Anda di halaman 1dari 7

Karbohidrat :molekul berbentuk sebagai polihidrasi

aldehid/polihidroksi keton atau zat yang jika


dihidrolisis akan menghasilkan salah satu senyawa.
Enzym : biokatalisator yang berfungsi mepercepat reaksi
biologis dalam tubuh.
Protein : kelombok biomolekul berukuran besar yang terbentuk
dari suatu rantai panjang asam amino atau lebih .
Dekantasi : sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan
campuran larutan dan padatan dengan menuangkan
cairan secara perlahan sehingga endapan tertinggal di
bagian dasar bejana.

 FUNGSI MENJENUHKAN ELUEN KROMATOGRAFI


pelarut yang digunakan dalam chamber sebnyak 100 ml supaya kertas
yang dimasukkan ke dalam chamber dapat terendam.dan pelarut harus
dijenuhkan terlebih dahulu supaya larutan yang kita letakkan agar
memiliki tekanan uap yang sama.
 KOMPOSISI REAGEN MOLISCH,BENEDICT,BARFOED
komposisi pereaksi molisch : 10 g alfa-naftol dalam 100 ml
etilalkohol 95%.
Larutan Benedict :mengandung natrium sitrat, natrium
karbonat anhidrat, dan tembaga sulfit.7H2O.
Uji Barfoed :mengandung kupri asetat yang dilarutkan
dalam akuades dan ditambahkan dengan
asam laktat.
 ISI LARUTAN ELUEN DAN PERBANDINGANNYA
larutan n-butanol,asam cuka,air (25:6:25)
 CARA PEMBUATANNYA
Perhitungan
25
N-butanol : 56
x 100 = 44,64ml
6
Asam cuka : 56
x 100 = 10,71ml
25
Air : 56 x 100 = 44,64ml

Prosedurnya: dalam chamber dimasukkan larutan n-butanol 44,64ml,


lalu masukkan larutan asam cuka 10,71ml kemudian dimasukkan air
44,64ml
 Prinsip Uji Ninhidrin, Penentuan Bilangan Asam, Metode Lane
Eynone, Kromatografi
a. Uji Ninhidrin
Prinsip dari uji ini adalah interaksi antara ninhidrin dengan asam amino
bebas. Asam amino bebas memliki gugus -NH2 yang tidak digunakan
untuk membentuk ikatan peptida dengan asam amino lain. Adanya asam
amino bebas pada uji ninhidrin ditunjukkan dengan pembentukan warna
biru sampel.
b. Penentuan bilangan asam
Prinsip penentapan bilangan asam adalah pelarutan contoh minyak atau
lemak dalam pelarut organik tertentu (alkohol 95% netral) dilanjutkan
dengan penitaran menggunakan larutan basa (NaOH atau KOH). Jumlah
larutan NaOH atau KOH yang digunakan adalah ukuran dari keasaman
minyak atau lemak.
c. Metode lane eynon
Gula mereduksi Cupro (Cu2+) dalam suasana alkali. Setelah semua
kuper direduksi, gula akan mereduksi methylen blue menjadi methylen
white.
d. Kromatografi
pemisahan yang didasarkan atas distribusi diferensial komponen-
komponen sampel diantara dua fasa yaitu fasa diam (stasionary phase)
dan fasa gerak (mobile phase). 
 Prosedur Identifikasi Kebohidrat ( Uji Molish, Benedict, Barfoed),
Uji Kuantitatif Karbohidrat, Pembuatan Amilum,Hidrolisis Pati,
Penetuan Kadar Gula Reduksi, Total Asam Tertitrasi, Drajat
Keasaman Susu,
a. Identifikasi Karbohidrat
- Uji molisch
Prosedur :
1. + 2 ml larutan karbohidrat
2. + 2 tetes reagen molisch
3. Diaduk homogen
4. + 5 ml as.sulfat pekat melalui dinding tabung
(melalui dinding tabung karena supaya terbentuk cincin berwarna
ungu yang menandakan ada atau tidaknya karbohidrat)
- Uji Benedict
Prosedur
1. + 5 ml reagen benedict
2. 8 tetes larutan karbohidrat
3. Diaduk
4. Dipanaskan dipenangas air
5. Dinginkan
- Uji Barfoed
Prosedur
1. + 3 ml reagen barfoed
2. + 1 ml larutan karbohidrat
3. Diaduk
4. Di panaskan selama 1 menit

