Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Mata Kuliah : PRAKTIKUM KIMIA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

ANALISIS KATION GOLONGAN 4 DAN 5

OLEH:

NAMA : ANDREW ALEX SANDRO

NIM : 4192431001

Jurusan : KIMIA

Program : S1 PENDIDIKAN KIMIA

Tgl. Pelaksanaan : JUMAT, 19 MARET 2021

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
I. JUDUL PERCOBAAN : ANALISIS KATION GOLONGAN 4 DAN 5
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Untuk mengetahui keberadaan kation golongan 4
2. Untuk Menganalis keberadaan kation golongan 5
3. Untuk Menegetahui Reagen yang digunakan dalam mengidentifikasi Kation
Golongan 4 dan 5
III. TINJAUAN TEORITIS

Untuk Kation Golongan IV

Kation-kation golongan keempat, tidak bereaksi dengan asam klorida,

hidrogen sulfida ataupun amonium sulfida; tetapi amonium karbonat (jika ada

amonia atau ion amonium dalam jumlah yang sedang) membentuk endapan-

endapan putih. Uji ini harus dijalankan dalam larutan netral atau basa. Jika tak ada

amonia atau ion amonium, magnesium juga akan mengendap. Endapan-endapan

putih yang terbentuk dengan reagensia golongan adalah barium karbonat BaCO3,

strontium karbonat SrCO3, dan kalsium karbonat CaCO3.

Garam-garamnya membentuk larutan yang tak berwarna,kecuali kalau anionya

berwarna.Karena Alkali tanah bersifat hampir serupa satu sama lain dalam larutan

air,sukarlah bagi kita untuk membedakannya dan terutama memisahkannya.

Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam udara

kering.

Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida atau

hidroksida. Barium melebur pada 710oC. Logam ini bereaksi dengan air pada suhu

ruang, membentuk barium hidroksida dan hydrogen.

Ba + H2O → Ba2+ + H2↑ + 2OH-

Asam encer melarutkan barium dengan mudah dengan mengeluarkan hidrogen.

Ba + 2H+ → Ba2+ + H2↑

Barium adalah bivalen dalam garam-garamnya, membentuk kation barium (II),

Ba2+. Klorida dan nitratnya larut, tetapi dengan menambahkan asam klorida pekat
atau asam nitrat pekat kepada larutan barium, barium klorida atau nitrat mungkin

mengedap sebagai akibat hukum kegiatan massa.

Strontium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa dan liat. Strontium

melebur pada 771oC. Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat barium.

Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Ia melebur pada 845oC. Ia

terserang oleh oksigen atmosfer dan udara lembab; pada reaksi ini terbentuk

kalsium oksida dan/atau kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan

membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen.

Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan-larutan air. Garam-

garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tidak

berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Kalsium klorida dan kalsium nitrat

larut dengan mudah dalam etanol atau dalam campuran 1:1 dari etanol bebas air

dan dietil eter.

Tabel Identifikasi Kation Golongan IV


Kation
Reagen Ba 2+
Sr2+ Ca2+
1.       NH3 Tak ada endapan Tak ada endapan Tak ada endapan
2.       (NH4)CO3 Putih, BaCO3↓ Putih, SrCO3↓ Amorf putih,
CaCO3
+ NH4Cl Sedikit larut Sedikit larut Sedikit larut
3.       (NH4)2C2O4 Putih, Ba(COO)2↓ Putih, Sr(COO)2↓ Putih, Ca(COO)2↓
+CH3COOH Larut Tidak larut Tidak larut
+HCl - larut larut
4.       H2SO4(encer) Putih, BaSO4↓ Putih, SrSO4↓ Putih, CaSO4↓
+(NH4)2SO4 Tidak larut Tidak larut Larut, [Ca(SO4)2]2-
5.       CaSO4(jenuh) Putih, BaSO4↓ Putih, SrSO4↓ -
6.       K2CrO4 Kuning, BaCrO4↓ Kuning, SrCrO4↓ -
+CH3COOH Tidak larut Larut -
+HCl Larut - -
(Vogel,1985)
Untuk Kation Golongan V
Proses elektrokimiawi magnesium menghasilkan Mg(OH)2 telah dilakukan. Magnesium
banyak digunakan dalam bidang industri. Umumnya magnesium diperoleh melalui Proses
Dow dari air laut maupun proses elektrokimiawi bittern. Magnesium dalam bentuk
hidroksidanya, Mg(OH)2, merupakan bahan dasar untuk pembuatan
persenyawaan magnesium lainnya. Persenyawaan magnesium dapat digunakan sebagai bahan
antasida.Kuat arus yang mengalir dalam sistem MgSO4- KCl-H2O rendah karena aquades
memiliki daya hantar listrik kecil sehingga kurang efisien.Penggantian
akuades sebagai elektrolit perlu dilakukan untuk meningkatkan daya hantar listrik, misalnya
dengan larutan elektrolit NaOH. Ion Na+ dapat menjadi fasilitator dalam proses
elektrokimiawi magnesium. (Bariyah, 2010)

Magnesium digunakan pada industri bata tahan panas, semen oksidkhorid, dan
logam magnesium. Disamping itu juga ada industri yang mempergunakan ion magnesium
dalam bentuk senyawa sebagai bahan pengisi, seperti : industri karet, kertas, tekstil,
minuman, tinta cetak, gelas keramik, kosmetika ,dan untuk industri farmasi, dapat juga
digunakan untuk pertanian. (Hapsari, 2008)

Magnesium sulfat merupakan garam tak berbau yang memiliki rasa asin yang pahit
dan umumnya dijumpai sebagai kristal tak berwarna atau padatan kristalin putih. Senyawa
ini sangat mudah larut dalam air panas.Magnesium sulfat ialah suatu garam anorganik
yang mengandung unsur magnesium, sulfur dan oksigen, dengan rumus MgSO4.Dalam
molekul sulfat terdapat ikatan kovalen antara atom belerang (sulfur) dengan atom oksigen.
Magnesium sulfat umumnya terbentuk dalam formasi hidrat MgSO4.xH2O dan tergolong
senyawa ionik.Di alam senyawa ini terdapat dalam bentuk mineral sulfat. Magnesium sulfat
(MgSO4)
atau yang sering disebut dengan garam Inggris yang dapat dijumpai dalam bentuk
magnesium sulfat heptahidrat (MgSO4.7H2O) merupakan salah satu produk industri.
MgSO4.7H2O atau magnesium sulfat heptahidrat sering dinamakan dengan garam
Epsom. Magnesium sulfat memiliki nilai pH sekitar 6,0 (5,5 – 6,5) pada keadaan standar dan
tekanan uap pada suhu 20°C < 0,01 mmHg (96-98). Magnesium sulfat anhidrat (99-103)
bersifat sangat higroskopik oleh karenanya senyawa magnesium sulfat biasa didapati dalam
bentuk hidrat dengan struktur kristal monoklin. (Yulianti,2015)
Peranan kalium mirip dengan natrium, yaitu kalium bersama-sama dengan klorida
membantu menjaga tekanan osmotis dan keseimbangan asam basa.Bedanya, kalium menjaga
tekanan osmotik dalam cairan intraselular.Kalium merupakan bagian essensial semua sel
hidup, sehingga banyak terdapat dalam bahan makanan. Kebutuhan minimum akan kalium
ditaksir sebanyak 2000 mg sehari. Kalium terdapat dalam semua makanan mentah/segar,
terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.Kalium merupakan ion bermuatan positif
(kation) utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (CIS). Konsentrasi total kalium di
dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2 g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi
bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot. Kebutuhan
minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.(Nurmin, 2018)

Natrium menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan mengimbangi zat –
zat yang membentuk asam.Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium
berperan pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat – zat gizi lain melalui
membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium Kadar natrium yang
dibutuhkan tubuh sehari adalah 1600 mg. (Sada, 2014)

Pengkonsumsian natrium siklamat dalam dosis yang lebih akan mengakibatkan


kanker kandung kemih. Selain itu akan menyebabkan tumor paru, hati, dan limfa. Potensi

Metode Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri, yaitu
metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
pembentukan endapan bersama ion Ag+. Prinsip kerja penentuan konsentrasi NaCl dengan
menggunakan metode Mohr adalah mentitrasi ion klorida yang terdapat pada NaCl dengan
menggunakan larutan AgNO3 dengan menggunakan K2CrO4 sebagai indikator, larutan NaCl
pada awalnya masingmasing merupakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Ketika NaCl
ditambahkan dengan aquades larutan tetap jernih dan tidak berwarna dan aquades tersebut
larut dalam larutan.Penambahan aquades ini dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam
ataupun terlalu basa.(Yusmita, 2017)

Kalium hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumuskimiaKOH, dan


umumnya disebut sebagai potash kaustik.Bersama dengan natrium hidroksida(NaOH),
padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat.Senyawa ini memiliki banyak aplikasi
industri dan niche, sebagian besar yang memanfaatkan sifat korosif dan reaktivitasnya
terhadap asam.Diperkirakan 700,000 hingga 800,000 tontelah diproduksi pada tahun
2005.Sekitar 100 kali lebih banyak NaOH dibanding KOH diproduksi setiap tahunnya.KOH
penting sebagai prekursor dalam pembuatan sabun yang paling lembut dan cair serta berbagai
bahan kimia yang mengandung kalium. (Ega, 2016)

Peran kalium pada tanaman adalah sebagai pembentuk protein dan karbohidrat,
membantu membuka dan menutup stomata, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
tanaman dan serangan hama, efisiensi penggunaan air, memperbaiki ukuran dan kualitas buah
pada masa generatif. Kalium dalam tanah sebagian besar tidak dapat terserap langsung oleh
tanaman.Oleh karena itu, ke dalam tanah masih perlu ditambahkan pupuk buatan.Hal ini
karena pupuk kompos memiliki kemampuan penyerapan hara, sehingga K yang tersedia tidak
mudah larut atau tercuci(Purnomo, 2017).

Ada berbagai macam bahan kimia yang digunakan sebagai bahan penghambat api
untuk kayu antara lain jenis garam monoamonium dan diamonium fosfat, amonium sulfat,
seng klorida, sodium tetraborat dan asam borat. Amonium sulfat mempunyai pelbagai faedah,
yaitu untuk pupuk, untuk sumber nitrogen pada peragian tetes, untuk pembuatan lapisan
tahan api, untuk penyamakan kulit dan pembersihan air. Terdapat perbedaan daya tahan
kebakaran kayu lapis struktural terhadap komposisi perbandingan penggunaan amonium
sulfat sebagai bahan penghambat api, hal ini dikarenakan komposisi perbandingan berbeda-
beda, semakin banyak amonium sulfat maka semakin bertambah kekuatan daya tahan
kebakaran kayu lapis struktural. (Cahyaninggalih, 2017)

Untuk Kation Golongan V


Proses elektrokimiawi magnesium menghasilkan Mg(OH)2 telah dilakukan. Magnesium
banyak digunakan dalam bidang industri. Umumnya magnesium diperoleh melalui Proses
Dow dari air laut maupun proses elektrokimiawi bittern. Magnesium dalam bentuk
hidroksidanya, Mg(OH)2, merupakan bahan dasar untuk pembuatan
persenyawaan magnesium lainnya. Persenyawaan magnesium dapat digunakan sebagai bahan
antasida.Kuat arus yang mengalir dalam sistem MgSO4- KCl-H2O rendah karena aquades
memiliki daya hantar listrik kecil sehingga kurang efisien.Penggantian
akuades sebagai elektrolit perlu dilakukan untuk meningkatkan daya hantar listrik, misalnya
dengan larutan elektrolit NaOH. Ion Na+ dapat menjadi fasilitator dalam proses
elektrokimiawi magnesium. (Bariyah, 2010)

Magnesium digunakan pada industri bata tahan panas, semen oksidkhorid, dan
logam magnesium. Disamping itu juga ada industri yang mempergunakan ion magnesium
dalam bentuk senyawa sebagai bahan pengisi, seperti : industri karet, kertas, tekstil,
minuman, tinta cetak, gelas keramik, kosmetika ,dan untuk industri farmasi, dapat juga
digunakan untuk pertanian. (Hapsari, 2008)

Magnesium sulfat merupakan garam tak berbau yang memiliki rasa asin yang pahit
dan umumnya dijumpai sebagai kristal tak berwarna atau padatan kristalin putih. Senyawa
ini sangat mudah larut dalam air panas.Magnesium sulfat ialah suatu garam anorganik
yang mengandung unsur magnesium, sulfur dan oksigen, dengan rumus MgSO4.Dalam
molekul sulfat terdapat ikatan kovalen antara atom belerang (sulfur) dengan atom oksigen.
Magnesium sulfat umumnya terbentuk dalam formasi hidrat MgSO4.xH2O dan tergolong
senyawa ionik.Di alam senyawa ini terdapat dalam bentuk mineral sulfat. Magnesium sulfat
(MgSO4)
atau yang sering disebut dengan garam Inggris yang dapat dijumpai dalam bentuk
magnesium sulfat heptahidrat (MgSO4.7H2O) merupakan salah satu produk industri.
MgSO4.7H2O atau magnesium sulfat heptahidrat sering dinamakan dengan garam
Epsom. Magnesium sulfat memiliki nilai pH sekitar 6,0 (5,5 – 6,5) pada keadaan standar dan
tekanan uap pada suhu 20°C < 0,01 mmHg (96-98). Magnesium sulfat anhidrat (99-103)
bersifat sangat higroskopik oleh karenanya senyawa magnesium sulfat biasa didapati dalam
bentuk hidrat dengan struktur kristal monoklin. (Yulianti,2015)

Peranan kalium mirip dengan natrium, yaitu kalium bersama-sama dengan klorida
membantu menjaga tekanan osmotis dan keseimbangan asam basa.Bedanya, kalium menjaga
tekanan osmotik dalam cairan intraselular.Kalium merupakan bagian essensial semua sel
hidup, sehingga banyak terdapat dalam bahan makanan. Kebutuhan minimum akan kalium
ditaksir sebanyak 2000 mg sehari. Kalium terdapat dalam semua makanan mentah/segar,
terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.Kalium merupakan ion bermuatan positif
(kation) utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (CIS). Konsentrasi total kalium di
dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2 g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi
bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot. Kebutuhan
minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.(Nurmin, 2018)

Natrium menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan mengimbangi zat –
zat yang membentuk asam.Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Natrium
berperan pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat – zat gizi lain melalui
membran, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium Kadar natrium yang
dibutuhkan tubuh sehari adalah 1600 mg. (Sada, 2014)

Pengkonsumsian natrium siklamat dalam dosis yang lebih akan mengakibatkan


kanker kandung kemih. Selain itu akan menyebabkan tumor paru, hati, dan limfa. Potensi

Metode Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri, yaitu
metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
pembentukan endapan bersama ion Ag+. Prinsip kerja penentuan konsentrasi NaCl dengan
menggunakan metode Mohr adalah mentitrasi ion klorida yang terdapat pada NaCl dengan
menggunakan larutan AgNO3 dengan menggunakan K2CrO4 sebagai indikator, larutan NaCl
pada awalnya masingmasing merupakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Ketika NaCl
ditambahkan dengan aquades larutan tetap jernih dan tidak berwarna dan aquades tersebut
larut dalam larutan.Penambahan aquades ini dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam
ataupun terlalu basa.(Yusmita, 2017)

Kalium hidroksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumuskimiaKOH, dan


umumnya disebut sebagai potash kaustik.Bersama dengan natrium hidroksida(NaOH),
padatan tak berwarna ini adalah suatu basa kuat.Senyawa ini memiliki banyak aplikasi
industri dan niche, sebagian besar yang memanfaatkan sifat korosif dan reaktivitasnya
terhadap asam.Diperkirakan 700,000 hingga 800,000 tontelah diproduksi pada tahun
2005.Sekitar 100 kali lebih banyak NaOH dibanding KOH diproduksi setiap tahunnya.KOH
penting sebagai prekursor dalam pembuatan sabun yang paling lembut dan cair serta berbagai
bahan kimia yang mengandung kalium. (Ega, 2016)

Peran kalium pada tanaman adalah sebagai pembentuk protein dan karbohidrat,
membantu membuka dan menutup stomata, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
tanaman dan serangan hama, efisiensi penggunaan air, memperbaiki ukuran dan kualitas buah
pada masa generatif. Kalium dalam tanah sebagian besar tidak dapat terserap langsung oleh
tanaman.Oleh karena itu, ke dalam tanah masih perlu ditambahkan pupuk buatan.Hal ini
karena pupuk kompos memiliki kemampuan penyerapan hara, sehingga K yang tersedia tidak
mudah larut atau tercuci(Purnomo, 2017).

Ada berbagai macam bahan kimia yang digunakan sebagai bahan penghambat api
untuk kayu antara lain jenis garam monoamonium dan diamonium fosfat, amonium sulfat,
seng klorida, sodium tetraborat dan asam borat. Amonium sulfat mempunyai pelbagai faedah,
yaitu untuk pupuk, untuk sumber nitrogen pada peragian tetes, untuk pembuatan lapisan
tahan api, untuk penyamakan kulit dan pembersihan air. Terdapat perbedaan daya tahan
kebakaran kayu lapis struktural terhadap komposisi perbandingan penggunaan amonium
sulfat sebagai bahan penghambat api, hal ini dikarenakan komposisi perbandingan berbeda-
beda, semakin banyak amonium sulfat maka semakin bertambah kekuatan daya tahan
kebakaran kayu lapis struktural. (Cahyaninggalih, 2017)

IV. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

NO NAMA ALAT SPESIFIKASI JUMLAH


1. Tabung Reaksi -
2. Rak Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes

B.BAHAN

Untuk Kation Golongan IV

NO NAMA BAHAN RUMUS KIMIA [X] WARNA WUJUD JUMLAH


1 Kalsium Klorida CaCl2 - Bening Cair Secukupnya
2 Barium Nitrat Ba(NO3)2 - Bening Cair Secukupnya
3 Kalium  C₆FeK₄N₆ - Bening Cair Secukupnya
Ferosianida
4 Kalium Kromat K₂CrO₄ - Kuning Cair Secukupnya
5 Etanol C2H5OH - Bening Cair Secukupnya
6 Asam Sulfat H2SO4 - Bening Cair Secukupnya
7 Natrium Sulfit Na2SO3 - Bening Cair Secukupnya
8 Natrium Na2HPO4 - Bening Cair Secukupnya
Hidrogen Fosfat
9. Natrium NaOH - Bening Cair Secukupnya
Hidroksida
10. Amonium (NH4)2CO3 - Bening Cair Secukupnya
Karbonat
11. Amonium NH4OH - Bening Cair Secukupnya
Hidroksida
12. Amonium oksalat (NH4)2C2O4 - Bening Cair Secukupnya
Untuk Kation Golongan V

No Rumus Kimia Rumus Kimia [X] Warna Wujud Jumlah


1 Natrium NaOH - Kuning Cair Secukupnya
Hidroksida
2 Magnesium MgSO4 - Putih Cair Secukupnya
Sulfat
3 Hidrogen HCL - Bening Cair Secukupnya
Klorida
4 Amonium NH4OH - Kuning Cair Secukupnya
hidroksida 
5 Amonium NH4CL - Putih Cair Secukupnya
Klorida

V. PROSEDUR KERJA
Untuk Kation Golongan IV

Ba(NO₃)₂
Memasukkan 1 mL sampel pada
tabung reaksi

memasukkan reagen pada tabung reaksi


yang telah diisi sampel (Reagennya
adalah Kalium Kromat,Kalium
Ferosianida,Asam Sulfat dan Natrium
Sulfit )pada setiap reagen hanya mengisi
satu sampel

 Hasil Pengamatan: Ba(NO3)2 + Kalium Kromat= endapan kuning


 CaCl
Ba(No3)2 + Kalium Perosianida 2
= endapan putih
 Ba(NO3) + Asam Sulfit = endapan putih
 Ba(NO3) + Natrium Sulfit = endapan putih
Memasukkan 1 mL sampel pada
tabung reaksi

memasukkan reagen pada tabung reaksi


Hasil Pengamatan: yang telah diisi sampel (Reagennya

 CaCl2 + Kalium Ferosianida = endapan adalah,Kalium


putih Ferosianida,Kalium
 CaCl2 + Kalium Kromat = endapan putih
 CaCl2 + Etanol = endapan kuning setelah penambahan etanol
 CaCl2 + Asam Sulfat = endapan putih
Kromat + Etanol,Asam Sulfat)
pada setiap reagen
hanya mengisi satu sampel

Sr2+

Memasukkan 1 mL sampel pada


tabung reaksi

memasukkan reagen pada tabung reaksi


yang telah diisi sampel (Reagennya
adalah, Amonium Karbonat,Amonium
Hidroksida,amonium oksalat,asam
sulfat,kalium kromat,NaOH) pada
setiap reagen hanya mengisi satu sampel
Hasil Pengamatan:

 Sr2+ + Amonium Karbonat = endapan putih


 Sr2++ Amonium Hidroksida = endapan putih
 Sr2+ + Amonium Oksalat = endapan kuning
 Sr2++ Asam Sulfat = endapan putih
KATION GOLONGAN V Kromat = terbentuknya larutan
 Sr2+ + Kalium
 Sr2++ NaOH = terbentuknya larutan

 Larutan MgCl4 ditambah NaOH mengasilkan larutan berwarna


keruh
 Larutan MgCl4 ditambah Na2CO3 menghasilkan larutan berwarna
putih
 Larutan MgCl4 ditambah larutan NH4OH, NH4Cl, dan Na2HPO4
menghasilkan larutan berwarna putih .Larutan MgCl4 ditambah
larutan Na2S menjadi larutan berwarna putih
MgCl4

Dimasukkan sebanyak 5 tetes ke dalam tabung 1,2,3 dan 4

Pada tabung 1 tambahkan larutan NaOH

Pada tabung 2 tambahkan larutan Na2CO3

Pada tabung 3 tambahkan larutan NH4OH, NH4Cl, dan Na2HPO4

Pada tabung 4 tambahkan larutan Na2S

NH4OH

Dimasukkan sebanyak 5 tetes ke dalam tabung 1,2,3 dan 4

Pada tabung 1 tambahkan larutan NaOH , kemudian ujia dengan kertas


lakmus merah

Pada tabung 2 tambahkan larutan KOH dan larutan Nessler

Pada tabung 3 tambahkan larutan HgCl2

Pada tabung 4 tambahkan larutan Na2S

 Larutan NH4OHditambah NaOH dan uji dengan kertas lakmus merah,


kertas lakmus berubah warna menjadi biru
 Larutan NH4OHditambah larutan KOH dan larutan Nessler
menghasilkan larutan berwarna orange
 Larutan NH4OHditambah larutan HgCl2menghasilkan larutan
berwarna putih
 Larutan NH4OHditambah larutan Na2S terdapat endapan putih

Larutan KBr

Dimasukkan sebanyak 5 tetes ke dalam tabung 1 dan 2

Pada tabung 1 tambahkan larutan Na2S

Pada tabung 2 tambahkan larutan asam totrat


 Larutan NH4OHditambah larutan Na2S tidak terjadi perubahan pada
larutan
 Larutan NH4OHditambah larutan asam totrat menghasilkan larutan
berwarna putih
Larutan NaCl

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1,2,3 dan 4

Pada tabung 1 tambahkan larutan HCl,

Pada tabung 2 tambahkan larutan NaOH

Pada tabung 3 tambahkan larutan AgNO3

Pada tabung 4 tambahkan larutan PbCl2

 LarutanNaCl ditambah larutanHCl mengasilkan larutan bening


 LarutanNaCl ditambah larutan NaOH menghasilkan larutan bening
 LarutanNaCl ditambah larutan AgNO3 menghasilkan larutan berwarna
putih
 LarutanNaCl ditambah larutan PbCl2 menghasilkan larutan berwarna
putih

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Percobaan Kation Golongan IV

NO PERCOBAAN HASIL PERCOBAAN


1 Ba(NO3)2 + K₂CrO₄ Terbentuknya endapan berwarna Kuning
2 Ba(NO3)2 + H2SO4 Terbentukya endapan berwarna putih
3. Ba(NO3)2 + Na2SO3 Terbentuknya endapan berwarna putih
4. CaCl2+  C₆FeK₄N₆ Terbentuknya endapan berwarna putih

5 CaCl2+  K₂CrO₄ + C2H5OH Terbentuknya larutan berwarna kuning


setelah penambahan etanol terbentuk
endapan berwarna kuning
6 CaCl2+  H2SO4 Terbentuk endapan berwarna putih
7 CaCl2+  Na2HPO4 Terbentuknya endapan berwarna putih
8. Sr2+ + (COOH)22- à Sr(COO)2¯ Terbentuk endapan putih

9. Sr2+ + CrO42- à SrCrO4¯ Terbentuk endapan kuning


10. Sr2+ + SO42- à SrSO4 ¯ Terbentuk endapan putih

11. Sr2+ + CO32- à SrCO3 ¯ Terbentuk endapan putih


12. Sr2+ + NH4OH à Sr(OH)2 + NH4+ Terbentuknya Larutan
13. Sr2+ + NaOH à Sr(OH)2 ¯ + Na Terbentuknya Larutan
14 MgCl4 + NaOH à Mg(OH)4 + NaCl Terdapat endapan keruh
15 MgCl4 + Na2CO3 Terdapan endapan putih
16 MgCl4 + NH4OH Terdapat endapat putih
17 MgCl4 + NH4Cl Terdapat endapan putih
18 MgCl4 + Na2HPO4 Terdapat endapan putih
19 MgCl4 + Na2S Tedapat endapan putih
20 NH4OH + NaOH Kertas lakmus merah jadi biru
21 NH4OH + KOH Terdapat endapan orange
22 NH4OH + Nessler Terdapat endapan orange
23 NH4OH + Na2 S Tidak ada perubahan
24 NH4OH + Asam Tortrat Terdapat endapan putih
25 NaCl + HCL Bening
26 NaCl + NaOH Bening
27 NaCl + AgNO3 Terdapat endapan putih
28 NaCl + PbCl2 Terdapat endapan putih

B. Reaksi-Reaksi

1. Ba(NO3)2 + K2CrO4 → BaCrO4 ↓ + 2 KNO3


2. Ba(NO3)2 + H2SO4 → BaSO4↓ + 2 HNO3
3. Na 2SO 3 + Ba(NO 3) 2 → 2 NaNO 3 + BaSO3↓
4. CaCl2 + K4Fe(CN)6 → Ca(Fe(CN)6) + 4K2Cl
5. CaCl2 + K2CrO4 → CaCrO4 + KCl 
6. Ca 2+ + SO42-→ CaSO4↓
7. Na2HPO4 + CaCl2 → Ca3(PO4)2 ↓+ NaH2PO4 + NaCl 

8. Sr2+ + (COOH)22- à Sr(COO)2¯

9. Sr2+ + CrO42- à SrCrO4¯

10. Sr2+ + SO42- à SrSO4 ¯

11. Sr2+ + CO32- à SrCO3 ¯


12. Sr2+ + NH4OH à Sr(OH)2 + NH4+

13. Sr2+ + NaOH à Sr(OH)2 ¯ + Na

14. NaCl2 + AgNO3 à AgCl¯ + NaNO3

15. NaCl2 + PbCl2 à NaNO3 + PbCl ¯

16. KBr +Na2S à K2S¯ + NaBr

17. 3KBr + Na3CO(NO2) à K3(Co(NO2)6)¯ + 3NaBr

18. 2NH4OH + HgCl2 à 2H2O + NH4Cl ¯ +Hg(NH2)Cl

C. PEMBAHASAN KATION GOLONGAN IV

1.  Ba(NO3)2 + K2CrO4,pada percobaan ini terjadi endapan berwarna kuning akibat dari
endapan Ba 2+ yang diidentifikasi dengan menggunakan Kalium Kromat

2. . Ba(NO3)2 + H2SO4 ,pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih karena dari


ketiga alkali tanah sulfat,barium sulfatlah yang paling sedit larut.Dalam larutan kalsium atau
stronsium sulfat jenuh,konsentrasi ion sulfat cukup tinggi untuk menimbulkan pengendapan
dengan barium yang jumlahnya agak banyak .Itulah sebabnya Barium mengendap.

3. Na 2SO 3 + Ba(NO 3) 2 ,pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih

4. CaCl2+  C₆FeK₄N₆, pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih

5. CaCl2+  K₂CrO₄ + C2H5OH.Pada percobaan ini Terbentuknya larutan berwarna kuning


setelah penambahan etanol terbentuk endapan berwarna kuning

6. CaCl2+  H2SO4, pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih

7. CaCl2+  Na2HPO4, pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih

8.Sr2+ + (COOH)22- à Sr(COO)2¯,terjadi endapan berwarna putih

9.Sr2+ + CrO42- à SrCrO4¯,terjadi endapan berwarna kuning

10.Sr2+ + SO42- à SrSO4 ¯,terjadi endapan berwarna putih

11.Sr2+ + CO32- à SrCO3 ¯,terjadi endapan berwarna putih

12.Sr2+ + NH4OH à Sr(OH)2 + NH4+,berubah menjadi larutan


13.Sr2+ + NaOH à Sr(OH)2 ¯ + Na,larut menjadi larutan

PEMBAHASAN KATION GOLONGAN V

1. MgCl4 jika ditambahkan NaOH menghasilkan warna keruh saat di aduk di dalam
tabung reaksi
2. MgCl4 jika ditambahkan Na2Co3 akan menghasilkan endapan berwarna putih saat
dicampurkan
3. MgCL4 jika ditambahkan NH4OH,NH4Cl,No2HPO4 akan menghasilkan endapan putih
pada saat kita campurkan
4. MgCl4 jika ditambahkan Na2S akan menghasilkan endapan berwarna putih pada saat
kita campurkan
5. NH4OH jika kita tambahkan NaOH didalam tabung reaksi dan setelah itu kita
letakkan di kertas lakmus maka mengubah lakmus merah menjadi biru
6. NH4OH jika kita tambahkan KOH + Nessler akan menghasilkan endapan berwarna
orange pada saat kita campurkan
7. NH4OH jika kita tambhkan HgCl2 akan menghasilkan endapan berwarna putih pada
saat kita campurkan
8. NH4OH jika kita tambahkan Na2S tidak ada terjadi perubahan warna atau pun tidak
terbentuk endapan pada saat kita campurkan
9. NH4OH jika kita tambahkan asam tortrat akan menghasilkan endapan berwarna putih
pada saat kita campurkan
10. NaCl jika kita tambahkan HCL maka tidak terjadi apa-apa ataupun bening
11. NaCl jika kita tambahkan NaOH maka tidak terjadi apa-apa ataupun bening
12. NaCl jika kita tambahkan AgNO3 maka akan terjadi endapan berwarna putih pada
saat kita campurkan
13. NaCl jika kita tambahkan PbCl2 maka akan terjadi endapan berwarna putih pada saat
kita campurkan

VII. KESIMPULAN
1. Golongan Kation IV adalah Ba 2+,Sr2+ dan Ca2+
2. Jadi,kation golongan 5 itu ada Magnesium,Natrium, Kalium dan ammonium didalam
praktikum dilakukan uji dengan menggunakan reagen berbeda-beda.pada saat MgCl 4 di
tambahkan NaOH akan menghasilkan keruh dan juga ketika NH4OH dicampurkan dengan
HgCl2 maka akan menghasilkan warna putih pada saat di reaksikan dan juga pada saat NaCl
di reaksikan dengan HCL tidak ada perubahan sama sekali ketika direaksikan yaitu bening.

