ANALISA KONSENTRASI
Disusun Oleh :
Kelompok V (A3)
Nilam syahya NIM. 200140069
Putri sahari NIM. 200140078
Nadila Tasya Anggtaini NIM. 200140082
Jhodi Okta Tarigan NIM. 200140089
Devitasari br Tarigan NIM. 200140090
Suci Wulandari NIM. 200140096
Salsa Intan Fadillah NIM. 200140163
Percobaan berjudul analisa konsentrasi kadar NaCl dan % HCl dalam air keran ini
bertujuan untuk menghitung kadar NaCl dalam air laut dan menghitung % HCl
dalam air keran.Pada percobaan Analisa konsentrasi NaCl dalam air laut
menggunakan jenis titrasi argentometri yang menghasilkan endapan yang
menandai bahwa titrasi telah berakhir.Prosedur kerja yang dilakukan adalah 10 ml
air laut dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditetesi indikator K 2CrO4 terjadi
perubahan warna pada air laut menjadi berwarna kuning yang disebabkan adanya
kandungan kalium pada larutan tersebut. Lalu dilakukan titrasi dengan AgNO3
dan menghabiskan volume titrasi sebanyak 2 ml dan 2,3 ml dan terdapat endapan
putih pada larutan. Kadar NaCl berturut-turut sebesar 1,17 gr/ml dan 1,345 gr/ml.
Pada percobaan analisa % HCl ini dilakukan dengan metode titrasi alkalimetri
dimana untuk menentukan kadar asam dari suatu larutan menggunakan penitran
suatu basa dalam hal ini penitrannya NaOH. Prosedur kerja yang dilakukan adalah
10 ml air keran dimasukkan dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan 2 ml
aquades yang berfungsi sebagai penjelas warna yang menunjukkan tercapainya
titik akhir titrasi. Larutan ditetesi indikator PP dan dititrasi dengan NaOH sebagai
titran dan menghabiskan volume titrasi sebanyak 0,1 ml dan 0,3 ml, terjadi
perubahan warna. %HCl yang didapat pada kedua sampel adalah 0,03645 % dan
0,10935 %.
Larutan adalah camouran serba sama dari dua komponen atau yang setiap
komponennya dapat berupa gas,cair atau padat dalam larutan dari pada suatu zat
didalam zat lain yang dilarutkan disebut zat terlarut (solute) yang melarutkan
disebut pelarut (solvent) . Bila suatu zat terdapat dalam jumlah yang lebih banyak
dari yang lain, Maka itulah yang biasanya dianggap sebagai pelarut. Bila kedua
zat itu hamper sama banyaknya, maka tentulah tidak menentukan zat mana yang
pelarut, dan biasanya penentuan ini dilakukan secara sembarang (Mahan 1975).
3.2 Bahan-Bahan
3.2.1 Bahan yang digunakan dalam analisa konsentrasi CO2 dalam braine
1. Air sungai
2. NaOH
3. Indikator pp
3.2.2 Bahan yang digunakan dalam anlisa konsentrasi NaOH dalam braine
1. Air sabun
2. Thio 1N
3. HCl 0,1 N
4. Indikator pp
3.2.3 Bahan yang digunakan dalam analisa konsentrasi NaCl dalam braine
1. Air laut
2. AgNO3 0,1 N
3. Indikator K2CrO4
3.2.4 Bahan yang digunakan dalam analisa konsentrasi %HCl
1. Air keran
2. NaOH 1 N
3. Indikator pp
AgNO30.1 N
1. Kalium Kromat (K2CrO4)
2. Natrium Dioksida (NaOH)
3. Indikator PP (Fenolpthalein)
4. Air laut
5. Air keran
6. Aquades
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapatkan dalam percobaan ini adalah ditunjukkan
pada tabel 5.1
