Anda di halaman 1dari 9

Laporan Tetap Kimia Analisis Dasar

Penentuan Asam Lemak Jenuh Pada Minyak Goreng


Instruktur : Ir Hj SOFIAH MT

Disusun Oleh:
Kelompok 3/1KD
PRABTAMA HERNANDA
RIA WAHYUNI KARTIKA
SASMA FERA AFRIANTI
TANIA DWI PUTRI
TRI ANUGRAH KURNIAWAN
YOSY ANGGRAWATI
ZULFA

Jurusan Teknik Kimia


Program Studi Teknik Kimia (DIII)
Politeknik Negeri Sriwijaya
2015/2016
Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB) Pada Minyak Goreng

1.Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat melakukan penentuan asam lemak pada minyak goreng dengan cara titrasi.
2.Rincian Kerja

  Standardisasi larutan baku KOH


  Penentuan kadar asam lemak bebas pada CPO
3. Dasar Teori
Minyak kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam perdangangan dunia
berbagai industri. Baik pangan maupun non pangan banyak mengunakannya sebagai bahan
baku. Beradasarkan peran dan kegunaan minya sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus
diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas ini.Dalam hal ini syarat
mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yaitu meliputi kadar ALB, air
,kotoran, logam, peroksida dan ukuran pemucatan.
ALB dengan konsentrasi tinggi dalam minyak kelapa sawit sangat merugikan. Tingginya
ALB ini mengakibatkan rendeman minyak turun sehingga mutu minyak menjadi menurun.
Apabila kadar ALB pada CPO meningkat melebihi standar mutu yang telah ditetapkan maka
CPO tersebut tidak dapat dijual. Hal ini menyebabkan kerugian pada perusahaan  penghasil
CPO.
Kenaikan kadar ALB ditentuka pada saat tandan buah sawit dipanen sampai tandan
diolah dipabrik. Pembentukan ALB pada buah disebabkan pecahya membran vacuola (yang
memisahkan minyak dari komponen sel ), sehingga minyak bercampur dengan air sel.
Dengan dikatalisir oleh enzim lipase, lemak terhidrolisa membentuk ALB dan gliserol.
Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak ALB yang terbentuk .
  
  Reaksi hidrolisa pada minyak sawit:
        O
CH2-O- C-R                                                          CH2-OH
            
             O                       PANAS , AIR                      O
CH -O-C-R            KEASAMAN , ENZIM       CH –OH  + R-C -OH
                  
      O
CH2-O-C-R                                                          CH2- OH
MINYAK SAWIT                                                     GLISEROL  ALB

O O
R-C –OH + KOH R-C-OK + H2O
           

Penentuan ALB pada CPO menggunakan metode titrasi asam basa, dengan
menggunakan titran larutan KOH dengan indikator thymol blue. Sebelumnya larutan KOH
distandardisasi terlebih dahlu dengan asam palmintat.
Asam Palmitat

Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat atau asam
heksadekanoat.Tumbuh-tumbuhan darifamili palmaceae,seperti kelapa (cocos nucifera) dan
kelapa sawit (elaeis guineensis) merupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak kelapa
bahkan mengandung hampir semuanya palmitat(92%). Minyak sawit mengandung sekitar
50% palmitat. Produk hewani juga banyak mengandung asam lemak ini (dari mentega,keju,
susu,dan juga daging).
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon
(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih. Titik
leburnya 63,10C.
Dalam industri, asm palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan
pewarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting namun memiliki
daya antioksidasi yang rendah.
4.      Alat dan Bahan
a.    Alat Yang Digunakan
           Kaca arloji                                           2
           Erlenmeyer 250 ml                              6
           Buret 50 ml                                         2
           Pipet ukur 25 ml, 10 ml                       2
            Gelas kimia 100 ml 250 ml                 2
           Labu takar 250 ml                               2
           Spatula                                                        2
           Pengaduk                                            2
           Neraca analitik 1
           Bola karet 4
b.   Bahan Yang Digunakan
           Minyak goreng  ( curah )                            1 gr
           Minyak goreng ( jelantah ) 1 gr
           CPO                                                    1 gr
           KOH 0,1 N                                         250 ml
           Asam palmitat                                   1 gr
           Indikator thymol blue
           Aquadest
5. Langkah Kerja
5.1 Standardisasi Larutan baku KOH dengan asam Palmintat
1.    Membuat larutan 0,1 N KOH sebanyak 250 ml dan memasukkanya kedalam labu ukur
2.    Menempatkannya ke dalam buret 50 ml
3.    Menimbang 1 gr  asam palmitat yang telah dilarutkan dengan etanol 96% 50 ml kedalam
erlenmeyar 250 ml
4.    Menambahkan didalamnya indikator thymol blue
5.    Menitrasikan dengan KOH , catat volume titran
6.    Menghitung normalitas larutan KOH
5.2 Penentuan Kadar ALB pada CPO
1.    Menambahkan 1 gr CPO menempatkan didalam erlenmeyer 250 ml
2.    Melarutkan dengan etanol 96% 50 ml
3.    Menambahkan 2-3 tetes indikator thymol blue
4.    Menitrasi dengan KOH sampai terjadi perubahan warna dari kuning bening menjadi kebiru-
biruan.
5.    Mengulangi percobaan sebanyak tiga kali
6. Data pengamatan

