Anda di halaman 1dari 4

NAMA KELOMPOK:

1. EMMALIA G. GINTING-20101101016
2. HOTMA P LESTARI TAMPUBOLON-20101101029

Tugas Kimia Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Analisis


Kation Golongan I
-
1. Jelaskan dasar klasifikasi analisis kation (ion logam) menjadi 5 golongan!
Jawaban:
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematis, kation diklasifikasikan menjadi lima
kelompok berdasarkan perilakunya terhadap beberapa reagen. Dengan penggunaan
sistematis dari apa yang disebut reagen kelompok ini, kita dapat memutuskan ada atau
tidak adanya kelompok kation, dan juga dapat memisahkan kelompok ini untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Reaksi kation akan dibahas di sini sesuai dengan urutan
yang ditentukan oleh sistem grup ini. Selain sebagai cara tradisional untuk
menyajikan materi, itu membuat studi reaksi ini lebih mudah karena ion perilaku
analog ditangani dalam satu kelompok. Kelompok reagen yang digunakan untuk
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium
sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi didasarkan pada apakah kation bereaksi
dengan reagen ini dengan pembentukan endapan atau tidak. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan
kelarutan klorida, sulfida, dan karbonatnya. Kelima golongan kation dan ciri-ciri
golongan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Golongan I
 Membentuk endapan jika direaksikan dengan asam klorida encer
 Pb2+ , Hg2 2+ , Ag
b. Golongan II
 Tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer

SUB GOLONGAN II A SUB GOLONGAN II B

Merkurium (II) Arsenik (III)


Tembaga Arsenic (V)
Bismut Stibium (III)
Kadmium Stibium (V)
Timah (II)
Timah (III), (IV)
 Sulfida dari kation gol II a tak dapat larut dalam amonium polisulfida, gol
II b dapat larut
c. Golongan III
 Tidak bereaksi dengan asam encer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer
 Kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana
netral atau amoniakal
 Kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, Zink,
mangan(II)
d. Golongan IV
 Tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, III
 Kation-kation ini membentuk endapan amonium karbonat dengan adanya
amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam
 Kalsium, stronsium, barium
e. Golongan V
 Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia
golongan sebelumnya merupakan golongan kation yang terakhir
 Ion-ion magnesium,natrium, kalium, amonium, litium dan hidrogen

2. Jelaskan bagaimana cara mengidentifikasi dan menganalisis setiap kation golongan I.


Penjelasan dilengkapi dengan reaksi yang terjadi dan perubahan yang dapat diamati.
Jawaban:
Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara
sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing
golongan ke dalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam
golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi
yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya. Sebagai
suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang mengandung semua ion hanya
akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal (Pb2+), perak (Ag+ ) dan raksa (Hg2+).
Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam
larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana asam. Setelah
endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu memungkinkan
terpisahnya golongan lain. Jadi dalam analisis kualitatif sistematik kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan, berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa
pereaksi antara lain adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan
amonium karbonat. Umumnya klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan kelarutan
dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation-kation tersebut. Skema di bawah ini
memperlihatkan pemisahan kation-kation dalam golongan I sampai dengan V
berdasarkan sifat kimianya. Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik untuk masing-
masing kation (Vogel, 1985).
Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu
diantaranya: Golongan I: Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam
klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan
kation dari golongan lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk
pengendapkan kation golongan I memiliki dua keuntungan yaitu memperoleh
endapan klorida semaksimal mungkin dan menghindari terbenuknya endapan BIOCI
dan SbOCI. Kelebihan asam klorida yang terlalu banyak dapat menyebabkan AgCl
dan PbCl2 larut kembali dalam bentuk kompleks sedangkan klorida raksa (I), Hg,
Cl2, tetap stabil.
Kation golongan I :Timbal (II), Merekurium (I), dan Perak (I)
Pereaksi golongan :Asam klorida encer(2M)
Reaksi golongan :Endapan putih timbal klorida (PbCl2), Merkurium(I) klorida
(Hg2Cl2), dan perak klorida (AgCl).

Kation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan


kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida didasarkan fakta
bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5-1).
Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas Ag+ , Hg+ , dan Pb2+. Garam
klorida dari kation golongan I adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2. Pemisahan masing-
masing kation tersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai berikut:
1. PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl berdasarkan perbedaan kelarutan
kation. PbCl2 larut dalam air panas, sedangkan Hg2Cl2 dan AgCl tidak dapat
larut dalam air panas.
2. Hg2Cl2 dan AgCl dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara
kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan
amonia terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah PbCl2 terpisah. Kompleks
Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur dengan Hg+ ,
sedangkan [Ag(NH3)2] tidak berbentuk endapan.
Identifikasi terhadap ketiga kation tersebut setelah terpisah adalah sebagai berikut:
a. Pb2+ dapat direaksikan dengan K2CrO4 yang akan membentuk PbCrO4
(endapan kuning). Pb2+ + CrO4 - PbCrO4 (endapan kuning)
b. Ag+ dapat diidentifikasi dengan mereaksikannya terhadap KI, sehingga
terbentuk AgI (endapan kuning muda). Atau mengasamkan filtrat yang
diperoleh dari pemisahan dengan asam nitrat encer, sehingga kompleks
[Ag(NH3)2] terurai kembali dan dihasilkan endapan putih AgCl.
[Ag(NH3)2] + KI>>AgI(endapan kuning muda) + 2 NH3
c. Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan yang terjadi pada pemisahannya
dengan Ag+ , adanya Hg2 2+ ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam.
Hg2Cl2 + 2 NH3 [Hg(NH2)Cl + Hg] (endapan hitam) + NH4 + + Cl- Kation
golongan II ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini
adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.

Uji Gol.1 (Pb2+) Pengamatan Keterangan

1. HCl + NH3 + Endapan putih Pb2+ + 2Cl- PbCl2 Tak


air panas Tidak ada perubahan ada kompleks amina
Larut tetapi membentuk
Pb(OH)2 33,4 g PbCl2
larut per L pada 100o C
2. H2 S+ HCl + Endapan hitam Pb2+ + H2S PbS +
HNO3 pekat + Endapan putih 2H+
dididihkan Endapan putih
3. NH3 + berlebih Endapan putih
Tetap
4. NaOH + Endapan putih
berlebih Endapan larut
5. KI + berlebih Endapan kuning
Tak ada perubahan
Kation golongan II dibagi dalam dua sub-golongan yaitu sub golongan tembaga dan
sub golongan arsenik. Dasar dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam
ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub golongan tembaga tidak larut dalam
regensia ini, sulfida dari sub grup arsenik melarut dengan membentuk garam tio. Golongtan
II sering disebut juga sebagai asam hidrogen sulfida atau glongan tembaga timah. Klorida,
nitrat, dan sulfat sangat mudah larut dalam air. Sedangkan sulfida, hidroksida dan
karbonatnya tak larut.

Referensi:
1. Svehla, G. 1996. Vogel’s Qualitative Inorganic Analysis, 7th edition. Longman Singapore
Publishers (Pte) Ltd., Singapore. P 59-76

Anda mungkin juga menyukai