beberapa golongan tertentu, mengingat
ada anion yangmemberikan reaksi terhadap pereaksi golongan yang satu,
juga memberikan reaksiterhadap pereaksi untuk golongan yang lain.
Vogel membagi anion atas dua kelas yaitu:
Kelas A : anion yang menghasilkan gas, jika direaksikan dengan asam-
asam. Anion yang melepaskan gas jika direaksikan dengan HCl atau
H2SO4 encer;mis : karbonat (CO3-2), bikarbonat (HCO3-), sulfit (SO3-2),
tiosulfat (S2O3-2),sulfida (S-2), nitrit (NO2-), hipochlorit (OCl-), sianida
(CN-), sianat (OCN-).
BAB 3 PEMBAHASAN

3.1.ANION Co₃²¯, (karbonat)


Semua garam karbonat (kecuali garam kalium, natrium dan ammonium),
tidak larut dalam air.
Digunakan larutan Na2CO3 0,5 M.
Jika larutan mengandung ion karbonat CO3 2- direaksikan dengan larutan
asam klorida HCl maka akan terbentuk gas karbon dioksida CO2. Gas
karbondioksida ini jika dialirka ke dalam larutan kapur Ca (OH)2, maka
larutan tersebut akan berubah menjadi keruh. Reaksi yang terjadi adalah
sebaai berikut:

2H+(aq) + CO 2- à H2O(l) + CO2(g)


CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH- à CaCO3(s) (endapan putih) + H2O(l)

Apabila direkasikan dengan AgNO3, karbonat akan membentuk endapan


putih Ag2CO3. Namun, warna endapan akan berubah menjadi kuning atau
cokelat apabila pereaksinya berlebih atau dididihkan karena pembentukan
perak oksida (Ag2O).
CO3 2- + 2Ag+ → Ag2CO3(s)
Ag2CO3(s) → Ag2O(s) + CO2(g)
Endapan Ag2CO3 akan larut dalam HNO2 dan NH3
Ag2CO3 + 2H+ → 2Ag+ + CO2(g) + H2O
Ag2CO3 + 4NH3 → 2[Ag (NH3)2] + + CO3 2-
Endapan putih juga dapat terbentuk ketika direaksikan dengan barium
korida atau kalsium klorida.
CO3 2- + Ba2+ → BaCO3(s)
CO3 2- + Ca2+ → CaCO3(s)
Reaksi identifikasi :
1. Jika ke dalam larutan karbonat ditambahkan HCl encer, akan
menghasilkan buih karena
keluarnya gas CO2. Gas yang terbentuk jika dialirkan ke dalam air barit
[Ba(OH)2] atau
air kapur [Ca(OH)2] akan menyebabkan kekeruhan.
2. Kedalam larutan karbonat ditambahkan larutan BaCl2 atau CaCl2 akan
menghasilkan
endapan putih BaCO3 atau CaCO3, Endapan larut dalam HCl encer atau
HNO3 encer.
dengan mengeluarkan gas CO2.
3. Dengan penambahan larutan AgNO3 menghasilkan endapan
putih.Endapan larut dalam
HNO3 dan NH4OH. Pada penambahan larutan AgNO3 berlebih endapan
berubah menjadi
kuning atau coklat, karena terbentuk Ag2O.
4. Jika kedalam larutan karbonat ditambahkan larutan MgSO4, akan
menghasilkan endapan
putih. Reaksi juga terjadi dengan larutan Pb(CH3COO)2 , ZnSO4 dan
kation-kation lain
membentuk garam karbonat yang tidak larut dalam air. Endapan dapat
larut dalam asam
mineral encer.
5. Jika kedalam larutan karbonat ditambahkan larutan HgCl2 menghasilkan
endapan coklat
kemerahan

3.2.ANION HCO3- (bikarbonat)


Digunakan larutan NaHCO3 atau KHCO3 0,5 M yang dibuat baru
Reaksi identifikasi :
1. Jika larutan bikarbonat dipanaskan sampai mendidih akan
mengeluarkan gas CO2, yang
dapat mengeruhkan air kapur atau air barit.
2. Jika ke dalam larutan bikarbonat ditambahkan MgSO4 dalam keadaan
dingin tidak
terbentuk endapan, tetapi jika dipanaskan akan menghasilkan endapan
putih MgCO3.
3. Jika ke dalam larutan bikarbonat ditambahkan HCl encer , akan
mengeluarkan
gas CO2.( dapat ditest dengan air barit atau air kapur).
4. Jika ke dalam larutan bikarbonat ditambahkan larutan CaCl2 tidak terjadi
reaksi, tetapi
jika kedalam campuran ini ditambahkan NH4OH, akan menghasilkan
endapan putih

3. 3 Anion Sulfit SO3 2-


Sulfit berreaksi dengan HCl encer dan H2SO4 encer menghasilkan gas SO2. Gas
SO2 dapat dikenali dari bau khas sulfur atau dapat juga diidentifikasi
menggunakan kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan asam kalium
dikromat. Gas SO2 akan berreaksi dengan dikromat (Cr(VI)) menghasilkan Cr(III)
yang berwarna hijau.
SO3 2- + 2H+ → SO2(g) + H2O
3SO2 + Cr2O7 2- + 2H+ → 2Cr3+ + 3SO4 2- + H2O
Cara lainnya adalah dengan membasahi kertas saring dengan kalium iodat dan
larutan amilum. Keberadaan gas SO2 dapat dikenali dengan menculnya warna
biru pada kertas saring karena pemebntukan kompleks iodine-amilum.
5SO2 + 2IO3 - + 4H2O → I2 + 5SO4 2- + 8H+
Reaksi dngan barium klorida akan mengahsilkan endapan putih barium sulfat.
SO3 2- + Ba2+ → BaSO3(S)
Reaksi dengan AgNO3 akan menghasilkan endpan putih Ag2SO3 (bertahap
melalui pembentukan ion sulfitoargentat). Endapan ini akan larut pada
penambahan reagen secara berlebih dan akan kembali mengendap sebagai logam
perak apabila dididihkan.
SO3 2- + Ag+ → [AgSO3] –
[AgSO3] - + Ag+ → Ag2SO3(s)
Ag2SO3(s) + SO3 2- → 2[AgSO3] –
2[AgSO3] - → 2Ag(s) + SO4 2- + SO2(g)
Endapan Ag2SO3 larut dalam asam nitrat encer dengan melepaskan gas SO2.
Selain itu, endapan juga larut dalam ammonia menhasilkan kompleks
diamminargentat.
Ag2SO3(s) + 2H+ → SO2(g) +2Ag+ + H2O
Ag2SO3(s) + 4NH3 → 2[Ag (NH3)2]+ + SO3 2-
Sulfit juga berreaksi dengan Pb asetat atau Pb nitrat menghasilkan endpan putih
PbSO3 yang larut dalam asam nitrat encer.
SO3 2- + Pb2+ → PbSO3(s)
PbSO3(s) + 2H+ → SO2(g) + Pb2+ + H2

3.4 ANION S2O3-2 (tiosulfat)


Digunakan larutan sulfida2O3 0,5M
Reaksi identifikasi :
1. Dengan penambahan HCl encer, mula-mula tidak berubah ; setelah
beberapa waktu
terbentuk endapan kekuningan, dan bila dipanaskan terbentuk gas SO2.
2. Dengan penambahan aqua Iod, warna Iod akan hilang.
3. Dengan penambahan larutan BaCl2 pada larutan S2O3-2 yang tidak
terlalu encer akan
terbentuk endapan putih.
4. Pada penambahan larutan AgNO3 berlebih terbentuk endapan putih, jika
dibiarkan
menjadi kehitaman.
5. Pada penambahan larutan Pb Asetat berlebih terbentuk endapan putih,
bila dipanaskan
berubah menjadi hitam.
6. Larutan sampel dibasakan dengan NaOH, lalu ditambahkan KCN dan
dipanaskan, akan
terbentuk CNS-, setelah dingin + HCl encer sampai bereaksi asam, lalu
tambahkan
larutan FeCl3, terbentuk warna merah.
7. Reaksi cincin biru : sampel dicampur dengan larutan NH4 molibdat, lalu
diteteskan hati-
hati ke dalam tabung yang berisi H2SO4 pekat.Terbentuk cincin biru yang
tidak stabil.

BAB 4
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai