Anda di halaman 1dari 3

Nama Asisten :

Tanggal Praktikum : 10 Oktober 2017


Tanggal Pengumpulan : 18 Oktober 2017
PRAKTIKUM PEMBUATAN LARUTAN BUFFER ASETAT
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Thalia (240210160051)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: thalia.tesalonika@yahoo.com

ABSTRACT

Keywords : buffer,

PENDAHULUAN dibuat dengan mencampurkan larutan asam


lemah dengan basa konjugasinya atau
Perubahan pH yang sangat kecil
larutan asam lemah dengan garamnya.
dapat berakibat buruk untuk kestabilan.
Larutan penyangga bersifat asam memiliki
Seperti di setiap enzim memiliki pH
pH dibawah 7.Contoh dari larutan ini adalah
optimum masing – masing dan pH diluar
campuran asam asetat dengan natrium asetat
optimum akan berakibat penurunan
dalam larutan.
kecepatan katalis pada proses biologis secara
Larutan penyangga yang bersifat
menyeluruh. Dalam mempertahankan nilai
basa dapat dibuat dengan mencampurkan
pH dibutuhkan buffer. Pada praktikum ini
larutan basa lemah dengan asam
dilakukan pembuatan larutan buffer pada
konjugasinya atau campuran basa lemah
beberapa nilai pH berbeda dan menguji
dengan garamnya. Larutan penyangga
kestabilan larutan buffer tersebut.
bersifat basa ini memiliki pH diatas 7.
Larutan buffer atau penyangga
Contoh larutan ini adalah campuran larutan
merupakan larutan yang mengandung
ammonia dan ammonium klorida (Vogel,
pasangan asam-basa konjugasi atau
1985)..
campuran asam lemah dengan garam yang
Dalam praktikum ini digunakan
mengandung anion asam lemahnya, atau
prinsip Henderson-Hasselbalch dimana pH
basa lemah dengan garam yang mengandung
buffer sama dengan nilai pKa atau pKb.
kation yang sama dengan basa lemahnya.
Persamaan Henderson-Hasselbalch adalah
Buffer mampu menjaga pH tetap konstan,
sebagai berikut.
namun tidak berarti pH tidak berubah sama
[anion ]
sekali. Jika terdapat perubahan dan H= pK a + log (1)
gangguan yang besar ke dalam sistem, maka [acid ]
dapat terjadi perubahan pH meskipun telah [base]
pOH =pK b+ log (2)
ditambahkan buffer ke dalamnya. Hal ini [cation]
dikarenakan buffer hanya menjaga pH tidak (Vogel, 1985).
berubah secara signifikan, dengan adanya Larutan penyangga sangat
perubahan konsentrasi ion hidrogen dalam bermanfaat bagi makhluk hidup. Dalam
sistem. Larutan buffer memiliki batasan tubuh manusia, peran buffer adalah menjaga
ketahanan terhadap asam atau basa yang kestabilan pH pada system intraseluler dan
ditambahkan kepadanya, hal ini disebut plasma darah, serta mempertahan kondisi
dengan kapasitas larutan penyangga. pH dalam keadaan optimum agar kerja
Larutan buffer dapat bersifat asam
dan basa. Larutan buffer yang bersifat asam
enzim stabil kecepatannya (Trenggono dan 9 5.5 6.38 43.63
Sutardi, 1990).
METODOLOGI 10 5.6 5.5 44.5
Alat yang digunakan adalah gelas (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017)
ukur, gelas kimia, labu ukur 1 L, magnetic Tabel 2. Pembuatan larutan penyangga
stirrer, pH meter, pipet ukur, dan pipet tetes. berdasarkan hasil percobaan
Bahan yang digunakan adalah asam Kel pH Larutan A Larutan B
asetat glasial (CH3COOH), sodium asetat . (mL) (mL)
(CH3COONa. 3H2O), dan akuades.
1 4.0
Larutan A
Dimasukkan sedikit akuades ke 2 4.4
dalam labu ukur 1L. Lalu, dimasukkan 12
ml asam asetat glasial. Ditepatkan dengan 3 4.5
akuades hingga tanda tera dan
4 4.6
dihomogenkan.
5 4.76
Larutan B
Ditimbang 27 gram sodium asetat. 6 4.8
Kemudian dilarutkan dengan sedikit
akuades. Dimasukkan ke dalam labu ukur 7 5.0
1L. Ditepatkan dengan akuades hingga tanda
tera lalu dihomogenkan. 8 5.4

Buffer asetat 9 5.5


Dimasukkan larutan A/B ke dalam
10 5.6
beaker glass dengan pipet ukur.
Dihomogenkan dengan magnetic stirrer. (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017)
Diukur pH larutan dengan pH meter. KESIMPULAN
Ditambahkan larutan A/B hingga pH yang
ditentukan. DAFTAR PUSTAKA
Trenggono dan Sutardi. 1990. Biokimia,
HASIL DAN PEMBAHASAN Teknologi Pasca Panen dan Gizi.
Tabel 1. Pembuatan larutan penyangga Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi
berdasarkan literatur UGM
Kel pH Larutan A Larutan B Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif
. (mL) (mL) Anorganik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
1 4.0 40 10

2 4.4 31 19
Clark, Jim. 2009. Acid Base Indicators. http
3 4.5 28.25 21.75 http://chemwiki.ucdavis.edu/.
Diakses pada 14 Oktober 2017
4 4.6 25.5 24.5 pukul 19.36
Sandberg, Richard G.; Henderson, Gary H.;
5 4.76 21.10 28.90 White, Robert D.; Eyring, Edward
M. 1972. "Kinetics of acid
6 4.8 20 30 dissociation-ion recombination of
7 5.0 15 35 aqueous methyl orange". The
Journal of Physical
8 5.4 7.25 42.75 Chemistry 76 (26): 4023–4025
W. Haryadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik
Dasar. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai