Anda di halaman 1dari 16

12 88 22 1 99

Mg Ra Ti H Es

Kation Golongan II
Nama Anggota:
1. Nafa Fajri Ramadhani (21.02.0022)
2. Afiq Izzati Aqilah (21.02.0013)
3. Ananda Meilansha (21.02.0002)
4. Dela Anggriyani (21.02.0016)
5. Adilfi Ananda Salimi(21.02.0021)
Kation Golongan 2
Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi dua
sub-golongan yakni :
Sub-golongan tembaga dan sub-golongan arsenik.

91 88 22 4 72 85 90

Pa Ra Ti Be Hl At Th
Sub-golongan Tembaga
01. 02.

Merkurium (II) Timbel (II)


Hg Pb

03.

Bismut (III)
Bi

04. 05.

Tembaga (II) Kadmium (II)


Cu Cd
Sub-golongan Arsenik
01. 04.

Arsenik (III) Stibium (V)


As Sb

02. 05.

Arsenik (V) Timah (II)


As Sn

03. 06.

Stibium (III) Timah (IV)


Sb Sn
1. Hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh)
Merkurium
3Hg2+ + 2CI- + 2H2S → Hg3S2CI2↓ + 4H+ : Endapan putih merkurium (II) Klorosulfida
Hg3S2CI2↓ + H2S → 3HgS↓ + 2H+ + 2CI- : Endapan hitam kerkurium (II) sulfida

2. Larutan amonia
2Hg2+ + NO-3 + 4NH3 + H2O : Endapan putih merkurium (II) oksida dan
→ HgO.Hg(NH2)NO3↓+ 3NH+4 merkurium (II) amidonitrat

3. Natrium Hidroksida
Hg2+ + 2OH- → HgO↓ + H2O : Endapan merah kecoklatan dan berwarna kuning
jika ditambahkan secara stoikiometris
104 88 22 4 72 85 90

Rf Ra Ti Be Hl At Th
56 84 40 3 100

Ba Po Zr Li _Bismut Fm
Bismut adalah logam yang putih kemerahan, kristalin, dan getas.

1. Hidrogen Sulfida (gas larutan air jenuh)


2Bi3+ + 3H2S → Bi2S3↓ + 6H+ : Endapan hitam bismut sulfida

2. Larutan Amonia
Bi3+ + NO-3 + 2NH3 + 2H2O → : Garam basa putih
Bi(OH)2NO3↓ + 2NH+4

3. Natrium Hidroksida
Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)3↓ : Endapan putih bismut (III) hidroksida
Tembaga

1. Hidrogen Sulfida (gas atau larutan-air jenuh)


Cu2+ H2S → CuS ↓ + 2H+ : Endapan hitam
84
2. Larutan Amonia
2Cu2+ + SO42- 2NH3 + 2H2O : Endapan biru
Po
→ Cu ( OH)2CUSO4↓ + 2NH+4
40 72 100

Zr Hl Fm
56 84 40 3 100

Ba Po Zr Li kADMIUM Fm
Kadmium adalah logam putih keperakan, yang dapat ditempa dan liat.

1. Hidrogen Sulfida (gas larutan air jenuh)


Cd2+ + H2S → CdS ↓+ 2H+ : Endapan kadmium kuning sulfida

2. Larutan Amonia
Cd2+ + 2NH3 + + 2H2O↓ : Endapan putih kadmium (II) hidroksida
⇄ Cd(OH)2 ↓+ 2NH+4

3. Natrium Hidroksida
Cd2+ + 2OH- ⇄ Cd(OH)2 ↓ : Endapan putih kadmium (II) hidroksida
Arsenik
Arsenik adalah zat padat yang berwarna abu-abu seperti baja, getas dan memiliki kilap logam.
1. Hidrogen sulfida : endapan kuning arsenik (III) sulfida:
2AS3+ 3H2S→ ASS3↓ + 6H+

Larutan harus sangat bersifat asam ; jika tak terdapat cukup asam, hanya akan
terlihat larutan berwarna kuning, karena terbentuknya koloid As 2O3.
Endapan tak larut dalam asam klorida pekat atau (perbedaan dan metode
pemisahan dari Sb2S3 dan SnS2), tetapi larut dalam asam nitrat pekat panas.

3As2S3 + 26 HNO3 + 8H2O → 6 AsO3-4 + 9SO2-4 + 42H+ 26NO↑

104 88 22 4 72 85 90

Rf Ra Ti Be Hl At Th
40 72
Endapan juga larut dengan mudah dalam larutan hidroksida alkali dan
amonia:
Zr As2S3 + 6OH- → AsO3-3 + 3H2O Hl
Amonium sulfida juga melarutkan endapan:
As2S3 + 3S2-→ 2AsO3-3
Pada kedua kasus ini, terbentuk ion tioarsenit (AsS3-3 ). Setelah larutan-
larutan ini diasamkan lagi, zat ini pada kedua kasus itu terurai, pada mana
arsenik (III) sulfida dan hidrogen sulfida terbentuk:
2AsS3-3 + 6H+ → AS2S3↓ + 3H2S↑
Amonium sulfida kuning (Amonium polisulfida), (NH4 )2S2 melarutkan
endapan, pada mana terbentuk ion tioarsenat AsS3-4 .
Ketika larutan ini diasamkan, arsenik (V) sulfida yang kuning akan
mengendap, yang tercemar dengan belerang karena terurainya reagensia
88 polisulfida yang kelebihan : 100

2AsS3-3 + 3Ag+ → As2S5↓ + 3H2S↑


Ra S2-2 + 2H+→ H2↑ + S↓
Fm
Stibium (III)
Stibium adalah logam putih keperakan yang mengkilap.

1. Hidrogen sulfida : endapan merah jingga stibium trisulfida, Sb2S3, dari larutan-larutan yang tak
terlalu asam. Endapan larut dalam asam klorida pekat panas (perbedaan dan metode pemisahan dari
arsenik (III) sulfida dan merkurium (II) sulfida ), dalam ammonium polisulfida (membentuk
tiantimonat), dan dalam larutan hidroksida alkali (membentuk antimonit dan tiantimonit).

56 84 4 72

Ba Po Be Hl
2. Air : bila larutan dituangkan ke dalam air, terbentuk endapan putih antimonil klorida,
SbOCI, yang larut dalam asm klorida dan dalam larutan tartrat ( perbedaan dari bismut).
Dengan air yang berlebihan dihasilkan oksida terhidrasi Sb 2O3. H2O.

3. Larutan natrium hidroksida atau amonia : endapan putih stibium (III) oksida terhidrasi
Sb2O3.H2O, yang larut dalam larutan basa alkali yang pekat (5M) membentuk antimonit.

02.

02.
Stibium (V)
1. Hidrogen sulfida: endapan merah-jingga stibium penta sulfida, Sb 2S5, dalam larutan
yang sedang asamnya. Endapan ini larut dalam larutan ammonium sulfida
(menghasilkan tioantimonat) , dalam larutan hidroksida alkali , dan juga dilarutkan
oleh asam klorida pekat dengan pembentukan stibium triklorida dan pemisahan
belerang. Garam-tio ini terurai oleh asam , pada mana pentasulfida di endapkan.

22 88

Ti Ra
01.

01.

2. Air : endaan putih garam-garam basa engan komposisi yang bermacam-macam ; pada
akhirnya akan terbentuk asam antimonat :
Timah (II)
Timah adalah logam putih perak, yan dapat ditempa dan dilihat ada suhu biasa, tetapi pada
suhu rendah menjadi getas karena berubah menjadi suatu modifikasi alotropi yang berlainan.

1. Hidrogen sulfida : endapan coklat timah (II) sulfida.

2. Larutan natrium hidroksida : endapan putih timah (II) hidroksida

4 72 85

Be Hl At
56 84 40 3 100

Ba Po Zr Li
Timah (IV) Fm

1. Hidrogen Sulfida : endapan kuning timah (IV) sulfida.

2. Larutan Natrium Hidroksida : endapan putih seperti gelatin.

Anda mungkin juga menyukai