Anda di halaman 1dari 16

KALIMAT EFEKTIF

KELOMPOK 1
Azzahratu Nazihan Nafsi (1802050207)
Desita Mega Oetami (1802050201)
Erna Septi Nur Fitriyah (1802050209)
Ibaadur Rahman Abdan Syakuro (1802050244)
Naily Maulidiyah Shohifah Alul (1802050216)
Nurul Safitri (1802050210)
Syofiatus Sho’imah (1802050226)
A.DEFINISI KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat


mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang
diharapkan oleh si penulis atau si pembicara. Artinya,
kalimat yang dipilih penulis/pembicara harus dapat
digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud,
atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga
gagasan itu dipahami secara sama oleh pembaca atau
pendengar.
Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu
menciptakan kesepahaman antara penulis dan pembaca
atau antar pembicara dan pendengar. (Satriya, 2014)
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi
syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja,
tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta
sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu: 2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga
dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah,
Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas,
sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat
menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah
dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi:
2009)
B. KALIMAT INTI DAN INTI KALIMAT

Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas S dan P. Sedangkan


inti kalimat adalah kalimat yang terdiri atas inti-inti kalimat atau
unsur-unsur kalimat yaitu S-P-O. (Putrayasa, 2016)
Syarat-syarat kalimat inti:
1. Terdiri dari dua suku kata
2. Berpola S dan P
3. Intonasi netral
Syarat-syarat inti kalimat:
1. Terdiri dari tiga suku kata
2. Berpola S-P-0
3. Intonasi netral
Contoh:
•Adik saya yang paling bungsu sedang
mempelajari bahasa Mandarin
Kalimat inti: Adik mempelajari
Inti kalimat: Adik mempelajari bahasa Mandarin
•Penelitian-penelitian mutakhir memusatkan
perhatian pada makanan dari soya, yang ternyata
dapat membantu mencegah kanker payudara.
Kalimat inti: Penelitian-penelitian memusatkan
Inti kalimat: Penelitian - penelitian memusatkan
perhatian.
C.JENIS-JENIS KALIMAT

1.Jenis kalimat menurut fungsinya


Kalimat dalam bahasa Indonesia, berdasarkan fungsinya dapat dibedakan
menjadi kalimat pemyataan, kalimat perintah, dan kalimat seruan2.
a) Kalimat Peryataan (Deklaratif).
Kalimat berita adalah kalimat yang dipakai untuk menyatakan suatu berita.
Ciri-ciri kalimat berita, yaitu bersifat bebas, boleh langsung atau tak langsung,
aktif atau pasif, tunggal atau majemuk, berintonasi menurun dan kalimatnya
diakhiri tanda titik (.). Kalimat deklaratif berisi pemyataan sesuatu dengan
lengkap untuk menyampaikan informasi kepada lawan komunikasinya. Contoh:
•Menteri tenaga kerja mengadakan kunjungan ke beberapa pabrik baja di
Surabaya.
•Malaysia menggunakan bahasa Melayu dengan sistem bahasa yang berbeda.
b) Kalimat Pertanyaan (Interoigatif)
Kalimat ini digunakan untuk memperoleh informasi atau
reaksi dari lawan komunikasi. Kalimat pertanyaan biasanya
dipertegas dengan penyertaan tanda baca (tanda tanya).
Contoh:
Positif:
•Kapan Saudara lulus sarjana?
•Mengapa dia selalu bersikap tidak sopan?
Negatif:
•Mengapa mobil ini dirancang tidak menggunakan
pengaman yang lengkap?
•Mengapa kita tidak bisa hidup saling mengerti, memahami,
dan menghargai sesama umat?
2.Jenis kalimat menurut klausanya
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibentuk atas
dua macam, yaitu (1) kalimat tunggal dan (2) kalimat majemuk.
a) Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa bebas.
Hal itu berarti hanya ada satu P di dalam kalimat tunggal. Unsur P
adalah sebagai penanda klausa. Unsur S dan P memang selalu wajib
hadir di dalam setiap kalimat. Contoh:
•Kami mahasiswa UIN Suska Riau (kalimat nominal).
•Jawaban anak pintar itu sangat tepat (kalimat adjektiva).
b) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari
dua atau lebih kalimat tunggal. Dengan kata lain kalimat majemuk
adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan dua
predikat.
Kalimat majemuk dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1) Kalimat majemuk setara/koordinatif
Kalimat majemuk setara/koordinatif yaitu gabungan dua pokok pikiran atau lebih yang
kedudukannya setara. Contoh kalimat majemuk setara/koordinatif:
•Anto gemar menulis sedangkan Anita gemar menari.
•Engkau tinggal di sini, atau ikut dengan saya.
2) Kalimat Majemuk Bertingkat/Kompleks/Subordinatif
Kalimat majemuk bertingkat/kompleks/subordinatif yaitu kalimat tunggal yang salah
satu jabatannya diperluas membentuk kalimat baru.
Dalam kalimat majemuk bertingkat kita mengenal :
•Induk kalimat (jabatan kalimat yang bersifat tetap atau tidak mengalami perubahan)
•Anak kalimat (jabatan kalimat yang diperluas membentuk kalimat baru. Anak kalimat
ditandai pemakaian kata penghubung dan bila mendahului induk kalimat dipisah
dengan tanda baca koma).
Contoh :
-Pembangunan rumah susun itu memerlukan penelitian sebab beberapa unit rumah
susun belum berpenghuni.
-Hujan turun berhari-hari sehingga banjir besar melanda kota itu.
D. JENIS KONJUNGSI