Tabel 5.1 Hasil percobaan analisa konsentrasi
No Cara Kerja Hasil Pengamatan Kadar CO2
Analisa konsentrasi CO2 pada
air galon
1. 10 ml sampel + 3 tets - Berwarna
indikator pp bening
2. Titrasi dengan NaOH 0,1 N - Berwarna
ungu
Run I = 0,15ml Kadar CO2 I =
Run II = 0,45 ml 0,66 mg/l
Run III = 0,55 ml Kadar CO2 II =
0,198 mg/l
Kadar CO2 III =
0,142 mg/l
Rata-rata= 0,36
mg/l
5.2 pembahasan
Pada Percobaan analisa konsentrasi ada empat yang dianalisa.yang
pertama analisa konsentrasi CO2 dalam air sampel dalam Percobaan Pertama
adalah air galon. Yang Pertama yang akan dianalisa kadar CO2 adalah Sampel air
galon, langkah pertama yang dilakukan adalah masukkan Sampel kedalam
erlenmeyer sampai 10 ml, Setelah Itu Sampel ditambahkan Indikator fenolfhalein
(pp) 1% Sebanyak 3 teres, fungsi Indikator ini untuk mengetahui titik ekivalen
kemudian sampel dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1N. Sampel
dititrasi hingga mencapai end point dan menghabiskan titran, pada percobaan
pertama 0,15 ml percobaan kedua 0,45 ml, dan percobaan ketiga 0,55 ml dengan
rata-rata Volume titran 0.3 ml. Tanda tercapainya end point yaitu dengan adanya
perubahan warna menjadi Pink. Perubahan warna terjadi menandakan PH larutan
menjadi meningkat. Karbondioksida (CO2) mempunyai peranan yang sangat besar
bagi kehidupan organisme air. CO2 dapat membantu dalam proses dekomposisi
atau perombakan bahan organik oleh bakteri. Kandungan CO2 diperairan
digunakan untuk melarutkan kapur. Kadar Karbondioksida (CO2) yang baik bagi
organisme Perairan yaitu kurang lebih 15 mg/l atau maksimal 20 mg/l Jika lebih
dari itu sangat membahayakan karena menghambat Pengikatan oksigen (O2) dan
juga dapat di katakan pencemaran air pada Percobaan analisa konsentrasi CO 2
Pada air galon rata-rata Sampel yang didapatkan yaitu 0,36 mg/l. Dapat dikatakan
bahwa Sampel air yang digunakan dipercobaan ini tidak tercemar.
pada percobaan kedua dilakukan percobaan analisa % HCl dengan metode
titrasi alkalimetri untuk menentukan kadar Suatu asam dari suatu larutan
menggunakan penitran suatu basa NaOh 0,1 N. Pada percobaan analisa % HCl ini
Sampel yang digunakan adalah air sumur. langkah pertama yang dilakukan adalah
masukkan 10 ml air sampel kedalam erlenmeyer. Setelah itu tambahkan dengan 3
tetes Indikator Fenolfhalein (pp), dan dititrasi dengan NaOH 0.IN menghabiskan
Volume titran pada percobaan pertama 0,85 ml, percobaan kedua 0,65 ml,
Percobaan ketiga 2,25 ml dengan rata-rata Volume titran 1,25ml. Terjadi
Perubahan warna menjadi Pink karena NaOH basa.
Pada percobaan kegita adalah analisa konsentrasi NaCl dengan Sampel air
laut. 10 ml air laut yang telah diencerkan dimasukkan kedalam erlenmeyer
Kemudian ditetesi K2CrO4 Sebanyak 3 tetes. Larutan berubah warna menjadi
kuning bening. Indikator ini berfungsi untuk mempercepat terjadinya titik akhir
titras, Indikator ini akan bereaksi dengan AgNO membentuk endapan putih
(AgCl) yang menandai bahwa titrasi Sudan berakhir dengan reaksi!
