Anda di halaman 1dari 12

PENENTUAN ALB (ASAM LEMAK BEBAS )

PADA MINYAK GORENG

I.

TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa dapat melakukan penentuan asam lemak bebas pada minyak goreng
dengan cara titrasi.
II.

RINCIAN KERJA
Standardisasi larutan baku KOH
Penentuan kadar asam lemak bebas pada CPO

III.

DASAR TEORI

Minyak kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam perdagangan dunia. Berbagai
industri, baik pangan maupun non pangan pangan banyak yang menggunakannya sebagai
bahan baku. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar baku mutu
internasional, yangmelioputi kadar ALB, air, kotoran, logam, peroksida dan ukuran
pemucatan.
ALB dengan konsentrasi tinggi dalam minyak sawit sangat merugikan. Tingginya
ALB ini mengakibatkan rendemen minyak turun sehingga mutu minyak menjadi menurun.
Apabilah kadar ALB pada CPO meningkat melebihi standar mutu yang telah ditetapkan maka
CPO tersebut tidak dapat dijual. Hal ini menyebabkan kerugian pada perusahan penghasil
CPO.
Kenaikan kadar ALB ditentukan mulai dari saat tandan buah sawit dipanen sampai
tandan diolah di pabrik. Pembentukan ALB pada buah disebabkan pecahnya membrane
vacuola (yang memisahkan minyak dari komponen sel) sehingga minyak bercampur dengan
sir sel. Dengan dikatalisir oleh enzim lipase, lemak terhidrolisa membentuk ALB dan gliserol.
Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka banyak ALB yang terbentuk.
Reaksi hidrolisis pada minyak sawit :
O
CH2-O-C-R

CH2- OH

O
Panas, Air
CH-O-C-R

O
CH-OH+ R C-OH

Keasaman, Enzim
O
CH2-O-C-R
MINYAK SAWIT
O

CH2- OH
GLISEROL ALB
O

R C OH

+ KOH

R C OK + H2O

Penentuan ALB pada CPO menggunakan metode titrasi asam basa, dengan
menggunakan titrasi larutan KOH dengan indicator thiymol blue. Sebelumnya larutan baku
KOH distandardisasi terlebih dahulu dengan asam palmitat.
OH

Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat atau asam
heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (cocos nucifera) dan
kelapa sawit (elaeis gunieensis) meupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak kelapa
bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit mengandung sekitar
50% palmitat. Produk hewani juga banyak mengandung asam lemak ini (dari mentega, keju,
susu, dan juga daging) .
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon
(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang , asam palmitat berwujud padat berwarna putih. Titik
leburnya 63,1C
Dalam industri, asam palmitat banyak di manfaatkan dalam bidang kosmetika dan
perwarnaan. Dari segi gizi, asam paalmitat merupakan sumber kalori penting namun memiliki
daya antiksidasi yang rendah

IV.

ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Kaca arloji
2. Neraca Analitis
3. Erlenmeyer 250,100 ml
4. Buret 50 ml
5. Pipet ukur 25ml, 10ml
6. Gelas kimia 100ml, 250ml
7. Spatula
8. Bola karet
9. Labu takar 500,250 ml
10. Pipet tetes
11. Pengaduk gelas
12. Corong
13. Botol aquadest

V.

GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

4 buah
1 buah
7 buah
1 buah
3 buah
5 buah
2 buah
3 buah
5 buah
5 buah
3 buah
1 buah
1 buah

VI.

BAHAN YANG DIGUNAKAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Minyak goreng sebagai cuplikan


KOH sebagai standar primer
Asam palmitat sebagai standar sekunder
Indicator thymol blue
Aquadest
Etanol 96%

VII.

LANGKAH KERJA

7.1

Standardisasi larutan baku KOH dengan asam palmitat


Membuat larutan 0,1 N KOH sebanyak 250 ml dalam labu ukur
Menempatkan di dalam buret ukuran 50 ml, sebelumnya buret tersebut dibilas
dengan aquadest terlebih dahulu
Menimbang 1 gram asam palmitat yang di larutkan dengan etanol 96%
sebanyak 50 ml ke dalam erlrnmeyer 250 ml
Lalu menambahkan indicator thymol blue
Setelah itu mentittrasikan dengan KOH, catat volume titran
Hitunglah normalitas larutan KOH

7.2 Penentuan kadar ALB pada CPO


Menimbang sebanyak + 1 gram CPO di tempatkan di dalam erlenmeyer 250
ml
Melarutkan dengan etanol 96% sebanyak 50 ml
Menambahkan 2-3 tetes indicator thymol blue
Mentitrasikan dengan KOH sampai terjadi perubahan warna dari kuning
bening menjadi kebiru-biruan
Ulangi masing masing percobaan 3 kali

VIII. DATA PENGAMATAN


8.1

Standardisasi larutan baku KOH dengan asam palmitat


No
.

Volume KOH (ml)

Perubahan Warna

1.

48,5 ml

Sebelum

Sesudah

2.

48,8 ml

Putih

Kebiru-biruan

3.

48,6 ml

Putih

Kebiru-biruan

Volume rata-rata = 48,63 ml

Putih

Kebiru-biruan

VIII.2 Penentuan kadar ALB pada CPO


Minyak merk Filma
No
.
1.

Volume KOH (ml)

Perubahan Warna

2,2 ml

Kuning bening

Kebiru-biruan

2.

2,3 ml

Kuning bening

Kebiru-biruan

3.

1,7 ml

Kuning bening

Kebiru-biruan

Volume rata-rata= 1,66 ml

8.3

Penentuan kadar ALB pada minyak jelantah


No
.
1.

Volume KOH (ml)

Perubahan Warna

2,2 ml

Kuning bening

Kebiru-biruan

2.

1,8 ml

Kuning bening

Kebiru-biruan

3.

2,3 ml

Kuning bening

Kebiru-biruan

Volume rata-rata= 2,1 ml

IX.

PERHITUNGAN

9.1

Standarisasi larutan KOH dengan asam palmitat


V KOH . NKOH

= gram asam palmitat


BM

9.2

Penentuan ALB pada CPO


% ALB=

V KOH . NKOH. 256,43

X 100

Berat contoh x 1000


1. Standardisasi larutan KOH dengan asam palmitat
Secara teori
V KOH . N KOH = gr asam palmitat
BE
V KOH . 0,1 N

1 gr

256,43 gr/mol / 1 ek/mol


Volume KOH

0,0398997 = 39 ml

Secara praktik
Volume rata-rata= 48,63 ml
V KOH . M KOH = gr asam palmitat
BE
M KOH . V KOH =

1 gr

256,43 gr/mol / 1 ek/mol


M KOH . 0,0405 =

1 gr
256,43

M KOH = 0,08 M

% Kesalahan Molaritas =

0,1 N - 0,08 N

X 100

0,1 N
= 20%
2. Penentuan kadar Asam lemak bebas pada CPO:

Volume rata-rata: 1,66 ml


% ALB:

Volume KOH . N KOH .256,43


Berat contoh

% ALB:

1,66 ml . 0,08 N .256,43


1000

% ALB=

X 100

X 100

3.4 %

3. Penentuan kadar Asam lemak bebas pada minyak jelantah:


Volume rata-rata: 2,1 ml
% ALB:

Volume KOH . N KOH .256,43


Berat contoh

% ALB:

2,1 ml . 0,08 N .256,43


1000

% ALB=

X.

X 100

X 100

4,3 %

ANALISA DATA
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa setiap minyak goreng baik

itu minyak goreng curah ataupun minyak jelantah serta CPO ( Coconut Palm Oil ) pasti
mengandung asam lemak bebas ( ALB ) di dalamnya.Akan tetapi apabila di dalam suatu
minyak goreng ataupun CPO mengandung terlalu banyak ALB maka akan mengakibatkan

rendeman minyak menjadi tururn,sehingga mutu minyak menjadi kurang bagus.Akibat dari
kelebihan ALB pada CPO adalah menyebabkan minyak berbau tengik.Kenaikan ALB ini
terjadi akibat reaksi hidrolisis pada minyak yang menghasilkan Gliserol dan ALB.Semakin
lama reaksi hidrolisa ini berlangsung maka akan semakin banyak ALB yang dihasilkan.
Pada percobaan penentuan asam lemak bebas pada minya goreng ini dapat dianalisa
bahwa penentuan asam lemak bebas ini dapat ditentukan dengan cara titrasi asam basa,
dengan menggunakan titran nya yaitu larutan KOH, dengan indicatornya yaitu tyhmol blue .
Sebelumnya larutan baku KOH di standarisasi terlebih dahulu dengan asam palmitat, lalu
langakah kedua yaitu penentuan asam lemak bebas pada CPO (Coconut Palm Oil).Dan reaksi
yang akan berlangsung dalam penentuan ALB adalah sebagai berikut:
O

R C OH

+ KOH

R C OK + H2O

Dalam hal ini,larutan CPO yang telah dilarutkan denga etanol dengan kadar 96 %dan
telah ditambah indikator thymol blue akan mengalami perubahan warna pada saat dititrasi
yaitu dari kuning bening menjadi kebiru-biruan.Apabila perubahan warna sudah terjadi,maka
titrasi harus dihentikan dan volume titran dicatat.
% ALB=

V KOH . NKOH. 256,43

X 100

Berat contoh x 1000


Dengan rumus diatas maka akan didapatkan % asam lemak bebas pada suatu sampel yang
dianalisa.

XI.

KESIMPULAN
Dari percobaan asam lemak bebas (ALB) pada minyak goreng maka dapat simpulkan

bahwa:
1. Penentuan asam lemak bebas pada minyak goreng ini dapat di tentukan dengan cara
titrasi asam basa dengan KOH sebagai titrannya

2. Pada penentuan asam lemak bebas ini dengan cara titrasi ada dua prosedur langkah
kerja yaitu:
a. Standardisasi larutan baku KOH
b. Penentuan Asam lemak bebas pada CPO
3. Semakin tinggi kadar % ALB pada suatu produk CPO,maka kualitas CPO itu sendiri
akan menurun
4. - Kadar ALB yang terkandung dalam CPO adalah sebanyak 3,4%
- Kadar ALB yang terkandung dalam minyak jelantah adalah sebanyak 4,3%
5. Minyak jelantah dan CPO ( Crude Palm Oil ) memiliki kadar % ALB yang cukup
tinggi ,sehingga tidak layak untuk dikonsumsi
6. Pembentukan ALB disebabkan pecahnya membrane vacuola sehigga minyak
bercampur dengan air sel.
7. Pada standardisasi larutan baku KOH dengan asam palmitat kami mendapatkan
a) Volume rata- rata : 48,63 ml
b) Normalitas KOH: 0,08 N
8. Semakin sering terjadi pemanasan pada minyak goreng,maka akan semakin banyak
ALB yang terbentuk dan kualitas minyak goreng akan turun
9. Diperlukan ketelitian dan kosentrasi dalam praktikum ini, sehingga data yang
didapatkan dapat akurat.

XII.

PERTANYAAN
1. Dari percobaan di atas zat apakah yang merupakan :
Standar primer
: KOH
Standar sekunder : Asam palmitat
Analit
: CPO/Minyak
Indicator
: thymol blue

2. Tuliskan standar primer yaang digunakan pada titrasi asam basah !


Na2CO3
KHP

XIII. DAFTAR PUSTAKA


Ir.Fatria,M.T.2012. Penuntun Paraktikum Kimia Analisis Dasar.Palembanmg :
Politeknik Negeri Sriwijaya.
http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalamlaboratorium/
www.kadar asam lemak bebas pada minyak jelantah.com

GAMBAR ALAT

Spatula

kaca arloji

Neraca analitik

Gelas kimia

Botol aquadest

Bola karet

Pipet ukur

Batang pengaduk

Pipet tetes
Labu ukur

Corong

Buret

Anda mungkin juga menyukai