Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Tabel 3.1 Bahan percobaan asidimetri


Nama Bahan Foto

Natrium Tetraborat (Na2B4O7)

Indikator MO

Asam Klorida (HCl)

Larutan Soda Kue


Nama Bahan Foto

Aquadest

3.2 Alat Percobaan

Tabel 3.2 Alat percobaan asidimetri


Nama Alat Foto

Buret 50 ml

Erlenmeyer 250 ml

Pipet Volume 10 ml
Nama Alat Foto

Bulb

Pipet Tetes

Gelas Piala 250 ml

Labu Semprot
Nama Alat Foto

Corong

Statif dan Klem

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Pembuatan larutan baku primer natrium tetraborat

Ditimbang dengan teliti asam oksalat sebanyak 9,9 gram, kemudian


dilarutkan dengan sedikit aquadest di dalam gelas kimia hingga larut sempurna.
Larutan asam oksalat kemudian dilarutkan dalam labu takar 1000 ml dengan
aquadest dan dihimpitkan hingga tanda batas.
BM = 84 g/mol
84
BE = g/mol
2
BE = 42 g/mol

3.3.2 Pembakuan konsentrasi larutan asam klorida

Dibilas buret yang sudah bersih dengan larutan HCl yang akan digunakan
(pastikan seluruh bagian dalam buret telah terbilas dengan larutan HCI). Buret
yang telah dibilas kemudian diisi dengan larutan HCl yang akan dibakukan hingga
tanda batas. Dimasukkan 15 ml larutan baku natrium tetraborat yang telah dibuat
ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 2 tetes indikator MO. Larutan
natrium tetraborat yang telah dipipet ke dalam erlenmeyer, kemudian dititrasi
dengan larutan HCl dalam buret setetes demi setetes sampai terjadi perubahan
warna, dari kuning menjadi warna jingga. Dicatat volume akhir HCl dalam buret
dan tentukan konsentrasi HCI, kemudian ulangi prosedur tersebut secara duplo.

3.3.3 Penentuan natrium bikarbonat dalam soda kue

Dipipet sebanyak 15 ml larutan soda kue yang telah diencerkan ke dalam


erlenmeyer dan ditambahkan 2 tetes indikator MO. Larutan sampel yang telah
dipipet ke dalam erlenmeyer, kemudian dititrasi dengan larutan HCl dalam buret
yang telah di bakukan (larutan HCl dalam buret dihimpitkan kembali sampai
tanda batas). Larutan sampel dititrasi setetes demi setetes dengan larutan HCI
hingga terjadi perubahan warna, dari kuning menjadi warna jingga. Dicatat
volume akhir HCl dalam buret dan tentukan konsentrasi sampel, kemudian ulangi
prosedur tersebut secara duplo.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

A. Pembuatan larutan baku primer natrium tetraborat 0,1 N


Berat natrium tetraborat : 9,9 gram
Volume natrium tetraborat : 1000 ml
B. Penentuan normalitas larutan baku sekunder HCl
Indikator yang digunakan : MO
Perubahan warna yang terjadi : jingga
Tabel 4.1 Data penentuan normalitas larutan baku sekunder HCl
Percobaan Volume Na2B4O7 Volume HCl
I 15 ml 15,2 ml
II 15 ml 16,2 ml
C. Penentuan kadar sampel (natrium bikarbonat)
Indikator yang digunakan : MO
Perubahan warna yang terjadi : jingga
Tabel 4.2 Data penentuan normalitas larutan sampel (natrium bikarbonat)
Percobaan Volume NaHCO3 Volume HCl
I 15 ml 16,1 ml
II 15 ml 14 ml

4.2 Perhitungan

1. Normalitas HCl pada percobaan I dan II


¿
HClI = (V Na 2 B4 O7 ¿ ×(N Na 2 B 4 O7) V HCl

15 ml ×0,1 N
HClI =
15,2 ml
HClI = 0,098 N
¿
HClII = (V Na 2 B4 O7 ¿ ×(N Na 2 B 4 O7) V HCl