b. Uji kuantitatif Karbohidrat


Prosedur
1. Dalam erlenmeyer + 10 ml fehling A dan B
2. + 15 ml sampel larutan gula
3. Dipanaskan selama 15 detik ( sampai mendidih )
4. Titrasi dengan larutan gula yang ada di buret,sanpai larutan
berwarna biru muda
5. + 2-5 tetes metilen blue 1 % (biru pekat)
6. Dipanaskan 10 detik
7. Titrasi sampai warna biru hilang
8. 2x pengulangan
c. Pembuatan amilum dan hidrolisis pati
Prosedur
Pembuatan amilum (pati) dari kentang
1. 300 g kentang dikupas dan dicuci
2. Diblendre dengan 200 ml air
3. Disaring,residu dibuang
4. +200 ml air,diaduk
5. Dibiarkan mengendap
6. Didekantasi
7. +200 ml air,diendapkan lgi
8. Didekantasi kembali
9. +100 ml etanol 95%,diendapkan
10. Didekantasi kembali
11. Disaring dengan kai flanel, dikeringkan.
Hidrolisis pati dari / asam
1. + larutan pati 25 ml di dalam gelas piala
2. + 10 tetes HCL pekat,didihkan
• Uji iodine
Selang 2 menit 1 tetes campuran dimasukkan + 2 tetes iodine
• Uji benedict
Selang 2 menit 3 tetes campuran dimasukkan + 5 ml benedict
• Uji fenilhidrazin
Selang 2 menit 2 tetes campuran dimasukkan + 2 tetes
fenilhidrazin
3. Diulangi sampai menit

d. Penentuan kadar gula reduksi


Prosedur
1. Dalam erlenmeyer + 10 ml fehling A dan B
2. + 15 ml sampel larutan gula
3. Dipanaskan selama 15 detik ( sampai mendidih )
4. Titrasi dengan larutan gula yang ada di buret,sanpai larutan
berwarna biru muda
5. + 2-5 tetes metilen blue 1 % (biru pekat)
6. Dipanaskan 10 detik
7. Titrasi sampai warna biru hilang
8. 2x pengulangan

e. Total asam tertitrasi


Prosedur
1. Buah Segar diblender diambil sarinya sebanyak 25ml
2. Diambil 25 ml sarinya, Dimasukkan dalam labu ukur 100 ml
3. + Aquadest ad tanda batas
4. Lalu disaring , kemudian filtratnya 25 ml dimasukkan dalam
Erlenmeyer
5. Ditambah 3 tetes indicator pp
6. Titrasi dengan NAOH 0,1 N sampai bewarna merah muda

f. Derajat keasaman susu


Prosedur
1. Diambil 25 ml sampel susu masukkan dalam Erlenmeyer
2. Ditambah indicator pp 10 tetes
3. Titrasi dengan NAOH 0,1 N

 RUMUS
a. Uji kuantitatif karbohidrat
Rumus :
Faktor x 100
Mg Gula /100ml ¿ V . Titrasi

b. Uji kuantitatif Lipida


Rumus
Ml KOH X N . KOH X 56,1
Bil.Asam ¿ Gr Sampel
V . KOH X N . KOH X Bm
%FFA ¿ 1000 x Gr Sampel
x 100 %

Rumus
V . HCL X N . HCL X 56,1
Bil.Penyabunan ¿ Gr Sampel
3 X 56,1 X 1000
BM RATA RATA ¿ BP( Bil . penyabunan)

Rumus
A X N X 1000
Mili ekivalen Peroksida ¿
Gr Sampel
A X N X 0,5 X 1000
BM RATA RATA ¿
Gr
A X N X BM X 100
BM RATA RATA ¿
Gr

c. Kromatografi
Rumus :
Jarak noda
RF ¿ Jarak Pelarut
d. Total asam tertitrasi
e. Derajat keasaman susu
100 N . Naoh
Derajat Keasaman susu ¿ Ml Sampel x Ml Naoh x 0,25
 Faktor Yg Mempengaruhi Kerja Enzym, Alasan Menggunakan
Enzym Ptyalin
- Faktor: suhu, pH, konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, inhibitor
dan aktivator.
- Alasan Enzym ptyalin :

Anda mungkin juga menyukai