Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion yang
bermuatan negative. Ion satu dengan lainnya dibedakan karena tiap ion memiliki
reaksi kimia spesifik. Kation dan anion merupakan penyusun suatu senyawa sehingga
untuk menentukan jenis zat atau senyawa tunggal secara sederhana dapat dilakukan
dengan menganalisis jenis kation dan anion yang dikandungnya.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide dan ammonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu katiom bereaksi dengan reagensia-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan bahwa
klasifikasi kation paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
sulfide dan karbonat dari kation tersebut.
Kelima golongan golongan kation dan cirri khas golongan ini adalah sebagai
berikut:
Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan sama dengan asam klorida
encer.
Golongan II : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer.
Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun
dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer,namun kation ini
membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral atau amoniak.
Golongan IV : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagenia I, II, III. Kation-
kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.
Golongan V : Kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia golongan
sebelumnya, merupakan golongan kation terakhir.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 1
Pemisahan anion-anion yang memungkinkan adalah menggolongkannya
dalam golongan utama berdasarkan pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium
atau bariumnya dan garam zink nya. Uji pendahuluan yang dilakukan terhadap
sample yang dianalisis dapat memberikan petunjuk yang sangat penting dan akan
memudahkan analisis lanjta. Untuk beberapa ion tertentu uji pendahuluan sudah
memberikan kepastian.
Beberapa uji pendahuluan yang akan dikerjakan dalam praktium kali ini
adalah:
1. Uji Pendahulan Secara Organoleptis
2. Uji Pendahuluan Untuk Kation
3. Uju Pendahuluan Untuk Anion
1. Uji Pendahuluan Secara Organoleptis
a. Bentuk
Perhatikan bentuk dari sampel apakah berupa padatan atau larutan. Bila
sampel berupa padatan atau Kristal perhatikan bentukya secara mikroskopis.
b. Warna
Perhatikanlah warna dari padatan atau larutan.
Padatan:
WARNA PADATAN JENIS PADATAN
Merah Pb3O4, HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO3, K3(Fe(CN)6)
Merah Jingga K2Cr2O7
Merah Keunguan CdS, Ag2S3, K4(Fe(CN)6), K2CrO4, FeCl3, Fe(NO3)3,
Hijau Cr2O3, Hg2I2, Cr(OH)3, Garam-garam fero (Fe2+), garam-
garam nikel (Ni2+), CuCO3 , CrCl3 . 6H2O, CUCl2 . 6H2O
Biru Garam-garam Kobalt (Co2+) anhidrat, garam-garam
tembaga (Cu2+) terhidrat.
Coklat PbO2 , CdO, Fe3O4, Fe(OH)3
Hitam PbS, CuS, CuO, HgS, FeS, MnO2, CoS, NiS dan C.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 2
Larutan
WARNA LARUTAN JENIS LARUTAN
Merah Muda Co2+, Mn2+
Merah Jingga Cr2O72-
Kuning CrO4, Fe(CN)62+, Fe3+
Hijau Ni2+, Fe2+ Cr3+
Biru Cu2+ (dari garam-garam terhidrat)
Ungu MnO4-
c. Sifat
Perhatikan apakah sampel bersifat higrokopis atau tidak. Zat-zat yang bersifat
higrokopis antara lain CaCl2, MgCl2, NaOH. Periksa pereaksinya terhadap lakmus
mera atau lakmus biru apakah bersifat netral atau basa.
d. Bau
Ciumlah baunya (hati-hati bau menyengat dan menusuk). Zat-zat yang berbau
khas, misalnya H2S, CH3COOH, NH4OH dan Cl2
e. Rasa
Sebaiknya cara ini tidak dilakukan karena pada umumnya bahan atau zat-zat
kimia berbahaya.
2. Uji Pendahuluan Untuk Kation
a. Uji Nyala
Uji nyala adalah pemeriksaan sampel dengan membakarnya pada nyala oksida
atau reduksi pembakar Bunsen. Tiap-tiap uap senyawa logam akan memberi warna
nyala yang khas (lihat table berikut).
Warna nyala beberapa unsur logam.
Unsure Warna nyala tanpa kaca Warna nyala dengan
kobalt kaca kobalt
Natrium Kuning Tidak berwarna
Kalium Ungu Merah Padam
Kalsium Merah Bata Hijau Muda
Stronsium Merah Padam Ungu
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 3
Barium Hijau Kekuningan Hijau Kebiruan
Litium Merah Karmin Tidak berwarna
Tembaga Hijau Kebiruan Tidak berwarna
As, Sb, Bi, Pb Biru Keabuan Tidak berwarna
Prosedur Kerja
1. Letakkan 3-4 mg zat di atas kaca arloji, basahi dengan sedikil HCl pekat.
2. Kawat platina atau Ni-Cr yang melingkari batang gelas dibersihkan dengan
mencelupkan ke dalam larutan HCl pekat, lalu bakar pada nyala oksida.
Lakukan beberapa kali sampai nyala api tidak berwarna.
3. Kawat yang telah bersih dicelupkan kedalam sampel, lalu dibakar pada nyala
api tak bercahaya.
4. Amati warna yang muncul
Perhatian: Warna nyala natrium menutupi nyala logam-logam lain, sehingga bila
dalam sampel terdapat natrium maka warna nyala logam lainnya dapat diamati
dengan memandang nyala melalui lapisan kaca kobalt yang akan menyerap warna
natrium dan warna lainnya.
b. Identifikasi Kation Secara Langsung
1) Kation Golongan I (Ag+, Hg+, Pb+, Hg2+)
No. Larutan Uji Larutan Pereaksi
1. AgNO3 + HCl + NH4OH
AgNO3 + K2CrO4
2. Pb(CH3COO)2 + HCl + NH4OH
Pb(CH3COO)2 + K2CrO4
3. Hg2Cl2 + KI
Hg2Cl2 + NH4OH (21%)
Hg2Cl2 + NaOH (1N)
4. HgCl2 + KI
HgCl2 + NH4OH (21%)
HgCl2 + NaOH (1N)
2) Kation Golongan II (Ba , Cu , Fe2+, Fe3+)
2+ 2+
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 4
2. CuSO4 + KI
CuSO4 + NaOH
3. FeSO4 + NaOH
FeSO4 + NH4OH (21%)
FeSO4 + K4Fe(CN)6
4. FeCl3 + NaOH
FeCl3 + NH4OH (21%)
FeCl3 + NH4SCN
3) Golongan Kation III (Al , Zn , Ba2+, Mg2+, NH4+, Ca2+)
3+ 2+
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 5
berwarna Busuk asetat. Terjadi endapan S.
CH3COOH Tidak Cuka CH3COOH -
berwarna
H2O , CO2 , Tidak
2 -
- O2 Menyalahkan bara api
Na2O2 berwarna
NO2 Coklat Menusuk NO2 Dengan kertas KI atau
kemerah- kanji membentuk warna
merahan hitam kebiruan.
NaOCl, Hijau Menusuk Cl2 Kertas lakmus biru
CaOCl2 kekuning- berubah merah kemudian
(Kaporit) kuningan luntur. Dengan kertas
kanji KI membentuk
warna biru
SO2 dari Tidak Menusuk SO2 Didihkan, membentuk
tiosianat berwarna larutan berwarna kuning
(menghilangkan warna
fuksin)
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 6
Na2S + AgNO3
3. H3PO4 + AgNO3
H3PO4 + BaCl2
4. K2CrO4 + H2SO4
K2CrO4 + AgNO3
5. K2Cr2O7 + H2SO4
K2Cr2O7 + AgNO3
3) Anion Golongan III ( CH3COOH, NO2-, CO32-, NO3-)
No. Larutan Uji Larutan Pereaksi
1. CH3COOHNa + H2SO4 , panaskan
CH3COOHNa + AgNO3
CH3COOHNa + FeCl3
2. NaNO2 + HCl
NaNO2 + AgNO3
NaNO2 + FeSO4 + H2SO4
NaNO2 + KMnO4 + H2SO4
3. Na2CO3 + HCl
Na2CO3 + BaCl2
4. NaNO3 + HCl
NaNO3 + FeSO4 + H2SO4
NaNO3 + H2SO4
Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada reaksi identifikasi seluruh larutan uji
kation Golongan I?
2. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada reaksi identifikasi seluruh larutan uji
kation Golongan II?
3. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada reaksi identifikasi seluruh larutan uji
kation Golongan III?
4. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada reaksi identifikasi seluruh larutan uji
Anion Golongan I?
5. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada reaksi identifikasi seluruh larutan uji
Anion Golongan II?
6. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada reaksi identifikasi seluruh larutan uji
Anion Golongan III?
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 7
PERCOBAAN 2
UJI FORMALIN PADA MAKANAN
Tujuan
Mengidentifikasi adanya formalin pada makanan
Deskripsi
Nama lain dari formalin adalah Formaldehid atau metanal dengan rumus
umum HCHO. Formalin merupakan larutan yang tak berwarna dan berbau
menyengat, pada suhu kamar berupa gas yang bisa larut dalam alcohol, aseton
maupun air.
Meskipun dalam udara bebas formaldehid berada dalam wujud gas tetapi
bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merek
dagang formalin atau formol’). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi
dan sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini
mengandung beberapa persen metanol untuk membatasi polimerisasinya. Formalin
adalah larutan formaldehid dalam air dengan kadar antara 10% - 40%. Meskipun
formaldehid menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida senyawa
ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil,
biasa dipakai dalam reaksi substitusi aromatik elektrofilik dan senyawa aromatik
serta bisa mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena. Dalam keberadaan
katalisbasa, formaldehida biasa mengalami reaksi Cannizzaro, menghasilkan asam
format dan methanol.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 8
Alat dan Bahan yang digunakan
1. Alat
a) Tabung reaksi 2 buah
b) Penangas air/pembakar spritus 2
c) Penjepit tabung 1 buah
d) Rak tabung 1 buah
e) Korek api 1 buah
f) Sikat tabung 1 buah
g) Lap/tissue
h) Pisau/cutter
2. Bahan
a) Reagen Cu
b) Aquades
c) Bakso
d) Mie kering
e) Mie basah
f) Tahu kering
g) Tahu basah
Prosedur kerja
1. Uji Fehling
a. Ambil 10 gram sampel (tahu/mie basah/bakso) kemudian haluskan
menggunakan mortar. Tambahkan10 ml air aduk sampai rata. Kemudian
saring.
b. Ambil ±2 ml hasil penyaringan, masukkan ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan3 ml larutan fehling. Panaskan 5 -10 menit.
c. Amati dan catat perubahan yang terjadi
d. Larutan mengandung formalin jika larutan yang mula-mula berwarna biru
berubah menjadi hijau dan terbentuk endapan kuning atau merah.
2. Uji Kalium Permanganat
a. Tabung reaksi berisi 10 ml susu dibubuhi 1 tetes larutan KMnO 4 1 N (=PK,
campuran air mandi untuk obat gatal atau cacar). Larutan tahu/mie
basah/bakso akan menjadi pink (merah jambu seulas). Lama waktu
hilangnya warna pink ( warna merah jambu seulas) dari tetesan larutan
Kalium permanganat ke dalam tabung reaksi berisi sampel menjadi indikator
kemungkinan kandungan formalin di dalam sampel tersebut.
b. Jika 1 jam tidak ada perubahan warna (warna pink stabil) berarti sampel
tidak mengandung formalin (atau lebih tepat dikatakan tidak menggunakan
formalin sebagai pengawet). Jika warna pink larutan kalium permanganat
tersebut segera pudar/hilang menjadi tak berwarna, berarti ada kemungkinan
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 9
dalam sampel terkandung formalin yang bersifat bereaksi menghilangkan
warna (mereduksi) kalium permanganate.
3. Uji Reagen Cu
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan pengujian
formalin pada makanan.
b. Masukkan aquades pada tabung reaksi, kemudian jepit tabung reaksi dengan
menggunakan penjepit tabung dan didihkan tabung reaksi di atas penangas
air/pembakar Spiritus.
c. Memotong-motong bakso dengan pisau/cutter menjadi beberapa bagian
bagian kecil.
d. Memasukkan bakso ke dalam tabung reaksi berisi aquades tadi dan tunggu
sampai 5 menit.
e. Mengambil air rebusan bakso dan masukkan ke dalam tabung reaksi lain.
f. Menambahkan 5 ml reagen Cu ke dalam tabung reaksi.
g. Memanaskan tabung reaksi selama 3 menit, kemudian Letakkan tabung
reaksi di rak tabung.
h. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
i. Melakukan kegiatan b sampai h dengan pada makanan yang lain (tahu
kering, tahu basah, mie kering dan basah).
j. Mencatat hasil pengamatan
Catatan : jika larutan berubah warna dari biru menjadi kuning-orange-
merah berarti hasil uji positif (mengandung formalin).
Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada uji formalin pada uji Fehling yang
menghasilkan endapan kuning/merah?
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada uji kalium permanganate?
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada uji reagen Cu?
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 10
PERCOBAAN 3
Tujuan
Menentukan kadar vitamin C dan B dalam makanan
Deskripsi
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk
metabolism tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diperoleh dari tubuh manusia, tetapi
diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor
elemen pembantu untuk reaksi enzimatik. Vitamin ditemukan di berbagai jenis
makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, daging, ikan dan produk-produk
susu.
Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk
regenerasi kulit, penglihatan, system susunan syaraf dan system kekebalan tubuh dan
pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin.
Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang
yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi
akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari. Vitamin dibedakan
menjadi dua jenis: vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan vitamin yang
larut dalam air (B dan C). Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil,
seperti sakit kepala, masalah-masalah kulit atau hilangnya nafsu makan sampai
penyakit-penyakit yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin C dalam jangka waktu yang panjang. Bagaimanapun defisiensi yang serius
ditemukan di negara-negara berkembang. Namun demikian, konsumsi vitamin yang
hampir sampai pada tahap optimum juga terjadi pada beberapa bagian grup populasi.
VITAMIN C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi yaitu berperan membantu enzim
spesifik dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 11
Perusahaan kadang-kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk
menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk
kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan
gigi juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan
ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi. Jeruk
merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau kol kobis,
melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan vitamin C dalam sebuah sampel
minuman, kita dapat menggunakan titrasi iodometri dalam laboratorium. Cara praktis
yang bisa anda coba sendiri di rumah, menggunakan bahan-bahan yang sering
digunakan sehari-hari. Uji yang dimaksud adalah uji kualitatif yaitu hanya
mengetahui ada tidaknya vitamin C dalam minuman, sedangkan vitamin C yang
terkandung tidak dihitung.
VITAMIN B
Vitamin B adalah vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting
dalam metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya memiliki
satutipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D).
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia di dalamnya
membedakan vitamin ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa
makanan. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B
kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-
masing (contoh: BI, B2, B3).
Alat dan Bahan yang Digunakan:
1. ALAT
VITAMIN C
10 mL sampel berbagai minuman jus yang diambil dari warung setempat atau
dibuat sendiri (Jus nenas, jus manga, jus jeruk)
10 mL sampel air jeruk nipis yang dibuat sendiri
100 mL air gelas (merk ditentukan)
Betadine antiseptic
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 12
Larutan kanji (2 mL tepung tapioka /jagung /maizena + 50 mL air)
VITAMIN B
Nasi yang direndam semalaman
Larutan CuSO42%
Larutan NaOH 3N
Larutan FeCl3 1%
Indikator indo fenol biru
2. ALAT:
Gelas beker
Gelas ukur
Pipet tetes
Tabung reaksI
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 13
5. Hitung jumlah tetesan yang diperlukan untuk menjernihkan larutan Amilum
iodide atau betadine tersebut.
6. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk tabung selanjutnya.
7. Catat hasil pengamatanmu pada hasil pengamatan!
Catatan: Semakin banyak jumlah tetesan larutan vitamin C yang dibutuhkan untuk
menjernihkan larutan amilum iodide/betadine, berarti semakin sedikit kandungan
vitamin C pada sampel jus buah tersebut.
Cara III
ALAT DAN BAHAN:
1. Indicator indofenol biru
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur
5. Macam-macam jus buah
PROSEDUR KERJA:
1. Masukkan 5 mL indicator indofenol biru ke dalam masing-masing tabung reaksi.
2. Tambahkan setetes demi setetes masing-masing jus buah yang di uji ke dalam
tabung reaksi sesuai label.
3. Mengamati perubahan yang terjadi. Apabila bahan yang diuji mengandung
vitamin C, maka akan terjadi perubahan warna dari biru menjadi merah muda dan
akhirnya tidak berwarna.
4. Menghitung dan mencatat jumlah tetesan yang digunakan hingga terjadi
perubahan warna.
5. Jika tidak terjadi perubahan warna pada indofenol biru setelah di tetesi lebih dari
20 tetes bahan yang diuji, maka bahan tersebut tidak mengandung vitamin C.
Makin banyak jumlah bahan yang diuji yang ditambahkan untuk mengubah warna
indofenol biru menjadi tidak bewarna, makin sedikit kandungan vitamin C-nya.
6. Membandingkan hasil perubahan vitamin C 1% (larutan pembanding).
7. Mencatat hasil percobaan kedalam tabel.
Prosedur Kerja Analisis Vitamin B:
1. Masukkan secukupnya nasi kedalam tabung reaksi
2. Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10 tetes NaOH 3N
3. Amati warna yang terjadi, bila terbentuk warna biru-ungu berarti vitamin B
positif
4. Masukkan secukupnya nasi kedalam tabung reaksi 2
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 14
5. Tambahkan 2-3 tetes larutan FeCl31%
6. Amati perubahan warna yang terjadi,timbulnya warna jingga sampai merah tua
berarti vitamin B positif
Pertanyaan:
1. Berdasarkan hasil percobaan anda, sampel mana yang mengandung paling banyak
vitamin C?
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada reaksi analisis Vitamin C cara I, II dan III?
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada reaksi analisis Vitamin B?
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 15
PERCOBAAN 4
GRAVIMETRI
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 16
5. Pengeringan endapan sampai mencapai batas konstan
6. Penimbangan endapan
7. Perhitungan
Alat
1. Gelas kimia
2. Oven
3. Pipet
4. Gelas arloji
5. Pengaduk gelas
6. Corong
7. Gelas ukur
8. Krus porselin/sinter glass G-3
Bahan
1. Pb(NO3)2 padat atau CuSO4.xH2O
2. Larutan K2CrO4 5%
3. Akuadest
4. Asam asetat encer
Prosedur kerja
Percobaan I
a. Timbang dengan tepat 0.3000 gram Pb(NO3)2 padat menggunakan gelas arloji
kemudian pindahkan ke dalam gelas piala dan dilarutkan dengan aquadest
sebanyak 50 mL.
b. Asamkan larutan dengan beberapa milliliter asam asetat encer, aduk
c. Panaskan sampai mendidih, kemudian ditambahkan tetes demi tetes dengan
larutan K2CrO4 5% sampai terbentuk endapan sempurna.