15 ml ×0,1 N
HClII =
16,2 ml
HClII = 0,092 N
2. Normalitas rata-rata HCl
N 1 HCl+ N 2 HCl
N HClRata-rata =
2
0,098 N +0,092 N
N HClRata-rata =
2
N HClRata-rata = 0,095 N
3. Kadar sampel (natrium bikarbonat) pada percobaan I dan II
V HCl × N HCl × BE NaHCO 3
%NaHCO3 NI = × 100 %
V HCl
16 ,1 ml × 0,095 N × 42 g/mol
%NaHCO3 NI = ×100 %
15 ml
%NaHCO3 NI = 4,508 %
V HCl × N HCl × BE NaHCO 3
%NaHCO3 NII = × 100 %
V HCl
14 ml × 0,095 N × 42 g /mol
%NaHCO3 NII = ×100 %
15 ml
%NaHCO3 NII = 3 , 92 %
Dengan demikian, reaksi yang terjadi
NaHCO3 + HCl  NaCl + CO2 + H₂O

4.3 Pembahasan

Asidimetri dilakukan dengan mentitrasi basa dengan larutan baku asam. Dalam
percobaan ini, dilakukan analisis kadar natrium bikarbonat dalam soda kue. Pada
percobaan asidimetri ini, dilakukan analisis kadar dengan beberapa prosedur
percobaan, yaitu pembuatan larutan baku primer natrium tetraborat 0,1 N, pembakuan
konsentrasi larutan asam klorida, hingga penentuan natrium bikarbonat dalam soda
kue.
4.3.1 Pembakuan konsentrasi larutan asam klorida

Prosedur selanjutnya adalah pembakuan konsentrasi larutan HCl. Prosedur


ini dilakukan menggunakan larutan baku primer Na 2B4O7 yang telah dibuat pada
tahap sebelumnya. Tahapan pembakuan konsentrasi larutan HCl adalah sebagai
berikut.
Seluruh alat praktikum yang telah dibersihkan dengan aquadest (termasuk
buret) dibilas kembali dengan larutan HCl. Seluruh bagian buret harus dipastikan
terbilas dengan larutan HCl untuk menghindari kotoran pada buret dan
memengaruhi analisis kuantitatif.

Gambar 4.1 Buret dibilas dengan larutan HCl


Buret diisi dengan larutan HCl yang akan dibakukan menggunakan corong
kaca hingga tanda batas.

Gambar 4.2 Pengisian buret dengan larutan HCl


Larutan natrium tetraborat (Na2B4O7) yang telah dibuat, kemudian
dimasukkan ke dalam erlenmeyer sebanyak 15 ml, kemudian ditambahkan dengan
2 tetes indikator MO.
Gambar 4.3 Memipet larutan baku Na2B4O7 untuk kemudian dimasukkan
ke dalam erlenmeyer

Gambar 4.4 Menambahkan indikator MO pada larutan natrium tetraborat


Larutan natrium tetraborat yang telah ditambahkan indikator MO dipipet,
kemudian dititrasi dengan larutan HCl di dalam buret. Titrasi dengan larutan HCl
dilakukan setetes demi setetes hingga terjadi perubahan warna menjadi jingga.
Larutan yang semula kuning setelah dititrasi dengan larutan HCl akan berubah
warna menjadi jingga. Dalam proses titrasi ini, digunakan indikator MO untuk
menandai titik ekuivalen titrasi yang ditandai dengan perubahan warna larutan
dari awalnya kuning menjadi jingga. Perubahan warna ini terjadi karena adanya
pengaruh ion H+ dari HCl yang bereaksi dengan indikator MO.

Gambar 4.5 Warna larutan sebelum dititrasi dengan HCl


Gambar 4.6 Proses titrasi larutan dengan HCl

Gambar 4.7 Perubahan warna larutan menjadi warna jingga


Pada percobaan tersebut, didapatkan volume akhir HCl dalam buret pada
percobaan I yaitu 15,2 ml dan percobaan II yaitu 16,2 ml, dengan normalitas HCl
pada percobaan I sebesar 0,098 N dan percobaan II sebesar 0,092 N, sehingga
normalitas rata-rata HCl sebesar 0,095 N.

