FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
NAMA : SUKMA
NIM : 15020230094
KELAS : C3C4
KELOMPOK : 2 (DUA)
PJ KELAS : AMINAH,S.Farm.,M.Sc
ASISTEN : ARIDHA. A
5. Jelaskan tiap golongan kation dan anion dan jelaskan table dari tiap
golongan?
Jawaban
Kation
A. Golongan l (Yusnidar Yusuf,2019)
Ion-ion golongan ini antara lain; Ag (Perak), Hg(Mekurium(I)
atau Raksa), dan Pb(Timbel). Kation golongan satu mebentuk
klorida yang tidak larut dalam ait, tetapi timbel klorida sedikit larut
dalam air sehingga tidak mengendap dengan sempurna bila
ditambahkan asam klorida encer maka on timbel yang tersisa akan
diendapan secara kuantitatif dengan hydrogen sulfide dalam
suasana asam bersama kation golongan dua.
1) Perak (Ag)
Merupakan logam berwarna putih, mempunyai rapatan
10,5g/ml dan melebur pada suhu 960,5◦C. Perak tidak dapat
larut pada asam klorida, asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat
encer (2M). Larutan asam nitrat yang lebih pekat panasnya,
perak melarut:
6Ag + 8 HNO3 → 6Ag+ + 2NO + 6NO3 - + 4H2O
2Ag + 2H2SO4 → 2Ag+ + SO4 2- + SO2 + 2H2O
Reaksi-reaksi ion perak:
a) Asam klorida encer (Klorida yang larut) :
Endapan putih perak klorida.
b) Hidrogen sulfide (Gas atau larutan air jenu) dalam suasana netral atau
asam :
Endapan hitam perak sulfida
c) Larutan ammonia :
Endapan coklat perak oksida
d) Natrium hidroksida :
Endapan coklat perak oksida
e) Markurium(I) atau Raksa (Hg)
Merupakan logam cair berwarna putih keperakan,
pada suhu biasa rapatannya 13,534 g/ml pada suhu 25ᵒC.
Merkurium mudah bereaksi dengan asam nitrat, tetapi tidak
dipengaruhi oleh asam klorida atau asam sulfat encer (2M).
Reaksi-reaksi dari ion merkurium (I):
f) Asam klorida encer atau klorida yang larut :
Endapan putih merkurium (I) klorida (kalomel)
g) Hidrogen sulfide dalam suasanan netral atau asam encer:
Endapan hitam yang merupakan campuran dari
merkurium (II) sulfide dan logam merkurium
h) Larutan ammonia :
Endapan hitam yang merupakan campuran logam merkurium dan
merkurium (II) amidonitrat basa.
i) Natrium hidroksida :
Endapan hitam merkurium (I) oksida
j) Timbel (Pb)
Merupakan logam berwarna abu-abu kebiruan dengan rapatan
sebesar 11,48 g/ml pada suhu kamr. Timbel mudah larut dakam asam
nitrat dengan tingkat kepekatan sedang dan terbentuknya nitrogen
oksida:
3Pb + 8HNO3 → 3Pb2 + 6NO3 - + 2NO + 4H2O
Gas nitrogen (II) oksida yang tidak berwarna, bila tercampur
dengan udara akan teroksidasi menjadi nitrogen dioksidasi
berwarna merah:
2NO(tidak berwarna) + O2 → 2NO2 (merah)
Dengan asa nitrat pekat dapat terbentuk lapisan pelindung
berupa timbel nitrat pada permukaan logam yang mencegah
pelarutan lebih lanjut.
Reaksi-reaksi dari ion timbel:
a. Asam klorida encer
b. Hidrogen sulfide dalam suasana netral atau asam encer:
Endapan hitam timbel sulfida
c. Larutan ammonia
d. Natrium hidroksida
2) Reaksi – reaksi kation golongan l
Pereaksi Ag+ Hg+ Pb2+
HCL + NH3 + air Putih, AgCl2↓ Putih Hg2Cl2↓ Putih, PbCl2↓
panas larut, Hitam, Hg↓ Tidak ada
[Ag(NH3)2]2+ +↓HgNH2 perubahan
Tidak ada Tidak ada
perubahan perubahan
H2S (+HCL)+cc. Hitam,Ag2S↓ Hitam,Hg↓+ Hitam,PbS↓
NHO3 Didihkan Larut,Ag+ HgS↓Putih, Putih, PbSO4
NH3 sedikit + Coklat, Ag2O↓ Hg2(NO3)2S↓ Putih,
berlebih Larut, Hitam,Hg+ Pb(OH)2↓
[Ag(NH3)2]+ HgO, Tidak ada
HgNH2NO3↓ perubahan
Tidak ada
perubahan
NaOH, sedikit ↓Coklat, Ag2O Hitam, Hg + ↓Putih,
berlebih Tidak ada HgO2, Pb(OH)2
perubahan ↓HgNH2NO3 Larut,
Tidak ada [Pb(OH4)]-
perubahan
KI sedikit + ↓Kuning HgI ↓Hijau HgI ↓Kuning PbI2
berlebih Tidak ada ↓Abu-abu Hg+ Tidak ada
perubahan [HgI4] 2- perubahan
K2CrO4 +NH3 ↓Merah ↓Merah ↓Kuning
Ag2CrO4 Hg2CrO4 PbCrO4
Larut, ↓Hitam Tidak ada
[Ag(NH3)]+ Hg+HgNH2NO perubahan
3↓
KCN, sedikit + ↓Putih AgCN ↓Hitam Hg + ↓Putih
berlebih Larut, Hg(CN)2 Tidak Pb(CN)2
[Ag(CN)2] - ada perubahan Tidak ada
perubahan
2) Larutan ammonia :
Endapan putih dengan komposisi tercampur, dasarnya dari
merkurium oksida dan merkurium amidonitrat
2Hg2+ + NO3 - + 4NH3+ H2O → HgO.Hg(NH2)NO3+
3NH4+
a) Natrium hidroksida bila ditambahkan dalam jumlah sedikit:
Endapan merah kecoklatan denga komposisi berbeda-
beda, jika ditambahkan dalam jumlah stoikiometri, endapan
akan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium
oksida Hg2+ + 2OH- → HgO +H2O
b) Kalium sianida (racun) :
Tidak terdapat perubahan apapun dalam larutan encer
c) Lembaran atau mata uang tembaga mereduksi ion
merkurium (II) menjadi logam: Cu + Hg2+ → Cu2+ + Hg.
b. Bismut (Bi)
Merupakan logam putih kemerahan, kristali, getas, dan
mempunyai titik lebur 271,5◦C. Tidak larut dalam asam klorida
namun dapat larut pada asam pengoksida seperti asam nitrat
pekat, asam sulfat pekat. Reaksi-reaksi ion bismut:
1) Hidrogen sulfida: Endapan hitam bismuth sulfida
2) Larutan ammonia: Garam basa putih dengan berbagai
komposisi 3) Natrium hidroksida: Endapan putih bismuth
hidroksida
4) Kalium sianida (racum): Endapan putih, bismuth hidroksida
Reaksi ini adalah reaksi hidrolisis: Bi3+ + 3H2O + 3CN- →
Bi(OH)3 +3HCN
c. Tembaga (Cu)
Merupakan logam berwarna merah muda, lunak, dapat ditempa,
dan liat. Mempunyai titik lebur 1038ᵒC. Tidak dapat larut dalam
asam klorida dan asam sulfat encer, tetapi dapat sedikit larutan
dengan adanya oksigen. Reaksi-reaksi ion tembaga:
i. Hidrogen sulfide (gas atau larutan air jenuh): Endapan hitam,
tembaga sulfide.
ii. Larutan ammonia bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat
sedikit: Endapan biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa).
iii. Natrium hidroksida dalam larutan dingin: Endapan biru,
tembaga hidroksida.
iv. Kalium iodide: Mengendapkan tembaga iodide putih, tetapi
larutannya berwarna coklat tua karena terbentuknya ion-ion tri-
iodida (iod).
v. Kalim sianida (racun): Endapan kuning, tembaga sianida apa
bila ditambahkan dengan sedikit sekali.
d. Kadmium (Cd)
Merupakan logam putih keperaka yang dapat ditempa dan
diliat, mempunyai titik lebur 321◦C dan dapat melarutkan dengan
lambat dalam asam encer dengan melepaskan hydrogen. Cd +
2H+ → Cd2+ + H2
Reaksi-reaksi ion kadium:
i. Hidrogen sulfide (gas atau larutan air jemu): Endapan kuning,
kadmium sulfide.
ii. Larutan ammonia bila ditambahkan tetes demi tetes:
Endapan putih, kadmium hidroksida .
iii. Natrium hidroksida: Endapan putih kadmium hidroksida.
iv. Kalium sianida (racun): Endapan putih, cadmium sianida.
v. Kalium tiosianat: Tidak membentuk endapan
vi. Kalium iodide: Tidak membentuk endapan
f. Arsenik V (As)
Reaksi-reaksi ion arsenat:
i. Hidrogen sulfide: Tidak terjadi endapan segera dengan
adanya asam kloridan encer.
ii. Larutan perak nitrat: Endapan merah kecoklatan, perak
arsenat Ag3 AsO4 dari larutan netral. Larut dalam ammonia
tetapi tidak larut dalam asam asetat.
g. Stibium (Sb)
Merupakan logam putih keperakan mengkilap yang memiliki
titik lebur 630ᵒC. Stibium tidak dapat larut dalam asam klorida dan
asam sulfat encer, senyawa stibium (V) mengandung ion antimonat
SbO4 3-,ciri-ciri khasnya serupa dengan senyawa-senyawa
arsenik. Timah (Sn).
D. Golongan VI (M.Alauhdin,2020)
Kation golongan ini tidak membentuk endapan dengan reagen
golongan 1, 2, dan 3, tetapi membentuk endapan dengan reagen
ammonium karbonat dengan keberadaan ammonium klorida pada
kondisi netral. Kation golongan ini adalah kalsium(II), stronsium(II),
dan barium(II).
E. Golongan V (M.Alauhdin,2020)
Kation yang tidak membentuk endapan dengan reagen golongan 1,
2, 3, dan 4 dikelompokkan dalam golongan 5 ini, yaitu magnesium(II),
litium(I), natrium(I), kalium(I), dan ion ammonium.
Anion
1. Anion Golongan A (Yusnidar Yusuf,2019)
Cl-
1. Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ putih + NO3-
AgCl + 2NH3 → Ag(NH3)2 + Cl-
2. Cl- + Pb(CH3COO)2 → PbCl2 putih + 2 CH3COO-
I-
1. I- + AgNO3 → AgI putih + NO3-
2. 2I- + Pb(CH3COO)2 → PbI2 + 2 CH3COO-
SCN-
1. SCN- + AgNO3 → AgSCN putih + NO3
2. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO
3. SCN- + Pb(CH3 COO)2 → Pb(SCN)2 putih + 2CH3COO
2. Golongan B (Yusnidar Yusuf,2019)
S2-
1. S2- + AgNO3 → Ag2S ↓ hitam + 2NO3
2. S2- + FeCl3 → FeS hitam + HNO3
3. S2- + Pb(CH3COO)2 → PbSO4 hitam + 2CH3COO-.
1
2.
3
4