I. TUJUAN
Mengidentifikasi kation-kation pada golongan IIA dan IIB serta
memahami reaksi-reaksinya.
II. TEORI
Analisis terbagi dalam:
1. Analisis kwalitatif atau analisis jenis.
Analisis kwalitatif bertujuan memeriksa untuk menentukan unsur-unsur,
gugus-gugus atau ion-ion apa yang terdapat dalam suatu zat atau
campuran zat-zat atau larutan.
2. Analisis kwantitatif atau analisis jumlah.
Analisis kwantitatif bertujuan menentukan berapa atau berapa persen
suatu unsure terdapat dalam suatu senyawa ataupun dalam suatu
campuran seperti menentukan berapa % besi atau berapa % Fe 2O3
terdapat dalam suatu cuplikan tanah.
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan
kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut
terhadap beberapa reagensia.Analisis kualitatif merupakan suatu proses
dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam suatu cuplikan
dan merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempelajari unsur-
unsur kimia serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis
kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi
golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk
menegtahui jenis anion atau kation suatu larutan.
Reagensia golongan II ini adalah hidrogen sulfida (gas atau larutan
– air jenuh). Kation-kation yang temasuk golongan II, yaitu : Merkurium
(II), Timbal(II), Bismut(III), Tembaga(II), Kadmium(II), Arsenik(III),
Arsenik(V), Stibium(III), Stibium(V), Timah(II) dan Timah(IV). Pereaksi
golongan II ini adalah hidrogen sulfida dengan reaksi golongannya
1. Merkurium II (Hg2+)
Reaksi-reaksinya adalah:
a. Hidrogen sulfide (H2S)
Dengan adanya asam klorida encer, miula-mula akan terbentuk
endapan putih yang akan terurai bila ditambahkan hydrogen
sulfide.
b. Amonium hidroksida (NH4OH)
Akan terbentuk endapan kuning pucat.
c. Kalium Iodida (KI)
Akan terbentuk endapan merah.
d. Timah II klorida (SnCl2)
Terbentuk endapan putih dalam larutan putih susu.
3. Tembaga (Cu2+)
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak dapat ditempa dan liat.
Reaksi – reaksi ion tembaga.
a. Hidrogen Sulfida (H2S)
Terbentuk endapan hitam. Endapan larut dalam asam nitrat pekat
panas.
b. Amonium Hidroksida (NH4OH)
Terbentuk endapan biru tua garam basa. Endapan akan larut
dalam kelebihan pereaksi.
4. Kadmium (C2+)
Kadmium adal;ah logam putih keperakan yang dapat ditempa dan liat. Ia
melarut dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hydrogen.
Reaksi-reaksi cadmium adalah:
a. Hidrogen Sulfida (H2S)
Terbentuk endapan kuning cadmium sulfide. Endapan tidak larut
dalam kalium sianida. Aini yang membedakannya dari tembaga.
b. Amonium Hidroksida (NH4OH)
Terbentuk endapan putih. Endapan melarut dalam kelebihan
pereaksi.
c. Natrium Hidroksida (NaOH)
Terbentik endapan putih dan endapan akan melarut dalam
kelebihan pereaksi. Warna komposisinya tetap bila didihkan.
d. Kalium Sianida (KCN)
TErbentuk endapan putih dan endapan kan larut dalam kelebihan
pereaksi.
e. Kalium Iodida (KI)
Pada reaksi ini tidak terbentuk endapan. Hal ini yang
membedakannya juga dengan tembaga.
5. Stibium (Sb3+)
Stibium adala logam yang berwarna putih keperakan yang mengkilap.
Stibium tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer. Dalam
asam sulfat panas ia melarut perlahan-lahan dengan membentuk ion
Stibium III.
Reaksi-reaksinya adalah:
a. Hidrogen Sulfida (H2S)
Endapan merah jingga stibium trisulfida dari larutan yang tidak
terlalu asam. Endapan larut dalam asam, klorida pekat panas.
Dan dalam larutan Hidroksida membentuk antimonit dan
tioantimonit.
b. Air (H2O)
Bila larutan dituangkan kedalam air, akan terbentuk endapan putih
yang larut dalam asam klorida dan larutan tartarat (perbedaan
dengan bismuth). Dengan air yang berlebihan akan dihasilkan oksi
trhidrasi.
c. Natrium Hidroksida (NaOH)
Terbentuk endapan putih yang larut dalam basa alkali yang pekat
(5M) membuat antimonit.
d. Kalium Iodida (KI)
Warna menjadi merah karena pembentukan ion kompleks.
6. Timah (Sn2+)
Timah adalah logam putih perak yang dapat ditempa dan liat p[ada suhu
biasa, tetapi pada suhu rendah menjadi getas. Logam ini melarut dengan
lambat dalam asam klorida encer dan asam sulfat encer.
Reaksi-reaksinya adalah:
a. Hidrogen sulfide (H2S)
Terbentuk endapan coklat timah II sulfide. Endapan akan larut
dalam asam klorida pekat. Endapan tidak larut dalam basa alkali.
b. Natrium Hidroksida (NaOH)
4.2 Saran
Agar praktikum selanjutnya berjalan dengan baik, disarankan:
1. Jangan menambahkan reagen dalam jumlah yang berlebih
karena akan melarutkan endapan.
2. Sebelum melakukan praktikum atau uji terhadap kation,
praktikan harus mengetahui reagen spesifiknya.
3. Bekerja dengan hati-hati sesuai dengan aturan yang ada
dipedoman.