4.3.2 Penentuan natrium bikarbonat dalam soda kue

Menentukan kadar natrium bikarbonat dalam soda kue dilakukan beberapa


tahapan, yaitu sebagai berikut.
Penentuan natrium bikarbonat dalam soda kue dilakukan dengan
memasukkan 15 ml larutan soda kue yang dipipet ke dalam erlenmeyer dan
menambahkannya dengan 2 tetes indikator MO.

Gambar 4.8 Memipet larutan soda kue untuk kemudian dimasukkan ke


dalam erlenmeyer

Gambar 4.9 Menambahkan indikator MO pada larutan soda kue


Larutan sampel natrium bikarbonat (NaHCO3) yang telah ditambahkan
indikator MO dititrasi dengan larutan HCl yang telah diisi kembali hingga berada
pada tanda batas. Titrasi dengan larutan HCl dilakukan perlahan setetes demi
setetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan dari kuning menjadi jingga.
Penambahan indikator MO bertujuan untuk menandai titik ekuivalen titrasi yang
ditandai dengan perubahan warna larutan dari awalnya kuning menjadi berwarna
jingga. Warna ini dikarenakan adanya pengaruh ion H + dari HCl yang bereaksi
dengan indikator MO.

Gambar 4.10 warna larutan sebelum proses titrasi dengan HCl

Gambar 4.11 Titrasi larutan dengan HCl


Gambar 4.12 Perubahan warna larutan menjadi warna jingga
Setelah larutan dititrasi, didapatkan volume akhir HCl dalam buret pada
percobaan I yaitu 16,1 ml dan percobaan II yaitu 14 ml, dengan kadar sampel
natrium bikarbonat (NaHCO3) pada percobaan I sebesar 4,508% dan percobaan II
sebesar 3,92%, sehingga kadar rata-rata sampel natrium bikarbonat (NaHCO3)
sebesar 4,21%.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, telah dilakukan analisis kadar


natrium bikarbonat dalam soda kue menggunakan metode asidimetri dengan
melakukan pembakuan konsentrasi larutan HCl terhadap larutan baku primer
natrium tetraborat (Na2B4O7) diperoleh volume akhir HCl pada percobaan I yaitu
15,2 ml dan percobaan II yaitu 16,2 ml; serta konsentrasi HCl dengan normalitas
HCl pada percobaan I sebesar 0,098 N dan percobaan II sebesar 0,092 N,
sehingga normalitas rata-rata HCl sebesar 0,095 N.
Penentuan kadar natrium bikarbonat dalam soda kue diperoleh volume akhir
HCl pada percobaan I yaitu 16,1 ml dan percobaan II yaitu 14 ml, dan kadar
sampel natrium bikarbonat (NaHCO3) pada percobaan I sebesar 4,508% dan
percobaan II sebesar 3,92%, sehingga kadar rata-rata sampel natrium bikarbonat
(NaHCO3) dalam soda kue sebesar 4,21%.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk laboratorium

1. Mempersiapkan alat dan bahan dalam kondisi baik agar praktikum dapat
berjalan dengan lancar.
2. Memastikan bahan tidak mengalami expired sebelum praktikum dimulai.
3. Menambahkan fasilitas kursi.

5.2.2 Saran untuk praktikan

1. Memperhatikan tempat pembuangan limbah percobaan.


2. Memastikan kebersihan laboratorium setelah digunakan praktikum.
3. Membersihkan alat-alat percobaan dengan baik dan benar.
5.2.3 Saran untuk asisten

1. Membantu praktikan, jika mengalami kesulitan selama praktikum


berlangsung.
2. Memberikan tugas pendahuluan lebih awal.
3. Memberikan format laporan setelah praktikum selesai.

Anda mungkin juga menyukai