kecuali garam yang berpasangan dengan kation Na+, K+, dan NH+ endapan dengan
berbentuk berwarna putih. Hanya sulfit dari logam alkali dan dari ammonium larut dalam
air; sulfit dari logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut. Hydrogen sulfit dari logam
alkali larut dalam air; hydrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikenal dalam larutan
Identifikasi ion Sulfida (S2-)
Untuk prosedur ini tidak dilakukan karena tidak terdapat larutan Na2S di laboratorium.
Namun, secara teoritis ketika penambahan larutan AgNO3 pada larutan uji akan terbentuk
endapan hitam dari Ag2S yang bila ditambahkan HNO3 encer panas akan melarut (dalam
HNO3 encer dingin tidak larut). Dengan reaksi sebagai berikut.
S2-(aq) + Ag+(aq) Ag2S(s)
Ion nitrit (NO2-) Garam-garam yang mengandung ion nitrit. Semuanya larut dalam air
kecuali perak nitrit yang sedikit larut dalam air.
Identifikasi ion Nitrit (NO2-)
a. Untuk identifikasi ion nitrit tidak dilakukan karena larutan uji NaNO2 tidak tersedia di
laboratorium. Tetapi secara teori jika NaNO2 direaksikan dengan AgNO3 akan menghasilkan
endapan putih dari AgNO2. Dengan reaksi sebagai berikut:
NO2-(aq) + Ag+(aq) AgNO2(s)
Jika larutan NaNO2 ditambahkan larutan KMnO4 dalam suasana asam, maka warna ungu
dari KMnO4 menghilang. Adapun reaksinya adalah:
5NO2-(aq) + 2MnO4-(aq) + 6H+(aq) 5NO3-(aq) + 2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
Reaksi ini merupakan reaksi redoks dimana MnO4- merupakan oksidator kuat yang
mengoksidasi NO2- menjadi NO3- dimana biloks N pada ion nitrit adalah +3 mengalami
oksidasi menjadi +5. Sementara itu, MnO4- dengan biloks +7 mengalami reduksi menjadi
Mn2+ dengan biloks +2.
Jika larutan NaNO2 ditambahkan larutan FeSO4 25% yang berwarna kuning dan H2SO4
encer, terbentuk endapan cokelat. Adapun reaksinya sebagai berikut.
2 NO2-(aq) + H2SO4(aq) 2 HNO2(g) + SO42-(aq)
HNO2 merupakan senyawa hipotetik yaitu zat yang tidak stabil dan segera terurai menjadi
zat lain sesuai dengan reaksi berikut:
3HNO2 H2O(l) + NO2(g) + NO(g)
Gas NO yang terbentuk bereaksi dengan besi (II) sulfat menghasilkan cincin coklat, dimana
reaksinya adalah:
Fe2+(aq) + SO42-(aq) + NO(g) [Fe.NO]SO4
Cincin coklat
Ciri-ciri : Kebanyakan sulfat sangat larut dalam air. Kecuali dalam kalsium sulfat, stronsium
sulfat dan barium sulfat, yang tak larut. Barium sulfat sangat berguna dalam analisis
gravimetri sulfat: penambahan barium klorida pada suatu larutan yang mengandung ion
sulfat. Kelihatan endapan putih, yaitu barium sulfat menunjukkan adanya anion sulfat. Ion
sulfat bisa menjadi satu ligan menghubungkan mana-mana satu dengan oksigen (monodentat)
atau dua oksigen sebagai kelat atau jembatan. Contoh ialah molekul logam netral kompleks
PtSO4P(C6H5)32, di mana ion sulfat berperan sebagai ligan bidentat. Ikatan oksigen-logam
dalam molekul sulfat kompleks mempunyai ciri kovalen. Pengaruh terhadap alam sekitar :
Sulfat berwujud sebagai zat mikroskopik (aerosol) hasil dari pembakaran bahan bakar fosil
dan biomassa. Apa yang dihasilkan menambah keasaman atmosfer dan mengakibatkan hujan
asam. 5. Ion Sulfit (SO3 2-) Garam-garam yang mengandung ion sulfit umunya sukar larut
dalam air kecuali garam yang berpasangan dengan kation Na+, K+, dan NH+ endapan
dengan berbentuk berwarna putih. Hanya sulfit dari logam alkali dan dari ammonium larut
dalam air; sulfit dari logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak larut. Hydrogen sulfit dari
logam alkali larut dalam air; hydrogen sulfit dari logam alkali tanah hanya dikenal dalam
larutan. 6. Ion nitrat (NO3-) Garam-garam yang mengandung ion nitrat semuanya mudah
larut dalam asam kuat encer. identifikaasi dapat dilakukan dengan tes cincin coklat. 7. Ion
nitrit (NO2-) Garam-garam yang mengandung ion nitrit. Semuanya larut dalam air kecuali
perak nitrit yang sedikit larut dalam air.