Menurut Rahardi (2009:14-25), konjungsi merupakan kata penghubung


dalam bahasa Indonesia yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi
dalam hal karang-mengarang.
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah kata penghubung yang bertugas
menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang cenderung satu
tataran atau memiliki kesamaan tingkat kepentingannya.
Contoh: dan, serta, atau, tetapi, padahal, sedangkan, melainkan.
2. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang bersifat korelatif satu
dengan yang lain.
Contoh: baik...maupun..., tidak hanya...tetapi juga...,
demikian...sehingga...
3. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa
atau lebih. Dua klausa atau lebih tersebut tidak memiliki tataran yang sama
atau sejajar karena klausa yang satu sebagai induk kalimat dan klausa kedua
sebagai anak kalimat.
Konjungsi subordinatif dibagi dalam 13 kelompok kata, yaitu sebagai berikut.
a. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan waktu, misal:
ketika, setelah, sejak, sementara dan lain sebagainya.
b. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan syarat, misal: jika,
apabila, kalau, asalkan, manakala.yang
c. subordinatif yang menunjukkan pengandaian, misal: seumpama,
seandainya, sekiranya.
d. Konjungasi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan tujuan,
misal: agar, supaya.
e. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna kosesif, misal: biarpun,
meskipun, meski, walau, walaupun, kendati.
f. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna perbandingan,
misal: seakan-akan, seperti, ibarat, seolah-olah, laksana.
g. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan sebab
akibat, misal:sebab, karena, disebabkan oleh, dikarenakan oleh.
h. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan hasil:
sehingga, sampai, maka.
i. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan alat, misal: dengan,
tanpa.
j. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan cara, misal: melalui,
dengan.
k. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan
komplementasi, misal: bahwa.
l. Konjungsi subordinatif yang menunjukkan atributif, misal: yang.
m.Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan
perbandingan: sama...dengan..., lebih...dari..., lebih...daripada...
4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat merupakan kata hubung
yang mempertautkan ide atau gagasan pada
kalimat satu dengan kalimat berikutnya, misal:
sementara itu, sebaliknya, dengan demikian, oleh
karena itu, bahkan, namun. (Purwito, 2016)

DAFTAR PUSTAKA

Khoirunnisa, dkk. 2016. Kalimat Efektif. Depok : Universitas Gunadarma

Putrayasa, I. Gusti. 2016. Jenis-jenis dan Pola Kalimat Bahasa Indonesia.


Denpasar : Universitas Udayana

Satriya, Sry. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia : Kalimat. Jakarta :


Kemendikbud

Purwito. 2016. Bahasa Indonesia. untuk Mahasiswa Seni. Yogyakarta :


Institut seni Indonesia Yogyakarta

Anam, M. Soiqul. 2019. Bahasa Indonesia Keilmuan : Kalimat Efektif. Blitar :


Universitas Nahdlatul Ulama
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai