Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


TUGAS PENDAHULUAN
IDENTIFIKASI KATION DAN ANION

NAMA : SUKMA

NIM : 15020230094

KELAS : C3C4

KELOMPOK : 2 (DUA)

PJ KELAS : AMINAH,S.Farm.,M.Sc

ASISTEN : ARIDHA. A

PROGRAM STURDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2024
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa itu kation dan anion. (3 Literatur)
Jawaban
Kation merupakan ion yang bermuatan positif, yang
kehilangan satu atau lebih electron. (Yusnidar Yusuf,2019)
Kation yang bermuatan positif dan anion yang bermuatan
negatif. (Gilang Sukma Putra, 2019)
Analisis kualitatif kation atau anion bertujuan untuk
mengidentifikasi kation atau anion yang ada dalam suatu sampel
larutan. Analisis ini dapat dilakukan dengan mengamati karakteristik
reaksi kimia yang terjadi pada sampel bahan yang dianalisis.
Biasanya, identifikasi dilakukan dengan mengamati fenomena-
fenomena yang terjadi, seperti: (i) pembentukan endapan, (ii)
pembentukan gas, (iii) bentuk kristal yang khas, (iv) perubahan
warna, dan (v) larutnya padatan/endapan. (M.Alauhdin,2020)

2. Jelaskan apa yang dimaksud uji organoleptis dan apa tujuannya?


Jawaban
Organoleptik adalah sebuah uji bahan makanan
berdasarkan kesukaan dan keinginan pada suatu produk. Uji
organoleptik biasa disebut juga uji indera atau uji sensori
merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia
sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap
produk. Indera yang dipakai dalam uji organoleptik adalah indera
penglihat/mata, indra penciuman/hidung, indera pengecap/lidah,
indera peraba/tangan. (Dendi Gusnadi,2021)
Tujuannya untuk menilai kualitas dan keamanan suatu
produk makanan dan minuman. (Hari Ismanto,2022)
3. Jelaskan tujuan dilakukan uji nyala?
Jawaban
Uji nyala adalah salah satu metode pengujian untuk
mengetahui apakah dalam makanan terdapat boraks atau tidak.
(Ira Oktaviani,2017)

4. Apa yang dimaksud dengan pirolisa dalam analisis kation anion?


Jawaban
Pirolisis yaitu dekomposisi kimia material organik dengan
proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen kimia
lainya dimana bahan mentah akan mengalami penguraian
stuktur kimia menjadi fase gas. Teknik seperti ini dapat
menghasilkan gas pembakaran dimana berguna dan aman untuk
lingkungan. Proses pirolisis ini memecah hidrokarbon rantai
karbon panjang dari polimer plastik menjadi rantai hidrokarbon
rantai pendek, selanjutnya molekul- molekul ini didinginkan
menjadi fase cair. (Juliya Ascha Riandis, 2021)

5. Jelaskan tiap golongan kation dan anion dan jelaskan table dari tiap
golongan?
Jawaban
Kation
A. Golongan l (Yusnidar Yusuf,2019)
Ion-ion golongan ini antara lain; Ag (Perak), Hg(Mekurium(I)
atau Raksa), dan Pb(Timbel). Kation golongan satu mebentuk
klorida yang tidak larut dalam ait, tetapi timbel klorida sedikit larut
dalam air sehingga tidak mengendap dengan sempurna bila
ditambahkan asam klorida encer maka on timbel yang tersisa akan
diendapan secara kuantitatif dengan hydrogen sulfide dalam
suasana asam bersama kation golongan dua.
1) Perak (Ag)
Merupakan logam berwarna putih, mempunyai rapatan
10,5g/ml dan melebur pada suhu 960,5◦C. Perak tidak dapat
larut pada asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat
encer (2M). Larutan asam nitrat yang lebih pekat panasnya,
perak melarut:
6Ag + 8 HNO3 → 6Ag+ + 2NO + 6NO3 - + 4H2O
2Ag + 2H2SO4 → 2Ag+ + SO4 2- + SO2 + 2H2O
Reaksi-reaksi ion perak:
a) Asam klorida encer (Klorida yang larut) :
Endapan putih perak klorida.

