Anda di halaman 1dari 16

Laporan Tetap Kimia Analisis Dasar

( Pembuatan Larutan )

Instruktur : Ir. Hj. SOFIAH, M.T.

Disusun Oleh :

Kelompok : 3 ( 1 KD )

1. PRABTAMA
HERNANDA :
061530401034
2. RIA WAHYUNI KARTIKA: 061530401035
3. SASMAFERA AFRIANTI : 061530401036
4. TANIA DWI PUTRI : 061530401038
5. TRI ANUGRAH KURNIAWAN : 061530401039
6. YOSY ANGGRAWATI : 061530401040
7. ZULFA : 061530401041

Jurusan Teknik Kimia


Program Studi Teknik Kimia ( DIII )
2015/2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit


sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Kimia ini.

Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terimakasih kepada Instruktur kami


yaitu Ibu Ir. Hj. Sofiah M.T. yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan
kepercayaan yang begitu besar kepada kami. Dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun
pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum kami ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas laporan tetap
praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan tetap


praktikum kami ini bermanfaat.

Palembang, 15 Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR
I ISI
KATA PENGANTAR.................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................ii
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................2
1.3 Tujuan Percobaan..............................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................2

Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar teori.........................................................................3
2.2 Alat dan Bahan..................................................................4
2.3 Langkah Kerja...................................................................4
2.4 Data Pengamatan...............................................................5
2.5 Perhitungan........................................................................6
2.6 Analisa Percobaan..............................................................9

Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................10
3.2 Pertanyaan.........................................................................10
3.3 Kritik dan Saran................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................12
GAMBAR ALAT.....................................................................13

Bab iiI
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama


yang menyangkut bidang kimia sangat mempengaruhi dunia dewasa ini. Banyak
sekali produk kimia yang dihasilkan dari pabrik-pabrik misalnya : deterjen,
pewangi pakaian, shampo, sabun, dll. Yang tentunya sangat membantu
memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak. Tak hanya itu, proses-proses
yang berkaitan dengan minyak bumi pun harus diolah oleh orang-orang yang
benar-benar menguasai ilmu kimia baik itu teori maupun prakteknya. Untuk
menghasilkan produk-produk itu pastinya dibutuhkan keahlian khusus yang
harus dimiliki pekerja pabrik. Dengan semakin berpeluang besarnya ruang
lingkup pekerjaan di bidang teknik kimia tersebut , maka mahasiswa baru
POLSRI dituntut untuk memahami terlebih dahulu dasar-dasar ilmu kimia yang
menjadi modal utama sebagai lulusan yang siap kerja nantinya.
Dasar ilmu kimia yang pertama adalah pembuatan larutan, dalam hal ini
mahasiswa siap kerja dituntut untuk mengenali jenis jenis bahan kimia beserta
nama dan sifatnya. Setelah itu dosen akan mengajarkan bagaimana cara yang
tepat dan benar untuk membuat suatu larutan agar pencampuran berhasil dan
keselamatan kerja pun dapat selalu diperhatikan.

1
1.2 Rumusan masalah
Percobaan ini akan menjawab semua pertanyaan dibawah ini :

Bagaimana cara membuat larutan dari padatan dan cairan dengan


tepat dan benar ?

Apakah yang harus kita lakukan untuk menjaga keselamatan kerja


pada praktikum ini ?

Bagaimana cara melakukan perhitungan pada percobaan ini ?

1.3 Tujuan Percobaan


Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu :
Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dari padatan dan cairan.
Membuat larutan dengan cara yang tepat dan benar.
Menggunakan peralatan dengan tepat dan benar.

1.4 Manfaat

Mahasiswa mendapat bekal ilmu pengetahuan tentang cara membuat


larutan, dan berguna untuk mereka bekerja nantinya.
Terjalinnya kerjasama antara anggota sesama team, yang membentuk
karakter mahasiswa manjadi lebih baik.
Mengetahui alat-alat keselamatan kerja yang harus dipakai dalam
laboratorium KAD, serta cara-cara menghadapi berbagai macam bahan
kimia .
Bab II
2

PEMBAHASAN

PEMBUATAN LARUTAN

2.1 DASAR TEORI

Suatu tipe campuran yang paling sering di jumpai adalah larutan. Di alam, sebagian
besar reaksi berlangsung dalam larutan air. Suatu larutan adalah campuran homogen dari
molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Umumnya larutan terdiri dari zat terlarut
(solut) dan zat pelarut (solven). Kuantitas relatif suatu zat tertentu dalam suatu larutan
disebut konsentrasi. Suatu konsentrasi dari larutan dapat berupa :
F % w/w = persen berat/ berat = gram zat pelarut/100gram larutan
F % w/v = persen berat/volume = gram zat terlarut/ 100ml larutan
F % v/v = persen volume/volume = ml zat terlarut/100ml larutan
F M = Molaritas = mol zat terlarut/liter larutan
F N = Normalitas = ekivalen/zat terlarut/liter larutan
F m = Molalitas = mol zat terlarut/kg pelarut
Larutan dapat dibuat dari zat asalnya yaitu :
a. Padatan
Jumlah zat terlarut (solut) yang dibutuhkan M x V x BM
Keterangan : M = molaritas larutan ( M )
V = volume ( L )
BM = berat molekul zat ( gram/ mol )
Jika larutan yang akan dibuat dalam % w/v, maka jumlah zat yang diperlukan = %w/v x V
b. Cairan
Jika larutan yang dibuat dari zat aslinya adalah cairan, umumnya senyawa asam, basa,
organik. Maka, volume zat yang dibutuhkan ditentukan dari persamaan :
V1.M1 = V2.M2
ATAU
V1.N1=V2.N2

Dimana V1 = Volume awal ( mL )


M1 = molaritas awal ( M )
N1 = normalitas awal ( N )
V2 = volume akhir ( mL )
M2 = molaritas akhir ( M )
N2 = normalitas akhir ( N )
Molaritas awal didapat dari :
Untuk % v/v :
M = % x x 1000
BM
Untuk % w/v :
M = % x 1000
BM

2.2 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


F Alat : 3
1. Kaca arloji
2. Spatula
3. Penganduk
4. Gelas kimia 300 ml, 200 ml, 30 ml
5. Labu takar 100 ml + tutup
6. Aquades
7. Corong gelas
8. Bola karet
9. Pipet ukur
10. Pipet tetes
11. Masker, Kacamata, dan Sarung tangan
12. Timbangan

F Bahan :
HNO3 : 1M
H2SO4 :6M
Al2 ( SO4 )2 . 18 H2O : 0,1 M
Hg ( NO3 )2 : 0,1 M
CH3COONa : 0,1 M
CH3COOPb : 0,1 M
KBr : 0,1 M
CH3COOMg : 0,1 M
KSCN : 0,1 M
SnCl2 : 0,1 M
NH4C2O4 : 0,1 M

KESELAMATAN KERJA
1. Untuk mengambil larutan zat pekat (misalnya asam dan basa kuat) gunakan sarung tangan,
masker, dan kacamata.
2. Sebelum larutan pekat dimasukkan ke dalam labu ukur,terlebih dahulu isi labu ukur
dengan air aquades
3. Lakukan pengenceran di lemari asam.

2.3 . LANGKAH KERJA

F Untuk zat asal padatan ( Pelarutan )


1. Hitung jumlah zat yang di perlukan.
2. Timbang zat tersebut dengan menggunakan kaca arloji ( berat kaca arloji dibuat 0 terlebih
dahulu ditimbangan )
3. Zat dimasukkan kedalam gelas kimia dan ditambahkan aquadest 50 ml terlebih dahulu lalu
, zat yang tertingal di semprot dan dibilas dengan air demineral.
4. Aduk hingga semua zat terlarut dalam air.
5. Pindahkan larutan ke dalam labu ukur yang sudah dipasang corong.
6. Zat yang tertingal di semprot dan dibilas dengan air demineral dan dimasukkan pula ke
labu ukur.
7. Tambahkan air dengan hati-hati sampai tanda batas.
8. Tutup labu ukur dan kocok sambil di bolak balik sampai homogen.
9. Pindahkan kedalam botol zat, beri label identitas zat (nama zat/ rumus kimia, konsentrasi,
dan tanggal)

F Untuk zat asal Cairan ( Pengenceran ) 4


1. Hitung molaritas larutan zat asal berdasarkan botol zat
2. Hitung volume zat yang di butuhkan berdasarkan rumus pengenceran
3. Mengisi air dimeneral 1/3 bagian ke dalam labu ukur yang akan di gunakan.
4. Mengambil zat dengan alat-alat pengaman Masukkan zat dengan menggunakan pipet ukur.
5. Masukkan ke labu ukur melalui dindingnya.
6. Tutup dan kocok sambil di bolak balik sampai homogen.
7. Masukkan ke dalam botol zat, beri label

2.4 DATA PENGAMATAN

Zat yang Jumlah zat Konsentrasi Volume


digunakan Sifat fisik & sifat Perubahan yang larutan yang larutan yang
kimia dibutuhka dibuat dibuat
n (M) (mL)

Warna : kuning
Bau : pekat
Bentuk : cairan - 6,34 mL 1 100
HNO3 BM : 63,08 gr/mol
% : 70 %
Spgr :1,42 gr/mol
Warna : bening
Bau :menyengat
Bentuk : cairan - 32,64 mL 6 100
H2SO4 BM : 98,08 gr/mol
% : 98%
Spgr : 1,84 gr/mol
Warna : bening
Al2(SO4)3 Bau :- Dari butiran 6,664 gr 0,1 100
Bentuk : kristal halus jadi
BM : 666,4 gr/mol larutan
Warna : keruh
Hg (NO3)2 Bau : - Dari
Bentuk :padatan padatan jadi 3,4262 gr 0,1 100
BM : 342,62 gr/mol larutan
keruh

Warna : bening
CH3COONa Bau : pekat Dari serbuk 0,82 gr 0,1 100
Bentuk : serbuk jadi larut
BM :82,034 gr/mol
Warna : keruh
CH3COOPb Bau : pekat Dari kristal 3,79 gr 0,1 100
Bentuk : kristal jadi larut
BM : 379.34 gr/mol

Warna : bening
KBr Bentuk : kristal Dari padat
5
Bau :- jadi larut 1,901 gr 0,1 100
BM : 119,01 gr/mol dan
warnanya
makin
bening
Warna : bening
CH3COOM Bau : - Dari padat
g Bentuk : Padatan jadi larut 2,1446 gr 0,1 100
BM : 214,46 gr/mol dan warna
semakin
bening
Warna : putih
KSCN Bau: - Dari padat
Bentuk : padatan jadi larut 0,4859 gr 0,1 50
BM : 97,18 gr/mol dan ada
endapan
putih
Warna : putih
SnCl2 Bau : pekat Warnanya 1,128 gr
Bentuk : jadi putih 0,1 50
menggumpal
BM : 225,63 gr/mol
NH4C2O4 Warna : bening
Bau :-
Bentuk :kristal Dari kristal 1,06 gr 0,1 100
BM : 106,062 jadi larut
gr/mol

2.5 PERHITUNGAN
( Dibuat dalam 100 mL dan 50 mL )

1. HNO3 1M
Diketahui : = 1,42 gr/mL
BM = 63,018 gr/mol
% = 70 %
M2 = % x x 1000
BM
= 0,7 x 1,42 x 1000
63,018
= 15,77 M
V1 = 100 mL
V2 = 100 mL x 1M
15,77M
= 6,34 mL

V1 = 50 mL
V2 = 50 mL x 1M
6
15,77M
= 3,170 mL

2. H2SO4 6M
Diketahui : = 1,84 gr/mL
BM = 98,08 gr/mol
% = 98 %
M2 = % x x 1000
BM
= 0,98 x 1,84 x 1000
98,08
= 18,38 M
V1 = 100 mL
V2 = 100 mL x 6M
18,38M
= 32,64 mL
V1 = 50 mL
V2 = 50 mL x 6M
18,38M
= 16,32 mL

3. Al2 (SO4)3 0,1M


BM = 666,4 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 666,4 gr/mol
= 6,664 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 666,4 gr/ mol
= 3,332 gr
4. Hg (NO)3 0,1M
BM = 342,62 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 342,62 gr/mol
= 3,4262 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 342,62 gr/ mol
= 1,17131gr
5. CH3COONa 0,1M
BM = 82,034 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 82,034 gr/mol
= 0,82034 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 82,034 gr/ mol
= 0,41 gr

