Anda di halaman 1dari 31

OBJEK I

ANALISIS KATION
OBJEK I
ANALISIS KATION

I. TUJUAN
1. Penentuan golongan kation 1,2,3,4, dan 5.
2. Pemisahan golongan kation 1,2,3,4, dan 5.
3. Penegasan golongan kation 1,2,3,4, dan 5.
II. TEORI DASAR
Kation adalah ion-ion yang bermuatan positif. Untuk analisis kualitatif
sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-
sifat kation itu terhadap beberapa reagen. Reagensia golongan yang dipakai untuk
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasrkan atas
apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk
endapan atau tidak. Jadi bisa disimpulakn bahwa klasifikasi kation paling umum
didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida., sulfida, dan karbonat dari kation
tersebut (Shevla G, 1985). Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-
golongan ini adalah sebagai berikut (Mulyono, 2005) :
1. Golongan I, kation golongan ini memebentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion-ion ini adalah timbal, merkurium(I) (raksa), dan perak.
2. Golongan II, kation golongan tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, bismut,
kadmium, arsenik (III), aresenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), san
timah (III)(IV). keempat ion yang pertama merupakan sub golongan IIA dan
keenam yang terakhir, sub golongan IIB. Sementara sulfida dari kation dalam
golongan IIA tidak adapat larut dalam amonium polisulfida, sulfida dari
kation dalam golongan IIB justru yang dapat larut.
3. Golongan III, kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun,
kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana
netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel (II),
besi (II), besi (III), kromium (III), aluminium, zink dan mangan (II).
4. Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan
I,II,III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat
dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.
Kation-kation golongan ini adalah : kalsium, strontium, dan barium.
5. Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
reagensia-reagensia golongan sebelumnya, merupakan kation terakhir yang
meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan
hidrogen.
Untuk membedakan antar ion yang satu dengan ion yang lain sering
digunakan uji nyala. Reaksi identifikasi yang sederhana dikenal sebagai reaksi
spesifik golongan tertentu. Reaksi golongan untuk kation golongan II adalah H 2S
yang hasilnya adalah endapan-endapan dalam berbagai warna.
Dalam contoh campuran ditunjukkan kesulitan untuk menetukan dengan
pasti kation-kation apa saja yang terdapat dalam campuran. Disebutkan bahawa
pereaksi spesifik dapat dipakai untuk tujuan itu dengan melakukan reaksi untuk
ion perion. Cara lain untuk analisa campuran adalah dengan reaksi selektif
(Mulyono HAM, 2005).
Kation golongan I membentuk klorida-klorida yang tak larut. Namun,
PbCl2 sedikit larut dalam air, karena itu timbal tidak pernah mengendap sempurna
bila ditambahkan HCl encer kepada suatu cuplikan, ion timbal yang tersisa itu
diendapkan secara kuantitatif dengan H2S dalam suasana asam bersama-sama
kation golongan IV (Mulyono HAM,2005).
Kation golongan II diatas dua subgolongan yaitu subgolongan tembaga
dan sub golongan arsenik. Sub golongan tembaga terdiri dari Hydrargium (II),
Plumbum (II), Bismut (III), Cuprun (II), dan Codmium (II). Sub golongan arsenik
terdisi dari arsen (III), stbium (II), stibium (V), startum (II), dan starnum (IV)
(Shevla G, 1985).
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation golongan III
menurut vogel adalah larutan hyrogen sulfida dengan adanya ammonia dan
ammonium klorida atau larutan ammonium sulfida (Shevla G, 1985).
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia-reagensia tertentu dengan membentuk endapan atau tida. Jadi boleh
dikatakan, klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan larutan
dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Reaksi golongan II yaitu
membentuk endapan. Endapan dengan berbagai warna seperti Fe 2S2 (hitam), Al
(OH)3 (putih), Cr(OH)3 (hijau), NiS (hitam), CoS (hitam), MnS (merah jambu),
dan ZnS (putih) (Shevla G, 1985).
Logam-logam pada golongan III ini tidak diendapkan oleh reagensia
golongan untuk kation golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan dengan
adanya ammonium klorida, dan hydrogen sulfide dari larutan yang telah dijadikan
basa dengan larutan ammonia. Logam-logam ini diendapkan sebagai hidroksida
karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam larutan air. Besi, aluminium,
dan krom juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan ammonia dengan
adanya ammonium klorida. Sedangkan logam-logam dari kation ini tetap berad
dalam larutan dan dapat diendapkan sebagi sulfida oleh hydrogen sulfida. Maka
golongan ini biasanya dibagi menjadi golongan besi, meliputi besi, aluminium,
dan kromium, yang sering disebut golongan III A dan golongan zink meliputi
nikel, kobalt, mangan dan seng atau disebut golongan III B (Sheval G, 1985).
Kation golongan IV, emliputi barium, strntium, dan lasium. Reagensia
yang dipakai untuk klasifikasi kation golongan Iv adalah (NH 4)2CO3, yang
nantinya akan menghasilkan endapan putih (Mluyono HAM, 2005).
Kation golongan V sering disebut sebagai golongan sisa sehingga tak ada
reagensia umum untuk golongan V. Kation-kation golongan V tidak bereaksi
dengan HCL, H2S, (NH4)2CO3. Reaksi-reaksi atau uji-ujinya ia dapat dipakai
untuk mengidentifikasi ion-ion ini. Adapun kation yang termasuk golongan V
adalah magnesium, kalium, natrium, dan ion ammonium (Shevla G, 1985).
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus
mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau
diubah dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih pelarut
yang cocok. Ion-ion pada golongan-golongan diendapkan satu per satu, endapan
dipisahkan dari larutan dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga
(Cokrosarjiwanto, 1997).
III. PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur
5. Penjepit
3.1.2 Bahan
1. Golongan I : KI, HCl encer, H2SO4 encer, K2CrO4, Amoniak encer,
Kalium bikromat, NaOH.
2. Golongan II : Amoniak, NaOH, KI.
3. Golongan III : NaOH, KI, Amoniak, Natrium karbonat, Amonium
karbonat.
4. Golongan IV : Ammonium karbonat, H2SO4 encer, Ammonium oksalat,
Kalium kromat.
5. Golongan V : Asam tartrat, asam pikrat, NaOH, Nessler.
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Penentuan Golongan Kation
1. Kation golongan I
a) Ambil satu larutan sampel, tambahkan satu tetes larutan HCl encer,
maka akan terbentuk endapan.
2. Kation golongan II
a) Ambil satu tetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI. Maka
akan terbentuk endapan.
3. Kation golongan III
a) Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan NaOH. Maka
akan terbentuk endapan.
4. Kation golongan IV
a) Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan (NH 4)2CO3.
maka akan terbentuk endapan.
5. Kation golongan V
a) Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan (NH 4)2CO3.
maka tidak akan terbentuk endapan.
3.2.2 Pemisahan Golongan Kation
1. Kation golongan I
a) Pb Asetat
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Akan terbentuk nedapan berwarna kuning emas.
b) Ag+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Tidak terbentuk endapan berwarna kuning dan hijau.
2. Kation golongan II
a) Hg2+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan Ki.
Terbentuk endapan berwarna merah.
b) Bi3+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan Ki.
Tidak terbentuk endapan berwarna merah.
3. Kation golongan III
a) Sb3+
a. Perhatikan warna sampel, sampel ini tidak memiliki warna.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Akan terbentuk larutan berwarna kuning
b) Mg2+
a. Perhatikan warna sampel, sampel ini tidak memiliki warna.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Tidak terbentuk larutan berwarna kuning.
c. Ambil setetes larutan sampel, masukkan dalam tabung reaksi,
tambkan setetes larutan NaOH. Kemudian tambahkan lagi 5 tetes
larutan NaOH. Akan terbentuk endapan.
4. Kation golongan IV
a) Ca2+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan kalium
kromat. Tidak terbentuk endapan.
b) Ba2+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan kalium
kromat. Akan terbentuk endapan.
5. Kation golongan V
a) Na+
a. Ambil 2 tetes larutan sampel, masukkan dalam tabung reaksi,
tambahkan setetes larutan NaOH, lalu panaskan hati-hati.
Perhatikan apakah timbul gas, jika tidak maka kesimpulan
sementara K+ atau Na+.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan asam
tartrat. Tidak terbentuk endapan.
b) K+
a. Ambil 2 tetes larutan sampel, masukkan dalam tabung reaksi,
tambahkan setetes larutan NaOH, lalu panaskan hati-hati.
Perhatikan apakah timbul gas, jika tidak maka kesimpulan
sementara K+ atau Na+.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan asam
tartrat. Akan terbentuk endapan.
c) NH4+
a. Ambil 2 tetes larutan sampel, masukkan dalam tabung reaksi,
tambahkan setetes larutan NaOH, lalu panaskan hati-hati. Maka
akan timbul gas.
3.2.3 Penegasan Golongan Kation
1. Kation golongan I
a) Pb asetat
a. Amati warna larutan sampel. Larutan garam-garam timbal tidak
berwarna.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan HCl
encer. Terbentuk endapan berwarna kuning putih menunjukkan
adanya kation timbal. Endapan ini dapat larut dalam air panas.
Endapan ini tidak berubah dengan penambahan larutan amoniak.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan asam
sulfat encer. Terbentuknya endapan berwarna putih menunjukkan
adanya kation timbal.
d. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan kalium
kromat. Terbentuknya endapan berwarna kuning menujukkan
adanya ktion timbal.
e. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Terbentuknya endapan kuning menunjukkan adanya kation
timbal.
b) Ag+
a. Amati warna larutan sampel. Larutan garam-garam perak tidak
berwarna.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan HCl
encer. Terbentuknya endapan warna putih yang tidak larut dalam
asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan amoniak encer.
Menujukkan adanya kation perak.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Terbentuknya endapan berwarna kuning muda menujukkan
adanya kation perak.
d. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes kalium
bikromat. Terbentuknya endapan merah menunjukkan adanya
kation perak.
e. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan NaOH.
Terbentuknya endapan berwarna coklat menujukkan adanya
kation perak.
2. Kation golongan II
a) Hg2+
a. Amati warna larutan sampel. Larutan garam-garam raksa (II)
tidak berwarna.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan
amoniak. Terbentuknya endapan putih.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan NaOH.
Terbentuknya endapan berwarna kuning.
d. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Terbentuknya endapan berwarna merah yang larut kembali bila
ditambahkan larutan KI berlebihan.
b) Bi2+
a. Amati warna larutan sampel. Larutan garam-garam bismut tidak
berwarna.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan
amoniak. Terbentuknya endapan putih menujukkan adanya
kation bismut.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan NaOH.
Terbentuknya endapan berwarna putih menunjukkan adanya
kation bismut.
d. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Terbentuknya endapan berwarna hitam yang larut kembali bila
ditambahkan larutan KI berlebihan menghasilkan larutan
berwarna jingga, menunjukkan adanya kation bismut.
3. Kation golongan III
a) Sb3+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan NaOH.
Terbentuknya endapan putih.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan KI.
Terbentuknya larutan berwarna merah.
b) Mg2+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan NaOH.
Terbentuknya endapan berwarna putih yang tidak larut dalam
larutan NaOH berlebihan.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan
amoniak. Terbentuknya endapan berwarna putih.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes natrium
karbonat. Terbentuknya endapan berwarna putih.
d. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan
amonium karbonat. Terbentuknya endapan berwarna putih.
4. Kation golongan IV
a) Ca2+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan larutan amonium
karbonat. Terbentuknya endapan berwarna putih menunjukkan
adanya kation kalsium.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan asam
sulfat encer. Terbentuknya endapan berwarna putih.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan
amonium oksalat. Terbentuknya endapan berwarna putih.
d. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan kalium
kromat. Tidak terbentuk endapan.
e. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan kalium
ferosianida. Terbentuknya endapan berwarna putih.
b) Ba2+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan
amonium karbonat. Terbentuknya endapan berwarna putih.
b. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan asam
sulfat encer. Terbentuknya endapan berwarna putih.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan
amonium oksalat. Terbentuknya endapan berwarna putih.
d. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan kalium
kromat. Terbentuknya endapan berwarna kuning.
5. Kation golongan V
a) Na+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan asam
tartrat. Tidak terbentuknya endapan.
b. Ambil setetes larutan sampel dengan kawat platina atau kawat
nikrom, lalu bakar pada nyala bunsen. Timbulnya nyala berwarna
kuning emas.
c. Ambil setetes larutan sampel, letakkan pada kaca objek, lalu
tambahkan setetes larutan asam pikrat. Setelah ditambahkan
setetes larutan asam pikrat. Setelah dibiarkan beberapa saat, lihat
di bawah mikroskop. Timbulnya kristal-kristal berbentuk jarum
halus menunjukkan adanya kation natrium.
