NH4OH encer.
Pb2+ + 2Cl- PbCl2
Apabila ke dalam larutan yang terjadi ditambah HNO 3 encer terbentuk endapan putih.
b. Dengan Hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer terbentuk
endapan hitam timbal sulfida.
Pb2+ + H2S PbS + 2H+
c. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih timbal hidroksida.
Pb2+ + 2NH3 + 2H2O Pb(OH)2 + 2NH4+
d. Dengan larutan NaOH terbentuk endapan putih timbal hidroksida, endapan
larut dalam reagensia berlebih, yaitu terbentuk ion tetrahidroksiplumbat (II).
Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2
Pb(OH)2 + 2OH- Pb(OH) 4 2e. Dengan asam sulfat encer terbentuk endapan putih timbal sulfat.
Pb2+ + SO42- Pb SO4
Pb SO4 + H2SO4 Pb2+ + HSO4-
f. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan kuning timbal iodida
Pb2+ + 2I - PbI2
Endapan larut dalam air mendidih menghasilkan larutan tak berwarna, setelah dingin
akan memisah membentuk keping-keping berwarna kuning keemasan.
2. Identifikasi Merkurium (I)
( Hg22+)
a. Dengan asam klorida encer atau kloridaklorida yang larut terbentuk endapan putih
kalomel.
Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2
b. Dengan hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer terbentuk endapan
hitam.
Hg22+ + H2S Hg + HgS + 2H+
d. Dengan larutan amonia terbentuk endapan hitam yang merupakan campuran
merkurium (I) dan merkurium (II) amidonitrat basa.
.
Hg22++ NO3-+4NH3+H2O HgOHg NH2 + 2Hg + 3NH4+NO3
e. Dengan larutan NaOH terbentuk endapan hitam Merkurium (I) oksida
Hg22+ + 2OH- Hg2O + H2O
e. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan hijau merkurium(I) iodida, jika ditambah
reagensia berlebihan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut dan merkurium
hitam yang berbutir halus.
Hg22+ + 2I - Hg2I2
Hg2I2 + 2I- - HgI42- + Hg
3. Identifikasi Perak (Ag +)
a. Dengan asam klorida encer atau kloridaklorida yang larut terbentuk endapan perak
klorida. Endapan larut dalam amonia encer dan dengan asam nitrat encer akan menetralkan kelebihan amonia sehingga akan terbentuk endapan lagi.
Ag+ + 2Cl- AgCl
Ag+ + 2NH3- [Ag (NH3)2]+ + Clb. Dengan hidrogen sulfida dalam suasana netral atau asam encer terbentuk endapan
hitam perak sulfida .
2Ag+ + H2S Ag2S + 2H+
c. Dengan larutan amonia terbentuk endapan coklat perak oksida.
2Ag+ + 2NH3 + H2O Ag2O + 2NH4+
d. Dengan larutan NaOH terbentuk endapan coklat perak oksida
2Ag+ + 2OH- Ag2O + H2O
e. Dengan Kalium Iodida terbentuk endapan kuning perak iodida, jika ditambah reagensia amonia encer/pekat endapan tidak larut. Endapan mudah larut dalam kalium sianida dan natrium tiosulfat.
Ag+ + I - AgI
AgI + 2CN - [Ag(CN)2]- + I AgI + 2S2O32 - Ag(S2O3)2 3- + I
B. Identifikasi Kation Golongan II
1. Identifikasi Merkurium (II)
a. Dengan Hidrogen sulfida (gas/larutan jenuh): dengan adanya asam klorida encer,
mula-mula akan terbentuk endapan putih merkurium (II) klorosulfida yang terurai bila
ditambahkan hidrogen sulfida lebih lanjut dan akhirnya terbentuk endapan hitam
merkuri (II) sulfida.
3Hg2+ + 2Cl- + 2H2S Hg3S2Cl2 + 4H+ + 2Clb. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih yang merupakan campuran
merkurium (II) oksida dan merkurium (II) amidonitrat.
2Hg2+ + NO3- + 4NH3 +H2O HgO Hg ( NH2)NO3 + 2Hg + 3NH4+
c. Dengan larutan NaOH dalam jumlah sedikit terbentuk endapan merah kecoklatan,
bila ditambahkan dalam jumlah yang stoikiometris endapan berubah menjadi kuning
terbentuk Merkurium (II) oksida
Hg2+ + 2OH- HgO + H2O
d. Dengan Kalium Iodida bila ditambahkan perlahan-lahan pada larutan terbentuk
endapan merah merkurium(II) iodida, jika ditambah reagensia berlebihan terbentuk
ion tetraiodomerkurat (II) yang larut
Hg2+ + 2I - HgI2
HgI2 + 2I- - [HgI4]2-
e. Dengan kalium sianida tidak terjadi perubahan apa-apa.
Dengan natrium hdroksida atau amonia terbentuk endapan putih stibium (III)oksida
yang larut dalam larutan basa yang pekat membentuk antimonit.
2Sb3++6OH- Sb2O3 + 3H2O
b. Dengan natrium hidroksida terbentuk endapan putih seperti gelatin yaitu timah (IV)
hidroksida.
Sn4++2OH- Sn(OH)4
Sn(OH)42-+2OH-Sn(OH)62
c. Dengan larutan merkurium (II) klorida tidak terbentuk endapan.
d. Dengan logam besi terjadi reduksi ion timah (IV) menjadi timah(II).
Sn4++ Fe Fe2+ + Sn2+
d. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan hitam yang terdiri dari besi (II)
sulfida dan belerang..
2Fe3++ 3S2- 2FeS+ S
e. Dengan larutan kalium sianida bila ditambahkan perlahan-lahan menghasilkan endapan coklat kemerahan besi (III) sianida.
Fe3++ 3CN- Fe(CN)3
3. Identifikasi Aluminium (Al 3+)
a. Dengan larutan amonia terjadi endapan putih seperti gelatin dari aluminium
hidroksida yang larut sedikit dalam reagensia berlebihan.
Al3+ + 3NH3 + 3H2O Al(OH)3 + 3NH4+
b. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan putih dari aluminium hidroksida
Al3+ + 3OH- Al(OH)3
c.
Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan putih yang terdiri dari
aluminium hidroksida
Al3+ + 2S2- + 6H2O 2Al(OH)3+3H2S
d. Dengan larutan natrium asetat tidak terbentuk endapan dalam larutan netral dingin
tetapi dengan mendidihkan dengan reagensia berlebihan terbentuk endapan.
Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O Al(OH)2CH3COO+CH3COOH
4. Identifikasi Kromium (Cr3+)
a. Dengan larutan amonia terjadi endapan abu-abu hijau sampai abu-abu biru
seperti gelatin dari kromium hidroksida yang larut sedikit dalam reagensia
berlebihan.
Cr3+ + 3NH3 + 3H2O Cr(OH)3 + 3NH4+
Cr(OH)3+ 6NH3 Cr(NH3)6 3+ + 3OHb. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan abu-abu hijau dari
kromium hidroksida
Cr3+ + 3OH- Cr(OH)3
c. Dengan larutan natrium karbonat terbentuk endapan abu-abu hijau dari
kromium hidroksida
2Cr3+ + 3CO32-+ 3H2O 2Cr(OH)3 +3CO2
d. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan abu-abu hijau dari
kromium hidroksida
2Cr3+ + 3S2- + 6H2O 2Cr(OH)3+3H2S
e. Dengan larutan natrium asetat tidak terbentuk endapan dalam larutan netral dingin
walaupun dengan mendidihkan.
5. Identifikasi Kobalt (Co2+)
8. Dengan larutan natrium fosfat terbentuk endapan merah jambu dari mangan
amonium fosfat.
