Anda di halaman 1dari 10

TITRASI

IODATOMETRI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK :2
 Axal jaminaldo musti 20160052
 Gamnyy afrinos
PENGERTIAN

 Pengertian
Iodatometri merupakan suatu metode titrasi yang
dilakukan secara langsung dengan menggunakan larutan
KIO3 sebagai pentiter. Iodat adalah oksidator yang lebih
kuat dari pada iodium, reaksi oksidasinya berlangsung
dalam suasana asam dan iod yang terbentuk ditunjukkan
dengan penambahan indikator.
LARUTAN STANDAR DAN
INDIKATOR
1. Larutan pereaksi
• KIO3, Kalium iodat
Pembuatan larutan KIO3
Larutkan KIO3 4,2804 g dilarutkan dengan air suling dalam labu
ukur 1 liter dan cukupkan volume dengan air suling sampai
tanda batas.
2. Indikator
a. CHCL3/CCL3
Pembuatan indikator fenolfetalein
Larutkan 1 g fenolfetalein dalam 100 ml etanol 70 %
b. Amylum
0,5 amylum disuspensikan dalam 5 ml air suling,
tambahkan sedikit – sedikit sambil diaduk kedalam 95 ml air
mendidih, panaskan terus sampai larutan bening
TINJAUAN SAMPEL
HO

VITAMIN C HO O
O
H

• Rumus struktur asam : C6H8O6


HO
• Massa molekul : 176,13 OH

• Suhu lebur : 190°C

Vitamin C pemeriannya Serbuk hablur, putih dan agak kuning, tidak berbau,
rasa asam. Vitamin C mengandung tidak kurang dari 99,0% C6H8O6. Vitamin C
mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), praktis tidak larut
dalam eter, kloroform, dan benzen
METODE
B. Bahan
A. Alat

1. Erlenmeyer 1. HCL 2 N

2. Corong 2. Amylum

3. Pipet volume 3. Asam ascorbat

4. Sendok tanduk 4. Aquades

5. Seperangkat alat titrasi 5. Indikator PP

6. Tisu/Serbet 6. KIO3

7. Beaker glass
8. Pipet tetes
PROSEDUR
1. Larutan Pereaksi
a. KIO3, Kalium iodat
Pembuatan larutan KIO3
Larutkan KIO3 4,2804 g dilarutkan dengan air suling dalam labu ukur 1
liter dan cukupkan volume dengan air suling sampai tanda batas.
2. Pembuatan Indikator
a. CHCL3/CCL3
Pembuatan indikator fenolfetalein
Larutkan 1 g fenolfetalein dalam 100 ml etanol 70 %
b. Amylum
0,5 amylum disuspensikan dalam 5 ml air suling, tambahkan sedikit
– sedikit sambil diaduk kedalam 95 ml air mendidih, panaskan terus
sampai larutan bening.
3. Larutkan sampel dalam 15 ml air suling, diasamakan deengan 7,5 ml HCL 2
N tambahankan 2 ml indikator amylum 0,5 %. Titrasi dengan larutan KIO 3
0,02 M sampai terbentuk warna ungu pada lapisan CHCL 3/CCL3
PEMBAHASAN

MOLARITAS KIO3
M = g / mr x 1000 / ml
M = 4,2804 / 214 x 1000 / 1000
= 0,02 M
LANJUTAN.....
• Meg KIO3 ~ Meg Vit C
V1 x N1 = Mg / BE
30 x 0,02 = Mg / 176,13
0,6 = Mg / 176,13
Mg = 105, 67 mg

• % kadar Vitamin C
% kadar = bobot yg didapat / bobot yg ditimbang x 100 %
= 105,67mg / 100mg x 100%
=105,67 %
KESIMPULAN
 Dari perhitungan % kadar di atas, didapat hasil 105, 67 %, dimana hasil
ini sama dengan % kadar yang tertera dalam farmakope Indonesia : tidak
kurang dari 99,0%
 Konsentrasi Vitamin C dapat ditentukan dengan titrasi iodatometri dengan
larutan KIO3 0,02 N
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J, dkk. 1994. Kimia analisis kuantitatif anorganik. Penerbit buku kedokteran
EGC. Jakarta.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Gandjar, Ibnu Gholib dan A. Rohman. 2010. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai