TUJUAN
DASAR TEORI
1. Penggolongan Benda
Benda-benda di bumi sangat banyak jenis dan jumlahnya. Contohnya Air, oksigen,
dan garam merupakan benda-benda yang banyak tersedia di alam ini. Benda-benda di alam
raya ini dapat digolongkan menjadi tiga golongan, diantaranya : a. zat padat
b. zat cair
c. gas
2. Sifat-sifat gas
Gas dapat dimanfaatkan dalam tempat tertutup, tetapi jika dimasukkan kedalam tempat
yang lebih besar dari volume semula, gas dapat mengisi tempat itu secara merata. Dimana gas
mempunyai sifat-sifat khusus antara lain :
a. peka terhadap perubahan temperatur
b. peka terhadap perubahan tekanan
Selain hal tersebut gas mempunyai sifat-sifat fisis yang khas yaitu :
Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai wadahnya
Gas merupakan wujud materi yang paling mudah dimampatkan
Gas-gas akan segera bercampur secara merata dan sempurna jika ditempatkan
dalam wadah yang sama.
Gas memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan cairan dan
padatan.
Zat cair dan zat padat mempunyai sifat yang berlainan dengan gas dimana zat cair dan
zat padat tidak peka terhadap perubahan tekanan dan sedikit sekali mempunyai kemampuan
untuk mengisi tempat secara merata.
3. Pengertian Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer gas adalah tekanan yang diberikan oleh atmosfer bumi. Nilai
tekanan atmosfer sesungguhnya tergantung pada letak, suhu, dan kondisi cuaca. Tekanan
atmosfer diukur menggunakan Barometer. Tekanan atmosfer standar (1 atm) sama dengan
tekanan yang menopang kolom merkuri tepatnya setinggi 760 mm (76 cm) pada permukaan
laut pada suhu 00 C. Dengan kata lain, atmosfer standar sama dengan tekanan 760 mmHg,
jika mmHg menyatakan tekanan yang diberikan oleh kolom merkuri setinggi 1 mm. satuan
mmHg juga disebut torr, yang berasal dari ilmuwan Italia bernama Evangelista Torricelli,
yang menemukan barometer. Maka ,
o 1 torr = 1 mmHg
o 1 atm = 760 mmHg 760 torr
4. Hukum-hukum yang berhubungan dengan Volume Molar Gas
Hubungan Tekanan - Volume
Hukum Boyle: V = a/P (pada T, n tetap)
Robert Boyle menyelidiki perubahan volume suatu gas pada temperatur tetap dengan
tekanan yang berubah-ubah. Dari hasil penyelidikan didapatkan bahwa pada temperatur
tetap , volume gas akan berubah kalau tekanannya diubah. Hal ini sesuai dengan hukum
Boyle yang menyatakan Tekanan dari sejumlah tetap suatu gas pada suhu yang dijaga
konstan adalah berbanding terbalik dengan volumenya. Dari ketentuan di atas maka dapat
dijabarkan dalam persamaan berikut :
V1 P2
atau P1 . V1 = P2 .V2 = K (konstan)
V2 P1
Hubungan Suhu - Volume
Hukum Charles dan Gay-Lussac : V = b.T (pada P, n tetap)
Berlainan dengan Boyle maka Charles menyelidiki sifat-sifat gas pada tekanan tetap.
Dari hasil penyelidikannya didapatkan bahwa perbandingan volume gas sesuai dengan
perbandingan temperatur absolutnya. Hal ini sesuai dengan Hukum Charles yang berbunyi
Volume dari sejumlah tetap gas pada tekanan konstan adalah berbanding lurus dengan suhu
mutlak gas itu. Bila ketentuan tersebut dijabarkan didapatkan persamaan :
1. Pada tekanan (P) dibuat tetap :
VI T1
atau V1 : T2 = V2 : T1 = K (konstan)
V2 T2
P1 T 1
atau P1 . T2 = P2 . T1 = K (konstan)
P2 T 2
Alat-alat :
Gelas Ukur
Ember
Neraca Analitik
Termometer
Barometer
Bahan-bahan:
Air
Butana cair
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Korek api yang bahan bakarnya butana dan dindingnya tembus cahaya telah
disiapkan.
2. Korek api ditimbang,kemudian volume dari cairan butana diperkirakan.
3. Gelas ukur yang berisi penuh air terbalik diletakkan diatas ember yang berisi air.
Gelas ukur ini yang nantinya akan berfungsi sebagai alat penampung gas. Gelas ukur
lain yang penuh air disiapkan pula.
4. Klep dari korek api dibuka dan diikat dengan pipa karet agar klep terbuka terus.
Korek api diletakkan dibawah alat penampung gas secara cepat-cepat, agar gas yang
dibebaskan tertampung.
5. Alat penampung yang telah penuh ditandai dan dicatat, kemudian diganti dengan alat
penammpung yang lain.
6. Gas yang dibebaskan, dilanjutkan untuk dikumpulkan sampai korek tersebut hampir
kosong.
7. Klep dan korek api tersebut kembali ditutup.
8. Gas butana yang dikumpulkan, kemudian dicatat.
9. Korek api ditimbang dan cairan butana yang berubah menjadi gas diperkirakan
volumenya.
10. Volume gas butana dengan volume cairan butana yang massanya sama dihitung
perbandingannya.
HASIL PENGAMATAN
a. Korek api
b. Cairan Butana
PEMBAHASAN
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
KESIMPULAN
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Bukit Jimbaran :
Jurusan Kimia, F.MIPA, UNUD.
Chang,Raymond.2005.Kimia Dasar.Penerbit Erlangga:Jakarta
Permana , Dedi . 2006 . Intisari Kimia SMA . Pustaka Setia ; Bandung .
http://www.chem-is-try.org
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
TUJUAN
DASAR TEORI
1. Penggolongan Benda
Benda-benda di bumi sangat banyak jenis dan jumlahnya. Contohnya Air, oksigen,
dan garam merupakan benda-benda yang banyak tersedia di alam ini. Benda-benda di alam
raya ini dapat digolongkan menjadi tiga golongan, diantaranya :
a. zat padat
b. zat cair
c. gas
2. Sifat-sifat gas
Gas dapat dimanfaatkan dalam tempat tertutup, tetapi jika dimasukkan kedalam tempat
yang lebih besar dari volume semula, gas dapat mengisi tempat itu secara merata. Dimana gas
mempunyai sifat-sifat khusus antara lain :
c. peka terhadap perubahan temperatur
d. peka terhadap perubahan tekanan
Selain hal tersebut gas mempunyai sifat-sifat fisis yang khas yaitu :
Gas mempunyai volume dan bentuk menyerupai wadahnya
Gas merupakan wujud materi yang paling mudah dimampatkan
Gas-gas akan segera bercampur secara merata dan sempurna jika ditempatkan
dalam wadah yang sama.
Gas memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan cairan dan
padatan.
Zat cair dan zat padat mempunyai sifat yang berlainan dengan gas dimana zat cair dan
zat padat tidak peka terhadap perubahan tekanan dan sedikit sekali mempunyai kemampuan
untuk mengisi tempat secara merata.
3. Pengertian Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer gas adalah tekanan yang diberikan oleh atmosfer bumi. Nilai
tekanan atmosfer sesungguhnya tergantung pada letak, suhu, dan kondisi cuaca. Tekanan
atmosfer diukur menggunakan Barometer. Tekanan atmosfer standar (1 atm) sama dengan
tekanan yang menopang kolom merkuri tepatnya setinggi 760 mm (76 cm) pada permukaan
laut pada suhu 00 C. Dengan kata lain, atmosfer standar sama dengan tekanan 760 mmHg,
jika mmHg menyatakan tekanan yang diberikan oleh kolom merkuri setinggi 1 mm. satuan
mmHg juga disebut torr, yang berasal dari ilmuwan Italia bernama Evangelista Torricelli,
yang menemukan barometer. Maka ,
o 1 torr = 1 mmHg
o 1 atm = 760 mmHg 760 torr
4. Hukum-hukum yang berhubungan dengan Volume Molar Gas
Hubungan Tekanan - Volume
Hukum Boyle: V = a/P (pada T, n tetap)
Robert Boyle menyelidiki perubahan volume suatu gas pada temperatur tetap dengan
tekanan yang berubah-ubah. Dari hasil penyelidikan didapatkan bahwa pada temperatur
tetap , volume gas akan berubah kalau tekanannya diubah. Hal ini sesuai dengan hukum
Boyle yang menyatakan Tekanan dari sejumlah tetap suatu gas pada suhu yang dijaga
konstan adalah berbanding terbalik dengan volumenya. Dari ketentuan di atas maka dapat
dijabarkan dalam persamaan berikut :
V1 P2
atau P1 . V1 = P2 .V2 = K (konstan)
V2 P1
Hubungan Suhu - Volume
Hukum Charles dan Gay-Lussac : V = b.T (pada P, n tetap)
Berlainan dengan Boyle maka Charles menyelidiki sifat-sifat gas pada tekanan tetap.
Dari hasil penyelidikannya didapatkan bahwa perbandingan volume gas sesuai dengan
perbandingan temperatur absolutnya. Hal ini sesuai dengan Hukum Charles yang berbunyi
Volume dari sejumlah tetap gas pada tekanan konstan adalah berbanding lurus dengan suhu
mutlak gas itu. Bila ketentuan tersebut dijabarkan didapatkan persamaan :
1. Pada tekanan (P) dibuat tetap :
VI T1
atau V1 : T2 = V2 : T1 = K (konstan)
V2 T2
P1 T 1
atau P1 . T2 = P2 . T1 = K (konstan)
P2 T 2
Alat-alat :
Gelas Ukur
Ember
Neraca Analitik
Termometer
Barometer
Bahan-bahan:
Air
Butana cair
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
11. Korek api yang bahan bakarnya butana dan dindingnya tembus cahaya telah
disiapkan.
13. Gelas ukur yang berisi penuh air terbalik diletakkan diatas ember yang berisi air.
Gelas ukur ini yang nantinya akan berfungsi sebagai alat penampung gas. Gelas ukur
lain yang penuh air disiapkan pula.
14. Klep dari korek api dibuka dan diikat dengan pipa karet agar klep terbuka terus.
Korek api diletakkan dibawah alat penampung gas secara cepat-cepat, agar gas yang
dibebaskan tertampung.
15. Alat penampung yang telah penuh ditandai dan dicatat, kemudian diganti dengan alat
penammpung yang lain.
16. Gas yang dibebaskan, dilanjutkan untuk dikumpulkan sampai korek tersebut hampir
kosong.
20. Volume gas butana dengan volume cairan butana yang massanya sama dihitung
perbandingannya.
HASIL PENGAMATAN
a. Korek api
Korek
17,86 15,77 17,86 - 15,77 = 2,09
api
b. Cairan Butana
Cairan
3 0,5 1000
Butana
PEMBAHASAN
Korek api
Massa awal korek api = 17,86 gram
Massa akhir korek api = 15,77 gram
Massa cairan butana yang berubah menjadi gas = 17,86 g 15,77 g butana gas
= 2,09 gram
Cairan Butana
Volume awal = 3 mL
Volume akhir = 0,5 mL
Volume gas butana = 1000 mL
Parbandingan antara volume cair butana dengan volume gas butana adalah sebagai berikut :
Mr. = m RT
P V
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
KESIMPULAN
Volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu dinyatakan dengan volume molar
gas. Volume molar standar adalah volume molar gas apabila pengukuran dilakukan pada
tekanan 1 atm atau pada suhu 00C.
Menentukan volume molar gas pada keadaan standar dilakukan dengan menimbang
sejumlah volume gas tertentu dalam tabung yang sudah diketahui berat kosong tabung gas
tersebut pada suhu 00C dan tekanan 1 atm.
Rumus Persamaan Gas Ideal adalah PV = nRT. Rumus persamaan gas ideal ini
diperoleh dari Hukum Gas Ideal yaitu :
Hukum Boyle : pada suhu tetap dan jumlah mol tetap, berlaku P1/V
Hukum Charles : pada tekanan dan jumlah mol tetap, maka VT
Hipotesa Avogadro : pada tekanan dan suhu tetap, maka Vn
Perbedaan yang terjadi pada Massa relatif gas butana murni dengan massa relatif
gas butana hasil percobaan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
Perkiraan volume yang kurang mendekati hasilnya
Neraca penimbangan yang kurang berfungsi maksimal
Saat penimbangan kembali masih terdapat air di dalam korek gas
Klep dari korek gas tidak diikat dengan pipa karet, sehingga kadang-kadang tertutup
sebentar karena tangan pratikan kelelahan memegang klep korek gas.
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Bukit Jimbaran :
Jurusan Kimia, F.MIPA, UNUD.
Chang,Raymond.2005.Kimia Dasar.Penerbit Erlangga:Jakarta
Permana , Dedi . 2006 . Intisari Kimia SMA . Pustaka Setia ; Bandung .
http://www.chem-is-try.org
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
LAMPIRAN
Pertanyaan : Hitunglah perbandingan dari volume gas butana dengan volume cairan
butana yang masssanya sama.
Jawaban : perbandingan volume gas butana dengan volume cairan butana yang
massanya sama adalah :
Volume gas butana : volume cairan butana
2,5 : 1000
1 : 400
Pertanyaan : Gas yang keluar dari sumber gas ditampung sebanyak 1,30 liter. Berat gas
tersebut adalah 2,9 gram. Bila suhu dan tekanan pada kondisi tersebut adalah 27 o C dan 72
cm Hg, hitunglah massa 1 mol gas tersebut.
Jawaban :
Diketahui :
V = 1,3 L
m = 2,9 gram
T = 270C = 300 K
1atm
P = 72 cm Hg = 720mmHg 760mmHg 0,95atm
Mr. = m R T
P V
Mr = 2,9 gram 0,082l.atm / K .mol 300K
0,95atm 1,3L
Mr = 57,765 gram/mol