Mn2+ + 2NH3 + HPO42- Mn(NH4) PO4
8.Identifikasi Zink (Zn2+)
a. Dengan larutan natrium hidroksida terbentuk endapan seperti gelatin yang
putih. Endapan larut dalam asam.
Zn2+ + 2OH- Zn(OH)2
Zn(OH)2 + 2H+ Zn2++ 2H2O
b. Dengan larutan amonia terbentuk endapan putih.
Zn2+ + 2NH3 + 2H2O Zn(OH)2 + 2NH4+
c. Dengan larutan amonium sulfida terbentuk endapan putih
Zn2+ + S2- MnS
d. Dengan larutan dinatrium hidrogen fosfat terbentuk endapan putih
Zn2+ + HPO42- Zn(PO4)2 + 2H+
D. Identifikasi Kation Golongan IV
1. Identifikasi Barium (Ba2+ )
a. Dengan larutan amonia tidak terbentuk endapan.
b. Dengan larutan amonium karbonat terbentuk endapan putih
Ba2+ + CO32- Ba CO3
c. Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putih
Ba2+ + (COO)22- Ba(COO)2
d. Dengan asam sulfat terbentuk endapan putih
Ba2+ + SO42- BaSO4
e. Dengan kaliumkromat terbentuk endapan kuning
Ba2+ + CrO42- Ba CrO4
2. Identifikasi Calsium (Ca2+ )
a. Dengan larutan amonia tidak terbentuk endapan.
b. Dengan larutan amonium karbonat terbentuk endapan putih
Ca2+ + CO32- CaCO3
c. Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putih
Ca2+ + (COO)22- Ca (COO)2
d. Dengan asam sulfat terbentuk endapan putih
Ca2+ + SO42- CaSO4
e. Dengan kalium kromat tidak terbentuk endapan.
Ca2+ + CrO42- CaCrO4
3. Identifikasi Stronsium (Sr2+)
a. Dengan larutan amonia tidak terbentuk endapan.
b. Dengan larutan amonium karbonat terbentuk endapan putih
Sr2+ + CO32- SrCO3
c. Dengan larutan amonium oksalat terbentuk endapan putih
Sr2++ (COO)22- Sr (COO)2
terjadinya gelembung gas. Gas ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang
mengkeruhkan air kapur.
CO3 2- + 2H+ CO2 + H2O
CO2 + Ca2++ 2OH- CaCO3 + H2O
CO2 + Ba2++ 2OH- BaCO3 + H2O
b. Dengan larutan barium/kalsium klorida terbentuk endapan putih
CO3 2- + Ca2+ CaCO3
CO3 2- + Ba2+ BaCO3
c. Dengan larutan perak nitrat terbentuk endapan putih perak karbonat.
CO3 2- + 2Ag+ Ag2CO3
d. Uji karbonat- fenolphtalein terbentuk warna merah jambu pada fenolphtalein.
2. Identifikasi Hidrogen karbonat (HCO3-)
a. Dengan asam klorida encer terjadi penguraian yang ditandai dengan terjadinya
gelembung gas. Gas ini dapat diidentifikasi dari sifatnya yang mengkeruhkan air
kapur.
HCO3- + H+ CO2 + H2O
CO2 + Ca2++ 2OH- CaCO3 + H2O
CO2 + Ba2++ 2OH- BaCO3 + H2O
b. Bila dididihkan, hidrogen karbonat terurai. Karbon dioksida yang terbentuk
encer maka terjadi warna hijau karena terbentuknya ion-ion kromium (III).
3SO3 2- + Cr2O42- + 8H+ 2 Cr3++ 3SO42-+ 4H2O
4. Identifikasi Tiosulfat (S2O3 2- )
a. Dengan asam klorida encer tidak terjadi perubahan dengan segera, setelah diasamkan baru terjadi kekeruhan karena terjadi pemisahan belerang.
S2O3 2- +2H+ S + SO2 + H2O
c. Dengan larutan iod maka warna iod luntur karena terbentuk ion tetrationat yang tak
berwarna.
I2 + S2O3 2- 2I- + S4O6 2c. Dengan larutan barium klorida terbentuk endapan putih barium tiosulfat.
SCN- + H2SO4 + 2H2O COS + NH4+ + SO42b. Dengan larutan perak nitrat terbentuk endapan putih perak tiosianat yang larut dalam
amonia.
SCN- + Ag+ Ag SCN
Ag SCN + 2NH3 Ag(NH3)2+ + SCN+
c. Dengan larutan tembaga sulfat terbentuk warna hijau yang berubah menjadi endapan
hitam
SCN- + Cu2+ Cu
( SCN)2
e. Dengan larutan besi (III) klorida terbentuk larutan merah darah karena
Dengan larutan Ferro sulfat terbentuk endapan putih yang dengan cepat menjadi
biru karena oksidasi.
[Fe(CN)6]4+ Fe2+ + 2K+ K2Fe[Fe(CN)6]
Cl + H2SO4 HCl + HSO4c. Dengan larutan Plumbum nitrat terbentuk endapan putih, bila dipanaskan endapan larut dan bila didinginkan terbentuk endapan jarum
2Cl + Pb2+ PbCl2
12. Identifikasi ion Bromida ( Br )
a. Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan kuning muda.
Br+ Ag+ AgBr
AgBr + 2NH3 [Ag (NH3)2]+ + Br
AgBr + 2CN- [Ag(CN)2]- + Br
AgBr+2S2O32- [Ag(S2O3)2]3- + Br
b. Dengan larutan Asam nitrat pekat, dipanaskan terbentuk larutan coklat merah,
timbul uap coklat merah, dibuktikan dengan:
Larutan + kloroform
lapisan kloroform berwarna coklat merah
Kertas saring yang dibasahi dengan fluorescein, akan berwarna merah jingga jika diletakkan di mulut tabung reaksi
6Br + 8HNO3 3Br2 + 2NO + 6NO3- + 4H2O
c. Dengan larutan Plumbum nitrat terbentuk endapan putih, yang larut di air mendidih
2Br + Pb2+ PbBr2
13. Identifikasi ion Iodida ( I)
a. Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan kuning yang mudah larut dalam
larutan kalium sianida dan larutan natrium tiosulfat.
I + Ag+ AgI
AgI + 2CN- [Ag (CN)2]- + I
Dengan larutan Barium klorida terbentuk endapan putih, bila ditambah larutan
Barium klorida berlebih terbentuk endapan larut
B4O72-+ 2Ba2+ + H2O 2Ba(BO2)2 + 2H+
15. Identifikasi ion Kromat atau Dikromat = CrO42 atau Cr2O72a. Dengan larutan Argentum nitrat terbentuk endapan merah coklat, endapan larut dalam asam nitrat encer dan dalam larutan amonia. Asam klorida mengubah endapan
menjadi perak klorida (putih).
CrO42 -+ 2Ag+ Ag2 CrO4
2Ag2 CrO4 + 2H+ 4Ag+ + Cr2O72- + H20
Dengan larutan asam sulfat encer ditambah natrium nitrit warna ungu dilunturkan
2 MnO4- + 5NO2- + 6H+ 2Mn2+ + 5NO3- + 3H2O
d. Dengan larutan asam sulfat encer ditambah Ferro sulfat warna ungu dilunturkan
2MnO4- + 5Fe2+ + 8H+ 5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O
e. Dengan larutan asam sulfat encer ditambah asam oksalat warna ungu dilunturkan
2MnO4- + 5 (COO)22- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Contoh sederhana reaksi anorganik adalah penggantian ganda ketika dua garam dicampurkan
dan ion-ionnya akan saling tertukar. Perhatikan contoh berikut:
2 NaCl + H2SO4 2 HCl + Na2SO4