Dosen Pengampu:
Anggi Ristiyana Puspita Sari, S. Pd, M. Pd
Dr. Abudarin, M. Si
Disusun Oleh:
Agnes Kristina Zai NIM 223020208015
Christian Darito Pandiangan NIM
Maulida NIM 223010208003
Rut Yohana Telaumbanua NIM 223010208009
1. GOLONGAN IIA
A. Merkuri Hg2+
Sifat umum:
• Biasanya berada dalam bentuk sebagai nitrat, perklorat dan juga dalam bentuk- bentuk
klorida, sianida yang larut.
• Dalam larutan, sedikit terhidrolisis, oleh karena itu perlu penambahan seedikit
asam.
• Sebagai senyawa yang tidak berwarna.
• Urutan kelarutan dari berbagai macam senyawa Hg2+ yang tak larut sebagai
berikut:
• HgBr2 > Hg (NCS)2 > HgSO4 > HgO > HgI2 > HgS
• Urutan kestabilan berbagai senyawa kompleks dari Hg2+ sebagai berikut
[HgCl4] -2 > [Hg (NCS)4] -2 > [HgBr4] -2 > [HgI4] -2 > [Hg (CN)4] -2 > [HgS2] -2
• Senyawa Hg2+ mudah direduksi oleh suatu reduktor sampai tereduksi menjadi
logam.
Reaksi ini terjadi karena Hg2+ dan H2S merupakan reagen pembatas. Hg2+ memiliki
afinitas yang lebih tinggi terhadap S2- daripada H+. Hal ini menyebabkan Hg2+ bereaksi
dengan H2S untuk membentuk HgS, yang merupakan endapan hitam.
Reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan merkuri(l) dan merkuri(II) ion.
2. Pengisi gigi
Amalgam gigi, tambalan gigi yang terbuat dari merkuri, perak, timah, dan
tembaga, pernah banyak digunakan. Namun, karena masalah kesehatan yang terkait
dengan merkuri, penggunaannya menurun dan alternatif seperti resin komposit lebih
disukai.
3. Desinfektan
Senyawa merkuri pernah digunakan sebagai desinfektan. Namun, karena
toksisitasnya, penggunaannya telah dilarang di banyak negara dan digantikan oleh
desinfektan lain yang lebih aman.
B. Cadmium Cd2+
Sifat umum:
• Memiliki banyak persamaan sifat dengan Hg+2
• Dalam larutan tidak mudah terhidrolisis, sehingga tidak perlu penambahan
asam.
• Sifat-sifat tertentu dari Cd+2 hampir sama dengan Cu+2, sehingga untuk
memisahkan kedua ion tersebut sulit.
• Urutan kelarutan dari berbagai senyawa Cd yang tidak larut adalah sedbagai
berikut:
CdC2O4 > Cd (CN)2 > Cd (OH)2 > CdCO3 > Cds
• Dapat juga membentuk kompleks seperti Hg+2, tetapi umumnya kurang stabil,
dengan urutan kestabilan kompleksnya sebagai berikut:
[CdCl3]- > [CdI4]-2 > [Cd (NH3)4] +2 > [Cd (CN)4]-2
membentuk produk berwarna coklat dengan kadmium hidroksida, yang berubah biru kehijauan
dengan formaldehida. Tempatkan setetes larutan uji asam, netral atau amoniak pada wadah dan
campur dengan 1 tetes larutan natrium hidroksida (2M) dan 1 teteskan kalium larutan sianida
(10%). Masukkan 1 tetes reagen dan 2 tetes larutan formaldehida (40 %). Terbentuk endapan
coklat, yang dengan cepat menjadi biru kehijauan. Reagennya sendiri berwarna merah dalam
larutan basa dan berwarna ungu dengan formaldehida, oleh karena itu disarankan untuk
membandingkan warna yang dihasilkan dalam tes kosong dengan air murni ketika mencari
kadmium dalam jumlah kecil. Sensitivitas: 0'8 ug Cd. Batas konsentrasi: 1 dalam 60.000. Jika
terdapat sejumlah besar tembaga, masing-masing 3 tetes larutan kalium sianida dan
formaldehida harus digunakan; sensitivitasnya adalah 4 ug Cd dengan adanya 400 kali jumlah
tembaga.
2. Pelapisan
Cd2+ digunakan untuk melapisi logam lain, seperti baja dan timah. Lapisan kadmium
tahan korosi dan dapat meningkatkan masa pakai logam.
3. Semikonduktor
Cd2+ digunakan dalam beberapa semikonduktor, seperti CdTe dan CdS.
Semikonduktor ini digunakan dalam berbagai perangkat elektronik, termasuk panel
surya dan dioda pemancar cahaya.
C. TEMBAGA, Cu2+
Sifat umum :
- Sebagai ion, memiliki persamaan sifatdengan ion - Cd+2 jika dibandingkan dengan
ion Ag+.
- Dengan reduktor memiliki persamaan dengan ion - Ag+.
- Dalam larutan pada suasana alkalis bertindak sebagai ion - Cu+, sedangkan dalam
suasana asam sebagai ion - Cu+2.
- Ion - Cu+ mudah dioksidasi menjadi Cu+2, tetapi juga dapat mengalami auto- oksidasi : 2
Cu+ Cu + Cu+2.
- Sebagai bentuk garam anhidrousnya Cu+2 berwarna putih, tetapi yang mengandung air
kristal biru.
- Garam-garam Cu yang larut antara lain dari :AsO‾, Br‾, Cl‾, ClO4‾, CrO4‾, MnO4‾, SO4‾,
NO2‾, & NO3.
- Urutan kelarutan dari berbagai senyawa Cu yang tidak larut sebagai berikut : CuC2O4 >
CuCO3 >Cu(OH)2 > CuS
- Urutan kestabilan berbagai senyawa kompleks dari Cu sebagai berikut : [Cu(C2O4)2] -2>
[Cu(NH3)4] +2> [CuCl4] -2
- Ion-ion/anion-anion I‾ dan CN‾ dapat mereduksi Cu+2 Cu + secara kuantitatif.
2Cu(CN)2↓ →2CuCN↓+(CN)2⭡
Dalam reagen berlebih, endapan larut, dan tetrasiano- tidak berwarna
kompleks cuprate(I) terbentuk:
CuCN↓+3CN- → [CU(CN)4]3-
Kompleks ini sangat stabil (yaitu konsentrasi ion tembaga(I) sangat rendah)
sehingga
hidrogen sulfida tidak dapat mengendapkan tembaga(I) sulfida dari larutan ini
(perbedaan dari kadmium, lih. Bagian 111.11, reaksi I dan 5).
Kegunaan Cu2+
- Pembuatan Kabel dan Penghantar Listrik: Copper adalah konduktor listrik yang
sangat baik. Sebagian besar kabel listrik dan peralatan elektronik menggunakan
tembaga sebagai bahan utama.
- Industri Konstruksi: Cu digunakan dalam pembuatan pipa, fitting, dan sistem pemanas
karena kekuatan, daya tahan terhadap korosi, dan kemampuannya untuk mentransfer
panas.
- Industri Logam: Copper digunakan dalam pembuatan logam paduan seperti kuningan
(dengan seng) dan perunggu (dengan timah).
- Kesehatan: Tembaga juga penting untuk kesehatan manusia. Ini merupakan elemen
jejak yang diperlukan untuk fungsi normal tubuh.
D. BISMUT, BiO+
Sifat umum:
- Bi merupakan unsur golongan V (p), tetapi lebih cenderung bersifat sebagai logam
daripada metaloid, serta mudah terhidrolisis.
- Bi dapat berada dalam bentuk sebagai Bi(III)O ataupun Bi(V)O.
- Sebagai Bi(III) lebih banyak didapat daripada Bi(V) dengan ikatan kovalen yang
mudah terhidrolisis.
BiCl3 + H2O BiOCl + 2H + + 2Cl‾
Bi2(SO4)3 + 2 H2O (BiO) 2 SO4 + 4H + + 2 SO -2
Kegunaan Bi3+
- Industri Farmasi: Bismuth subsalicylate adalah komponen utama dalam beberapa obat
anti-diare over-the-counter.
- Industri Kosmetik: Bismuth oxychloride digunakan dalam beberapa produk kosmetik,
seperti bedak, karena memberikan efek kilau dan tekstur halus pada kulit.
- Industri Logam: Bismuth digunakan sebagai aditif dalam beberapa logam paduan,
memberikan sifat tertentu seperti perluasan termal rendah.
- Nuklir: Bismuth juga digunakan dalam beberapa aplikasi nuklir, termasuk sebagai
pelindung radiasi dan sebagai media pendingin dalam reaktor nuklir.
- Peleburan Titik Rendah: Bismuth memiliki titik lebur yang relatif rendah, sehingga
digunakan dalam beberapa aplikasi seperti solder dan alloy dengan titik lebur rendah.
2. GOLONGAN II B
A. Arsenik III sebaagai AsO+ /AsO2/ AsO43-
a. Sifat umum:
• Merupakan zat padat
• Berwarna abu-abu seperti baja, getas, dan berkilap seperti logam.
• Arsenik bersublimasi
• Mengeluarkan bau seperti bawang putih apa bila dipanaskan.
• Unsur ini tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer
• Karena bersifat ampoter, maka As3+ terdapat baik sebagai kation ataupun anion
• Dalam bentuk As3+ atau As5+ sifatnya lebih cenderung sebagai anion.
• As3+ dapat diendaptkan sebagai sulfidanya dalam suasana asam dikategorikan kation
• Ada sebagai AsO+ pada kondisi larutan sangat asam yang mudah terhidrolisasi
• As5+: Hampir tidak pernah sebagai kation, tetapi lebih menunjukkan sebagai anion
• Unsur ini mudah larut dalam asam nitrat encer menghasilkan ion arsenit dan asam
nitrat pekat atau dalam aqua regia atau dalam larutan natrium hipoklorit membentuk
arsenat:
As+4H++NO33- → As³ ++ NO↑ +2H2O
3As+5HNO3 +2H2O→3AsO43- +5NO↑+9H+
2As+50Cl-+3H2O → 2AsO43-+5CI-+6H+
Sifat : Gas Arsin yang terjadi dideteksi dengan pembentukan memakai O2 berlebihan
sehingga dihasilkan gas As4O6
Sifat : - Dapat dipakai untuk membedakannya dengan Sb (Sb tidak dapat bereaksi)
Catatan : As dan Sb merupakan senyawa-senyawa yang sangat beracun dan
berbahaya. Pekerjaan analisis terhadap kedua zat tersebut sebaiknya
dilakukan pada “ALMARI ASAM” serta ventilasi yang lancar
c. Kegunaan
• Racun: Sebatian arsenik digunakan telah digunakan untuk membuat racun tikus dan beberapa
racun serangga.
• Sebagai insektisida dan racun pertanian. Senyawa arsenik yang digunakan sebagai insektisida
adalah hydrogen timbal arsenate. Jenis senyawa ini digunakan untuk pohon buah-buahan.
Namun senyawa ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan otak para
penyemprot hingga diganti dengan bentuk organic arsenik yang kurang beracun. Meskipun
begitu, keduanya kemudian resmi dihapus pada tahun 2013 untuk semua jenis pertanian.
• Transistor: Sejumlah kecil arsenik ditambahkan ke germanium untuk membuat transistor.
• Cahaya Laser: Gallium arsenida, GaAs digunakan untuk menghasilkan cahaya laser secara
terus dari elektrik.
• Untuk menemukan tumor. Proses ini menggunakan isotop arsenik yaitu arsenik-74.
Penggunaan isotop ini dapat menghasilkan gambar PET scan yang lebih jelas
• Mengeraskan logam: Kadang kala arsenik dicampur dengan plumbum untuk menghasilkan
logam yang lebih keras dan tahan lama.
• Bateri: Antara kegunaannya yang lain adalah dalam pembuatan bateri kereta dan peluru.
• Gelas: Sejak akhir-akhir ini arsenik sering digunakan dalam dalam pembuatan gelas tetapi
pengeluarannya telah dihadkan disebabkan faktor tekanan EPA yang tidak bersesuai dengan
keselamatan.
•
B. Sb3+
a. Sifat umum:
• merupakan logam putih keperakan mengkilap
• memiliki titik lebur 630 derajat Celcius
• tidak dapat larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer
• mengandung ion antimonat SbO43-
• cirri-ciri khasnya serupa dengan senyawa-senyawa arsenik.
• Sb (III) mudah direduksi dalam suasana asam, jadi logam Sb atau bahkan sebagai SbH3 (bila
reduktornya logam Zn)
• Bentuk Sb (V) dapat merupakan oksidator kuat dan tahan terhadap reduktor tetapi jarang
dijumpai dalam bentuk larutannya
Reaksi-Reaksi Terhadap Sn :
Sebagai Sn+2
1. Dengan ion SULFIDA memberikan endapan coklat dari SnS pada suasana pH ≤ 0,3 M
H+
Sifat :
− Larut dalam kelebihan asam (> 0,3 M H+), tetapi tidak larut oleh S-2 atau OH-
− Larut dalam polisulfida – kompleks
− Tetapi jika larutan diasamkan, terbentuk kembali endapan kuning dari SnS2
2. Dengan ion HIDROKSIL; memberi endapan putih gelatin dari Sn(OH)2, tetapi segera
larut dalam kelebihan pereaksi atau dalam asam, kecuali terhadap Amonia (NH4OH)
− Dalam suasana basis, akan dapat mereduksi Bi+3 (kation Bismut) menjadi Bi (logam
Bismut)
5. Dengan REDUKTOR KUAT, (seperti Zn dan Al) dalam suasana asam memberikan
endapan abu-abu, seperti busa yang larut kembali jika reduktornya berlebihan
Sebagai Sn+4 :
1. Dengan ion SULFIDA (H2S/Tioasetamida), dapat memberikan endapan kuning dari
- Juga larut dalam alkali sulfida atau (NH4)2S, terjadi senyawa kompleks