b) Hidrogen sulfide (Gas atau larutan air jenu) dalam suasana netral atau
asam :
Endapan hitam perak sulfida
c) Larutan ammonia :
Endapan coklat perak oksida
d) Natrium hidroksida :
Endapan coklat perak oksida
e) Markurium(I) atau Raksa (Hg)
Merupakan logam cair berwarna putih keperakan,
pada suhu biasa rapatannya 13,534 g/ml pada suhu 25ᵒC.
Merkurium mudah bereaksi dengan asam nitrat, tetapi tidak
dipengaruhi oleh asam klorida atau asam sulfat encer (2M).
Reaksi-reaksi dari ion merkurium (I):
f) Asam klorida encer atau klorida yang larut :
Endapan putih merkurium (I) klorida (kalomel)
g) Hidrogen sulfide dalam suasanan netral atau asam encer:
Endapan hitam yang merupakan campuran dari
merkurium (II) sulfide dan logam merkurium
h) Larutan ammonia :
Endapan hitam yang merupakan campuran logam merkurium dan
merkurium (II) amidonitrat basa.
i) Natrium hidroksida :
Endapan hitam merkurium (I) oksida
j) Timbel (Pb)
Merupakan logam berwarna abu-abu kebiruan dengan rapatan
sebesar 11,48 g/ml pada suhu kamr. Timbel mudah larut dakam asam
nitrat dengan tingkat kepekatan sedang dan terbentuknya nitrogen
oksida:
3Pb + 8HNO3 → 3Pb2 + 6NO3 - + 2NO + 4H2O
Gas nitrogen (II) oksida yang tidak berwarna, bila tercampur
dengan udara akan teroksidasi menjadi nitrogen dioksidasi
berwarna merah:
2NO(tidak berwarna) + O2 → 2NO2 (merah)
Dengan asa nitrat pekat dapat terbentuk lapisan pelindung
berupa timbel nitrat pada permukaan logam yang mencegah
pelarutan lebih lanjut.
Reaksi-reaksi dari ion timbel:
a. Asam klorida encer
b. Hidrogen sulfide dalam suasana netral atau asam encer:
Endapan hitam timbel sulfida
c. Larutan ammonia
d. Natrium hidroksida
2) Reaksi – reaksi kation golongan l
Pereaksi Ag+ Hg+ Pb2+
HCL + NH3 + air Putih, AgCl2↓ Putih Hg2Cl2↓ Putih, PbCl2↓
panas larut, Hitam, Hg↓ Tidak ada
[Ag(NH3)2]2+ +↓HgNH2 perubahan
Tidak ada Tidak ada
perubahan perubahan
H2S (+HCL)+cc. Hitam,Ag2S↓ Hitam,Hg↓+ Hitam,PbS↓
NHO3 Didihkan Larut,Ag+ HgS↓Putih, Putih, PbSO4
NH3 sedikit + Coklat, Ag2O↓ Hg2(NO3)2S↓ Putih,
berlebih Larut, Hitam,Hg+ Pb(OH)2↓
[Ag(NH3)2]+ HgO, Tidak ada
HgNH2NO3↓ perubahan
Tidak ada
perubahan
NaOH, sedikit ↓Coklat, Ag2O Hitam, Hg + ↓Putih,
berlebih Tidak ada HgO2, Pb(OH)2
perubahan ↓HgNH2NO3 Larut,
Tidak ada [Pb(OH4)]-
perubahan
KI sedikit + ↓Kuning HgI ↓Hijau HgI ↓Kuning PbI2
berlebih Tidak ada ↓Abu-abu Hg+ Tidak ada
perubahan [HgI4] 2- perubahan
K2CrO4 +NH3 ↓Merah ↓Merah ↓Kuning
Ag2CrO4 Hg2CrO4 PbCrO4
Larut, ↓Hitam Tidak ada
[Ag(NH3)]+ Hg+HgNH2NO perubahan
3↓
KCN, sedikit + ↓Putih AgCN ↓Hitam Hg + ↓Putih
berlebih Larut, Hg(CN)2 Tidak Pb(CN)2
[Ag(CN)2] - ada perubahan Tidak ada
perubahan

