Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK
KATION GOLONGAN 1

Di Susun Oleh:
Reyani Dita Rahmadani (2304034013)

Dosen Pengampu;
Dr. Adia Putra Wirman, M.Si

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERITAS MUHAMMADIYAH PROF DR. HAMKA
JAKARTA
2024
A. Hari & Tanggal :
Selasa, 19 Maret 2024
B. Judul: Kation Golongan 1
C. Kelompok dan No. Sampel : Kelompok 4, Sampel E, D, F
D. Tujuan
1. Dapat mengindentifikasi kation golongan 1 yaitu Pb2+, Hg+, dan Ag+ yang dapat
dalam sampel dengan tepat dan dapat menunjukan reaksi yang spesifik untuk setiap
kation yang terdapat dalam sampel.
2. Dapat Memisahkan kation golongan satu dari sempel

E. Prinsip
Dari Praktikum uji kation golongan satu dalam sampel E,D,F dengan
menambahkan preaksi golongan dan pengujian reaksi spesifik pada sampel

F. Dasar Teori
Analisis kualitatif adalah metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan kandungan suatu unsur kimia pada suatu zatyang tidak diketahui
komposisinya (Harvey, 2000). Analisis kualititatif merupakan metode efektif yang
dapat digunakan untuk mempelajarikandungan suatu larutan. Metode analisis
kualitatif menggunakan pereaksi golongan/selektif dan pereaksi spesifik.Penggunaan
pereaksiini bertujuan untuk mengetahui kation dan anion yang terdapat dalamsuatu
larutan (Patnaik, 2004).
Reaksi spesifik adalah reaksi khas yang merupakan reaksi antara bahan tertentu
dengan pereaksi spesifik untuk bahan tersebut. Contoh reaksi ini adalah reaksi pada
metode spot test Reaksi sensitif adalahreaksi peka yang mampu menunjukkan
keberadaan bahan yang hanya berjumlah sedikit sekali tetapi sudah tampak hasilnya
dengan jelas. Pereaksi selektif adalah pereaksi khas (karakteristik) bereaksi dengan
beberapa jenis zat. Misalnya, suatu sampel mengandung beberapa kation Hg ²+, Hg+,
Ba ²+, Ag ²+, dan Zn ²+ ditambahkan laruran NaCI, terbentuk endapan warna putih
dari Hg ²+ CI 2+, PbCI ² dan AgCI. Kation-kation lainnya Hg +, Ba ²+ dan Zn ²+
dengan NaCI tidak mengendap, dalam hal ini larutan Nacl adalah preaksi selestif
untuk Ag+, Pb ²+ dan Hg +. Dalam metode analisis kualitatif, uji-uji identifikasi dapat
digolongkan menjadi pereaksi spesifik, pereaksisensitif, dan pereaksi selektif karena
pereaksi tersebut digunakan untuk dapat membedakan endapan yang terjadi antara
golongan I dengangolongan lainnya. Contoh dari reaksi selektif dapat dilihat pada uji
golongan klorida dimana reaksi selektif yang terjadi dapat memisahkanion golongan
klorida dengan ion lainnya (Harjadi 1989).
Golongan Kation :
Reagensia yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah:
1. HCI
2. H ²S
3. (NH 4) ²S
4. (NH 4)² CO ³
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Klasifikasi kation yang paling
umum didasarkan atas perbedaankelarutan dari klorida, sulfat dan karbonat dari
kation tersebut. Ciri-cirikhas golongan I adalah sebagai berikut: Kation golongan I :
Timbel (II), Merekurium (I), dan Perak (I) Pereaksi golongan : Asam klorida encer
(2M) Reaksi golongan : endapan putih timbale klorida (PbCl²), Merkurium(I) klorida
(Hg ² Cl ²), dan perak klorida (AgCl) Kation golongan pertama, membentuk klorida-
klorida yang tak larut. Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu
timbal tak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer
kepada suatu cuplikan; Ion timbal yang tersisa itu, diendapkan secara kuantitatif
dengan H²S (Hidrogen Sulfida) dalam suasana asam bersama-sama kation golongan
dua. Nitrat dari kation-kation golongan pertama sangat mudah larut diantara sulfat -
sulfat, timbal praktis tidak larut, sedang perak sulfat jauh lebih banyak. Kelarutan
merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak
larut. Sedangkan pengendapan timbel halida tidak sempurna dan endapan itu
mudahsekali larut dalam air panas. Sulfida tidak larut. Asetat-asetat lebihmudah larut,
meskipun perak asetat bisa mengendap dari larutan yangagak pekat. Hidroksida dan
karbonat akan diendapkan denganreagensia yang jumlahnya ekuivalen, tetapi pada
reagensia berlebihan, ia dapat bergerak dengan bermacam-macam cara. Dimana ada
perbedaan dalam sifat-sifat zat ini terhadap ammonia. (Vogel.1990)
G. Alat dan Bahan:
a. Alat :
- Tabung reaksi
- Bunsen
- Rak Tabung Reaksi
- Penjepit tabung reaksi
b. Bahan :
- HCI
- NH40H
- HN03
- KI
- K2Cr04
- NaOH
- Na2S
- Cu
- Aquadest

H. Prosedur kerja:
1. 1/2 dari larutan asal ditambahkan 1 tetes HCL 6 M sampai tidak terbentuk endapan
lagi. Selanjutnya dilakukan pemisahan pendapan endapan dengan larutan dengan
pemusing.
2. Endapan yang mungkin terjadi mungkin mengandung endapan putih PbCl2, Hg2C12,
dan AgCl. Selanjutnya endapan dicuci dua kali dengan air yang mengandung HCI 2
M dan dipanaskan lalu segera dipusingkan.
3. Cuci endapan dengan air panas sampai air cucian tidak memberikan endapan dengan
K2CrO4 1 M dimana tandanya Pb telah hilang dengan sempurna lalu tambahkan 1
ml NH4OH.
4. Larutan mungkin mengandung PbCl, bagi larutan menjadi 2:
a. Tambahkan 1 tetes K2CrO4 1 M akan terbentuk endapan kuning.
b. Tambahkan 1 tetes H2SO4 2 M akan terbentuk endapan putih.

5. Endapan hitam yang terdiri dari HgNH,CI + Hg menunjukkan adanya Hg2+


6. Larutan mungkin mengandung Ag (NH3)22+ bagi larutan menjadi 2:
a. Asamkan dengan HNO3 2 M akan terbentuk endapan putih.
b. Tambahkan beberapa tetes Ki terjadi endapan kuning.
I. Hasil

J. Pembahasan
- Kation :
Kation adalah ion positif yang terbentuk ketika atom kehilangan satu atau lebih
elektron. Proses ini terjadi karena atom ingin mencapai konfigurasi elektron
yang lebih stabil, seringkali dengan menyerahkan satu atau beberapa elektron ke
atom lain yang memiliki kecenderungan untuk menerima elektron. Ketika atom
kehilangan elektron, jumlah proton dalam inti atom tetap sama, tetapi jumlah
elektron menjadi lebih sedikit, sehingga muatan bersihnya menjadi positif.
Kation dapat terbentuk dari atom-atom logam karena cenderung kehilangan
elektron untuk mencapai konfigurasi elektron paling luar yang mirip dengan gas
mulia terdekat. Contohnya adalah ion natrium (Na+) yang terbentuk ketika atom
natrium kehilangan satu elektron, dan ion magnesium (Mg2+) yang terbentuk
ketika atom magnesium kehilangan dua elektron.
Kation memiliki sifat-sifat tertentu, termasuk kemampuan untuk membentuk
ikatan ionik dengan anion (ion negatif), membentuk kristal, dan berperan penting
dalam banyak proses kimia dan biologis. Mereka juga memiliki pengaruh yang
signifikan dalam bidang seperti elektrokimia, pemrosesan logam, dan ilmu
hayati.
- Atom Kation :
1. Alumunium
2. Amonium
3. Barium
4. Besi II
5. Besi III
6. Kalsium
7. Perak
8. Kalsium
Golongan Kation :
• Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan
kation dari golongan lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk
pengendapkan kation golongan I memiliki dua keuntungan yaitu memperoleh
endapan klorida semaksimal mungkin dan menghindari terbenuknya endapan
BIOCI dan SbOCI. Kelebihan asam klorida yang terlalu banyak dapat
menyebabkan AgCl dan PbCl 2 larut kembali dalam bentuk kompleks sedangkan
klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap stabil.
Tabel Identifikasi Kation Golongan I:

• Golongan II sering disebut juga sebagai asam hidrogen sulfida atau glongan
tembaga timah. Klorida, nitrat, dan sulfat sangat mudah larut dalam air.
Sedangkan sulfida, hidroksida dan karbonatnya tak larut.
Kation golongan II : Merkuri (II), timbal (II), bismuth (III), tembaga (II),
kadmium (II), arsen (III) dan (V), stibium (III), dan timah (II)
Reagensia golongan : hydrogen sulfida (gas atau larutan-air jenuh)
Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna HgS (hitam), PbS
(hitam), Bi2S3(coklat), AS2S3 (kuning), Sb2S3 (jingga), SnS2 (coklat) dan SnS2
(kuning)
Tabel Identifikasi Kation Golongan II :