Macam-macam anion
-Karbonat CO3 Kelarutan semua karbonat normal, dengan perkecualian karbonat dari logamlogam alkali serta amonium , tidak larut dalam air.Hidrogen karbonat atau bikarbonat dari
kalsium, stront, Barium, Magnesium dan mungkin dari besi ada dalam larutan air, mereka
terbentuk karena aksi oleh asam karbonat yang berlebih terhadap karbonat-karbonat , entah
dalam larutanair atau suspensi dan akan terurai dalam pendidihan larutan. CaCO3 + H2O +
CO2 Ca2+ + 2HCO3- Hidrogen Karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air tetapi
kurang larut dibanding karbonat lainnya. Beberapa karbon alam seperti magnesium, MgCO3,
Siderit, FeCO3 dan Dolomit, (Ca, Mg)CO3, tidak bereaksi dengan berarti dalam keadaan
dingin. Zat-zat ini harus dihancurkan menjadi bubuk halus, campuran yang bereaksi
dipanaskan. Uji air kapur atau air barit dilakukan dengan cara, zat padat itru ditaruh di tabung
uji atau suling kecil (kapasiatas 10 sampai 20 ml), asam klorida encer ditambahkan dan tutup
gabus segera disumbat kembali. Gas yang dipanaskan (mungkin perlu dipanaskan) dialirkan
ke dalam air kapur atau air barit yang terdapat pada tabung uji, kekeruhan yang terjadi
menunjukkan adanya karbonat Beberapa karbon alam seperti magnesium, MgCO3, Siderit,
FeCO3 dan Dolomit, (Ca, Mg)CO3, tidak bereaksi dengan berarti dalam keadaan dingin. Zatzat ini harus dihancurkan menjadi bubuk halus, campuran yang bereaksi dipanaskan. Uji air
kapur atau air barit dilakukan dengan cara, zat padat itru ditaruh di tabung uji atau suling
kecil (kapasiatas 10 sampai 20 ml), asam klorida encer ditambahkan dan tutup gabus segera
disumbat kembali. Gas yang dipanaskan (mungkin perlu dipanaskan) dialirkan ke dalam air
kapur atau air barit yang terdapat pada tabung uji.Kelarutan semua karbonat normal, dengan
perkecualian karbonat dari logam-logam alkali serta amonium , tidak larut dalam
air.Hidrogen Karbonat atau bikarbonat dari kalsium, stront, Barium, Magnesium dan
mungkin dari besi ada dalam larutan air, mereka terbentuk karena aksi oleh asam karbonat
yang berlebih terhadap karbonat-karbonat , entah dalam larutan air atau suspensi dan akan
terurai dalam pendidihan larutan. - Asam klorida pekat
Semua permanganat pada pendidihan dengan asam klorida pekat melepaskan kalor. 2 MnO4+ 16HCl 5Cl2 + 2Mn2+ + 6Cl- + 8H2O -Asam sulfat pekat Permanganat larut dalam
reagansia ini dengan menghasilkan larutan hijau, yang mengandung mangan heptoksida
(anhidrat permanganat (Mn2O7)), larutan ini bisa meledak pada suhu biasa, dan ledakan yang
sangat hebat mungkin terjadi pada pemanasan. 2 KMnO4 + H2SO4 Mn2O7 + 2K+ +
SO42- + H2O - Larutan natrium hidroksida Dengan memanaskan larutan pekat kalium
permanganat dengan larutan pekat natrium hidroksida, dihasilkan suatu larutan kalium
permanganat yang hijau dan dilepaskan oksigen. Bila larutan manganat ini dituangkan ke
dalam air yang besar volumenya, atau diasamkan dengan asam sulfat encer, warna ungu dari
kalium permanganat puylih kembali, dan mangan dioksida mengendap. 4 MnO4- + 4 OH-
4 MnO42- + O2 + 2 H2O 3 MnO4- + 2 H2O 4 MnO42- + MnO2 + 4 OH- Reaksi yang
lakmus basah, dan mengubah kertas kalium iodida-kanji menjadi biru. Hydrogen
klorida yang mula-mula terbentuk, dioksidasikan menjadi klor. *Karbonat dengan
kehadiran sulfit Bila diolah dengan asam sulfat encer, membebaskan belerang
dioksida yang menyebabkan kekeruhan dengan air kapur ataupun air barit.
Namun uji dikromat untuk sulfit tidak dipengaruhi oleh hadirnya karbonat. Untuk