Na2 Co3+ ↓Putih ↓Putih ↓Putih PbO,


mendidih kekuningan kekuningan PbCO3 Tidak
↓Ag2CO3 Hg2CO3 ada
Coklat Ag2O ↓Hitam Hg + perubahan
↓HgO
Na 2HPO4 ↓Kuning ↓Putih Hg ↓Putih
Ag3PO4 2HPO4 Pb3(PO4)2

Reaksi spesifik P- Difenil Benzidina


dimetilaminobe karbazida (+Br2) Warna
nzilidena Warna ungu biru
rodamina
(+HNO3)
Warna
lembayung

B. Golongan ll (Yusnidar Yusuf,2019)


Kation golongan dua tidak dapat bereaksi dengan asam klorida,
tetapi dapat membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam
suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini antara lain; Hg
(Merkurium(II)), Bi (Bismut(III)), Cu (Tembaga(II)), Cd (Kadmium(II)), As
(Arsenik(III) dan (V)), (Stibium(III) dan (V)), (Timah(II) dan(IV)).
a. Merkurium ll (Hg)
1) Hidrogen sulfida :
Endapan putih merkurium klorosulfida terbentuk karena
adanyaasam klorida encer, bila ditambahkan hydrogen
sulfidalebih lanjut maka akan terbentuk endapan hitam
merkurium sulfida

2) Larutan ammonia :
Endapan putih dengan komposisi tercampur, dasarnya dari
merkurium oksida dan merkurium amidonitrat
2Hg2+ + NO3 - + 4NH3+ H2O → HgO.Hg(NH2)NO3+
3NH4+
a) Natrium hidroksida bila ditambahkan dalam jumlah sedikit:
Endapan merah kecoklatan denga komposisi berbeda-
beda, jika ditambahkan dalam jumlah stoikiometri, endapan
akan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium
oksida Hg2+ + 2OH- → HgO +H2O
b) Kalium sianida (racun) :
Tidak terdapat perubahan apapun dalam larutan encer
c) Lembaran atau mata uang tembaga mereduksi ion
merkurium (II) menjadi logam: Cu + Hg2+ → Cu2+ + Hg.

b. Bismut (Bi)
Merupakan logam putih kemerahan, kristali, getas, dan
mempunyai titik lebur 271,5◦C. Tidak larut dalam asam klorida
namun dapat larut pada asam pengoksida seperti asam nitrat
pekat, asam sulfat pekat. Reaksi-reaksi ion bismut:
1) Hidrogen sulfida: Endapan hitam bismuth sulfida
2) Larutan ammonia: Garam basa putih dengan berbagai
komposisi 3) Natrium hidroksida: Endapan putih bismuth
hidroksida
4) Kalium sianida (racum): Endapan putih, bismuth hidroksida
Reaksi ini adalah reaksi hidrolisis: Bi3+ + 3H2O + 3CN- →
Bi(OH)3 +3HCN

c. Tembaga (Cu)
Merupakan logam berwarna merah muda, lunak, dapat ditempa,
dan liat. Mempunyai titik lebur 1038ᵒC. Tidak dapat larut dalam
asam klorida dan asam sulfat encer, tetapi dapat sedikit larutan
dengan adanya oksigen. Reaksi-reaksi ion tembaga:
i. Hidrogen sulfide (gas atau larutan air jenuh): Endapan hitam,
tembaga sulfide.
ii. Larutan ammonia bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat
sedikit: Endapan biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa).
iii. Natrium hidroksida dalam larutan dingin: Endapan biru,
tembaga hidroksida.
iv. Kalium iodide: Mengendapkan tembaga iodide putih, tetapi
larutannya berwarna coklat tua karena terbentuknya ion-ion tri-
iodida (iod).
v. Kalim sianida (racun): Endapan kuning, tembaga sianida apa
bila ditambahkan dengan sedikit sekali.

