(PENENTUAN KARBONAT-BIKARBONAT)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu melakukan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam
cuplikan dengan cara titrasi menggunakan dua indikator.
1
dengan HCL standar sampai kedua titik tersebut diatas. Dalam tabel 1, v 1 adalah
volum asam dalam ml yang digunakan dari permulaan sampai titik akhir
fenolftalein dan v2 merupakan volum dari titik akhir fenolftalein sampai titik
akhir metil orange. Hal ini membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi
dalam tahap pertama, NaHCO3 hanya bereaksi dalam tahap kedua, dan Na 2CO3
bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volum titran yang sama
dalam kedua tahap.
2
V11. PROSEDUR PERCOBAAN
1 23,5 ml
2 22,5 ml
3 17,3 ml
Rata rata 21,1 ml
3
2. Penentuan karbonat bikarbonat
Jawab:
4
3) A. Campuran yang ada pada contoh : NaOH+ Na2CO3 karena V1>V2
B. standarisasi
Ar Na2CO3/BE Na2CO3 = V HCL x N HCL
% Na2CO3 = V HCL x BE Na2CO3/gr sampel x 100
= 11,23 ml x 0,1011 mek/mr x 160/1 gr/mek/500 gr x 100
= 36,33 %
% NaOH = V HCL X N HCL X BE NaOH/gr sampel
= 27,21 ml x 0,1011 mek/mr x 40/1 gr/mek/500 mg x 100 %
= 22%
X. ANALISA PERCOBAAN
Dalam percobaan titrasi asam basa (penentuan karbonat-bikarbonat) ini, tahap 1
yang dilakukan adalah standarisasi larutan HCL dengan Na 2CO3. pada tahap ini
cuplikan Na2CO3 0,4 gram dibuat 100 ml dengan dimasukkan kedalam 3
erlemeyer lalu diteteskan indikator metil merah(2 tetes) yang ternyata
menunjukkan perubahan warna dari bening menjadi sedikit kekuning kuningan.
Lalu dilanjutkan dengan titrasi dengan HCL diambil di biuret sambil di guncang
secara perlahan sampai menunjukkan perubahan warna menjadi keunguan, dan
didapat hasil volume HCL pada masing masing erlemeyer adalah 23,5 ml,22,2
ml,dan 17,3 ml
Tahap kedua yaitu penentuan karbonat bikarbonat, dengan menimbang 0,2 gr
Na2CO3 dan 0,3 gr NaHCO3 lalu dicampur dan dibuat larutan 100 ml yang
dibagi ke tiga erlemeyer. Kemudian menambahkan 2 tetes indikator fenolftalein
ke masing masing erlemeyer, ternyata warna berubah dari bening menjadi
violet/keunguan yang berarti larutan itu basa. Setelah itu titrasi dengan HCL
hingga warna berubah dari ungu menjadi bening kembali, dan didapat volume
titran: 6 ml,6 ml, 16,2 ml . langkah berikutnya yaitu menambahkan 2 tetes
indikator metil orange, ternyata warna larutan menjadi kuning bening. Lalu
dititrasi kembali dengan HCL hingga warna beubah dari kuning menjadi jingga,
dan didapat volume titran: 14 ml,16,8 ml,9,5 ml.
XI. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Ion karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi menggunakan 2
indikator yaitu fenoltalein dan metil orange.
2. Pada standarisai larutan HCL dengan Na2CO3, indikator yang
digunakan adalah metil merah.
3. Pada penentuan karbonat bikarbonat dilakukan 2 kali titrasi dengan
HCL. Pada titrasi pertama indikator yang digunakan fenolftalein,
sedangkan pada titrasi kedua indikator yang digunakan adalah
metil orange.
5
4. Dari data prosedur percobaan yaitu standarisasi larutan baku HCL
dengan Na2CO3 dan penentuan karbonat bikarbonat dapat
disimpulkan bahwa volume HCL yang dibutuhkan pada titrasi,
percobaan tidak jauh beda.
http://mataratu22.blogspot.co.id/2013/04/titrasi-asam-basapenentuan-
karbonat.html
6
GAMBAR ALAT
7
LAPORAN TETAP KIMIA ANALISIS DASAR
TITRASI ASAM BASA
(PENENTUAN KARBONAT-BIKARBONAT)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
NAMA : 1. PRABTAMA HERNANDA
2. RIA WAHYUNI KARTIKA
3. SASMAFERA AFRIANTI
4. TANIA DWI PUTRI
5. TRI ANUGRAH KURNIAWAN
6. YOSY ANGGRAWATI
7. ZULFA
KELAS : 1 KD
8
9