Anda di halaman 1dari 16

BAB III

ANALISIS KATION ANION

3.1. Tujuan Percobaan


- Menentukan jenis kation pada sampel.
- Menentukan jenis anion pada sampel.
3.2. Tinjauan pustaka
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengenali komposisi atau struktur dalam bahan
kimia yang terdapat dalam sampel. Analisis kualitatif kation dan anion secara sistematis telah
berkembang cukup lama. Berkat kajian yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak
tahun 1840.
Adapun langkah langkah untuk menganalisis kation dan anion secara sistematis dengan
melalui diagram alir yang menggambarkan langkah sistematis untuk mengidentifikasi jenis
kation dan anion. Dalam diagram alir analisis kualitatif kation dan anion dimulai dari ion yang
ditanyakan, pereaksi yang ditambahkan, kondisi eksperimen dan rumus kimia yang
dihasilkan. Gambar umum yang biasa digunakan adalah aliran kebawah, yang endapannya
dituliskan di sebelah kiri, sedangkan larutannya dituliskan di sebelah kanan.

Ion ion yang akan diidentifikasi

Pereaksi, kondisi

Endapan atau padatan tak larut Ion dalam larutan


Peraksi, kondisi Peraksi, kondisi

Endapan Larutan Endapan Larutan


Gambar 3.1. Skema umum diagram alir analisis kation dan anion
(M. Sodiq, 2005)
Adapun syarat-syarat analisis kualitatif untuk menganalisis kation dan anion yaitu:
- Keasaman
Asam sebagai setiap zat sembarang baik dalam bentuk molekul ataupun ion yang
menyumbang proton (H+) yang sebagai donor proton, dan zat yang larut membentuk ion
yang positif.
- Kebasaan
Basa sebagai setIap zat sembarang baik dalam bentuk molekul ataupun ion yang
menerima proton sebagai akseptor proton dan zat yang terlarut membentuk ion yang
negatif.
- Kelarutan/pengendapan
Endapan merupakan zat yang dapat memisahkan diri dari suatu fase padat keluar dari
larutan. Karena hasil kelarutan sangat penting dalam membentuk endapan.
- Pembentukan senyawa kompleks
Pembentukan kompleks yaitu suatu analisis kualitatif yang banyak menggunakan reaksi
sehingga menghasilkan pembentukan yang kompleks
- Oksidasi reduksi (redoks)
Oksidasi reduksi yaitu penggabungan ion, dimana bilangan oksidasi spesi- spesi yang
bereaksi tidaklah berubah namun terdapat sejumlah reaksi dimana keadaan oksidasi
berubah, yang disertai dengan pertukaran elektron antara pereaksi.
- Ekstraksi
Ekstraksi yaitu suatu zat tertentu yang lebih mudah larut dalam pelarut-pelarut tertentu
dibandingkan dengan pelarut yang lain (Svehla, 1990).
Analisis kualitatif sistematik kation kation diklasifikasikan dalam lima golongan
berdasarkan sifat- sifat kation itu terhadap reagensia. Reagensia golongan yang dipakai untuk
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida,
dan amonium karbonat. Klasifikasi ini berdasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia-reagensia ini dengan endapan atau tidak.
Kelima golongan kation dan ciri ciri khas golongan ini adalah
- Golongan satu
Golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini
adalah timbel, merkurium (I), dan perak
Contoh reaksi: Pb2+ + 2Cl- PbCl2
Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2
Ag+ + Cl- AgCl
- Golongan dua
Kation ini tidak bereaksi dengan asam klorida, akan tetapi membentuk endapan jika
direaksikan menggunakan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion
yang terdapat pada golongan ini yaitu merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik
(III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III) (IV)
Contoh reaksi: 2Bi3+ + 3H2S Bi2S3 + 6H+
Cu2+ + H2S CuS + 2H+
Cd2+ + H2S CdS + 2H+
2As3+ + 3H2S As2S3 + 6H+
AsO34- + H2S AsO32- + S + H2O
2Sb3+ + 3H2S Sb2S3 + 6H+
Sn2+ + H2S SnS + 2H+
Sn4+ + 2H2S SnS2 + 4H+
- Golongan ketiga
Kation pada golongan ini tidak akan beraksi dengan asam klorida encer ataupun dengan
hidrogen sulfida dalam suasan asam mineral encer tidak akan bereaksi, akan tetapi ion
golongan ini akan membentuk endapan jika direaksikan menggunakan amonium sulfida
dalam suasana amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi
(II), besi (III), kromium (III), alumunium, zink, dan mangan (II)
Contoh reaksi: Fe2+ + S2 FeS
2Fe3+ + 3S2- 2FeS +S
Co2+ + S2- CoS
Mn2+ + S2- MnS
- Golongan empat
Ion-ion yang berada pada golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan
III. Akan tetapi golongan ini membentuk endapan jika direaksi dengan amonium
karbonat, dengan adanya amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation
yang terdapat dalam golongan ini yaitu kalsium, strontium, dan barium
Contoh reaksi: NH4+ + CO32- BaCO3
Sr2+ + CO32- SrCO3
Ca2+ + CO32- CaCO3
- Golongan lima
Ion-ion yang berada pada golongan ini pada umunya tidak akan bereaksi dengan
reagensia-reagensia golongan sebelumnya, dan merupakan golongan kation yang terakhir,
yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
Untuk mengetahui ion pada golongan ini yaitu dengan menggunakan uji nyala atau uji
kering (Svehla, 1985)
Untuk mengidentifikasi ion anion dapat dilakukan dengan megunakan reaksi
identifikasi, reaksi pengenalan, dan reaksi penentuan. Dan adapun cara yang digunakan untuk
mengidentifikasi yaitu meliputi
- Warna
Dengan menggunakan bahan yang akan diidentifikasi adalah ion Fe 3+, dengan
menambahkan larutan SCN- maka larutan akan berubah warna menjadi merah
- Pembentukan endapan atau melarutnya endapan
Semisal bahan yang akan diidentifikasi adalah ion Pb 2+, dengan menambahkan HCl akan
didapatkan endapan bewarna putih

