Disusun Oleh
Nama
NPM
: 13020001
Group
: 2K1
Dosen
Asisten
Reaksi sensitif adalah reaksi peka yang mampu menunjukkan keberadaan bahan
yang hanya berjumlah sedikit sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan jelas.
Reaksi selektif adalah reaksi yang terjadi atas sekelompok bahan yang berbedabeda atas suatu pereaksi serta dapat berfungsi untuk memisahkan golongan yang
berbeda. Contoh dari reaksi selektif dapat dilihat pada uji golongan klorida
dimana reaksi selektif yang terjadi dapat memisahkan ion golongan klorida
dengan ion lainnya (Harjadi 1989).
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan ke
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap reagensia. Kelima
golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut :
Golongan I :
Kation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan
kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida
didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam
suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas
Ag+, Hg+, dan Pb2+. Garam klorida dari kation golongan I adalah: Hg 2Cl2,
AgCl, dan PbCl2.
Golongan II:
Kation golongan II dibagi menjadi dua sub-golongan, yaitu sub-golongan
tembaga dan sub-golongan arsenik. Dasar dari pembagian subgolongan ini
adalah kelarutan endapan sulfida dalam amonium polisulfida. Sementara
sulfida dari sub-golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini., sulfida
dari sub-golongan arsenik melarut dalam membentuk garam tio.
Sub-golongan tembaga terdiri dari merkurium(II), timbel(II), bismuth(II),
tembaga(II), dan kadmium(II). Klorida, nitrat, dan sulfat dari kation-kation
sub-golongan tembaga, sangat mudah larut dalam air. Sulfida, hidroksida,
dan karbonat-nya tak larut.
Sub-golongan arsenik terdiri dari ion arsenik(III), arsenik(V), stibium(II),
Stibium(V), timah(II), dan timah(V). Ion-ion ini mempunyai sifat amfoter.
Oksidanya membentuk garam baik dalam asam maupun dengan basa.
Golongan III :
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan HCl encer, ataupun dengan H 2S
dalam suasana asam mineral encer. Kation-kation golongan ini adalah
kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan
mangan(II).
Golongan IV :
Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.
Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium dan barium.
Golongan V :
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensiareagensia golongan I, II, III dan IV, merupakan golongan kation yang
terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium,
litium dan hidrogen.
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesistematik seperti
metode yang telah diuraikan dalam kation. Sampai kini, belum pernah
dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan
pemisahan anion-anion yang umum kedalam golongan utama. Namun, kita bisa
memisahkan anion-anion kedalam golongan-golongan utama, bergantung pada
kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya.
Namun ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari
keterbatasan-keterbatasan metode ini, dan untuk memastikan hasil-hasil yang
diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana.
Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam (A)
proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang
diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung
pada reaksi-reaksi dalam larutan.
Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas dilepaskan dengan asam
klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan asam
sulfat pekat.
Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) reaksi pengendapan, dan (ii) oksidasi
dan rediksi dalam larutan. Penggolongan anion-anion dapat digolongkan sebagai
berikut :
Golongan I
Yaitu Anion yang membentuk gas asam dengan penambahan H2SO4 . Ionion golongan ini adalah CO32-, SO3-, S2O32-, NO2-, dan S2-.
Golongan II
Yaitu Anion yang membentuk endapan barium atau kalsium dalam
medium amonia. Ion-ion golongan ini adalah SO42-, PO43-, CrO42-, Cr2O42-.
Golongan III
Yaitu Anion yang membentuk endapan dengan penambahan AgNO 3 dalam
medium HNO3 encer. Ion-ion golongan ini adalah Cl-, Br-, I-, SCN-,
Fe(CN)64-, Fe(CN)63-. Yaitu filtrat dari golongan III. Ion-ion golongan ini
adalah NO3-, CH3COO-. Golongan III ialah golongan ion logam (kation)
yang mengendap sebagai hidroksida (golongan IIIA) dan sebagai sulfide
(golongan IIIB). Kation golongan IIIA diendapkan sebagai hidroksida
pada keadaan netral/ NH4NO3.
Golongan V
Sedangkan pada kation-kation golongan V ini tidak bereaksi dengan asam
klorida, hydrogen sulfide, ataupun amonium sulfide. Tetapi bereaksi
dengan amonium karbonat membentuk endapan putih. Uji kation ini harus
dilakukan dalam suasana netral atau basa.
III.
FUNGSI
Mereaksikan Larutan
Mengambil Larutan dalam Skala Kecil
Meletakan tabung Reaksi
Sebagai wadah larutan atau sebagai
pencuci pipet tetes yang telah digunakan
Kertas Lakmus
Alat Penangas
Sentifuge
Batang Pengaduk
Golongan I
HCl 6N
AgCl
PbCl
Hg2Cl2
H2O
HCl 2N
PbCl2
K2CrO4
Ag (NH3)2 Cl
KI/KBr
Alkohol 96%
H2SO4
NH4OH
Aquaregia
HNO3 2N
Golongan III
NH4NO3 4N
NH4OH 6N
NaOH 4N
H2O
H2O2
Na3AIO3
Na2CrO4
CH3COOH 5%
Fe(OH)3
Mn (OH)2
HCl pekat
K4Fe(CN)6 5%
KCNS 5 %
H2SO4 4N
KIO4
Golongan V
NH4OH 6N
NH4Cl 5%
(NH4)2CO3 10%
H2O
CH3COOH 5%
CH3COONH4 5%
K2CrO4
Ba2CrO4
H2SO4
CaCrO4
SrCrO4
Alkohol 96%
(NH4)2CO3 5%
K2CrO4 5%
(NH4)2C2O4 5%
Logam Cu
SnCl2 3%
HNO3
AgNO3
BaCl2 0,5N / Pb
BaCl2 0,5N / Pb
Asetat 5%
CH3COONH4 5%
Asetat 5%
CH3COONH4 5%
NaRadizonat
IV.
Langkah Kerja
Pereaksi Anion
KNa2CO3(serbuk)
HCl 4 N
BaCl2
HCl 6 N
HNO3
AgNO3
H2SO4 6 N
FeSO4 (padat)
Alkohol Murni
Uji Kation
Golongan I
Larutan contoh +HCl 6 N
Saringan (PbCl2 )
Endapan + 1 ml NH4OH 2 N
Test Pb
Aduk
+ K2CrO4
Kuning
sentrifuge
Endapan
sempurna
(Test)
+ alkohol
96+%NH4OH
+ H2SO4
Larutan contoh + NH4NO3
4N
6N
Cuci 3x dengan air + 2 tts NH4NO3 4 N
putih
+ 1 ml NaOH 4 N + 1/2 ml H2O2 10 tts sampai H2O2 habis
sentrifuge
Saringan Na2CrO4
Test Cr
+ AgNO3 merah
+ BaCl2 0,5 N atau Pb asetat 5 %
Kuning
Merah terang
Endapan SrCrO
+ CHCOOH 5 % ( panas)
Test Sr
+ 5 tts (NH4)2CO3 5 % + K2CrO4 5 %
+ Na Rodizonat
merah coklat
kuning sindur
Saringan Ca(CHCOO)
Test Ca
+ (NH4)2CO3 5 % putih
+ (NH4)2C2O4 5 % putih
Golongan V
Catatan :
Membedakan Sr dan Ba
Teteskan larutan contoh pada kertas saring + Na Rodizonat
merah coklat
Selanjutnya diteteskan HCl 2 N
- Warna hilang menandakan Sr
Warna menjadi merah terang menandakan Ba
Uji Anion
V. Hasil Percobaan
VI. 21 Oktober 2014
1. Golongan I
VII.
Uji Kation
VIII.
Putih
(Hasil
-)
IX.
X.
Test Hg
: 1. + Logam Cu =
(Hasil +)
Noda Abu-abu
(Hasil
+)
XI.
XII.
Test Ag
2. + SnCl2 3 % = Putih
: 1. + HNO3 = Putih
XIII.
2. + KI =
(Hasil +)
(Hasil +)
Putih Kuning
(Hasil +)
XIV.
XV.
Uji Anion
XVI.
Uji SO42
XVII.
Uji Cl-
XVIII.
Uji NO32-
XIX.
XX.
XXI. 28 Oktober 2014
2. Golongan III
XXII.
Uji Kation
XXIII.
Test Fe
(Hasil-)
Test Mn
XXVI.
Test Cr
XXVII.
Merah (Hasil-)
(Hasil-)
XXVIII.
Test Al
: 1. + NH4OH = Putih
(Hasil-)
Uji Anion
XXXI.
Uji SO42
XXXII.
Uji Cl-
XXXIII.
Uji NO32-
XXXIV.
3. Golongan V
XXXVI. Uji Kation
XXXVII. Test Ba
XXXVIII.
04 November 2014
(Hasil +)
5%
XXXIX.
XL.
Test Ca
: 1. + (NH4)2CO3 5% = Putih
XLI.
XLII.
(Hasil+)
2. + (NH4)C2O4 5% = Putih
(Hasil +)
(Hasil +)
XLIII.
XLIV.
Uji Anion
endapan larut (-)
XLV.
Uji SO42
XLVI.
Uji Cl-
XLVII.
Uji NO32-
XLVIII.
XLIX.
L.
LI.
LII.
LIII.
LIV.
LV.
(Hasil -)
LVI.
Pembahasan
LVII.
karena adanya beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil akhir, hal-hal
tersebut merupakan:
-
Adanya endapan yang tersisa pada saat pemisahan antara endapan dan
saringan, akibatnya ion logam pada larutan conto akan ada yg
mengendap dalam saringan akibatnya tes untuk ion Pb (golongan I) dan
Cr (golongan III) reaksiny tidak berlangsung sempurna sehingga hasil
pemanasan harus standard apabila suhu terlalu tinggi maka reaksi akan
berlangsung cepat akibatnya larutan alcohol dalam pengujian menguap
dengan cepat sehingga mempengaruhi hasil pengamatan.
LXV.
VI.
Kesimpulan
LXVI.
Hg22+, Ag+, dan Pb2+. Sedangkan pada uji anion mengandung ion
SO42- dan CH3COO2. Golongan III
LXVIII.
Fe3+, Al2+ dan Mn 2+. Sedangkan pada uji anion mengandung ion
Cl3. Golongan V
LXIX.
Ca2+, dan Sr2+. Sedangkan pada uji anion mengandung ion SO42dan Cl-.
LXX.
bahwa sifat-sifat kation & anion, jenis- jenis Kation dan Anion dalam
preaksi preaksi tertentu bias dibedakan berdasarkan analisa sistematis
kualitatif , yaitu :
1. golongan 1 (golongan klorida):PbCl2, AgCl, Hg2Cl2, semuanya
berwarna putih
2. golongan 3 (golongan (NH4)2S): garam-garam sulfida dari Co2+,
Ni2+, Fe2+, Mn2+, Al2+, dan Al(OH)3, Cr(OH)3
3. golongan 5 (golongan sisa): berisi ion-ion Mg2+, Ca2+, Sr2+ yang
tetap merupakan larutan
LXXI.
LXXII.
DAFTAR PUSTAKA
LXXIII.
Teknologi Tekstil
: Bandung.
http://fadlysandi19.blogspot.com/2013/10/konsep-dasar-analisis-
LXXIV.
LXXV.