a. Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa
organik) yang dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda
dengan warna ion-ionnya
b. Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan
menunjukkan perubahan warna yang kuat.
c. Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari Ph
Titrasi asam basa didasarkan atas reaksi netralisasi asam dengan basa. Pada
titik ekivalen, jumlah yang dititrasi ekivalen dengan jumlah basa yang
dipakai.Untuk menentukan titik ekivalen ini biasanya dipakai suatu indicator asam
basa, yaitu suatu zat yang berubah warnanya tergantung pada pH larutan.Macam
indikator yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga pH titik ekivalen titrasi
terdapat pada daerah perubahan warna indikator.Jika pada suatu titrasi dengan
indicator tertentu timbul perubahan warna maka titik akhir telah tercapai. Jadi titik
akhir titrasi dapat ditandai saat perubahan warna indikator yang dipakai.Titik akhir
titrasi tidak selalu berhimpit dengan titik ekivalen dan kesalahannya disebut
dengan kesalahan titrasi.Kesalahan titrasi dapat diperkecil dengan cara memilih
indikator yang setepat mungkin.
VI. Cara Kerja:
1.
10ml C2H2O4
Konsentrasi NaOH
2.
10ml HCl
Konsentrasi HCl
3.
10ml HCl
La
Konsentrasi HCl
VII. Hasil Pengamatan:
V2(Vawal = 0,106 N
- Dimasukkankedala Vakhir)=9,4
mlabu Erlenmeyer ml
- Ditambahakan 4 V1.N1=V2.N2
tetes indicator 10 . 0,1=9,4N2
phenophtalein N2= 1/9,4
- DitetesiNaOHdalam = 0,106 M
larutanasamsampaite III. V1= 10 ml
rjadiperubahanwarn V2(Vawal
a Vakhir)=9,4
ml
Larutanmenjadimerah
V1.N1=V2.N2
muda 10.0,1=9,4 N2
N2= 1/9,4
= 0,106 M
- Dicatat volume
NaOH
(selisihkeadaanawal
danakhir)
- Diulang minimal 3
kali
- Dihitungkonsentrasil
arutanNaOH
KonsentrasiNaOH
No. Prosedur Percobaan HasilPengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
WarnaakhirHClberuba () + IndikatorPhenoptal
PenentuankonsentrasiH hmenjadimerahmuda, () einjikadimasukkan
Cldengan indicator
dengan: kedalamlarutanHC
Phenolptalein
I. V1 = 10 ml () + l (asam)
V2 (Vawal-Vakhir) berwarnabening.
(2)()
- = 13,7 Dan
Buretdibilasdenganla V1.N1 = V2.N2 jikadititrasidenganl
rutanNaOH 10 .0,1 =13,7 N2 arutanNaOHberub
- 1 ahmenjadimerahm
N2=13,7
NaOHdimasukkanke uda
=0,072 N
dalamburetsampaime 1+2+3
II. V1 = 10 ml N= 3
lebihiskalanol
V2 (Vawal-Vakhir)= =
- 0,072+0,073+0,073
13,6ml
3
Diturunkansampaitep
V1.N1 = V2.N2 0,218
atskalanol = 3
10.0,1 = 13,6.N2
1
= 0,073 N
N2 = 13,6
10 ml HCl
= 0,073 N
- III.V1 = 10 ml
Dimasukkankedalam V2 (Vawal-Vakhir)
erlenmeyer =13,6ml
= 0,073 N
Larutanmenjadimerahmu
da
10 ml HCl
-dimasukkankedalamlabu
Erlenmeyer
- ditambah 3-4
tetesindikatorekstraktumbuhan
-
ditetesiNaOHburetdalamlarutanas
amsampaiterjadiperubahanwarna
LarutanmenjadiBiru
KonsentrasiHCl
VIII. Analisis:
Pada percobaan penentuan konsentrasi larutan NaOHyang dititrasi dengan
larutan C2H2O4 dan indikator phenophtalien, maka terjadi perubahan warna pada
larutan C2H2O4 yaitu warna merah muda pada percobaan pertama dengan 12 ml
NaOH. Warna ungu pada percobaan kedua dengan 11 ml NaOH.Dan warna merah
muda lagi pada percobaan ketiga dengan 11,5 ml NaOH.
Pada percobaan penentuan konsentrasi larutan HCl yang dititrasi dengan
larutan NaOH dan indikator phenophtalein, maka terjadi perubahan warna pada
larutan HCl yaitu warna merah muda pada percobaan pertama dengan 11 ml NaOH.
Warna merah muda pada percobaan kedua dengan 13 ml NaOH.Dan warna ungu
pada percobaan ketiga dengan 12 ml NaOH.