AgNO3 (i) + NaCl → AgCl (s) + NaNO3 (i)
Pada Percobaan ini menghabiskan Volume titran, pada percobaan Pertama
7,2ml, Percobaan kedua 0,8ml dan percobaan ketiga 2.6 ml dengan rata-rata
Volume Hitran 3,5 ml. Dengan rata-rata Perhitungan konsentrasi 0,2mg/l
Pada Percobaan keempat adalah analisa konsentrasi NaOH Pada air
deterjen. Langkah pertama yang dilakukan adalah masukkan sampel sebanyak 10
ml kedalam erlenmeyer.lalu tambahkan Thio Sebanyak 1 ml, tambahkan juga
Indikator Fenolfhalein (pp) 1% Sebanyak 3 tetes. warna larutan berubah menjadi
pink karena telah ditetesi Indikator pp 1% Setelah itu dititras dengan HCl 0,I N
Sampai dengan end point dengan Volume titran percobaan pertama 3,3 ml,
Percobaan kedua 3,3 ml dan percobaan Ketiga 6.3 ml. Setelah dititrasi dengan
HCl 0,1N Sampai end point, ditambah kan lagi 3 tetes Indikator Mo. Sehingga
terjadi perubahan warna menjadi Orange, Dititras kembali dengan HCl 01 N,
sehingga terjadi perubahan wama menjadi pink Kembali dengan Volume titran
percobaan Pertama 2,45 ml, | Percobaan kedua 3.25 ml dan percobaan ketiga 2,48
ml. standar mutu deterjen menurut Standar Nasional Indonesia kandungan (kadar)
NaOH didalam deterjen cair dan padat maksimal 0,1 % Apabila NaOH terlalu
perkat atau berlebih maka alkali bebas yang tidak berkaitan dengan asam lemak
akan terlalu tinggi sehingga memberikan pengaruh negatif yaitu iritasi pada kulit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kesimpulan
1. penambahan indikator pada percobaan ini berfungsi untuk mempercepat
tercapainya end point dengan melihat perubaha warna pada sampel
2. perbedaan setiap kadar larutan dipengaruhi oleh banyaknya titran yang
diberikan
3. kadar CO2 pada air galon adalah 0,36 mg/l
4. kadar NaCl rata-rata pada air laut adalah 0,2 mg/l
5. kadar NaOH rata-rata pada air deterjen adalah 3,32 mg/l
6. kadar % HCl rata-rata pada air sumur adalah 0,45 mg/l
7. penambahan indikator pp akan merubah warna sampel dan akan mempermudah
titik akhir titrasi.
5.2 Saran
Pada percobaan analisa konsentrasi dari % HCl, larutan baku yang dipakai
dapat diganti dengan basa kuat lain seperti KOH dan larutan baku primer yaitu
asam suksinat sehingga didapat hasil analisa yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
38,28
=
10.000
= 0,003828 gr/l
= 0,3828 mg/l
4.Menghitung % HCl
Dik: V.titran : 0,7 ml
n.titran : 0,1 N
Be HCl : 36 gr/mol
V.sampel : 10 ml
2,52
= X 100 %
10.000
= 0,0252 %
1,08
= X 100%
10.000
= 0,0108 %
Volume titran = 1 ml
V . titran X n .titran XBeHCl
HCl = X 100%
V . sampel X 1000
1 X 0,1 X 36 gr /mol
= X 100%
10 X 1000
3,6
= x 100% = 0,036 %
10.000
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN
Jawab
1. Pengaruh konsentrasi CO2 terhadap kualitas air akan sangat menimbulkan
dampak terhadap makhluk hidup baik yang bermanfaat maupun yang beracun.
2. fungsi CO2 dalam air adalah untuk proses netralisasi air yang dialami akibat
titrasi yang berlebihan. CO2 juga berfungsi untuk membatu dalam proses
dekomposisi atau perombakan bahan organic oleh bakteri di dalam air.
1. Jelaskan pengertian larutan yang terjadi secara kimia dan beri contohnya !
2. Jelaskan perbandngan satuan konsenrasi dengan contoh perhitungan :
a. kemolaran (M= molar)
b. kemolalan (m= molal )
3. Buatlah contoh perhitungan :
a. Jumlah zat terlarut
b. Pengenceran larutan
Jawab :
1. Secara kimia larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih
zat
Contoh : Larutan garam, larutan gula, dan sirup
2. a. Kemolaran (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter lrutan
b. Kemolalan (m) adalah jumlahmol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut
a. Kemolaran (M)
diketahui : mol NaCl = 0,6
volume NaCl = 0,1 M
ditanya : M……..?
peynyelesaian
mol NaCl
MNaCl =
Volume NaCl
0,06
=
0,1
= 0,6 M
b. Kemolalan (m)
Diketahui : mol NaCl = 0,5
Massa NaCl = 2 kg
Ditanya : m…………...?
Penyelesaian
mol NaCl
M=
Kg NaCl
0,5
= = 0,25 m
2
3. Contoh perhitungan
a. jumlah zat terlarut
Diketahui : M = 0,057
Mr = 53
D = 1000
Ditanya : massa ……….?
Penyelesaian
massa zat terlarut 1000
M = x
Mr p
massa zat terlarut 1000
0,057 = x
53 p
3021
Massa = gr
1000
= 3,021 gr
1,19 X 37
= X 1000
36,5 X 100
44,03
= X 1000
3650
= 12,06
Maka :
V1 x M2 = V2 x M2
100 x 0,3 = V2 x 12,06
30
V2 =
12,06
= 2,4 ml
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT
2. Erlenmeyer
7 TIimbangan digital