b) K+
a. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes larutan asam
tartrat. Terbentuknya endapan berwarna putih.
b. Ambil setetes larutan sampel dengan kawat platina atau kawat
nikrom, lalu bakar pada nyala bunsen. Timbulnya nyala berwarna
kuning ungu.
c. Ambil setetes larutan sampel, letakkan pada kaca objek, lalu
tambahkan setetes larutan asam pikrat. Setelah ditambahkan
setetes larutan asam pikrat. Setelah dibiarkan beberapa saat, lihat
di bawah mikroskop. Timbulnya kristal-kristal berbentuk jarum
kasar menunjukkan adanya kation kalium.
c) NH4+
a. Ambil dua tetes larutan sampel, masukkan dalam tabung reaksi,
tambahkan setetes larutan NaOH, panaskan hati-hati. Timbulnya
gas berbau amoniak menujukkan adanya kation amonium.
b. Ambil setetes larutan sampel, letakkan pada piring penguap, lalu
pijarkan pada pembakar bunsen. Tidak adanya sisa pijar adanya
kation amonium.
c. Ambil setetes larutan sampel, tambahkan setetes pereaksi nessler.
Terbentukinya endapan berwarna coklat atau larutan berwarna
coklat kuning.
IV. HASIL PENGAMATAN
4.1 Analisis Kation Golongan 1
a. Pb2+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL Terdapat endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
larutan HCL
encer
2. Reaksi dengan KI
3. Reaksi dengan NaOH
4. Reaksi dengan
(NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan I
b) Pemisahan kation golongan I
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + KI Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna kuning + 1 tetes
emas laeutan KI
2.
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Timbal, Pb2+
c) Penegasan kationPb2+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
bening
2. Sampel + HCL encer Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes HCL
putih encer
3. Sampel + H2SO4 encer Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih H2SO4 encer
4. Sampel + K2CrO4 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
kuning K2CrO4
5. Sampel + KI Terbentuk 1 tetes sampel
endapan kuning + 1 tetes KI
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan I, Kation Timbal, Pb2+
b. Ag+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL encer Terdapat endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes HCL
encer
2. Reaksi dengan KI
3. Reaksi dengan NaOH
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan I
b) Pemisahan kation golongan I
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + KI Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
kuning emas larutan KI
2. Sampel + KI Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
hijau larutan KI
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Perak, Ag+
c) Penegasan kationAg+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
-
bening
2. Sampel + HCL encer Terbentuk 1 tetes sampel
endapan putih + 1 tetes HCL
encer
3. Sampel + KI Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes KI
kuning muda
4. Sampel + K2Cr2O7 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan merah + 1 tetes
K2Cr2O7
5. Sampel + NaOH Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
coklat NaOH
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan I, Kation Perak, Ag+
4.2 Analisis Kation Golongan II
a. Hg2+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL Tidak ada endapan 1 tetes sampel
+ 1 tetes HCL
2. Reaksi dengan KI Terbentuk endapan 1 tetes sampel
merah + 1 tetes KI
3. Reaksi dengan NaOH
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan II
b) Pemisahan kation golongan II
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
bening
2. Sampel + KI Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna merah + 1 tetes
larutan KI
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Raksa (II), Hg2+
c) Penegasan kation Hg2+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
-
bening
2. Sampel + larutan amoniak Terbentuk 1 tetes sampel
endapan putih + 1 tetes
amoniak
3. Sampel + NaOH Terbentuk 1 tetes sampel
endapan kuning + 1 tetes
NaOH
4. Sampel + KI Terbentuk 1 tetes sampel
endapan merah + 1 tetes KI
5. Sampel + KI berlebihan Terbentuk 1 tetes sampel
endapan merah + larutan KI
yang dapat larut berlebihan
kembali
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan II, Kation Raksa (II), Hg2+
b. Bi3+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes HCL
2. Reaksi dengan KI Terbentuk endapan 1 tetes sampel
+ 1 tetes KI
3. Reaksi dengan NaOH
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan II
b) Pemisahan kation golongan II
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
-
bening
2. Sampel + KI Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes KI
merah

Kesimpulan sementara : Kation Bismut, Bi3+


c) Penegasan kationBi3+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
-
bening
2. Sampel + amoniak Terbentuk 1 tetes sampel
endapan putih + 1 tetes
amoniak
3. Sampel + NaOH Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih NaOH
4.
5.
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan II, Kation Bismut, Bi3+
4.3 Analisis Kation Golongan III
a. Sb3+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL encer Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes HCL
encer
2. Reaksi dengan KI Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes KI
3. Reaksi dengan NaoH Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
NaOH
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan III
b) Pemisahan kation golongan III
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
bening
2. Sampel + KI Terbentuk larutan 1 tetes sampel
berwarna kuning + 1 tetes KI

Kesimpulan sementara : Kation Antimon (III), Sb3+

c) Penegasan kationSb3+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + NaOH Terbentuk 1 tetes sampel
endapan putih + 1 tetes
NaOH
2. Sampel + KI Terbentuk larutan 1 tetes sampel
berwarna kuning + 1 tetes KI

Kesimpulan Akhir : Golongan III, Kation Antimon (III), Sb3+


b. Mg2+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL encer Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes HCL
encer
2. Reaksi dengan KI Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes KI
3. Reaksi dengan NaOH Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
NaOH
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan III
b) Pemisahan kation golongan III
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Amati warna sampel Tidak berwarna/
bening
2. Sampel + KI Tidak terbentuk 1 tetes sampel
larutan kuning + 1 tetes KI
3. Sampel + NaOH Terdapat endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
NaOH + 5
tetes NaOH
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Magnesium, Mg2+
c) Penegasan kationMg2+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + NaOH Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih NaOH
2. Sampel + amoniak Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih amoniak
3. Sampel + Na2CO3 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih Na2CO3
4. Sampel + (NH4)2CO3 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih (NH4)2CO3
5.
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan III, Kation Magnesium, Mg2+
4.4 Analisis Kation Golongan IV
a. Ca2+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL -
2. Reaksi dengan KI -
3. Reaksi dengan NaOH -
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3 Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
(NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan IV
b) Pemisahan kation golongan IV
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + K2CrO4 Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes
K2CrO4
2.
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Kalsium, Ca2+
c) Penegasan kationCa2+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + (NH4)2CO3 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih (NH4)2CO3
2. Sampel + H2SO4 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih H2SO4
3. Sampel + (NH4)2C2O4 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih (NH4)2C2O4
4. Sampel + K2CrO4 Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes
K2CrO4
5. Sampel + C6FeK4N6 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih C6FeK4N6
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan IV, Kation Kalsium, Ca2+
b. Ba2+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL
2. Reaksi dengan KI
3. Reaksi dengan NaOH
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3 Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
(NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan IV