6.1 Standardisasi Larutan Baku KOH dengan Asam palmintat

NO Volume KOH
Pengamatan
Percobaan (ml)
1
49 ml

Larutkan yang semula Bewarna putih


2
50 ml ditambahkan Tb ,berubah menjadi kuning
dititrasi dengan KOH berubah menjadi
kebiru- biruan
3
50 ml
V rata-rata
49,6 ml

6.2 Penentuan Kadar ALB pada CPO

NO Volume KOH Pengamatan


percobaan (ml)
1 13 ml

2 11,8 ml Larutan sampel berwarna kuning bening


berubah warna menjadi kebiru-biruan
setelah ditirasi dengan KOH
3 12,2 ml
volume
rata-rata 12,3 ml
7.Perhitungan

7.1 Standarisasi penentuan Normalitas KOH


VKOH x N KOH = gram asam palmitat
BM
49,6 ml x N KOH= 1gr x1000 x (50/250) ml
256 gr/ml
N KOH= 200
12697,6
N KOH= 0,01 N
7.2 Penentuan Kadar ALB
% ALB= V KOH x N KOH x 256        x 100
                      Berat contoh x 1000
= 12,3 ml x 0,01 N x 256 x 100
1 x 50/250 x 1000
= 31,488 x 100
200
=15,74%

8. Analisa Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan pertama melakukan standardisasi larutan baku
KOH dengan asam palmitat, menggunakan KOH sebagai titran dan asam palmitat sebagai
analitnya. Menimbang 1 gram asam palmitat, lalu dilarutkan dengan etanol 96% 50 ml
kedalam erlenmeyer lalu menambahkan indiaktor brom thymol blue, kemudian menitrasikan
dengan KOH hingga berubah warna menjadi kebiru-biruan. Dan daripercobaan yang telah
dilakukan didapatkan volume rata-rata titran adalah 49,6 ml dari 3 kali percobaan.

Pada percobaaan penentuan ALB menggunakan minyak jarak sebanyak 1ml lalu
dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml. Kemudian ditambahkan etanol 96% 50 ml ,setelah
itu menambahkan 3 tetes indikator thymol blue dan titrasiakn dengan KOH sampai terjadi
perubahan warna menjadi kebiru-biruan. Dan daripercobaan yang telah dilakukan didapatkan
volume rata-rata titran adalah 12,3 ml dari 3 kali percobaan.
9. Pertanyaan

1. Dari percobaan diatas zat apakah yang merupakan

-standar primer
-standar sekunder
-analit
-indikator
Jawab:
-standar primer : KOH
-standar sekunder : Asam Palmitat
-analit : CPO dan Minyak goreng
-indikator : Thymol Blue

2. Tuliskan standar primer yang digunakan untuk titrasi asam basa?


Jawab:
KHP, asam sulfat, natrium karbonat, kalium hidrigen iodat,

10. Kesimpulan

 Asam Lemak Bebas (ALB) merupakan asam yang di bebaskan pada hidrolisa lemak.
 Berdasarkan percobaan, maka :
 Normalitas 0,01 N
 Kadar ALB dalam sampel CPO adalah 15,74%
 Apabila suatu sampel mempunyai kadar ALB yang cukup tinggi maka mutu suatu CPO
atau minyak goreng menjadi buruk

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Praktikum Kimia Analisis Dasar. 2012/2013. POLSRI


GAMBAR ALAT

Gelas kimia Erlenmeyer Pengaduk

Labu Takar Pipet Tetes Gelas Ukur

Pipet Ukur Buret Bola Karet

Anda mungkin juga menyukai