3. Ba(NO3)2 + K2CrO4,pada percobaan ini terjadi endapan berwarna kuning akibat dari
endapan Ba 2+ yang diidentifikasi dengan menggunakan Kalium
Kromat,Ba(NO3)2 + H2SO4 ,pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih karena dari
ketiga alkali tanah sulfat,barium sulfatlah yang paling sedit larut.Dalam larutan kalsium atau
stronsium sulfat jenuh,konsentrasi ion sulfat cukup tinggi untuk menimbulkan pengendapan
dengan barium yang jumlahnya agak banyak .Itulah sebabnya Barium mengendap.Na 2SO 3
+ Ba(NO 3) 2 ,pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih ,CaCl2+  C₆FeK₄N₆, pada
percobaan ini terjadi endapan berwarna putih,CaCl2+  K₂CrO₄ + C2H5OH.Pada percobaan ini
Terbentuknya larutan berwarna kuning setelah penambahan etanol terbentuk endapan
berwarna kuning,CaCl2+  H2SO4, pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih,CaCl2+
Na2HPO4, pada percobaan ini terjadi endapan berwarna putih,Sr2+ + (COOH)22- à
Sr(COO)2¯,terjadi endapan berwarna putih,Sr2+ + CrO42- à SrCrO4¯,terjadi endapan
berwarna kuning,Sr2+ + SO42- à SrSO4 ¯,terjadi endapan berwarna putih,Sr2+ + CO32- à SrCO3
¯,terjadi endapan berwarna putih,Sr2+ + NH4OH à Sr(OH)2 + NH4+,berubah menjadi
larutan,Sr2+ + NaOH à Sr(OH)2 ¯ + Na,larut menjadi larutan .

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Bariyah, K., Nuryanto, R., & Suyati, L. (2010). Pengaruh Kation Fe2+ terhadap Proses
Elektrokimiawi Magnesium. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi, 13(3), 95–100.

Cahyaninggalih, Kusma. A., Dkk(2017). Recovery Amonium Hidroksida (NH4OH) dari


Limbah RegenerasiMengandung (NH4)2SO4 dengan Menggunakan Distilasi Vakum.
Journal Conference Procceding, 263-1727.

Ega, L., Dkk. (2016). Study of Seaweed (Eucheuma cottonii) Carrageenan Quality based on
Physicochemical Properties by Extraction using Different Potassium Hydroxide
(KOH).Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(1), 38-44.
Hapsari, N. (2008). PROSES PEMISAHAN ION NATRIUM (Na) DAN MAGNESIUM
(Mg) DALAM BITTERN (BUANGAN) INDUSTRI GARAM DENGAN
MEMBRAN ELEKTRODIALISIS. Jurnal Teknik Kimia, 3(1), 192–198.

Haryadi, W. (1993). Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia.

Nurmin., Dkk. (2018). PENENTUAN KADAR NATRIUM (Na) DAN KALIUM (K)
DALAM BUAH PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA L.) BERDASARKAN
TINGKAT KEMATANGANNYA. Jurnal Akademia Kimia, 7(3), 115-121

Purnomo, Eko. A., Dkk. (2017). PENGARUH VARIASI C/N RASIO TERHADAP
PRODUKSI KOMPOS DAN KANDUNGAN KALIUM (K), POSPAT (P) DARI
BATANG PISANG DENGAN KOMBINASI KOTORAN SAPI DALAM SISTEM
VERMICOMPOSTING. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(2), 1-15.

Sada, N., Dkk. (2014). The Analysis of Sodium Mineral Level and Potassium in Pineapple
flesh (Ananascomosus (L) Merr) in Palu City. Jurnal Akademia Kimia, 3(2), 317-321.

Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta : PT
Kalman Media Pusaka.

Yusmita, L. (2017). IDENTIFIKASI KONSENTRASI NATRIUM KLORIDA (NaCl) PADA


JAHE DANLENGKUAS GILING DIBEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI
KOTA PADANG. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 1(2), 122-126.

Link Youtube :

https://youtu.be/VB4TVLb-NTU

https://youtu.be/dSAte73f3zc

https://www.youtube.com/watch?v=tOSgYQ5undI
MEDAN, 19 MARET 2021

DOSEN PRAKTIKAN

( Dr. SRI ADELILA SARI,S.Pd., M.Si ) (ANDREW ALEX SANDRO)

NIP : 197104102006042003 NIM : 4192431001

Anda mungkin juga menyukai