1. Golongan sulfat : SO32- SO42- CO32- CrO42- BO3- AsO43- AsO33- PO432. Golongan halida : Cl- Br- I- S2-
CH3COO-
SO2 +
H2O
Larutan barium klorida atau strontium klorida : endapan putih barium atau strontium sulfit :
Ba2+
SO32- +
BaSO3
Ion sulfat SO42Larutan barium klorida : endapan putih barium sulfat tak larut dalam asam klorida encer panas
dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam asam klorida pekat yang mendidih.
Ba2+
SO42- +
BaSO4
Larutan timbal asetat : endapan putih timbal asetat yang larut dalam asam sulfat pekat panas,
dalam larutan amonium asetat dan larutan amonium tartrat serta dalam larutan natrium
hidroksida.
SO42-
Pb2+
PbSO4
ion karbonat CO32Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbon dioksida. Jika gas ini dialirkan
ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat mengeruhkan air kapur.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
2H+(aq) + CO32-(g)
H2O(l) + CO2(g)
2H+
2CrO42- +
Cr2O72- +
H2 O
Atau
Cr2O72- +
2OH-
2CrO42-
H2O
Larutan timbal asetat : endapan kuning timbal kromat, PbCrO4 yang tak larut dalam asam asetat
tetapi larut dalam asam nitrat encer.
CrO422PbCrO4
Pb2+
2H+
PbCrO4
2Pb2+
Cr2O72-
H2O
Hidrogen sulfida : larutan suatu kromat yang asam direduksi oleh reagensia ini menjadi ion
kromium (III) yang berwarna hijau disertai pemisahan belerang.
2CrO42-
3H2S +
10H+
2Cr3+
3S
8H2O
Ion borat BO33-, B4O72-, BO2Borat-borat diturunkan dari ketiga asam borat : asam ortoborat, asam piroborat dan asam
metaborat. Asam ortoborat adalah zat padat kristalin yang putih yang sangat sedikit larut dalam
air dingin, tetapi lebih larut dalam air panas, garam-garam dari asam ini sangat sedikit yang
diketahui dengan pasti. Asam ortoborat yang dipanaskan pada suhu 100C akan diubah menjadi
asam metaborat, pada suhu 140C dihasilkan asam piroborat. Kebanyakan garam ini diturunkan
dari asam meta dan piro. Disebabkan oleh lemahnya asam borat, garam-garam yang larut
terhidrolisis dalam larutan dan karenanya bereaksi basa.
BO3-
B4O72- +
BO2-
H3BO3
3H2O
7H2O
2H2O
3OH-
4H3BO3
2OH-
H3BO3
OH-
Asam sulfat pekat dan alkohol (uji nyala api) : jika sedikit boraks dicampurkan dengan 1 mL
asam sulfat pekat dan 5 mL metanol dalam sebuah cawan porselen kecil, dan alkohol ini akan
dinyalakan , alkohol akan terbakar dengan nyala yang pinggirannya hijau, disebabkan oleh
pembentukan metil borat B(OCH3)3 atau etil borat B(OCH2O5)3. Kedua ester ini beracun.
H3BO3
B(OCH3)3
3CH3OH
3H2O
2. Golongan halida
ion bromida BrIdentifikasi ion bromine BrIon Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika larutan dikocok dengan karbon
disulfida, Br2 yang terjadi akan larut dalam karbon disulfida dan warna larutan akan berubah
menjadi cokelat.
Reaksinya identifikasinya adalah sebagai berikut:
2Br- +
Cl2
Br2
Br2
Cl2
2BrCl
Br2
Cl2
2H2O
2Cl-
2OBr- +
2Cl- +
4H+
Larutan perak nitrat : endapan berwarna kuning-pucat, perak bromida AgBr yang sangat sedikit
larut dalam larutan amonia encer, tetapi mudah larut dalam larutan amonia pekat. Endapan juga
larut dalam larutan kalium sianida dan natrium tiosulfat tetapi tidak larut dalam asam nitrat
encer.
Br-
AgBr
Ag+
AgBr
[Ag(NH3)2]+
2NH3
Br-
Asam nitrat . asam nitrat yang cukup pekat dan panas, mengoksidasi bromida menjadi brom :
6Br-
3Br2
8HNO3
+ 2NO
6NO3-
4H2O
MnO2
2H2SO4
Mn2+ + Cl2
2Cl-
+ 2SO42-
+ 2H2O
4Cl- +
Cr2O72-
CrO2Cl2
Iodida, I-
4OH-
6H+
2CrO2Cl2
CrO42- +
2Cl- +
3H2O
2H2O
Untuk mengidentifikasi adanya ion iodida, mak kita harus mengetahui ciri dari ion iodida
tersebut. Ion I- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika dikocok dengan karbon
disulfida, I2 yang terjadi larut dalam karbon disulfida dan warna larutan akan berubah menjadi
ungu.
