( ANALISIS KATION)
INSTRUKTUR : Ir.Hj. SOFIAH, M.T.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
NAMA : 1. PRABTAMA HERNANDA
2. RIA WAHYUNI KARTIKA
3. SASMAFERA AFRIANTI
4. TANIA DWI PUTRI
5. TRI ANUGRAH KURNIAWAN
6. YOSY ANGGRAWATI
7. ZULFA
KELAS : 1 KD
PENDAHULUAN
1
1. 1 LATAR BELAKANG
2
Manfaat dari percobaan yaitu dapat mengetahui unsur-unsur yang termasuk
dalam golongan kation.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DASAR TEORI
Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur
apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisis kualitatif untuk zat organik terdiri dari :
1. Analisis Anion
2. Analisis Kation
Pada analisis kation, kation yang dipelajari adalah sebagai berikut : NH4 +,
Na+, Ca+, Ba2+, Mg2+, Hg2+, Pb2+, Cu2+, Sn2+, Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, Al3+, K+, Ag2+,
dan sebagainya.
Tahapan analisis kualitatif yang dilakukan adalah sebagai berikut :
A. Analisis Pendahuluan
Pada cuplikan dilakukan "Pemeriksaan Pendahuluan" yaitu pengamatan sifat
fisik yaitu warna, bau, bentuk kristal dan tes kelarutan dalam air.
B. Test Nyala
untuk menganalisis suatu kation dalam cuplikan, dapat dilakukan tes nyala.
Beberapa logam mempunyai warna nyala tertentu bila dipanaskan dalam nyala bunsen
dengan menggunakan kawat Ni-Cr
3
Na Kuning
K Lembayung (kaca kobalt)
Li Merah padam
Ca Merah kuning
Sr Kuning hijau
Cu + logam boraks Hijau
Pb, As, Sb, Bi Biru muda
4
D. Sistematiaka Pemisahan Golongan untuk Kation
Larutan endapan
Golongan 5 Terdapat kation dari
golongan 1, 2, 3,dan 4
+ HCl 6 M
Larutan
endapan Golongan 2, 3, dan 4
Golongan 1 +tiosetamida
+ HCl
Larutan
endapan Golongan 3 & 4
+tiosetamida
endapan Larutan
Golongan 3 Golongan 4
5
E. Analisis Kation dengan Reaksi Spesifik
Tes spesifik digunakan untuk mengetahui adanya kation tertentu dalam suatu
larutan.
I. Ag+
Ag+ + Cl- AgCl(s) putih
IV. Cu2+
2Cu2+ + SO42- + 2NH3 + 2H2O Cu(OH)2.CuSO4 + 2NH4+
V. Sn2+
Sn2+ + Hg2Cl2 Hg2 Cl2 putih + Sn4+ +2Cl-
jika ditamba Sn2+ berlebih :
Sn2+ + Hg2 Cl2 2Hg abu-abu + Sn4+ + 2Cl-
VI. Fe2+
Fe2+ + 2OH- Fe(OH)2 putih
4 Fe(OH)2 + H2O + O2 4Fe(OH)3 coklat merah
VII. Fe3+
Fe3+ + 3 SCN- Fe(SCN)3 merah tua
Fe + [Fe(SCN)6]
3+ 3-
Fe[Fe(SCN)6] coklat
Dengan menambahkan H2O2 atau sedikit larutan timah (II) klorida
6
menghasilkan endapan biru prusia.
VIII. Co2+
Co2+ + 4SCN- [Co(SCN)4]2- biru
IX. Mn2+
X. Ni2+
H
O O
H3C N N CH3
CH3 C=N OH C C
Ni2+ + 2 Ni + 2H+
CH3 C = N OH C C
H3C N N CH3
O O
H
XI. Al3+
Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O Al(OH)2CH3COO + 2CH3COOH
Al3+ + 3OH- Al(OH)3 putih
XII. Ba2+
Ba2+ + SO42- BaSO4 putih
Ba2+ + CrO42- BaCrO4 Kuning
XIII. Ca2+
Ca2+ + SO42- CaSO4 putih
Ca2+ + CrO4 tidak terbentuk endapan
XIV. NH4+
NH4+ + OH- NH3 + H2O
Timbul bau, kertas lakmus merah berubah menjadi biru
XV. Mg2+
Mg2+ + NH3 + HPO42- Mg(NH4)PO4 kristalin putih
7
XVI. K+
3K+ + [Co(NO2)6]3- K3[Co(NO2)6] kuning
XVII. Na2+
Na2+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9 CH3COO- NaMg(UO2)3(CH3COO)9
Kristalin kuning
Tes nyala
8
KCSN padat
NaSO3 1 M dan padat
KHSO4 padat
Na3(Co(NO2)6 padat
Cuplikan
9
dilakukan tes kelarutan dengan asam-asam sebagai berikut :
1 ml H2SO4 6M
1 ml HCl 6M
1 ml HNO3 6M
- Tes Nyala
Letakkan kira-kira 0,1 gr cuplikan yang tidak diketahui pada kaca
arloji dan tambahkan 3 tetes HCl 6 M. Terlebih dahulu bersihkan kawat Ni-Cr
dengan memijarkan pada nyala Bunsen, kemudian celupkan kawat tersebut
dalam HCL yang mengandung cuplikan, lalu pijarkan sampai warna konstan.