Pada percobaan penentuan konsentrasi larutan HCl yang dititrasi dengan
larutan NaOH dan indikator ekstrak tumbuhan (Kol Ungu),maka terjadi perubahan
warna pada larutan HCl yaitu warna Biru muda pada percobaan pertama dengan 19
ml NaOH. Warna Biru muda pada percobaan kedua dengan 18 ml NaOH. Dan
warna Biru tua pada percobaan ketiga dengan 18,5 ml NaOH.
IX. Pembahasan:
Konsentrasi NaOH(basa) dapat ditentukan melalui proses titrasi,yaitu
mereaksikan NaOH ( titrat ) yang ditambahkan 2 tetes indikator PP dengan
C2H2O4 (titran). Titrasi dihentikan bila larutan NaOH berubah warna menjadi
merah muda. Volume NaOH akan mempengaruhi konsentrasinya,sehingga
diperlukan ketelitian dalam melakukan percobaan ini.
Konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi,yaitu
mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 2 tetes indikator PP atau ditambahkan 4
tetes indikator ekstrak tumbuhan dengan NaOH sebagai titran.Titrasi dihentikan
ketika larutan HCl berubah warna menjadi merah muda dan atau hijau muda.
M1(HCl) = 0,096 M
N1 = 0,096 N
Percobaan 2:
Diket : M2(NaOH) = 0,1 M
V1(HCl) = 5 ml
V2(NaOH) = 4,6 ml
Ditanya : M1( HCl ) =?
Jawab :
Na x Va = Nb x Vb
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 5 = 0,1 x 4,6
0,46
M1 = 5
M1(HCl) = 0,092 M
N1 = 0,092 N
Percobaan 3:
Diket : M2(NaOH) = 0,098 M
V1(HCl) = 5 ml
V2(NaOH) = 4,8 ml
Ditanya : M1( HCl ) =?
Jawab :
Na x Va = Nb x Vb
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 5 = 0,098 x 4,8
0,47
M1 = 5
M1(HCl) = 0,094 M
N1 = 0,096 N
2. Penentuan Konsentrasi HCl dengan larutan NaOH dengan Indicator Ekstrak
Tumbuhan (Kol Ungu)
Percobaan 1 :
Diket : M2(NaOH) = 0,1 M
V1(HCl) = 5 ml
V2(NaOH) = 5 ml
Ditanya : M1( HCl ) =?
Jawab :
Na x Va = Nb x Vb
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 5 = 0,098 x 5
0,49
M1 = 5
M1(HCl) = 0,098 M
N1 = 0,1 N
Percobaan 2 :
Diket : M2(NaOH) = 0,098 M
V1(HCl) = 5 ml
V2(NaOH) = 4,8 ml
Ditanya : M1( HCl ) =?
Jawab :
Na x Va = Nb x Vb
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 5 = 0,098 x 4,8
0,47
M1 = 5
M1(HCl) = 0,094 M
N1 = 0,096 N
Percobaan 3 :
Diket : M2(NaOH) = 0,098 M
V1(HCl) = 5 ml
V2(NaOH) = 4,9 ml
n1(HCl) =1
n2(NaOH) =1
Ditanya : M1( HCl ) =?
Jawab :
Na x Va = Nb x Vb
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 5 = 0,098 x 4,9
0,48
M1 = 5
M1(HCl) = 0,096 M
N1 = 0,096 N
X. Kesimpulan:
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.
Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrasi dihentikan apabila
sudah terjadi perubahan warna yang menunjukkan titik akhir titrasi.
1. Pada volume rata-rata 11,5 ml terjadi perubahan warna pada C2H2O4 menjadi
merah muda karena ditetesi NaOH.
2. Pada volume rata-rata 12 ml terjadi perubahan warna pada HCl menjadi merah
muda karena ditetesi NaOH.
3. Pada volume rata-rata 18,5 ml terjadi perubahan warna menjadi biru muda
pada larutan HCl dengan NaOH yang ditambah ekstrak tumbuhan.
XI. Jawaban Pertanyaan:
1. Karena dengan menggunakan indikator phenophtalein pada titrasi larutan
NaOH dengan asam oksalat timbul perubahan warna yang menyatakan bahwa
pH larutan sudah menjadi asam dan basa.
2. Titik ekuivalen:
- Suatu kondisi kesetaraan mol titran dengan mol analit.
- Jelasnya: kondisi (titik) dimana mmol titran = mmol analit (analit = titran)
Titik akhir titrasi:
Titik (kondisi) sesaat setelahtitik ekuivalen..
Kondisi kelebihan titran (baik asam atau basa) akan menyebabkan terjadinya
lonjakan perubahan pH sehingga merubah warna indikator (biasanya karena
indikatornya terkonjugasi karena kelebihan titran, karena indikator merupakan
senyawa organik yang memiliki struktur yang bisa terjadi delokasasi
elektron/resonansi/mesomeri).
3. Larutan baku primer : Asam Oksalat (C2H2O4)
Larutan baku sekunder : NaOH
Larutan baku tersier : HCl