2I-
I2 +
I2 +
Cl2
5Cl2 +
2Cl2IO3- +
6H2O
10Cl- +
12H+
Asam sulfat pekat dengan iodida padat, iod akan dibebaskan; pada pemanasan uap lembayu ng
dilepaskan. Sedkit hidrogen iodida terbentuk, ini dapat dilihat dengan meniup melintasi mulut
bejana, yang menghasilkan asap putih, tetapi kebanyakan darinya mereduksi asam sulfat itu
menjadi belerang dioksida, hidrogen sulfida dan belerang yang perbandingan relatifnya
bergantung pada konsentrasi reagensia-reagensia.
2I- +
2H2SO4
I2 +
I-
H2SO4
HI
6I
SO42- +
+
HSO4-
3I2 +
4H2SO4
2H2O
2+
S + 3SO4
4H2O
Hidrogen iodida murni terbentuk pada pemanasan dengan asam fosfat pekat :
I-
HI
H3PO4
H2PO4-
Jika mangan dioksida ditambahkan pada larutan tersebut, hanya iod yang terbentuk, dan asam
sulfat itu tidak tereduksi :
-
2I
MnO2
I2 +
2H2SO4
Mn2+ +
2SO42- +
Sulfida, S2Sulfida asam dan polisulfida dari logam-logam alkali larut dalam air :
S2-
H2O
SH- +
OH-
2H2O
SH- +
H2S +
H2O
OH-
Asam klorida atau asam sulfat encer gas hidrogen sulfida dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari
baunya yang khas dan dari menghitamnya kertas saring yang telah dibasahi larutan timbal asetat:
H2S
2H+
S2- +
PbS
Pb2+
H2S +
3. Golongan nitrat
Ion nitrit, NO2Larutan besi(II) sulfat bila larutan nitrit ditambahkan dengan larutan pekat (25%) besi(II) sulfat
yang diasamkan dengan asam asetat encer atau asam sulfat encer, terbentuk cincin coklat pada
perbatasan antara kedua cairan itu yang ditimbulkan oleh senyawa [Fe,NO]SO4.
NO2- +
H2O
3HNO2
Fe2+
CH3COOH
SO42- +
HNO2
HNO3
CH3COO-
2NO
[Fe,NO]SO4
NO
Larutan perak nitrat : endapan kristalin putih perak nitrit dari larutan yang pekat.
NO2-
Ag+
AgNO2
Amonium klorida dengan mendidihkan larutan suatu nitrit dengan reagensia padat berlebihan
nitrogen dilepaskan dan nitrit itu terurai hampir sempurna.
NO2- +
NH4+
N2 +
2H2O
Asam sulfat pekat : uap nitrogen dioksida yang coklat kemerahan disertai dengan uap asam nitrat
yang berbau dan berasap dalam udara akan terbentuk ketika nitrat padat dipanaskan dengan
reagensia. Asam sulfat encer tak memberi aksi apa-apa.
4NO3-
2H2SO4
4NO2
O2
+ 2SO42- +
2H2O
Larutan besi(II) sulfat dan asam sulfat pekat (uji cincin coklat) uji ini dapat dilakukan dengan
salah satu dari kedua cara ini :
a. Tambahkan 3 mL larutan besi(II) sulfat pada 2 mL larutan nitrat, dan tuangkan 3-5 mL
asam sulfat pekat dengan perlahan-lahan sepanjang sisi tanung uji sehingga asam ini
membentuk suatu lapisan disebelah bawah campuran tersebut. Sebuah cincin coklat akan
terbentuk pada tempat dimana kedua cairan bertemu.
b. Tambahkan 4 mL asam sulfat pekat dengan perlahan-lahan pada 2 mL larutan nitrat,
campurkan cairan-cairan itu dengan seksama dan dinginkan campuran di bawah aliran air
dingin drai kran. Tuangkan larutan jenuh besi(II) sulfat dengan perlahan-lahan sepanjang
sisi tabung sehingga membentuk suatu lapisan di atas lapisan tadi. Sebuah cincin coklat
akan terbentuk pada zona persentuhan antara kedua cairan itu.
Cincin coklat tersebut disebabkan oleh pembentukan [Fe(NO)]2+. Setelah campuran dikocok dan
dipanaskan warna coklat itu hilang, nitrogen(II) oksida dilepaskan, tinggallah larutan ion
besi(III) yang kuning.
2NO3- +
Fe2+
4H2SO4
6Fe2+
6Fe3+ +
2NO
4SO42- +
4H2O
[Fe(NO)]2+
NO
Ion asetat, CH3COOAsam sulfat encer : asam asetat yang mudah dikenali dari baunya yang seperti cuka dilepaskan
pada pemanasan.
CH3COO-
H+
CH3COOH
Larutan perak nitrat : endapan kristalin perak asetat yang putih dihasilkan dalam larutan pekat
dalam keadaan dingin. Endapan lebih mudah larut dalam air mendidih dan mudah larut dalam
amonia encer.
CH3COO-
Ag+
CH3COOAg