d. Kadmium (Cd)
Merupakan logam putih keperaka yang dapat ditempa dan
diliat, mempunyai titik lebur 321◦C dan dapat melarutkan dengan
lambat dalam asam encer dengan melepaskan hydrogen. Cd +
2H+ → Cd2+ + H2
Reaksi-reaksi ion kadium:
i. Hidrogen sulfide (gas atau larutan air jemu): Endapan kuning,
kadmium sulfide.
ii. Larutan ammonia bila ditambahkan tetes demi tetes:
Endapan putih, kadmium hidroksida .
iii. Natrium hidroksida: Endapan putih kadmium hidroksida.
iv. Kalium sianida (racun): Endapan putih, cadmium sianida.
v. Kalium tiosianat: Tidak membentuk endapan
vi. Kalium iodide: Tidak membentuk endapan

e. Arsenik III (As)


Merupakan zat padat berwarna abu-abu seperti baja, getas,
dan berkilap seperti logam. Arsenik bersublimasi dengan
mengeluarkan bau seperti bawang putih apa bila dipanaskan.
Reaksi-reaksi ion arsenik (III) :
i. Hidrogen sulfida: Endapan kuning, arsenic sulfida
ii. Perak nitrat: Endapan kuning perak arsenit dalam larutan
netral
iii. Larutan tembaga sulfat: Endapan hjau, tembaga arisenit
iv. Kalium tri-iodida (larutan iod dalam kalium iodida):
Mengoksidasi ion arsenit sambl kehilangan warna nya

f. Arsenik V (As)
Reaksi-reaksi ion arsenat:
i. Hidrogen sulfide: Tidak terjadi endapan segera dengan
adanya asam kloridan encer.
ii. Larutan perak nitrat: Endapan merah kecoklatan, perak
arsenat Ag3 AsO4 dari larutan netral. Larut dalam ammonia
tetapi tidak larut dalam asam asetat.

Uji-uji khusus arsenic yang berjumlah sedikit:


i. Mersh
ii. Gutzeit
iii. Fleitzmann
iv. Reinsch
v. Kering

g. Stibium (Sb)
Merupakan logam putih keperakan mengkilap yang memiliki
titik lebur 630ᵒC. Stibium tidak dapat larut dalam asam klorida dan
asam sulfat encer, senyawa stibium (V) mengandung ion antimonat
SbO4 3-,ciri-ciri khasnya serupa dengan senyawa-senyawa
arsenik. Timah (Sn).

a) Reaksi – reaksi kation golongan llA


pereaksi Hg2+ Sn2+ Bi3+ Cu2+ Cd2+
H2S ↓Putih Coklat ↓Hitam ↓Hitam ↓Kuning
Hg3S2Cl2 ↓SnS larut Bi2Se3 CuS CdS
↓Hitam
HgS
NH3, ↓Putih ↓Bi(OH)2 ↓Biru ↓Putih
sedikit HgO.Hg(N NO3 Cu(OH Cd(OH)2
H)2N O3 )2CuS
O4
NaOH, ↓Merah Putih ↓Putih ↓Biru ↓Putih
sedikit + kecoklatan ↓Sn(OH) 2 Bi(OH)3 Cu(OH Cd(OH)2
berlebih Larut Sedikit )2 Tidak
larut Tidak larut
larut
KI + ↓Merah ↓Putih Putih,
berlebih HgI2 larut Bi(OH)3 CuI2
sedikit
larut
KCN + Tidak ada ↓Putih Kuning ↓Putih
berlebih perubahan larut, , Cd(CN)2
(BrI)2- Cu(CN Larut
)2 larut [Cd(CN)4
]2
SnCl2 + ↓Putih
berlebih HgCl2
↓Hitam Hg
Air ↓Putih
BrO(NO)
2
Reaksi Uji Kalium Asam Dinitro-P
spesifik koblat(II) iodida → tionat→ depensi↓
Tiosianat endapan Warbadid
→biru tua merah Hitam a→(0,1%
jingga ) dari
coklat
berubah
menjadi
kehjauan
Uji nyala Biru abu- Hijau
kebiruan
abu

b) Reaksi – reaksi kation golongan ll B


Pereaksi As3+ As5+ Sb3+ Sb5+ Sn4+
H2S + HCl Suasana Kuning Merah Coklat Kuning
pelarut, asam As2S5 jingga Sb5S2 SnS2
didihkan kuning Tidak Sb2S3 larut Larut
(As2S3) larut Larut
tidak larut
AgNo3 + Kuning Merah
HNO3/NH4 Ag3AsO3, coklat
OH larut AgAsO4
[Ag(NH3)2] Larut
+
SbCl2 + 2ml HCl
pekat 0,5
mL ↓SnC2
Coklat tua
NH4- Kristalin
molibolat putih
MgNH4S
O4
KI +HCl Merah,
pekat,
ungu, I2 (SbI)3-
+ CCl4
gelatin,
kuning
muda
Air Putih, Putih,
SbOCl SbO4
NaOH/ Putih, Putih, Putih,
NH4OH SbO3 Sb(OH) Sn(OH
2 )4
Zink ↓ Hitam ↓ Hitam Mered
Sb Sb uksi
ion
Sn4+
menja
di Sn
2+
HgCl2, Putih, Tidak
sedikit HgCl2 ada
berlebih abu-abu endap
an
Reaksi ↓ Kuning Barutan Reagen Reagen
spesifik muda utanil sia sia
asetat↓ : rodamin rodamin
Kuning B warna B
muda biru

C. Golongan lll (Yusnidar Yusuf,2019)


Kation golonga tiga tidak bereaksi dengan asam klorida encer
atau dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer.
Kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam
suasana netral atau amonikal. Ion-ion golongan ini antara lain; Fe
(Besi(II)) dan (III)), Al (Aluminium), Cr (Kromium(II)), Co (Koblat(II)),
Nikel, Mn (Mangan(II)), dan Zn (Zink) :
a) Besi II dan III (Fe)
Merupakan logam berwarna putih perak. Memiliki titik lebur
1535ᵒC. Biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida,
silsida, fosfida, an sulfide dari besi, sedikit demi sedikit
b) Alumunium (Al)
Merupakan logam putih, melebur pada suhu 656ᵒC. Dapat
teroksidasi pada permukaannya apabila terkena udara, oksida ini
bertujuan untuk melindungi objek. Asam klorida encer dapat
melarutkan logam ini dengan mudah
c) Kromium III dan VI (Cr)
Merupakan logam kristalin berwarna putih, memiliki titik lebur
1765◦C dan dapat larut dalam asam klorida encer maupun pekat
d) Koblat (Co) Merupakan logam berwarna abu-abu seperti baja,
bersifat sedikit magnetis. Bisa melebur pada suhu 1490ᵒC dan
dapat larut dalam asam-asam mineral encer.
e) Nikel
Merupakan logam berwana putih perak, mempunyai sifat
materal yang keras dan kukuh. Dapat melebur pada suhu
1455ᵒC dan sedikit magnetis.
f) Mangan II dan VII (Mn)
Merupakan logam berwarna putih abu-abu seperti besi
tuang, melebur pada suhu 1250ᵒC. Dapat bereaksi dengan air
hangat membentuk magan II hidroksida hydrogen.
g) Zink (Zn)
Merupakan logam berwarna kebiruan dapat diliat pada suhu
110ᵒ-150ᵒC, dan mempunyai titik lebur 410ᵒC serta titik didih
906ᵒC.
1) Reaksi reaksi kation golongan lllA
Pereaksi Fe2+ Fe3+ Al3+ Cr3+
atau
Cr4+
NaOH, tanpa Endapan Endapan Endapan Endap
O2 + berlebih putih, coklat putih, an
+ H2O2 Fe(OH)2 , kemerahan, Al(OH)3 abu-
tidak larut, Fe(OH)2 Laru abu,
coklat Tidak larut hijau,
keemasan biru
Fe(OH3) Gelatin
,
Cr(OH)
2 larut
endap
an
kuning
NH3 + Endapan Endapan Endapan Endap
berlebih putih, cokat merah, putih, an
Fe(OH)2 Fe(OH)2 Al(OH)3 abu-
Tidak larut Tidak larut Sedikit larut abu,
hijau,
biru
Gelatin
Cr(OH)
2
H2S + Tidak ada Endapan
CH3OONa perubahan, putih susu, S
(NH4)2S + Endapan Endapan Endapan Endap
O2 + HCL hitam,FeS hitam, FeS, putih,Al an
Endapan larut warna (OH)3 abu-
coklat abu,
Fe2O(So4)2 putih hijau,
biru
Gelatin
,
Cr(OH)
2
KCN + Endapan Endapan
berlebih kekuningan, coklat
Fe(CN)2 kemerahan,
Fe(CN)2 larut
K4[Fe(CN)6]2 Endapan Endapan
tanpa O2 kekuningan, coklat
Fe(CN)2 kemerahan,
Fe3[Fe(CN)6]
+ NaOH
endapan
merah
K3[Fe(CN)6] Endapan Warna coklat,
+ H2O2 biru tua Fe3[Fe(CN)6]
Endapan biru
prusia
(NH4)2CNS Tidak ada Warna merah
peruahan tua
Na2HPO4 + Endapan Endapan Endap
NaOH putih putih, an
kekuningan AIPO4 larut hijau,
FePO4 CrPO4
CH3COON + Warna coklat Tidak ada Tidak
encerkan dan kemerahan, perubahan ada
panaskan + Endapan peruba
berlebih dan coklat
panaskan kemerahan han
Na2CO3 + Endapan Endap
berlebih putih, an
Al(OH)3, abu-
larut abu,
hjau,
biru
gelatin
Cr(OH)
2