- Endapan berwarna
Dengan menggunakan bahan yang akan diidentifikasi adalah ion Ba 2+, akan menghasilkan
endapan kromat yang bewarna kuning

- Adsorpsi zat berwarna


Pada pewarnaan serat tekstil digunakan prinsip adsorpsi. Pada proses ini serat tekstil akan
ditambahkan mordan untuk mengikat zat pewarna. Semisal Al(OH) 3 dengan aluminon
akan menghasilkan warna merah (Hiskia, 2012).
Anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan, proses- proses yang dipakai dapat
dibagi kedalam kelas (A) dapat indenfikasinya melibatkan prodak-prodak yang mudah
menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-basa. Kelas (A) dibagi lagi dalam
beberapa sub-kelas:

i. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer seperti: karbonat,
hidrogen karbonat (Bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hidroklorid, sianida, dan
sianat.
contoh reaksi: CO2-3 + 2H+ CO2 + H2O

ii. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat seperti: florida, heksaflorosolikat,
klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permangat, bromat, borat,
heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tertrat, dan
sitrat.
contoh reaksi : 2F + H2SO4 H2F2 + SO42-

Kelas (B) adalah indentifikasi yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas
(B) dibagi lagi kedalam beberapa sub-kelas:

i. Reaksi pengendapan
Seperti: Sulfat, petroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat,
dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat.
SO2-4 + Ba2+ BaSO4

ii. Oksisdasi dan reduksi dalam larutan


seperti: manganat, permangat, kromat, dan dikromat.
2CrO2-4 + 2H+ Cr2O72- + H2O
(Svehla, 1979).
Larutan merupakan suatu percampuran yang terdiri dari dua zat atau lebih dengan
perbandingan yang dapat berubah. Larutan berbentuk cair, dan satu zat yang dalam jumlah
besar dinamakan pelarut dan sedangkan zat yang berjumlah kecil disebut terlarut (Nurdin,
2009)
Endapan merupakan suatu parikel – partikel dari sebuah larutan yang menggumpal didasar
yang cukup besar untuk memisah dari larutan(Underwood 1998).
Faktor yang dapat mempengaruhi kesempurnaaan reaksi pada pengendapan antara lain
reagen yang digunakan, pH reaksi, suhu, dan waktu(Mutia, 2015).
Dalam dunia industri uji anion dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kit-kit Reagent
analisis kualitatif dalam bentuk larutan maupun strip indicator, dan juga dikembangkan
menjadi peralatan dalam bentuk digital(Arfiani, 2017).
Secara alami, senyawa alumina siliko-fosfat hasil modifikasi mineral silikat alam
(zeolit) dengan senyawa ammonium dihidrogen fosfat (ADHP) dengan substitus. Diujikan
terhadap air tanah, zeolit bersifat sebagai penukar kation, namun secara efektif sifat
tersebut tergantung pada tingkat porositas, kerapatan tetrahedral, T(Al,Si) ataupun
kerangka densitasnya. Struktur zeolit dapat disubstitusi secara isomorf oleh gugus lain seperti
PO2+,sehingga struktur baru dapat berfungsi sebagai penukar kation maupun anion. Hasil
Pengujian menunjukkan bahwa efektifitasan senyawa alumina siliko fosfat terhadap kation
kalsium lebih besar dari pada kaium, magnesium, natrium, serta dapat menurunkan
konsentrasi anion yang bermuatan negatif dua (sulfat). Akan tetapi belum dapat menurunkan
anion bermuatan negatif satu (klorida) dan kemampuan tukar kation terhada kalsium.
(Dewi, 2004).

3.3. Tinjauan Bahan


A. Aquadest
- rumus molekul : H2O
- bentuk fisik : cair
- bau : tak berbau
- berat molekul : 18,02 g/mol
- densitas : 1,00 g/cm3
- pH :7
- titik didih : 100 oC (212 oF)
- titik lebur : 0 oC
- warna : tak berwarna
B. Asam klorida
- rumus molekul : HCl
- bentuk fisik : cair
- bau : pedih
- berat molekul : 36,46 g/mol
- densitas : 1,09 g/cm3
- pH : >1
- titik didih : - 85 oC
- titik lebur : -113.9 oC
- warna : tak berwarna
C. Natrium hidroksida
- rumus molekul : NaOH
- bentuk fisik : padatan
- bau : tak berbau
- berat molekul : 40 g/mol
- densitas : 1,01 g/cm3
- pH : 13,5
- titik didih : 1388 oC
- titik lebur : 323 oC
- warna : putih