d. Pendidihan terus dilakukan sampai 5-10 menit, sehingga endapan yang
terbentuk turun secara kuantitatif, yang ditunjukkan oleh larutan di atas
endapan berwarna kuning muda.
e. Endapan disaring, dicuci/dibilas dengan air panas.
f. Keringkan menggunakan oven suhu 120oC sampai diperoleh berat endapan
konstan
g. Catat hasil kerja dan pengamatan, kemudian hitung kadar Pb dalam endapan
PbCrO4
Percobaan II
a. Timbang 0,5 gram Kristal terusi menggunakan krus porselen, (dicatat sebagai
berat awal terusi = Wo
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 17
b. Sampel dipanaskan diatas krus sekitar 1-2 jam, sampai terusi berubah warna
dari biru menjadi putih
c. Pindahkan kedalam desikator selama 15-30 menit, setelah dingin ditimbang,
beratnya dicatat sebagai W1
d. Terusi dipanaskan kembali selama 30 menit, perlakuan (c) diulangi, beratnya
dicatat sebagai W2, demikian selanjutnya hingga diperoleh selisih
penimbangan 0.0002 dan berat terakhir dicatat sebagai Wn.
e. Hitung kandungan air terusi.
Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada uji gravimetri:
a. Percobaan I
b. Hitung kadar Pb dalam PbCrO4
2. Hitunglah kadar terusi yang diperoleh dalam percobaan II?
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 18
PERCOBAAN 5
EKTRAKSI PELARUT
Tujuan : Pemisahan asam lemak dari sabun dan penentuan asam lemak
dengan ekstraksi pelarut dan titrasi.
Deskripsi
Metode ekstraksi digunakan untuk mengambil zat terlarut dalam air dengan
menggunkan pelarut organik yang tidak saling bercampur dengan air, sehingga sering
disebut juga ekstraksi cair-cair. Pemisahan ini dapat dilakukan baik dalam skala
makro maupun mikro. Tidak memerlukan peralatan yang khusus atau canggih, hanya
dengan corong pisah.
Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan
tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti Benzena, karbon,
Tetraklorida, atau Kloroform. Proses pemisahan didasarkan atas perbedaan sifat
partisizat terlarut (Solut) dalam dua pelarut yang tidak saling bercampur. Jika zat
terlarut terdistribui dalam suatu fasa cair dan organik maka kesetimbangan yang
dihasilkan sebagai berikut:
Pada percobaan ini bahan yang diekstrak adalah sabun. Sabun merupakan
garam – garam dari asam lemak tinggi dengan alkali terutama Na dan K seperti R-
COONa atau R-COOK. Asam lemak yang terbentuk dipisahkan dari air dengan
penambahan benzene menggunkan alat corong pisah. Penentuan kadar asam lemak
pada sabun dilakukan dengan metode titrasi menggunakan larutan NaOH.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 19
2. Gelas ukur
3. Statif
4. Buret
5. Corong pisah
6. Gelas kimia
7. Batang pengaduk
8. Penangas Air
Bahan
Prosedur Kerja
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 20
7. Hasil ekstraksi dan larutan Blanko masing-masing dititrasi dengan larutan
NaOH 0,5N dengan indikator PP sampai warna merah muda.
8. Selisih mL NaOH dari kedua titrasi adalah ekivalen dengan asam lemak yang
ada sebagai hasil ekstraksi.
9. Hitunglah konsentrasi asam lemak dalam sabun sebagai asan stearat.
C17H55COOH.
