Pereaksi, kondisi
- Endapan berwarna
Dengan menggunakan bahan yang akan diidentifikasi adalah ion Ba 2+, akan menghasilkan
endapan kromat yang bewarna kuning
i. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer seperti: karbonat,
hidrogen karbonat (Bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hidroklorid, sianida, dan
sianat.
contoh reaksi: CO2-3 + 2H+ CO2 + H2O
ii. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat seperti: florida, heksaflorosolikat,
klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat, perklorat, permangat, bromat, borat,
heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tertrat, dan
sitrat.
contoh reaksi : 2F + H2SO4 H2F2 + SO42-
Kelas (B) adalah indentifikasi yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas
(B) dibagi lagi kedalam beberapa sub-kelas:
i. Reaksi pengendapan
Seperti: Sulfat, petroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat,
dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat.
SO2-4 + Ba2+ BaSO4
D. Hidrogen sulfida
- rumus molekul : H2S
- bentuk fisik : gas
- bau : berbau seperti telur busuk
- berat molekul : 34,08 g/mol
- densitas : 1.188
- pH : 13
- titik didih : - 60,2 oC
- titik lebur : -86 oC
- warna : tak berwarna
E. Amonium sulfida
- rumus molekul : (NH4)2S
- bentuk fisik : cair
- bau : telur busuk
- berat molekul : 53,49 g/mol
- densitas : 1,769g/cm3
- pH :7
- titik didih : 100 oC
- titik lebur : 235 oC
- warna : kuning muda
F. Kalium kromat
- rumus molekul : K2CrO4
- bentuk fisik : padat
- bau : tak berbau
- berat molekul : 194,19 g/mol
- densitas : 2,69 g/cm3
- pH : 3,6
- titik didih : >500 oC
- titik lebur : 975oC
- warna : kuning
G. Asam sulfat
- rumus molekul : H2SO4
- bentuk fisik : cairan
- bau : tak berbau
- berat molekul : 98,08g/mol
- densitas : 1,84 g/cm3
- pH : 0,3
- titik didih : 270°C
- titik lebur : -35oC
- warna : tidak berwarna
3.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan: B. Bahan-bahan yang digunakan:
- Ball pipet - Aquadest (H2O)
- batang pengaduk - HCl ( asam klorida)
- Beakerglass - H2SO4 (asam sulfat)
- botol Aquadest - H2S (hidrogen sulfida)
- bunsen - K2CrO4 (Kalium kromat)
- cawan penguap - NaOH (natrium hidroksida)
- gelas arloji - (NH4)2S (amonuim sulfat)
- penjepit tabung reaksi
- pipet tetes
- pipet volum
- rak tabung reaksi
- spatula
- tabung reaksi
- Vacum fest
3.5 Prosedur Percobaan
A. Uji kation
- Uji fisik dengan mengamati dan mencatat karakteristik sampel
- Mengambil sampel secukupnya, lalu menambahkan Aquadest, kocok hingga
homogen amati perubahan dan catat
- Uji golongan, masukkan larutan HCl ke dalam larutan sampel yang sudah dibuat
kemudian diamati
- Uji identifikasi, masukkan larutan NaOH ke dalam larutan sampel, kocok hingga
homogen lalu mengamati perubahan yang terjadi, mengulangi percobaan dengan
larutan H2S, (NH4)2S, dan K2CrO4.
B. Uji anion
- Memasukkan sampel ke dalam tabung reaksi kemudian dilarutkan dengan sedikit
Aquadest, kocok hingga homogen, amati perubahan dan catat
- Memasukkan larutan H2SO4 ke dalam larutan sampel, amati perubahan
- Memasukkan larutan Aquadest kemudian amati perubahan.
3.6. Pengamatan Percobaan
Tabel Pengamatan 3.1
No Perlakuan Pengamatan Kesimpulan
A. Uji Kation
a. Uji fisik bentuk : serbuk
bau : tak berbau
warna : biru
b. Uji golongan Sampel + Aquadest
Lar.1
Bentuk : larutan
Bau : tak berbau
Warna : bening
Lar. 1 + HCl Lar.2
Bentuk : larutan
Bau : tidak berbau
Warna : endapan putih
Lar.1 + NaOH
c. Uji identifikasi
Lar. 2
Bentuk : larutan
Bau : tidak berbau
Warna : putih keruh
Lar.1+ H2S Lar.3
Bentuk : larutan
Bau : berbau
menyengat
Warna : putih bening
Lar.1 +(NH4)2S + H2S
Lar.4
Bentuk : larutan
Bau : tak berbau
Warna : bening
Golongan IV karena
Lar. 1 + K2CrO4
menghasilkan warna
Lar. 5
kuning dan tak larut yaitu
Bentuk : larutan
Ba2+
Bau : berbau
menyengat
Warna : kuning muda
tak larut
B. Uji Anion
a.Uji fisik Sampel :
Bentuk : kristal padatan
Bau : tak berbau
Warna : putih
b. Uji kelas Sampel + Aquadest
Lar. 1
Bentuk : cair
Bau : tidak berbau
Warna : putih bening
Lar.1+H2SO4 Lar.2 Panas, mendidih dan
Bentuk : larutan menghasilkan uap.