2) Reaksi reaksi kation golongan lllB


pereaksi Co2+ Ni2+ Mn2+ atau Zn2+
Mn7+
Naoh + Endapan Endapan Endapan Endapan
berlebih + basa biru, hijau, putih, putih
H2O2 Co(OH)NO3 NI(OH)2 Mn(OH)2 gelatin,
tidak larut, Tidak larut Larut, Zn(OH)2
endapan endapan Larut
hitam coklat,
keoklatan, Mn(OH)2
Co(OH)3
NH3 + Endapan Endapan Endapan Endapan
berlebih basa biru, hijau, putih, putih,
Co(OH)NO3 NI(OH)2 Mn(OH)2 Zn(OH)2
larut larut Larut Larut
(NH4)2S + Endapan Endapan Endapan Endapan
HNO3 + hitam, CoS, hitam, NiS merah putih, ZnS
HCL + larut Lar.Koloid jambu, Tidak larut
berlebih + endapan coklat tua MnS Larut
CHOOH putih, S
KCN + Endapan Endapan
berlebih coklat hijau,
kemerahan, Ni(CN2)
Co(CN2), larut
larut
K4[Fe(CN)6 Endapan
]2 + NH4 putih,
K2Zn3[Fe(C
N)6]2 larut
Na2HPO4 + Endapan Endapan
NH4 merah putih,
jambu, Zn(PO4)2
Mb(NH4)P laru
O4
KNO Endapan
kuning,
K3[Co(NO2)
6]

D. Golongan VI (M.Alauhdin,2020)
Kation golongan ini tidak membentuk endapan dengan reagen
golongan 1, 2, dan 3, tetapi membentuk endapan dengan reagen
ammonium karbonat dengan keberadaan ammonium klorida pada
kondisi netral. Kation golongan ini adalah kalsium(II), stronsium(II),
dan barium(II).
E. Golongan V (M.Alauhdin,2020)
Kation yang tidak membentuk endapan dengan reagen golongan 1,
2, 3, dan 4 dikelompokkan dalam golongan 5 ini, yaitu magnesium(II),
litium(I), natrium(I), kalium(I), dan ion ammonium.

Anion
1. Anion Golongan A (Yusnidar Yusuf,2019)
 Cl-
1. Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ putih + NO3-
AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2 + Cl-
2. Cl- + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 putih + 2 CH3COO-
 I-
1. I- + AgNO3 → AgI putih + NO3-
2. 2I- + Pb(CH3COO)2 → PbI2 + 2 CH3COO-
 SCN-
1. SCN- + AgNO3 → AgSCN putih + NO3
2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO
3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO
2. Golongan B (Yusnidar Yusuf,2019)
 S2-
1. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ hitam + 2NO3
2. S2- + FeCl3 → FeS hitam + HNO3
3. S2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 hitam + 2CH3COO-.

3. Golongan C (Yusnidar Yusuf,2019)


 CH3 COO-
1. CH3COO- + H2SO4 → CH3 COOH + SO4
2. CH3COO- + 3FeCl3 + 2H2O→ (CH3COO)6 + 2HCl + 4H2O
4. Golongan D (Yusnidar Yusuf,2019)
 SO3 2-
1. SO3 2- + AgNO3 → Ag2SO3 putih + 2 NO3 Ag2SO3 + 2HNO3
→ 2AgNO3 + H2SO4
2. SO3 2- + Ba(NO3 )2 → BaSO3 putih + 2NO3 BaSO3 + 2HNO3
→ Ba(NO3)2 + H2SO3
3. SO3 2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO3 putih + 2CH3 COOPbSO3 +
2HNO3 → Pb(NO3) 2 + H2SO3
 CO32-
1. CO3 2- + AgNO3 → Ag2CO3 putih + 2NO3 - Ag2CO3 + 2NO3 -
→ 2AgNO3 + H2CO3
2. CO3 2- + Mg(SO4)2 → MgCO3 putih + 2SO4 2-
5. Golongan E (Yusnidar Yusuf,2019)
 S2O3
1. S2O3 2- + FeCl3 → Fe(S2O3 )3 Cl + 2Cl
2. Pb(CH3COO)2 → PbS2O3 putih + 2CH3COO
6. Golongan F (Yusnidar Yusuf,2019)
 PO43-
1. PO4 3- + Ba(NO3 )2 → Ba3(PO4 )2 putih + 2NO3-
2. PO4 3- + FeCl3 → FePO4 putih kuning + 3 Cl-
7. Golongan G (Yusnidar Yusuf,2019)
 NO3 2-
1. Anion NO3 2- → ↓ coklat tipis + FeSO4 + H2SO4 P.
2. NO3 2- + 4H2SO4 + 6FeSO4 → 6Fe + 2NO + 4SO4 + 4H2O
DAFTAR PUSTAKA

Dendi Gusnadi. (2021). UJI ORANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA PADA


PRODUK MOUSSE BERBASIS TAPAI SINGKONG SEBEGAI
KOMODITI UMKM DI KABUPATEN BANDUNG. Jurnal Inovasi
Penelitian,2(1).

Hari Ismanto. (2022). UJI ORGANOLEPTIK KERIPIK UDANG (L.


vannamei) HASIL PENGGORENGAN VAKUM. Jurnal
Agrosainta,6(2),53-58.
Ira Oktaviani Rz. (2017). PREVENTIF APROACH: BAHAYA BORAK DAN
CARA MENGIDENTIFIKASI MAKANAN YANG
MENGANDUNG BORAKS. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat,1(1),23-28.
Juliya Ascha Riandis. (2021). PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK
DENGAN METODE PIROLISIS MENJADI BAHAN BAKAR
MINYAK. Jurnal Chemugry,5(1),8-14.
M Alauhdin. (2020). KIMIA ANALITIK DASAR. Semarang : UNNES
PRESS.
Yusnidar Yusuf l. (2019). KIMIA ANALISIS. Jakarta : Edu Center
Indonesia.
LITERATUR

1
2.

3
4

Anda mungkin juga menyukai