• Kation golongan III ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer (buffer ammonium-amonium
klorida). Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn. Logam-
logam diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang
diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam
larutan air.besi, almunium, dan mangan (sering disertai sedikit mangan) atau
golongan IIIA juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan
adanya amonium klorida. Endapan hidroksida pada golongan ini bermacam-macam.
Kation golongan IIIB diendapkan sebagai garam sulfidnya dengan mengalirkan gas
H2S dalam larutan analit yang suasananya basa (dengan larutan buffer NH4Cl dan
NH4OH).
Tabel Identifikasi Kation Golongan III :

• Kation golongan IV ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk
endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam
suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
Kation-kation golongan keempat, tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen
sulfida ataupun amonium sulfida; tetapi amonium karbonat (jika ada amonia atau
ion amonium dalam jumlah yang sedang) membentuk endapan-endapan putih. Uji
ini harus dijalankan dalam larutan netral atau basa. Jika tak ada amonia atau ion
amonium, magnesium juga akan mengendap. Endapan-endapan putih yang
terbentuk dengan reagensia golongan adalah barium karbonat BaCO3, strontium
karbonat SrCO3, dan kalsium karbonat CaCO3.
Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam udara
kering.. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida
atau hidroksida. Barium melebur pada 710oC.
Tabel Identifikasi Kation Golongan IV :

- Reaksi Indetifikasi Kation Golongan 1


1. Ag2+
a. Tambahkan larutan HCl encer, terbentuk endapan putih. Endapan larut dalam
larutan NH4OH encer, bila kedalam larutan tersebut ditambahkan HN4O, encer
terbentuk endapan putih.
b. Tambahkan larutan KI, terbentuk endapan putih kuning.
c Tambahkan larutan K2CrO4 terbentuk endapan merah coklat.
d. Tambahkan larutan NaOH terbentuk endapan coklat.
e. Tambahkan larutan NaOH encer, mula-mula terbentuk endapan putih yang
segera berubah menjadi coklat dari Ag-oksida yng sukar larut dalam larutan
NH4OH encer berlebih.
f .Tambahkan larutan Na2S terbentuk endapan hitam.

2. Pb2+
a. Tambahkan larutan HCl encer terbentuk endapan putih. Endapan larut dalam
air panas (dipanaskan). Jika didinginkan akan terjadi endapan seperti jarum.
b. Tambahkan larutan KI, terbentuk endapan kuning.
c. Tambahkan larutan K3CrO4 terbentuk endapan kuning
d. Tambahkan larutan NaOH encer. Mula-mula terbentuk endapan putih yang
segera berubah menjadi coklat dari Ag-oksida yang dapat larut dalam larutan
NH4OH encer berlebih.
c. Tambahkan larutan Na2S terbentuk endapan hitam
f. Endapan dengan HCI terbentuk agak lama, dan akan terbentuk pula endapan
pada analisis kation Golongan II.
3. Hg2+
a. Tambahkan larutan HCL encer, terbentuk endapan putih yang tidak larut
dalam air panas dan dalam asam encer.
b. Tambahkan sekeping kecil Cu + HNO3, encer dipanaskan, permukaan
menjadi abu-abu yang jika digosok akan mengkilat.
c. Tambahkan larutan KI terbentuk endapan hijau kuning (orange), endapan
larut dalam reagen yang berlebih.
d. Tambahkan larutan K2CrO4 akan terbentuk endapan coklat. Jika dididihkan
endapan akan menjadi kristal-kristal merah.
e. Tambahkan larutan Na2S terbentuk endapan hitam.
K. Kesimpulan
Kesimpulan umum tentang kation golongan 1 adalah bahwa mereka cenderung
membentuk senyawa ionik dengan anion, memiliki sifat-sifat yang mirip seperti
reaktivitas yang tinggi terhadap air, dan membentuk larutan berwarna terang.

Daftar Pustaka
Andre. 2019. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Jilid I
dan II. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka
Ditjen POM.2019. "Farmakope Indonesia Edisi III," Departemen Kesehatan RI.
Jakarta.
Mulyono, HAM. 2021. "Membuat Reagen Kimia Di laboratorium", Penerbit Bumi
Aksara. Jakarta.
Svehela, G. 2016. "Analis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi makro". Penerbit
PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.1
Vogel. 2014. " Analisis Anorganik Kuliatatif, PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta
Fitriyatun Nur Jannah. 2013. “Pengenalan Kation Golongan Pertama” : Universitas
Negeri Semarang

Anda mungkin juga menyukai