D. Hidrogen sulfida
- rumus molekul : H2S
- bentuk fisik : gas
- bau : berbau seperti telur busuk
- berat molekul : 34,08 g/mol
- densitas : 1.188
- pH : 13
- titik didih : - 60,2 oC
- titik lebur : -86 oC
- warna : tak berwarna
E. Amonium sulfida
- rumus molekul : (NH4)2S
- bentuk fisik : cair
- bau : telur busuk
- berat molekul : 53,49 g/mol
- densitas : 1,769g/cm3
- pH :7
- titik didih : 100 oC
- titik lebur : 235 oC
- warna : kuning muda
F. Kalium kromat
- rumus molekul : K2CrO4
- bentuk fisik : padat
- bau : tak berbau
- berat molekul : 194,19 g/mol
- densitas :  2,69 g/cm3 
- pH : 3,6
- titik didih : >500 oC
- titik lebur : 975oC
- warna : kuning
G. Asam sulfat
- rumus molekul : H2SO4
- bentuk fisik : cairan
- bau : tak berbau
- berat molekul : 98,08g/mol
- densitas : 1,84 g/cm3
- pH : 0,3
- titik didih : 270°C
- titik lebur : -35oC
- warna : tidak berwarna
3.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Ball pipet - Aquadest (H2O)
- batang pengaduk - HCl ( asam klorida)
- Beakerglass - H2SO4 (asam sulfat)
- botol Aquadest - H2S (hidrogen sulfida)
- bunsen - K2CrO4 (Kalium kromat)
- cawan penguap - NaOH (natrium hidroksida)
- gelas arloji - (NH4)2S (amonuim sulfat)
- penjepit tabung reaksi
- pipet tetes
- pipet volum
- rak tabung reaksi
- spatula
- tabung reaksi
- Vacum fest
3.5 Prosedur Percobaan
A. Uji kation
- Uji fisik dengan mengamati dan mencatat karakteristik sampel
- Mengambil sampel secukupnya, lalu menambahkan Aquadest, kocok hingga
homogen amati perubahan dan catat
- Uji golongan, masukkan larutan HCl ke dalam larutan sampel yang sudah dibuat
kemudian diamati
- Uji identifikasi, masukkan larutan NaOH ke dalam larutan sampel, kocok hingga
homogen lalu mengamati perubahan yang terjadi, mengulangi percobaan dengan
larutan H2S, (NH4)2S, dan K2CrO4.
B. Uji anion
- Memasukkan sampel ke dalam tabung reaksi kemudian dilarutkan dengan sedikit
Aquadest, kocok hingga homogen, amati perubahan dan catat
- Memasukkan larutan H2SO4 ke dalam larutan sampel, amati perubahan
- Memasukkan larutan Aquadest kemudian amati perubahan.
3.6. Pengamatan Percobaan
Tabel Pengamatan 3.1
No Perlakuan Pengamatan Kesimpulan
A. Uji Kation
a. Uji fisik bentuk : serbuk
bau : tak berbau
warna : biru
b. Uji golongan Sampel + Aquadest
Lar.1
Bentuk : larutan
Bau : tak berbau
Warna : bening
Lar. 1 + HCl Lar.2
Bentuk : larutan
Bau : tidak berbau
Warna : endapan putih
Lar.1 + NaOH
c. Uji identifikasi
Lar. 2
Bentuk : larutan
Bau : tidak berbau
Warna : putih keruh
Lar.1+ H2S Lar.3
Bentuk : larutan
Bau : berbau
menyengat
Warna : putih bening
Lar.1 +(NH4)2S + H2S
Lar.4
Bentuk : larutan
Bau : tak berbau
Warna : bening
Golongan IV karena
Lar. 1 + K2CrO4
menghasilkan warna
Lar. 5
kuning dan tak larut yaitu
Bentuk : larutan
Ba2+
Bau : berbau
menyengat
Warna : kuning muda
tak larut

B. Uji Anion
a.Uji fisik Sampel :
Bentuk : kristal padatan
Bau : tak berbau
Warna : putih
b. Uji kelas Sampel + Aquadest
Lar. 1
Bentuk : cair
Bau : tidak berbau
Warna : putih bening
Lar.1+H2SO4 Lar.2 Panas, mendidih dan
Bentuk : larutan menghasilkan uap.
Bau : tidak berbau
Warna : putih susu
Lar.2+ Aquadest Anion kelas A, karena
Lar. 3 terjadi melepaskan gas.
Bentuk : larutan Ditemukan anion Cl- dan
Bau : tidak berbau ditemukan senyawa BaCl2
Warna : putih susu
3.7. Persamaan Reaksi
a. Uji kation
- Ba2+ + HCl BaCl2 putih

(Barium) (Asam klorida) (Barium klorida)


- Ba2+ + NaOH Ba(OH)2
(Barium) (Natrium hidroksida) (Barium hidroksida)
- Ba2+ + H2S
(Barium) (Gas hidrogen sulfida)
- Ba2+ + (NH4)2S
(Barium) ( Amonium sulfida)
- Ba2+ + K2CrO4 Ba2CrO4
(Barium) (Kalium kromat) (Barium kromat)
b. Uji anion
- Cl2+ + H2SO4 HCl + SO4
(Klorida) (Asam sulfat)
3.8. Dokumentasi
A. Uji kation

Gambar
Gambar3.3.
3.2.Uji
Ujigolongan
fisik I

Gambar 3.4. Uji identifikasi


Gambar 3.5. Uji identifikasi
golongan I
golongan II
Gambar 3.7. Uji identifikasi
golongan III
Gambar 3.6. Uji identifikasi
golongan II

Gambar 3.8. Uji identifikasi


golongan IV

B.Uji Anion
Gambar
Gambar
3.10. Uji
3.9.kelas
Uji fisik
A
3.9. Pembahasan
Melakukan uji kation langkah yang pertama yaitu melakukan uji fisik, dengan cara
mengamati dan mencatat karakteristik sampel, sampel berupa kristalan padatan yang tidak
berbau. Lalu melarutkan
sampel dengan
menambahkan
Aquadest secukupnya, dan
menghasilkan
larutan berwarna putih
bening tak berbau. Setelah
itu menambahkan
HCl ±1 mL, HCl
berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel tersebut termasuk dalam golongan satu, sampel
pada saat direaksikan dengan HCl menjadi larutan endapan putih. Selanjutnya melarutkan
sampel kembali dengan menambahkan sedikit NaOH berfungsi untuk mengetahui bahwa
sampel tersebut termasuk golongan satu, pada tabung reaksi dan terjadi larutan putih keruh
tak berbau. Sesudah itu, larutan sampel tersebut ditambahkan dengan gas H 2S, Penambahan
gas H2S berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel termasuk dalam golongan dua, dan terjadi
larutan berwarna putih bening dan berbau menyengat. Setelah itu melarutkan sampel yang
ditambahkan (NH4)2S berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel termasuk golongan tiga dan
terjadi larutan berwarna bening tak berbau. Lalu , melarutkan sampel deengan ditambahkan
K2CrO4 berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel termasuk golongan empat, dan terjadi
larutan berwarna kuning muda tak larut. Sehingga terbukti bahwa sampel tersebut adalah
kation Ba2+ golongan IV dengan cara uji identifikasi
Melakukan uji anion, melarutkan sampel dengan sedikit Aquadest ke dalam tabung
reaksi. Lalu menambahkan H2SO4 dan terjadi perubahan warna putih susu dan mengeluarkan
gas dan dapat disimpulkan bahwa sampel anion tersebut adalah anion kelas B yaitu Cl-.

3.10. Kesimpulan
- Jenis kation yang terdapat pada sampel adalah golongan IV yaitu Ba2+
- Jenis anion yang terdapat pada sampel adalah kelas A yaitu Cl-.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 2012. Kimia analitik kualitatif (Analisis Kualitatif Konvensional). Jakarta:
Penerbit PT Citra Aditya Bakti.
Ibnu, Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: Universitas Negeri Malang.
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro . Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Day,R.A. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Riyanto, Nurdin. 2009. Super Genius Olimpiade Kimia SMA.Yogyakarta:pustaka widyatama.
Fatimah, Dewi.2004. Pengkajian Senyawa Alumina Siliko-Fosfat sebagai Pengolah Air
Bermasalah: Studi Kasus Air Tanah Pantura (Bekasi dan Karawang). Bandung: Puslit
Geoteknologi LIPI. Vol. 3 . ISSN:1411-6723 (Diakses tanggal 7 Desember 2018).
Mutia, Anggraini. 2015. Pengendapan Uranium dan Thorium Hasil Pelarut Slag II. Jakarta:
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir. Vol. 36 No. 2. ISSN 0854 – 1418 (Diakses
tanggal 6 Desember 2018)
Nur, Arfiani. 2017. Sintesis Kemosensor Anion Senyawa 4-(2,6-difenil-Piridin-4-Il)-
2-Metoksi-Fenol Dari Vanilin. Sulawesi: Stikes Panrita Husada Bulukumba. Vol.12.
ISSN 1412-5064(Diakses tanggal 7 Desember 2018).

Anda mungkin juga menyukai