JURNAL PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Pengolahan Air Proses dan Limbah
Industri
Oleh
NPM 18020013
2020
I. Maksud dan Tujuan
1.1. Maksud
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara melakukan proses pelunakan air
sadah pada sampel.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui cara mengurangi kesadahan air proses dengan cara pelunakan
dengan menggunakan metode pemanasan, soda-soda, soda-kapur, dan penukar ion,
sehingga dapat diketahui cara pelunakan yang paling efektif.
Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi antara
bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suatu kompleks senyawa. Kompleks
senyawa ini dsebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks. Kelat
yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komonen yang membentuk ligan dan tergantung
pada titran serta titrat yang hendak diamati. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua
komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati.
Titrasi kompleksometri ini pada titrannya digunakan larutan kompleksion (EDTA/
etilena diamin tetraasetat). Senyawa tersebut adalah suatu senyawa yang dapat membentuk
pasangan kimiawi secara ikatan kompleks dengan ion-ion kesadahan. Indikator yang dipakai
pada titrasi kompleksometri merupakan asam atau basa lemah organic yang dapat
membentuk ikatan kompleks dengan logam, dan warna senyawa tersebut berbeda dengan
warna indikator dalam keadaan bebas. Indikator yang sering digunakan adalah EBT
(Eriochrome Black T) sejenis indikator yang bewarna merah apabila berada dalam larutan
yang mengandung ion kalsium dan magnesium pada pH 10,0. Indikator yang lain adalah
Murexid (Eriochrome Blue Black R), suatu senyawa yang bewarna merah jika berada dalam
larutan yang mengandung ion kalsium saja.
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa
Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat
ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan
digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,
sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam
laboratorium kimia.
Penggunaan dalam industri tekstil:
1. Untuk mengontrol nilai pH
2. Fiksasi pewarna-pewarna reaktif
3. Pewarnaan dengan Indigo dan Naftol
4. Proses pengelantangan dengan hidrogen peroksida
5. Sebagai zat penghilang kanji
6. Digunakan untuk proses pemasakan kain kapas, rayon dan poliester.
7. Proses merserisasi pada kain kapas
8. Proses pengurangan berat pada kain poliester
9. Penyempurnaan krep pada kain kapas, dll.
Natrium karbonat (juga dikenal sebagai soda cuci dan soda abu), Na2CO3, adalah
garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air. Natrium karbonat murni
berwarna putih, bubuk tanpa warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa
alkalin/pahit, dan membentuk larutan alkali yang kuat.
Natrium karbonat berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat malimpah di
Wyoming. Natrium karbonat juga dibuat dari NaCl menurut proses Solvay.
NaCl(aq) + CO2(g) + NH3(aq) +H2O(l) NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
NaHCO3 terurai pada pemanasan membentuk Na2CO3.
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Kegunaan utama dari Na2CO3 adalah untuk pembuatan kaca (terutama kaca bejana).
Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri pulp dan kertas, industri
detergen, dan bahan pelunak air.
2.5. Ca(OH)2 (Kapur)
Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Kalsium
hidrokida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih. Kalsium hidroksida dihasilkan
melalui reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam
bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl2) dengan larutan natrium
hidroksida (NaOH).
Dalam bahasa Inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime, atau hydrated
lime (kapur yang di-airkan). Nama mineral Ca(OH)2 adalah portlandite, karena senyawa ini
dihasilkan melalui pencampuran air dengan semen Portland. Suspensi partikel halus kalsium
hidroksida dalam air disebut juga milk of lime (Bahasa Inggris:milk=susu, lime=kapur). Larutan
Ca(OH)2 disebut air kapur dan merupakan basa dengan kekuatan sedang. Larutan tersebut
bereaksi hebat dengan berbagai asam, dan bereaksi dengan banyak logam dengan adanya
air. Larutan tersebut menjadi keruh bila dilewatkan karbon dioksida, karena mengendapnya
kalsium karbonat. Karena kekuatan sifat basanya, kalsium hidroksida banyak digunakan
sebagai:
1. Flocculant pada air, pengolahan limbah, serta pengelolaan tanah asam.
2. Bahan alkali untuk menggantikan natrium hidroksida.
3. Pereaksi kimia.
2.6. Zeolit
Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium,
kalium dan barium. Secara umum, Zeolit memiliki melekular sruktur yang unik, di mana atom
silikon dikelilingi oleh 4 atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola
yang teratur. Di beberapa tempat di jaringan ini, atom Silicon digantikan degan atom
Aluminium, yang hanya terkoordinasi dengan 3 atom Oksigen. Atom Aluminium ini hanya
memiliki muatan 3+, sedangkan Silicon sendiri memiliki muatan 4+. Keberadaan atom
Aluminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan Zeolit memiliki muatan negatif.
Muatan negatif inilah yang menebabkan Zeolit mampu mengikat kation. Zeolit juga sering
disebut sebagai 'molecular sieve' / 'molecular mesh' (saringan molekuler)karena zeolit
memiliki pori-pori berukuran melekuler sehingga mampu memisahkan/menyaring molekul
dengan ukuran tertentu.
Zeolit mempunyai beberapa sifat antara lain : mudah melepas air akibat pemanasan,
tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembap. Oleh sebab sifatnya
tersebut maka zeolit banyak digunakan sebagai bahan pengering. Disamping itu zeolit juga
mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan
digantikan dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini pula menyebabkan zeolit
dimanfaatkan untuk melunakkan air. Zeolit dengan ukuran rongga tertentu digunakan pula
sebagai katalis untuk mengubah alkohol menjadi hidrokarbon sehingga alkohol dapat
digunakan sebagai bensin.
Zeolit di alam banyak ditemukan di India, Siprus, Jerman dan Amerika Serikat. Bagian
Primary dari Zeolit adalah TO4 di mana T adalah Si atau Al.
Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi sampai tingkat yang tinggi yang
mengandung ikatan-ikatan hubung silang (cross-linking) serta gugusan yang mengandung
ion-ion yang dapat dipertukarkan. Penukar ion adalah elektrolit yang larut dalam air yang
dapat menukar ion dengan elektrolit terlarut
Pertukaran ion didefinisikan sebagai pertukaran ion yang reversibel antara fase padatan dan
fase cair yang dalam struktur padatan tidak ada perubahan tetap. Padatan adalah bahan
penukar ion, sedangkan ion dapat merupakan zat aktif. Apabila digunakan sebagai suatu
pembawa zat aktif, bahan penukar ion memberikan suatu cara untuk mengikat zat aktif pada
matriks polimer tak larut dan dapat secara efektif menutup rasa dan arome zat aktif yang akan
diformulasikan menjadi tablet kunyah.
Resin penukar ion adalah suatu jaringan polimer yang mempunyai gugus fungsi ionik.
Ion adalah partikel bermuatan listrik. Berdasarkan muatan listriknya, ada dua jenis ion yaitu
ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif. Ion bermuatan positif disebut kation
sedangkan ion bermuatan negatif disebut anion.
7. Pereaksi kompleksometri
1. Cara Pemanasan
• Hitung kebutuhan soda kapur dan soda ash sesuai dengan kebutuhan
• Pipet 100 ml air contoh kedalam piala gelas
• Masukan soda ash dan soda kapur
• Didhkan selama 15-30 menit
• Dinginkan kemudian saring endapan
• Titrasi filtrate nya menggunakan edta menggunakan cara kompleksometri.
IV. Perhitungan