6. CH3COOPb 0,1M
BM = 379,34 gr/mol
7
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 379,34gr/mol
= 3,7934gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM = 0,1M x 0,05 L x 379,34gr/ mol = 1,8967 gr
7. KBr 0,1 M
BM = 119,01 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 119,01gr/mol
= 1,1901 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 119,01gr/ mol
= 0,5950 gr
8.CH3COOMg 0,1M
BM = 214,46 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 214,46 gr/mol
= 2,1446 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 214,46 gr/ mol
= 1,0723 gr
9. KSCN 0,1M
BM = 97,18 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 97,18 gr/mol
= 0,9718 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 97,18 gr/ mol
= 0,4859 gr
10. SnCl2 0,1M
BM = 225,63 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 225,63 gr/mol
= 2,2563 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 225,63 gr/ mol
= 1.128 gr
11. NH4C2O4 0,1M
BM = 106,062 gr/mol
V = 100 mL , gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,1 L x 106,062 gr/mol
= 1,06062 gr
V = 50 mL, gram = M.V.BM
= 0,1M x 0,05 L x 106,062 gr/ mol
= 0,5303 gr

2.6 ANALISA PERCOBAAN

Dalam pembuatan larutan hal yang pertama dilakukan adalah menghitung jumlah zat
yang dibutuhkan untuk volume 50 ml dan 100 ml. 8 Untuk dapat mengetahui jumlah zat
terlarut pada zat padatan dibutuhkan M xV x BM. Jika larutan yang akan dibuat dalam %
w/v maka, %w/v x V. Sedangkan untuk mengetahui volume zat yang dibutuhkan yang
asalnya cairan dapat ditentukan dari persamaan M1 x V1 = M2 x V2. Untuk mendapatkan
molaritas awal %v/v = M = % x density x 1000/BM. Setelah mendapatkan jumlah zat yang
dibutuhkan ( gram : untuk padatan, volume : untuk cairan ), langkah selanjutnya adalah
menimbang zat ( dengan membuat berat kaca arloji 0 gr terlebih dahulu ditimbangan ), dan
larutkan zat dengan aquadest di gelas kimia, lalu dimasukkan ke labu takar 100 mL , ditutup
dan dikuncang, dan jadilah larutan yang kita inginkan . Dari percobaan ini kita juga dapat
menganalisa perubahan zat, sifat fisik zat dan juga sifat kimi zat tersebut.
Bab9 III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil praktikum pengukuran berat/ jumlah zat yang diperlukan mempengaruhi
konsentrasi suatu zat.
2. Setiap zat memiliki sifat kimia dan sifat fisika.
3. Zat yang mengeluarkan panas, berarti eksotermis (asam/basa pekat), sedangkan zat yang
tidak mengalami perubahan disebut endotermis.

3.2 PERTANYAAN
1. Tuliskan 4 nama zat dan rumus kimianya dari zat asalnya padatan dan cairan, serta sifat fisik
dan sifat kimianya !
2. Hitunglah molaritas larutan yang mengandung 10 gram NaCL (BM = 58,44) dalam 200 ml
larutan !
3. Hitung Molaritas HCL pekat jika diketahui densitasnya 1.18 g/ml dan % HCL = 36 !

Jawab:
1.
HCl (Asam Klorida)
Warna: Bening
Bau: Tidak berbau
Bentuk: Cairan
BM: 36.5 g/mol

NaOH (Natrium Hidroksida)


Warna: putih
Bau: Tidak berbau
Bentuk: Padatan
BM: 40 g/mol

CH3COOH (Asam Asetat)


Warna: Putih kekuningan
Bau: Tidak berbau
Bentuk: Cairan
BM: 60 g/mol
CH3COONa (Natrium Asetat)
Warna: Biru
Bau: Tidak berbau
Bentuk: Padatan
BM: 82 g/mol

2. Diket: mCuSO4 = 10gr


BM= 58,44 g/mol 10
V= 200mL = 0.2L
Dita: MCuSO4..?
Jawab: gr = M x V x BM
MCuSO4 = gr / V x BM
= 10 gr / 0,2 L x 58,44 gr/mol
= 0,85 M

3. Diket: HCl 36%


= 1.18 g/mL
BM= 36,5 g/mol
Dita: MHCl..?
Jawab:
MHCl = ( % x x 1000 ) / BM
= 42,48 / 36,5 gr/mol
M
= 11.64

3.3 Kritik dan Saran


DAFTAR PUSTAKA
11

Tim Penyusun Jobsheet KAD.2014.Penuntun Praktikum Kimia analisis


Dasar.Palembang:Politeknik Negeri Sriwijaya

12
GAMBAR ALAT PRAKTIKUM

KACA ARLOJI SPATULA LABU UKUR

PIPET TETES GELAS KIMIA PENGADUK

CORONG BOTOL AQUADEST PIPET UKUR

BOLA KARET MASKER SARUNG TANGAN

13

Anda mungkin juga menyukai