b) Pemisahan kation golongan IV
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + K2CrO4 Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
K2CrO4
2.
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Barium, Ba2+
c) Penegasan kationBa2+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + (NH4)2CO3 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih (NH4)2CO3
2. Sampel + H2SO4 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih H2SO4
3. Sampel + (NH4)2C2O4 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih (NH4)2C2O4
4. Sampel + K2CrO4 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
kuning K2CrO4
5.
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan IV, Kation Barium, Ba2+
4.5 Analisis Kation Golongan V
a. Na+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL -
2. Reaksi dengan KI -
3. Reaksi dengan NaOH -
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3 Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes
(NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan V
b) Pemisahan kation golongan V
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + NaOH Tidak timbul gas 2 tetes sampel
berbau amoniak + 1 tetes
NaOH>
dipanaskan
2. Sampel + C4H6O6 Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes
C4H6O6
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Natrium, Na+
c) Penegasan kationNa+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + C4H6O6 Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes
C4H6O6
2. Sampel + Kawat nikrom Timbul nyala Kawat nikrom
berwarna kuning dicelupkan
emas dalam sampel
kemudian
dibakar
3. Sampel + Asam pikrat Timbul kristal- 1 tetes sampel
kristal berbentuk > letakkan di
jarum halus kaca objek + 1
tetes asam
pikrat > amati
di bawah
mikroskop
4.
5.
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan V, Kation Natrium, Na+
b. K+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL
2. Reaksi dengan KI
3. Reaksi dengan NaOH
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3 Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes
(NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan V
b) Pemisahan kation golongan V
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + NaOH Tidak timbul gas 2 tetes sampel
berbau amoniak + 1 tetes
NaOH >
dipanaskan
2. Sampel + C4H6O6 Terbentuk endapan 1 tetes sampel
berwarna putih + 1 tetes
C4H6O6
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Kalium, K+
c) Penegasan kationK+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + C4H6O6 Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
putih C4H6O6
2. Sampel + Kawat nikrom Timbul nyala Kawat nikrom
berwarna ungu dicelupkan
dalam sampel
kemudian
dibakar
3. Sampel + Asam Pikrat Timbul kristal- 1 tetes sampel
kristal berbentuk > letakkan di
jarum kasar kaca objek + 1
tetes asam
pikrat > amati
di bawah
mikroskop
4.
5.
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan V, Kation Kalium, K+
c. NH4+
a) Penentuan golongan kation
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Reaksi dengan HCL -
2. Reaksi dengan KI -
3. Reaksi dengan NaOH -
4. Reaksi dengan (NH4)2CO3 Tidak terbentuk 1 tetes sampel
endapan + 1 tetes
(NH4)2CO3
Kesimpulan sementara : Termasuk kation golongan V
b) Pemisahan kation golongan V
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + NaOH Timbul gas berbau 2 tetes sampel
amoniak + 1 tetes
NaOH >
dipanaskan
2.
3.
4.
5.
6.
Kesimpulan sementara : Kation Amonium, NH4+
c) Penegasan kationNH4+
No Pengujian Hasil Pengamatan Keterangan
1. Sampel + NaOH Timbul gas berbau 2 tetes sampel
amoniak + 1 tetes
NaOH
>dipanaskan
2. Sampel di piring penguap Mengkristal 1 tetes sampel
diletakkan
pada piring
penguap >
dipijarkan
3. Sampel + Pereaksi Nessler Terbentuk 1 tetes sampel
endapan berwarna + 1 tetes
coklat pereaksi
Nessler
4.
5.
6.
Kesimpulan Akhir : Golongan V, Kation Amonium, NH4+