Bau : tidak berbau
Warna : putih susu
Lar.2+ Aquadest Anion kelas A, karena
Lar. 3 terjadi melepaskan gas.
Bentuk : larutan Ditemukan anion Cl- dan
Bau : tidak berbau ditemukan senyawa BaCl2
Warna : putih susu
3.7. Persamaan Reaksi
a. Uji kation
- Ba2+ + HCl BaCl2 putih
Gambar
Gambar3.3.
3.2.Uji
Ujigolongan
fisik I
B.Uji Anion
Gambar
Gambar
3.10. Uji
3.9.kelas
Uji fisik
A
3.9. Pembahasan
Melakukan uji kation langkah yang pertama yaitu melakukan uji fisik, dengan cara
mengamati dan mencatat karakteristik sampel, sampel berupa kristalan padatan yang tidak
berbau. Lalu melarutkan
sampel dengan
menambahkan
Aquadest secukupnya, dan
menghasilkan
larutan berwarna putih
bening tak berbau. Setelah
itu menambahkan
HCl ±1 mL, HCl
berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel tersebut termasuk dalam golongan satu, sampel
pada saat direaksikan dengan HCl menjadi larutan endapan putih. Selanjutnya melarutkan
sampel kembali dengan menambahkan sedikit NaOH berfungsi untuk mengetahui bahwa
sampel tersebut termasuk golongan satu, pada tabung reaksi dan terjadi larutan putih keruh
tak berbau. Sesudah itu, larutan sampel tersebut ditambahkan dengan gas H 2S, Penambahan
gas H2S berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel termasuk dalam golongan dua, dan terjadi
larutan berwarna putih bening dan berbau menyengat. Setelah itu melarutkan sampel yang
ditambahkan (NH4)2S berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel termasuk golongan tiga dan
terjadi larutan berwarna bening tak berbau. Lalu , melarutkan sampel deengan ditambahkan
K2CrO4 berfungsi untuk mengetahui bahwa sampel termasuk golongan empat, dan terjadi
larutan berwarna kuning muda tak larut. Sehingga terbukti bahwa sampel tersebut adalah
kation Ba2+ golongan IV dengan cara uji identifikasi
Melakukan uji anion, melarutkan sampel dengan sedikit Aquadest ke dalam tabung
reaksi. Lalu menambahkan H2SO4 dan terjadi perubahan warna putih susu dan mengeluarkan
gas dan dapat disimpulkan bahwa sampel anion tersebut adalah anion kelas B yaitu Cl-.
3.10. Kesimpulan
- Jenis kation yang terdapat pada sampel adalah golongan IV yaitu Ba2+
- Jenis anion yang terdapat pada sampel adalah kelas A yaitu Cl-.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia. 2012. Kimia analitik kualitatif (Analisis Kualitatif Konvensional). Jakarta:
Penerbit PT Citra Aditya Bakti.
Ibnu, Sodiq. 2005. Kimia Analitik I. Malang: Universitas Negeri Malang.
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro . Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Day,R.A. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Riyanto, Nurdin. 2009. Super Genius Olimpiade Kimia SMA.Yogyakarta:pustaka widyatama.
Fatimah, Dewi.2004. Pengkajian Senyawa Alumina Siliko-Fosfat sebagai Pengolah Air
Bermasalah: Studi Kasus Air Tanah Pantura (Bekasi dan Karawang). Bandung: Puslit
Geoteknologi LIPI. Vol. 3 . ISSN:1411-6723 (Diakses tanggal 7 Desember 2018).
Mutia, Anggraini. 2015. Pengendapan Uranium dan Thorium Hasil Pelarut Slag II. Jakarta:
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir. Vol. 36 No. 2. ISSN 0854 – 1418 (Diakses
tanggal 6 Desember 2018)
Nur, Arfiani. 2017. Sintesis Kemosensor Anion Senyawa 4-(2,6-difenil-Piridin-4-Il)-
2-Metoksi-Fenol Dari Vanilin. Sulawesi: Stikes Panrita Husada Bulukumba. Vol.12.
ISSN 1412-5064(Diakses tanggal 7 Desember 2018).