IV. Reaksi :
H2C2O4 .2H2O + 2NaOH 2Na2 C2O + 42H2O
1
kemungkinan yaitu reaksi-rekasi antara asam kuat dengan basa kuat, asam kuat
dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah.
Khusus reaksi antara asam lemah dan basa lemah tidak dapat digunakan
dalam analisis kuantitatif, karena pada titik ekivalen yang terbentuk akan
terhidrolisis kembali sehingga titik akhir titrasi tidak dapat diamati. Hal ini yang
menyebabkan bahwa titran biasanya merupakan larutan baku elektrolit kuat
seperti HCl.
B. Bahan :
Indikator Phenolptalein
Etanol
Larutan HCl 0.1N
Larutan NaOH 0.1N
Padatan Asam Oksalat
Padatan Borax
Aquadest
2
VII. Prosedur :
Penetapan konsentrasi/pembakuan NaOH 0.1 N dengan baku primer
H2C2O4. 2H2O
3
N. NaOH ?
V1N1 = V2N2
(10 ml) (0.1 N) = (10.4 ml) N2
10 ml x 0.1 N
N2 =
10.4 m
N2 = 0.0961 N
Vol. Na2B4O7 .10H2O = 10 ml
N. Na2B4O7 .10H2O = 1.9 X 1000 = 0.1000 N
190 100
4
IX. Kesimpulan
Dari hasil percobaan iodometri yang telah dilakukan dapat disimpulkan
normalitas NaOH dalam titrasi yaitu 0.0961 N dengan volume rata-rata 10.4
dan normalitas HCI dalam titrasi yaitu 0.0970 N dengan volume rata-rata 10.3
ml.
X. Tugas
1. Apakah yang dimaksud dengan Larutan buffer ?
2. Sebutkan macam – macam indicator asam basa
Jawaban :
1. Larutan buffer adalah larutan yang dapat menjaga pH-nya dari penambahan
asam, basa, maupun pengenceran oleh air
2. a) Kertas Lakmus,
b) Indikator Alami berupa kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, bunga
bougenville, pacar air dan kunyit,
c) Larutan Indikator berupa PP, Metil merah, Metil Jingga, dan Bromtimol
Blue
d) pH meter
e) Indikator Universal
5
6