V. PEMBAHASAN
Analisis kualitatif dilakukan untuk mendeteksi keberdaam suatu unsur
kimia dalam suatu cuplikan yang tidak diketahui. dalam uji analisis ada dikatakan
menguji suatu sampel dengan menggunakan metode spesifik dan metode selektif,
metode spesifik yaitu metode pengujian suatu unsur dengan menggunakan
beberapa peeraksi, dan uji selektif yaitu metode pengujian suatu unsur dengan
menggunakan satu unsur saja.
Sebelum pengujian secara spesifik kita dapat melihat sampel yang
diberikan dengan menggunakan uji organoleptik yaitu uji dengan melihat warna,
bau dan bentuk selanjutnya kita menguji golongan dari sampel tersebut. Pengujian
golongan ini dengan menambahkan beberapa pereaksi sperti HCl dan teocitamid
salam suasana asam dan NH4OH dalam suasana basa. Setelah diketahui sampel
termasuk kedalam golongan sekian kita lanjutkan dengan uji penegasan dengan
menggunakan beberapa pereaksi.
Reagensia golongan untuk kation golongan I adalah HCl encer, dimana
kation-kation yang masuk dalam golongan ini akan mengendap sebagai gram
klorida yang berwarna putih. Kation dari golongan ini tidak akan mengendap
dengan penambahan reagensia dari golongan lain. Kation yang termasuk dalam
golongan ini adalah Pb2+, Hg22+, Ag+ dan reagensia untuk kation golongan II
adalah hodrogen sulfida baik itu gasnya ataupun larutannya yang
jenuh.Sedangkan reagensia untuk kation golongan III adalah amonium hidroksida.
Golongan I membentuk endapan dengan sam klorida encer. Dalam suasana
asam, klorida dan kation dari golongan lain larut. Kelebihan asam klorida yang
terlalu banyak dapat menyebabkan Ag larut kembali dalam bentuk kompleks.
Kation golongan I membentuk klorida-klorida yang tak larut, namun Pb sedikit
larut dalam air, dan kerena itu timbal tak pernah mengendap dengan sempurna
bila ditambahkan asam klorida encer kepada suatu cuplikan ion timbal yang
tersisa itu diendapkan. Pemisahan kation golongan I dari campuran sebagai garam
klorida didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam
sausana asam.
Kation golongan II ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Dasar
pembagian dalam sub golongan ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam
amonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub golongan tembaga tak larut
dalam reagensia ini.
Kation golongan III ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer. Namun
kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral.
Logam-logam diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang
diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida
dalam larutan air. Endapan hidroksida pada golongan ini bermacam-macam.
Kation golongan III membentuk sulfida yang lebih larut dibandingkan kation
golongan 2. Oleh karena itu, untuk mengendapkan kation golongan 3 sebagai
garam sulfida konsentrasi ion H+ dikurangi menjadi sekitar pH 9. Penambahan
amonium hidroksida dan amonium klorida juga dapat mencegah kemungkinan
mengendapnya Mg menjadi Mg(OH)2.
Golongan IV ialah golongan yang membentuk endapan dengan ammonium
karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit
asam, contohnya adalah kalsium dan barium. Pada penambahan asam asetat
larutan berwarna jernih dan larut setelah ditambahkan kalium kromat larutan
berwarna orange dan terbentuk endapan barium kromat yang tak larut dalam air
dan asam asetat. Warna orange dikarenakan penambahan asam asetat.
Pada percobaan ion kalsium dengan penambahan amonium karbonat
menghasilkan endapan putih kalsium karbonat dengan pendidihan endapan
menjadi bentuk kristal tetapi endapan larut dalam air yang mengandung asam
karbonat berlebihan (Saputro, Dwi. 2010). Pada percobaan kalsium dengan
penambahan asam sulfat encer terbentuk endapan tetapi setelah penambahan
alkohol kelarutanya berkurang, terbukti setelah penambahan alkohol endapan
agak halus dan larutan menjadi keruh. Pada penambahan amonium oksalat
menghasilkan endapan halus, endapan terbentuk lambat dari larutan necer, cepat
dari larutan pekat.
Garam-garam amonium umumnya adalah senyawa-senyawa yang larut dalam
air, dengan membentuk larutan yang tidak berwarna. Dengan reagen nessler
menghasilkan endapan coklat atau pewarnaan coklat atau kuning dihasilkan sesuai
dengan jumlah amonia atau ion amonia yang terdapat.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Kation golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan
asam klorida encer.
2. Kation golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida,
tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer.
3. Kation golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam
klorida encer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan amonium
sulfida dalam suasana netral atau amoniakal.
4. Kation golongan IV : Ialah golongan yang membentuk endapan dengan
ammonium karbonat dengan adanya amonium klorida dalam suasana
netral atau sedikit asam.
5. Kation golongan V : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan raegen-
reagen dari golongan I-IV.
6.2 Saran
Sebaiknya para pratikan mampu menggunakan sampel dengan baik dan
benar agar dapat menentukan golongan kationnya. Dibutuhkan juga ketelitian
dalam pratikum ini.

DAFTAR PUSTAKA
Cokrosarjiwanto. 1997. Kimia Analitik Kualitatif I. Yogyakarta : UNY.
Mulyono, HAM. 2005. Membuat Reagen Kimia. Jakarta : Bumi Aksara.
Saputro, Agung, Dwi. 2010. Reaksi-Reaksi Kation. Bogor : Universitas Pakuan.
Shevla, G. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta :
Kalman Media Pustaka.
Vogen. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT.Kalma Media.
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
Kation golongan I (Ag+)
1. Terbentuknya endapan putih ketika
diberi HCl encer.

Kation golongan II (Bi3+)


2. Terbentuk endapan ketika diberi
larutan KI.

Kation golongan III (Mg2+)


3. Terbentuk endapan ketika diberi
larutan NaOH.

Kation golongan IV
4. Terbentuk endapan putih pada
reaksi dengan amonium karbonat.

Kation golongan V
5. Terlihat kristal-kristal kasar pada
reaksi dengan asam pikrat.

Anda mungkin juga menyukai