Amati warna nyala dari cuplikan dan bandingkan hasilnya dengan tabel warna
nyala pada teori. Bila teramati warna nyala yang karakteristik, tulis perkiraan
unsur yang mungkin.
10
CrO42-), maka zat-zat tersebut bereaksi dengan H2S membentuk
koloid sulfur
( kuning keruh).
Langkah 4 : (golongan 3,4)
1 ml cuplikan + 3 tetes NH4Cl 1 ml 1½ ml NH3 6 M.
tambahkan 1 ml tiosetamida 1M kocok dan didihkan +5menit.
Bila ada endapan hitam berarti kemungkinan adalah kation
Fe2+, Fe3+, CO2+, Ni2+. Bila ada endapan hijau berarti adanya
Cr3+. Bila ada endapan merah berarti Mn2+. Bila ada endapan
putih berarti Al3+. Bila tidak ada endapan lanjutkan langkah 5.
Langkah 5 : (golongan 4)
Lakukan reaksi spesifik kation golongan 4.
Langkah 6 : (tes nyala)
Periksalah kation golongan 5 melalui tes nyala.
Golongan 2:
1. Hg2+
a. 1 ml cuplikan + ½ tetes NH3 1 M kuning keruh
b. 1 ml cuplikan + 1 ml KI 0,1 M merah keruh
2. Cu2+
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M biru muda
11
Tambahkan amoniak berlebih (NH4OH 1 M) terjadi larutan biru tua
3. Sn2+
1 ml cuplikan + 1 ml Hg(NO3)2 0,1 M putih
Golongan 3:
1. Fe2+
1 ml cuplikan + 5 tetes NaOH 2 M endapan seperti gelatin
warna coklat
1 ml cuplikan + 5 tetes K3Fe(CN)6 biru tua
2. Fe3+
a. 1 ml cuplikan + 3 tetes KSCN 0,1 M merah tua
b. 1 ml cuplikan + 3 tetes K4Fe(CN)6 0,5 M biru berlin
3. Co2+
2 ml cuplikan + 1 Spatula KSCN biru keunguan
Tambahkan eter amil alcohol berubah menjadi biru
4. Mn2+
5 tetes cuplikan + seujung spatula natrium bismuat + 5 tetes HNO3 6 M
Merah violet
5. Ni2+
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M + 1 ml dimetilglioksim merah
6. Al3+
a. 1 ml cuplikan + 3 tetes CH3COOH + seujung spatula natrium asetat + 1 ml larutan
morin flouresence hijau
b. 1 ml cuplikan + 2 tetes NaOH 2 M putih
Seperti gelatin yang dapat larut dalam kelebihan NaOH
Golongan 4:
1. Ba2+
a. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M putih
Tidak larut dalam asam kuat
b. 1 ml cuplikan + 5 tetes K2CrO4 0,1 M kuning muda
2. Ca2+
a. 1 ml cuplikan + 4 tetes (oksalat) putih
b. 1ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M tidak ada endapan
Golongan 5 :
12
1. Na+
Jika reaksi-reaksi untuk kation lain di dalam golongan 5 negatif dan warna nyala
positif ( dalam waktu 1 menit), berarti ada atom Na.
2. K+ / Na+
Seujung spatula Na2(Co(NO2)6 + ½ ml air + 2 tetes CH 3COOH 2 M maka terbentuk
endapan kuning
3. Mg2+
1 ml cuplikan + 4 tetes NH4Cl 1 M, NH4OH/NH3 2 M dan 1 ml Na2HPO4 0,1 M mka
timbul endapan putih
4. NH4+
1 sendok spatula cuplikan + 1 ml NaOH 6 M panaskan gas amonia akan dilepaskan
dan dapat diidentifikasi dengan baunya.
Sifat fisik
Warna Bau Bentuk Kristal
Kation
13
- Tes Kelarutan
Larutan
Kation Air dingin Air H2SO4 6 M HCl 6 M HNO3 6M
mendidih
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
= larut
- Tes Nyala
Kation Warna
Sampel 1 Biru kehijauan
Sampel 2 Hijau
Sampel 3 Kuning kehijauan
Sampel 4 Merah
HCl 6 M dan - -
tiosetamida
NH4Cl 1 M dan NH3 - -
14
Sampel 2
Pereaksi Pengamatan Kation yang mungkin
Sampel 3
Pereaksi Pengamatan Kation yang mungkin
15
Sampel 4
Pereaksi Pengamatan Kation yang mungkin
Cuplikan 1:
Pb2+
c. 1 ml cuplikan + 4 tetes K2CrO4 0,1 M kuning
d. 1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M putih
Tidak larut dalam NH3 berlebih
Cuplikan 2:
Cu2+
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M biru muda
Tambahkan amoniak berlebih (NH4OH 1 M) terjadi larutan biru tua
Cuplikan 3:
Ba2+
a. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M putih
Tidak larut dalam asam kuat
b. 1 ml cuplikan + 5 tetes K2CrO4 0,1 M kuning muda
Cuplikan 4:
16
Ni2+
1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M + 1 ml dimetilglioksim merah
17
Pada sampel 4 ketika ditambah dengan 1 ml (NH4)CO3 terdapat endapan,
kation yang mungkin yaitu golongan 1-4. Lalu ditambahkan dengan HCl 6 M tidak
ada endapan tetapi larut, kation yang mungkin yaitu golongan 2-4. Kemudian
ditambah tioasetamida dan HCl tidak ada endapan tetapi larut, kation yang
mungkin 3-4. Lalu ditambah NH3/NH4Cl dan tioasetamida terdapat endapan, kation
yang mungkin golongan 3 yaitu Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+,Ni2+ dan Al3+.
3. Reaksi Spesifikasi
Pada sampel 1, kemungkinan golongan 1 yaitu Ag +, Hg+ dan Pb2+. Maka
dilakukan uji spesifik. Pada pengujian Pb2+, 1 ml cuplikan ditambah 2 tetes K2CrO4
menghasilkan warna kuning lalu ditambah NH3 berwarna putih. Jadi kationnya
merupakan Pb2+.
Pada sampel 2, kemungkinan golongan 2 yaitu Mg2+ dan Cu2+. Maka
dilakukan uji spesifik. Pada pengujian Cu2+, 1 ml cuplikan ditambah NH3 1 M
menghasilkan warna biru muda. Jadi kationnya adalah Cu2+.
Pada sampel 3, kemungkinan golongan 4 yaitu Ba2+ dan Ca2+.
Maka dilakukan uji spesifik. Pada pengujian Ba2+, 1 ml cuplikan ditambah 5 tetes
K2CrO4 menghasilkan warna kuning muda. Jadi kationnya adalah Ba2+.
Pada sampel 4, kemungkinan golongan 3 yaitu Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+,Ni2+ dan
Al3+. Maka dilakukan uji spesifik. Pada pengujian Ni2+, 1 ml cuplikan ditambah
NH3 dan 1 ml dimetilglioksim menghasilkan warna
merah. Jadi kationnya adalah Ni2+.
18
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka di dapat kesimpulan
bahwa setiap sampel dapat ditentukan kationnya. Analisis kation salah satu analisis
kualitatif karena mengidentifikasi unsur-unsur ataupun zat yang terdapat dalam
sampel. Sifat dari setiap cuplikan berbeda antara unsure satu dengan yang lain,
seperti sampel 1 yaitu Pb2+ yang berwarna putih, sampel 2 yaitu Cu2+ yang
berwarna biru. Sampel 3 yaitu Ba2+ yang berwarna putih. sampel 4 yaitu Ni2+ yang
berwarna hijau.
3.2 SARAN
Saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini adalah :
1. Diharapkan mahasiswa memahami isi yang akan diterangkan dalam
makalah,agar makalah dapat tersusun dengan baik.
2. Diharapkan mahasiswa dapat mengkonsultasikan isi makalah terhadap dosen
pembimbing agar makalah sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet, Kimia Analisis Dasar. “Analisis Kation”. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang :
2015
19
GAMBAR ALAT
20
KAKI TIGA KAWAT KASA SEGITIGA PORSELIN
21
22