Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum

Kimia Analisa Kwalitatif


Pemisahan Golongan I, Golongan III, dan Golongan V
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia Analisa

Disusun Oleh
Nama

: Sely Anggia Murni

NPM

: 13020001

Group

: 2K1

Dosen

: Lusiana, S.Teks, M.Pd

Asisten

: Rosmayana Dewi, S.Pd, M.Si


Ika Natalia, S.ST

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2013/2014

I. Maksud dan Tujuan


Maksud :
- Untuk mengetahui dan mengenal jenis-jenis pemisahan golongan baik
berupa pemisahan golongan I, III, dan IV. Serta mengenal dan mengerti
tentang endapan dan filtrat yang terdapat dalam pemisahan golongan I,
III, dan IV.
Tujuan :
- Untuk mengetahui cara menentukan pemisahan golongan I, III, dan IV
yang terdapat dalam larutan contoh. Dan untuk mengidentifikasi
pemisahan golongan I, III, dan IV yang terdapat dalam larutan contoh
dengan mengetest endapan dan filtratnya.
II. Teori Dasar
Kimia Analitik Kualitatif yaitu kimia analisa yang hanya membahas
tentang identifikasi ada atau tidak adanya unsur atau suatu zat didalam suatu
bahan. Dalam melakukan analisa kualitatif digunakan sifat-sifat fisik sampel
tersebut seperti warna, bau, indeks bias, titik didih, massa jenis serta kelarutan dan
sebagainya. Untuk sampel padat, analisis pendahuluan meliputi : warna, bau,
kelarutan serta keasaman.
Analisis Kualitatif merupakan metode analisis kimia yang digunakan
untuk mengenali atau mengidentifikasi suatu unsur atau senyawa kimia (anion
atau kation) yang terdapat dalam sebuah sampel berdasarkan sifat kimia dan
fisikanya. Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi
dimana hukum kesetimbangan massa sangat berguna untuk menentukan ke arah
mana reaksi berjalan. Contoh : Reaksi redoks, reaksi asam-basa, kompleks, dan
reaksi pengendapan. Sedangkan analisis berdasarkan sifat fisikanya dapat diamati
langsung secara organoleptis, seperti bau, warna, terbentuknya gelembung gas
atau pun endapan yang merupakan informasi awal yang berguna untuk analisis
selanjutnya.
Reaksi yang terjadi dalam metode analisis kualitatif dapat digolongkan
menjadi reaksi spesifik, reaksi sensitif, dan reaksi selektif. Reaksi spesifik adalah
reaksi khas yang merupakan reaksi antara bahan tertentu dengan pereaksi spesifik
untuk bahan tersebut. Contoh reaksi ini adalah reaksi pada metode spot test.

Reaksi sensitif adalah reaksi peka yang mampu menunjukkan keberadaan bahan
yang hanya berjumlah sedikit sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan jelas.
Reaksi selektif adalah reaksi yang terjadi atas sekelompok bahan yang berbedabeda atas suatu pereaksi serta dapat berfungsi untuk memisahkan golongan yang
berbeda. Contoh dari reaksi selektif dapat dilihat pada uji golongan klorida
dimana reaksi selektif yang terjadi dapat memisahkan ion golongan klorida
dengan ion lainnya (Harjadi 1989).
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan ke
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap reagensia. Kelima
golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut :

Golongan I :
Kation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan
kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida
didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam
suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas
Ag+, Hg+, dan Pb2+. Garam klorida dari kation golongan I adalah: Hg 2Cl2,
AgCl, dan PbCl2.

Golongan II:
Kation golongan II dibagi menjadi dua sub-golongan, yaitu sub-golongan
tembaga dan sub-golongan arsenik. Dasar dari pembagian subgolongan ini
adalah kelarutan endapan sulfida dalam amonium polisulfida. Sementara
sulfida dari sub-golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini., sulfida
dari sub-golongan arsenik melarut dalam membentuk garam tio.
Sub-golongan tembaga terdiri dari merkurium(II), timbel(II), bismuth(II),
tembaga(II), dan kadmium(II). Klorida, nitrat, dan sulfat dari kation-kation
sub-golongan tembaga, sangat mudah larut dalam air. Sulfida, hidroksida,
dan karbonat-nya tak larut.
Sub-golongan arsenik terdiri dari ion arsenik(III), arsenik(V), stibium(II),
Stibium(V), timah(II), dan timah(V). Ion-ion ini mempunyai sifat amfoter.
Oksidanya membentuk garam baik dalam asam maupun dengan basa.

Golongan III :
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCl encer, ataupun dengan H 2S
dalam suasana asam mineral encer. Kation-kation golongan ini adalah
kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan
mangan(II).

Golongan IV :
Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.
Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium dan barium.

Golongan V :
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensiareagensia golongan I, II, III dan IV, merupakan golongan kation yang
terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium,
litium dan hidrogen.
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematik seperti

metode yang telah diuraikan dalam kation. Sampai kini, belum pernah
dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan
pemisahan anion-anion yang umum kedalam golongan utama. Namun, kita bisa
memisahkan anion-anion kedalam golongan-golongan utama, bergantung pada
kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya.
Namun ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari
keterbatasan-keterbatasan metode ini, dan untuk memastikan hasil-hasil yang
diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana.
Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam (A)
proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang
diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung
pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas dilepaskan dengan asam
klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan asam
sulfat pekat.
Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) reaksi pengendapan, dan (ii) oksidasi
dan rediksi dalam larutan. Penggolongan anion-anion dapat digolongkan sebagai
berikut :

Golongan I
Yaitu Anion yang membentuk gas asam dengan penambahan H2SO4 . Ionion golongan ini adalah CO32-, SO3-, S2O32-, NO2-, dan S2-.

Golongan II
Yaitu Anion yang membentuk endapan barium atau kalsium dalam
medium amonia. Ion-ion golongan ini adalah SO42-, PO43-, CrO42-, Cr2O42-.

Golongan III
Yaitu Anion yang membentuk endapan dengan penambahan AgNO 3 dalam
medium HNO3 encer. Ion-ion golongan ini adalah Cl-, Br-, I-, SCN-,
Fe(CN)64-, Fe(CN)63-. Yaitu filtrat dari golongan III. Ion-ion golongan ini
adalah NO3-, CH3COO-. Golongan III ialah golongan ion logam (kation)
yang mengendap sebagai hidroksida (golongan IIIA) dan sebagai sulfide
(golongan IIIB). Kation golongan IIIA diendapkan sebagai hidroksida
pada keadaan netral/ NH4NO3.

Golongan V
Sedangkan pada kation-kation golongan V ini tidak bereaksi dengan asam
klorida, hydrogen sulfide, ataupun amonium sulfide. Tetapi bereaksi
dengan amonium karbonat membentuk endapan putih. Uji kation ini harus
dilakukan dalam suasana netral atau basa.

III.

Alat dan Bahan


Tabel 1.1. Alat praktikum konsep dasar analisis kualitatif
NAMA ALAT
Tabung Reaksi
Pipet Tetes

Rak Tabung Reaksi


Gelas Kimia

FUNGSI
Mereaksikan Larutan
Mengambil Larutan dalam Skala Kecil
Meletakan tabung Reaksi
Sebagai wadah larutan atau sebagai
pencuci pipet tetes yang telah digunakan

Kertas Lakmus

Penguji perubahan warna

Alat Penangas

Menangaskan Larutan dalam tabung reaksi

Sentifuge
Batang Pengaduk

Untuk mensentifuge Larutan


Mengaduk larutan

Tabel 1.2. Pereaksi praktikum pemisahan golongan kation


konsep dasar analisis kualitatif

Golongan I
HCl 6N
AgCl
PbCl
Hg2Cl2
H2O
HCl 2N
PbCl2
K2CrO4
Ag (NH3)2 Cl
KI/KBr
Alkohol 96%
H2SO4
NH4OH
Aquaregia
HNO3 2N

Golongan III
NH4NO3 4N
NH4OH 6N
NaOH 4N
H2O
H2O2
Na3AIO3
Na2CrO4
CH3COOH 5%
Fe(OH)3
Mn (OH)2
HCl pekat
K4Fe(CN)6 5%
KCNS 5 %
H2SO4 4N
KIO4

Golongan V
NH4OH 6N
NH4Cl 5%
(NH4)2CO3 10%
H2O
CH3COOH 5%
CH3COONH4 5%
K2CrO4
Ba2CrO4
H2SO4
CaCrO4
SrCrO4
Alkohol 96%
(NH4)2CO3 5%
K2CrO4 5%
(NH4)2C2O4 5%

Logam Cu

SnCl2 3%
HNO3

AgNO3
BaCl2 0,5N / Pb

BaCl2 0,5N / Pb

Asetat 5%
CH3COONH4 5%

Asetat 5%
CH3COONH4 5%
NaRadizonat

Tabel 1.3. Pereaksi praktikum pemisahan golongan anion


konsep dasar analisis kualitatif

IV.

Langkah Kerja

Pereaksi Anion
KNa2CO3(serbuk)
HCl 4 N
BaCl2
HCl 6 N
HNO3
AgNO3
H2SO4 6 N
FeSO4 (padat)
Alkohol Murni

Uji Kation

Golongan I
Larutan contoh +HCl 6 N

AgCl, PbCl2, HgCl2 putih, test endapan sempurna


Cuci endapan 2x dengan 1 ml H2O + 2 tts HCl 2 N
Endapan + 1-2ml air panas ( Pb larut )
Sentrifuge

Saringan (PbCl2 )
Endapan + 1 ml NH4OH 2 N
Test Pb
Aduk
+ K2CrO4
Kuning
sentrifuge
Endapan
sempurna
(Test)
+ alkohol
96+%NH4OH
+ H2SO4
Larutan contoh + NH4NO3
4N
6N
Cuci 3x dengan air + 2 tts NH4NO3 4 N
putih
+ 1 ml NaOH 4 N + 1/2 ml H2O2 10 tts sampai H2O2 habis
sentrifuge

Endapan Fe(OH)3, Mn(OH)2


Saringan Na3AlO3 dan Na2CrO4
Endapan Cuci
Hg2+
(hitamair
) + 3 tts NH4NO3 4 N
dengan
+ CH3COOH 5 % sampai
netral
(terjadi endapan selai)
Saringan
Ag(NH3)2Cl
Test Hg Larutkan dengan HCl pekat
lalu uji lakmus
Test Ag
+ 1 ml Aquaregia
+
10
ml
tetes
H2O
+
HNO3
2 N, sentrifuge, larutan jernih Test Hg
Uji terhadap Fe dan Mn
sentrifuge
1. +HNO3
putih
Teteskan Test
padaFe
logam Cu
Noda abu-abu
2. + KI/KBr
putih kuning
+ 2-3 tts1.SnCl2
5 %5 % ( 5 tts
putih
+ KCNS
)
Merah
2. K4Fe(CN)6 ( 5 tts ) Biru terumbull
Test Mn
1. + H2SO4 4 N + KIO4 violet

Endapan cuci dengan air


Golongan
III
Larutkan dengan HCl
4N
Uji terhadap Al
Test Al
1. + NH4OH
putih
2. + CH3COONH4 5 % + aluminon

Saringan Na2CrO4
Test Cr
+ AgNO3 merah
+ BaCl2 0,5 N atau Pb asetat 5 %
Kuning
Merah terang

Larutan contoh + NH4OH 6N+ NH 4Cl 5%+( NH4)2CO3 10 %


Sentrifuge, test endapan sempurna (putih)
Endapan cuci 3x dengan H2O
Larutkan dengan CH3OOH 5 % panas
+ CH3COONH4 5 % + K2CrO4
Kuning sindur
sentrifuge

Saringan CaCrO4 dan SrCrO4


Endapan Ba2CrO
NH4OH 6 N sampai warna kuning (a)
Larutkan dalam HCl pekat panas
larut+(sindur)
+ alkohol 96 % dengan volume yang sama dengan volume (a)
Test Ba
biarkan 20kemudian sentrifuge
+ 5 tts H2SO
putih
+ 3 tts CH3COOH 5 % + 6 tts CH3COONH4
5 % + 6 tts K2CrO4 5 % kuning

Endapan SrCrO
+ CHCOOH 5 % ( panas)
Test Sr
+ 5 tts (NH4)2CO3 5 % + K2CrO4 5 %
+ Na Rodizonat
merah coklat

kuning sindur

Saringan Ca(CHCOO)
Test Ca
+ (NH4)2CO3 5 % putih
+ (NH4)2C2O4 5 % putih

Golongan V
Catatan :
Membedakan Sr dan Ba
Teteskan larutan contoh pada kertas saring + Na Rodizonat
merah coklat
Selanjutnya diteteskan HCl 2 N
- Warna hilang menandakan Sr
Warna menjadi merah terang menandakan Ba

Uji Anion

Larutan contoh + KNa2CO3(serbuk)


sentrifuge, kemudian
saringan/filtrat dibagi menjadi empat bagian, uji terhadap :
1. Uji SO42Saringan/filtrat + HCl 4 N +BaCl2 putih + HCl 6 N -- Jika endapan tidak larut maka SO42- dikatakan +
Jika endapan larut maka SO42- dikatakan
2. Uji ClSaringan/filtrat + HNO3 +AgNO3 putih +NH OH -- Jika endapan larut maka Cl- dikatakan +
Jika endapan tidak larut maka Cl- dikatakan
3. Uji NO3
Saringan/filtrat + H2SO4 6 N + FeSO4 (padat) + H2SO4 pekat --- cincin
coklat

Jika terbentuk endapan cincin coklat maka NO3 dikatakan +


Jika tidak terbentuk endapan cincin coklat maka NO3 dikatakan 4. Uji CH3COOH
Saringan + filtrat +alkohol --- bau ester pisang
Jika tercium aroma ester pisang maka CH3COOH +
Jika tidak tercium aroma ester pisang maka CH3COOH -

V. Hasil Percobaan
VI. 21 Oktober 2014
1. Golongan I
VII.
Uji Kation
VIII.

Test Pb: 1. + K2CrO4 =

Putih

(Hasil

-)
IX.

2. + Alkohol 96 % + H2SO4 = Putih

X.

Test Hg

: 1. + Logam Cu =

(Hasil +)

Noda Abu-abu

(Hasil

+)
XI.
XII.

Test Ag

2. + SnCl2 3 % = Putih
: 1. + HNO3 = Putih

XIII.

2. + KI =

(Hasil +)
(Hasil +)

Putih Kuning

(Hasil +)

XIV.
XV.

Uji Anion

XVI.

Uji SO42

XVII.

Uji Cl-

endapan tidak larut (-)

XVIII.

Uji NO32-

tidak terbentuk endapan cincin coklat (-)

XIX.

Uji CH3COOH- tercium aroma ester pisang (+)

endapan tidak larut (+)

XX.
XXI. 28 Oktober 2014
2. Golongan III
XXII.
Uji Kation
XXIII.

Test Fe

: 1. + KCNS 10 % (5 tetes ) = Merah

(Hasil-)

XXIV. 2. + K4Fe(CN)6 5% (5 tetes ) = Biru (Hasil+)


XXV.

Test Mn

XXVI.

Test Cr

: 1. + H2SO4 4N+ KIO4 = Violet (Hasil-)


: 1. + AgNO3 =

XXVII.

Merah (Hasil-)

2. + BaCl2 0,5N / Pb Asetat 5 % = Kuning

(Hasil-)
XXVIII.

Test Al

: 1. + NH4OH = Putih

(Hasil-)

XXIX. 2.+CH3COONH45% +Aluminon = Merah


(Hasil-)
XXX.

Uji Anion

XXXI.

Uji SO42

XXXII.

Uji Cl-

endapan tidak larut (+)


endapan tidak larut (-)

endapan cincin coklat (+)

XXXIII.

Uji NO32-

XXXIV.

Uji CH3COOH- tercium aroma ester pisang (+)


XXXV.

3. Golongan V
XXXVI. Uji Kation
XXXVII. Test Ba
XXXVIII.

: 1. + 5 tetes H2SO4 putih

04 November 2014

(Hasil +)

2. + 3 tetes CH3COOH 5% + 6 tetes CH3COONH4

5%
XXXIX.
XL.

Test Ca

: 1. + (NH4)2CO3 5% = Putih

XLI.
XLII.

(Hasil+)
2. + (NH4)C2O4 5% = Putih

(Hasil +)
(Hasil +)

Test Sr : 1. 5 tetes (NH4)2CO3 5% + K2CrO4 5%


2. + NaRadizonat merah coklat
(Hasil -)

XLIII.
XLIV.

Uji Anion
endapan larut (-)

XLV.

Uji SO42

XLVI.

Uji Cl-

endapan larut (+)

XLVII.

Uji NO32-

tidak terdapat endapan cincin coklat (-)

XLVIII.

Uji CH3COOH- tercium aroma ester pisang (-)

XLIX.
L.
LI.
LII.
LIII.
LIV.
LV.

(Hasil -)

LVI.

Pembahasan
LVII.

Dalam praktikum Kimia Analisis Kualitatif Pemisahan

Golongan terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil akhir,


hal-hal tersebut merupakan:
1. Golongan I
LVIII.
Pada Uji Kation golongan I terdapat ketidaktepatan dalam
menentukan kandungan Pb2+ yang ada di dalam larutan
LIX. Pada Uji Anion, pengujian NO32- tidak ada cincin coklat, apabila
sesuai literature hasilnya harus mengandung cincin coklat.
2. Golongan III
LX. Pada Uji Kation golongan III terdapat ketidaktepatan dalam
menentukan kandungan ion Al dan Mn yang ada di dalam larutan.
LXI. Pada Uji Anion, pengujian Cl- endapan tidak larut, apabila sesuai
literature hasilnya terdapat endapan larut, pengujian NO32- terdapat
cincin coklat, apabila sesuia literature hasilnya tidak terdapat cincin
coklat, pada uji CH3COOH tercium aroma ester pisang, apabila sesuai
literature tidak tercium aroma ester pisang.
3. Golongan V
LXII.
Pada Uji Anion, pengujian CH3COOH tercium aroma ester
apabila hasil sesuai literature tidak tercium aroma ester pisang.
LXIII.
LXIV.

Ketidaksesuaian Hasil praktikum tersebut, terjadinya

karena adanya beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil akhir, hal-hal
tersebut merupakan:
-

Adanya endapan yang tersisa pada saat pemisahan antara endapan dan
saringan, akibatnya ion logam pada larutan conto akan ada yg
mengendap dalam saringan akibatnya tes untuk ion Pb (golongan I) dan
Cr (golongan III) reaksiny tidak berlangsung sempurna sehingga hasil

yang didapat tidak sesuai dengan literature.


Pada saat uji ion Pb menggunakan larutan alcohol suhu dalam ruangan
harus terjaga atau diusahakan direaksikan dalam suhu tetap karena
larutan alcohol mudah menguap, sehingga kandungan alcohol tersebut

akan berkurang akibatnya reaksi pengionan tidak sempurna


Pada saat Uji anion ketika larutan dipanaskan suhu yang digunakan
jangan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, dengan kata lain suhu

pemanasan harus standard apabila suhu terlalu tinggi maka reaksi akan
berlangsung cepat akibatnya larutan alcohol dalam pengujian menguap
dengan cepat sehingga mempengaruhi hasil pengamatan.
LXV.
VI.

Kesimpulan
LXVI.

Hasil praktikum pemisahan golongan I, III, dan V ini

mengandung ion-ion berupa :


1. Golongan I
LXVII.

Dalam sampel yang diuji kation mengandung ion

Hg22+, Ag+, dan Pb2+. Sedangkan pada uji anion mengandung ion
SO42- dan CH3COO2. Golongan III
LXVIII.

Dalam sampel yang diuji kation mengandung ion

Fe3+, Al2+ dan Mn 2+. Sedangkan pada uji anion mengandung ion
Cl3. Golongan V
LXIX.

Dalam sampel yang diuji kation mengandung ion

Ca2+, dan Sr2+. Sedangkan pada uji anion mengandung ion SO42dan Cl-.
LXX.

Dari hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan

bahwa sifat-sifat kation & anion, jenis- jenis Kation dan Anion dalam
preaksi preaksi tertentu bias dibedakan berdasarkan analisa sistematis
kualitatif , yaitu :
1. golongan 1 (golongan klorida):PbCl2, AgCl, Hg2Cl2, semuanya
berwarna putih
2. golongan 3 (golongan (NH4)2S): garam-garam sulfida dari Co2+,
Ni2+, Fe2+, Mn2+, Al2+, dan Al(OH)3, Cr(OH)3
3. golongan 5 (golongan sisa): berisi ion-ion Mg2+, Ca2+, Sr2+ yang
tetap merupakan larutan
LXXI.

LXXII.

DAFTAR PUSTAKA
LXXIII.

2003. Diktat Penuntun Praktikum kimia Analisa, Sekolah Tinggi

Teknologi Tekstil
: Bandung.
http://fadlysandi19.blogspot.com/2013/10/konsep-dasar-analisis-

kualitatif-dan.html (18 Oktober 2014)


http://kimia-analisi.blogspot.com/2013/05/identifikasi-kation-golongan1-dan-2.html ( 09 November 2014)

LXXIV.
LXXV.

Anda mungkin juga menyukai