Pertanyaan
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 21
PERCOBAAN 6
KROMATOGRAFI KERTAS
Deskripsi
Teknik ini dapat digunakan untuk menguji sampel baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Mekanisme pemisahan terjadi karena partisi kontinyu dari sampel
antara fasa organic yang bergerak. Migrasi molekul-molekul dalamsampel dimulai
ketika bercak/spot sampel terselimuti pelarut (eluen) dengan gaya dorong permukaan
yang bersifat kapiler. Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan harga/nilai “factor
retensi (Rf) untuk masing-masing bercak noda.
jarak noda(cm)
Rf =
jarak pelarut (cm)
a. Alat
1. Gelas Ukur
2. Plastic
3. Karet
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 22
4. Pensil
b. Bahan
1. Kertas Saring whatmaan
2. Aquadest
3. Etanol 90%
4. Spidol tinta (merah, biru, kuning, orange dan coklat)
Prosedur Kerja
Pertanyaan
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 23
PERCOBAAN 7
UJI KUALITAS AIR SEKITAR
Tujuan : Menentukan kualitas air melalui pengujian sifat-sifat air secara kimia yang
meliputi nilai pH dan kandungan beberapa zat kimia dalam air.
Table dibawah ini menyediakan informasi mengenai bebrapa uji kualitas air secara
kimia.
Jenis Uji Bahan Yang Digunakan Hasil Yang Terjadi
Nilai pH Kertas indicator Universal
Lihat hasil dan bandingkan dengan
kertas standar warna pH 1-14
Garam Larutan perak nitrate Terbentuk endapan putih dan air
menjadi berkabut bila terdapat garam
Oksigen Larutan metilen blue Warna larutan akan tetap biru jika
dalam larutan terdapat oksigen
Ammonia Kertas turmeric (kertas yang Kertas berubah menjadi warna merah
dilumuri air kunyit) jika dalamair terdapat ammonia.
Sulfide Kertas timbale asetat Kertas berubah menjadi warna abu-
abu jika dalam air terdapat sulfide.
Prosedur Kerja
1. Sediakan satu rak tabung dan beberapa rak tabung reaksi
2. Masukkan air yang akan diuji ke 5 tabung reaksi, masing-masing berisi
kurang lebih 3 cm.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 24
3.
Tambahkan beberapa tetes larutan perak nitrat pada tabung reaksi pertama.
4.
Pada tabung kedua masukkan kurang lebih 1 cm kertas indikator universal.
5.
Pada tabung ketiga masukkan kertas turmeric kurang lebih 1 cm.
6.
Pada tabung keempat dan kelima masing-masing ditambahkan kertas timbal
asetat sepanjang 1 cm dan metien blue.
7. Ulangi cara diatas pada sampel air jenis lainnya.
8. Amati warna dan bau setiap sampel air.
9. Buatlah table data pengamatan untuk semua sampel air yang diuji.
No. Sampel Jenis Uji Kualitas
air pH Garam Oksigen Ammoni Sulfida Warna Bau
a
1.
2.
Dst
.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 25
PERCOBAAN 8
UJI SIFAT LARUTAN LINGKUNGAN SEKITAR
Larutan pada dasarnya terbagi atas larutanasam, basa, dan garam. Asam
mempunyai skala pH di bawah 7, basa di atas 7, sedangkan garam sekitar 7.
Pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan indikator universal (pH = l-14),
kertas lakmus merah/biru (dalam asam merah, dalam basa = biru), larutan fenolftaein
(dalam asam = bening, dalam basa = merah), dan indicator alami.
Tujuan: Mengetahui sifat larutan (asam, basa, atau garam) dari lingkungan sekitar
menggunakan beberapa jenis indicator termasuk indicator alami.
Prosedur kerja:
1. Masukkan berbagai larutan yang telah disiapkan kedalam gelas.
2. Uji menggunakan indikator universal, catat pH setiap larutan. Kemudian dengan
kertas lakmus merah maupun kertas lakmus biru, catat perubahan warnanya.
3. Isi plat tetes dengan larutan yang telah disiapkan, kemudian uji masing-masing
larutan dengan indicator alami yang telah anda buat, catat perubahan warnanya.
4. Lakukan hal sama dengan langkah (4) untuk indikator alami lainnya.
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 26
Data Hasil Percobaan
Panduan Praktikum Kimia Analitik Pendidikan IPA FMIPA UNM 2020 Page 27